Anda di halaman 1dari 33

PENGANGGURAN

Kelompok 3
Elsaphan Septhia Karenlyn Gultom
Cindy Aprilia Putri Ram
Josephine Indriani Simatupang
Melfry Amelia
Rivaldy Nafiis
Pengangguran
Pengangguran adalah masalah makroekonomi yang mempengaruhi
manusia secara langsung dan merupakan masalah yang paling berat.

Para ekonom mempelajari pengangguran untuk mengidentifikasi


penyebabnya dan untuk membantu memperbaiki kebijakan publik
yang mempengaruhi pengangguran
6-1 Angkatan kerja adalah jumlah
Kehilangan orang yang bekerja dan mengaggur .
Pekerjaan,
Penemuan
Pekerjaan, L=E+U
dan Tingkat
Pengangguran
Alamiah
Tingkat pengangguran adalah

𝑈
 
L = Angkatan kerja
𝐿 E = Jumlah orang yang
bekerja
U = Jumlah orang yang
menganggur
Untuk menentukan tingkat pengangguran
Diasumsikan, Angkatan kerja ( L ) tetap dan terjadi transisi individu dalam orang yang
bekerja dan pengangguran.

Jika tingkat pengangguran tidak naik atau turun maka jumlah orang yang mendapat
pekerjaan harus sama dengan jumlah orang yang kehilangan pekerjaan (Kondisi
Mapan)
Jumlah orang yang melakukan pekerjaan adalah fU dan orang yang kehilangan
pekerjaan adalah sE.
fU = sE
Kondisi mapan
• 
fU = sE
E=L–U
fU = s (L – U)
Ke dua sisi persamaan f =s(1)
dibagi dua dengan L

=
Tingkat pengangguran ( U/L )

Persamaan ini menunjukkan tingkkat pengagguran kondisi-mapan


U/L bergantung pada pemutusan kerja s dan penemuan pekerjaan f.
semakin tinggi tingkat penemuan pekerjaan, semakin rendah tingkat
pengangguran.
contoh : jika 1 % dari pekerja kehilangann pekerjaan tiap bulan s = 0,01
Ini berarti rata-rata pekerjaan berakhir 100 bulan/ 8 tahun. Jika 20%
dari penganggur menemukan pekerjaan tap bulan f = 0,20 dinyatakan
rata-rata pengangguran berkhir 5 bulan. Maka tingkat pengangguran
kondisi-mapan adalah

 
=
= 0,0476
Model Ini penting bagi kebijakan publik.

Semua kebijakan yang bertujuan menurunkan tingkat pengangguran


alamiah harus menurunkan tingkat pemutusan kerja atau meningkatkan
tingkat penemuan pekerjaan. Demikian pula, semua kebijakan yang
mempengaruhi tingkat pemutusan kerja atau penemuan pekerjaan juga
mengubah tingkat pengangguran alamiah.
6-2 Pencarian Kerja dan
pengangguran Friksional
Salah satu alasan adanya pengangguran adalah dibutuhkannya waktu
untuk mencocokkan antara para pekerja dan pekerjaan.

Pekerjaan yang berbeda membutuhkan keahlian yang berbeda dan


memberikan upah yang berbeda juga, maka para penganggur
mungkin tidak menerima pekerjaan yang pertama kali ditawarkan.

Pengangguran yang disebabkan oleh waktu yang


dibutuhkan orang untuk mencari pekerjaan yang
disebut pengangguran friksional (frictional unemployment)
Ketika permintaan terhadap barang bergeser,
peningkatan harga minyak dapat
permintaan terhadap tenaga kerja yang
menyebabkan permintaan terhadap tenaga
memproduksi barang-barang tersebut juga
kerja naik di negara bagian yang memproduksi
akan berubah.
minyak, seperti texas, tetapi karena minyak
yang mahal membuat kegiatan berkendara
Penemuan PC mengurangi permintaan
lebih mahal, maka hal itu akan menurunkan
terhadap mesin tik dan hal itu berdampak
permintaan terhadap tenaga kerja di negara
terhadap permintaan tenaga kerja oleh
bagian yang memproduksi mobil, seperti
produsen mesin tik. pada saat yang sama,
Michigan.
penemuan itu meningkatkan peningkatan
akan tenaga kerja dalam industri elektronik.
Para ekonom menyebut perubahan komposisi
permintaan antar industri atau wilayah sebagai
Demikian pula, karena wilayah yang berbeda pergeseran sektoral (sectoral shift). karena
menghasilkan barang-barang yang juga pergeseran sektoral selalu terjadi, dan karena
berbeda, maka permintaan terhadap tenaga diperlukan waktu bagi para pekerja untuk
kerja mungkin meningkat di satu wilayah beralih pekerjaan, maka pengangguran
negara dan menurun di wilayah lainnya. friksional selalu terjadi.
Kebijakan publik dan pengangguran
friksional
Banyak kebijakan publik berusaha menurunkan tingkat pengangguran alamiah
dengan mengurangi pengangguran friksional. kantor ketenagakerjaan pemerintah
menyebarkan informasi tentang lowongan pekerjaan untuk mencocokkan
pekerjaan dengan para pekerja secara lebih efisien. program pelatihan ulang yang
diadakan oleh pemerintah dirancang untuk memperlancar transisi pekerja dari
industri yang sedang menurun ke industri yang sedang tumbuh. jika berhasil
menaikkan tingkat pekerjaan, program ini akan mengurangi tingkat pengangguran
alamiah.

sedangkan program pemerintah lainnya secara tidak sengaja meningkatkan


penganagguran friksional. salah satunya adalah asuransi pengangguran
(unemployment insurance). menurut program ini, para penganggur bisa mengambil
sebagian dari upah mereka selama periode tertentu setelah mereka kehilangan
pekerjaan.
Kebijakan publik dan pengangguran
friksional
Dengan mengurangi kesulitan ekonomi para pengangguran, asuransi
pengangguran meningkatkan jumlah pengangguran friksional dan meningkatkan
tingkat pengangguran alamiah. para pengangguran yang menerima tunjangan
asuransi-pengangguran menjadi berkurang tekanannya dalam mencari pekerjaan
baru dan cenderung menolak tawaran pekerjaan yang tidak menarik. kedua
perubahan perilaku ini mengurangi tingkat perolehan pekerjaan.
walaupun asuransi pengangguran meningkatkan tingkat pengangguran alamiah,
bukan berarti bahwa kebijakan tersebut keliru. program ini juga memiliki manfaat
mengurangi ketidakpastiaan pekerja tentang pendapatannya. lebih dari itu,
dorongan terhadap para pekerja untuk menolak tawaran pekerjaan yang tidak
menarik dapat mengarah pada pencocokan yang lebih baik antara pekerja dan
pekerjaan. mengevaluasi biaya dan manfaat dari sistem asuransi pengangguran
yang berbeda merupakan tugas yang sulit yang terus-menerus menjadi topik
dalam banyak penelitian.
Kebijakan publik dan pengangguran friksional
para ekonom yang mempelajari asuransi pengangguran sering menawarkan perubahan yang akan
mengurangi jumlah pengangguran. sebuah proposal yang umum adalah meminta perusahaan
yang memberhentikan pekerja untuk memberikan tunjangan penuh sebesar manfaat asuransi
pengangguran. sistem ini disebut tunjangan pengalaman 100 % , karena tunjangan yang dibayar
perusahaan dalam sistem asuransi-pengangguran sepenuhnya mencerminkan pengalaman
menganggur dari para pekerjanya sendiri.
Asuransi pengangguran dan tingkat
perolehan pekerjaan
banyak studi telah mengkaji dampak asuransi pengangguran terhadap
pencariaan pekerjaan. studi yang paling persuasif menggunakan data tentang
pengalaman para pengangguran secara individual, bukan tingkat pengangguran
secara keseluruhan dalam perekonomian. data individual ini seringkali
memberikan hasil yang tajam yang membuka beberapa penjelasan alternatif.

sebuah studi menelusuri pengalaman para pekerja ketika mereka memenuhi


persyaratan untuk mendapatkan tunjangan asuransi-pengangguran. ditemukan
bahwa ketika para penganggur tidak memenuhi syarat untuk mendapat
tunjangan asuransi, mereka cenderung berusaha untuk mendapat pekerjaan
baru.
Kelakuan Upah Riil
Dan
Pengangguran Struktural
Pengangguran Struktural

Salah satu alasan terjadi pengangguran adalah


kekakuan upah yaitu upah gagal melakukan
Your Picture Here
penyesuaian sampai penawaran tenaga kerja
sama dengan permintaannya.
Ketika upah riil berada diatas tingkat upah yang
menyeimbangkan penawaran dan permintaan
tenaga kerja, maka jumlah tenaga kerja melebihi
jumlah yang diminta. Sehingga, mengurangi
tingkat perolehan kerja.
Hal inilah yang menyebabkan pengangguran
struktural (Structural Employment)
• UU upah minimum menetapkan tingkat upah
minimal yang harus dibayar perusahaan pada
Undang karyawannya.
• Bagi sebagian pekerja hal ini tidak diharapkan
Undang karena mereka mengharapkan upah yang lebih
besar dari upah minimum
Upah • Bagi sebagian lagi, hal ini adalah penyelamat
terutama bagi tenaga kerja yang tidak terdidik
Minimum dan kurang berpengalaman
• Kenaikan upah minimum menyebabkan
kurangnya tenaga kerja yang diminta perusahaan
Upah pekerja usia muda cenderung rendah karena:
1. Pekerja usia muda termasuk angkatan kerja yang kurang
terdidik dan berpengalaman sehingga produktivitas
marjinalnya cenderung rendah
2. Para peuda cenderung mengambil sebagian dari
“kompensasi” mereka dalam bentuk on the job training
ketimbang bayaran langsung. Contohnya magang.

Kenaikan upah minimum cenderung mengurangi para


pekerja muda sekitar 1 sampai 3 persen
Upah para pekerja yang tergabung dalam serikat pekerja
tidak ditentukan oleh ekuilibrium pasar tenaga kerja,
tapi oleh tawar menawat antara pimpinan serikat
pekerja dengan manajemen perusahaan.

• Serikat pekerja mempengaruhi tingkat upah yang


Serikat akan diterima oleh karyawan disuatu perusahaan.
Biasanya serikat pekerja akan meminta upah diatas
Pekerja tingkat upah ekuilibrium.
• Selain itu, serikat pekerja juga melakukan tawar
dan menawar mengenai kompensasi lainnya seperti,
jumlah jam kerja dan jumlah cuti atau libur
Posisi Tawar
Tingginya upah akibat negosiasi dengan serikat pekerja membawa 2
dampak:

1. Terhadap orang dalam, menguntungkan karena meningkatkan


pendapatan mereka
2. Terhadap orang luar, merugikan karena mengurangi kesempatan kerja
mereka. Pada upah yang lebih rendah, mereka bisa dipekerjakan.
Upah Efesiensi

Teori upah efesiensi (efficiency-wage) menyatakan upah yang tinggi


membuat para pekerja lebih produktif.
Pengaruh upah ke pada efesiensi pekerja menjelaskan kegagalan
perusahaan untuk memangkas upah meskipun terjadi kelebihan
penawaran tenaga kerja. Jika tagihan perusahaan dikurangin, dalam
teori ini dikatakan pengurangan upah akan memperendah produktivitas
pekerja dan laba perusahaan.
• Teori upah-efesiensi yang diterapkan di banyak negara miskin
menyatakan bahwa upah mempengaruhi nutrisi, sehingga upah
pekerja yang dibayar memadai dapat membeli lebih banyak nutrisi
dan para pekerja yang sehat akan lebih produktif. Perusahaan perlu
memutuskan untuk membayar upah di atas tingkat keseimbangan
untuk menjaga agar angkatan kerja tetap sehat.

• Teori upah-efesiensi yang kedua lebih relevan bagi negara-negara


maju menyatakan upah yang tinggi menurunkan perputaran tenaga
kerja. Semakin besar perusahaan membayar pekerja, maka semakin
besar insentif mereka untuk tetap bekerja. Upah yang tinggi akan
mengurangi tingkat pekerja yang keluar dan mengurangi waktu dalam
menarik dan melatih pekerja baru.
Teori upah-efesiensi ketiga menyatakan kualitas rata-rata dari armada
kerja perusahaan tergantung upah yang dibayar. Jika perusahaan
mengurangin biaya maka pekerja terbaik akan mencari pekerjaan lain dan
pekerja tidak terdidik tetap berada di perusahaan. Hal ini dinamakan
seleksi kebalikan, yaitu kecenderungan orang dengan lebih banyak
informasi menyeleksi sendiri dengan cara merugikan orang-orang dengan
informasi yang sedikit.
Dengan membayar upah di atas keseimbangan perusahaan dapat
menurunkan seleksi kebalikan dan meningkatkan kualitas rata-rata
armada kerjanya sehingga dapat meningkatkan produktifitasnya.
Teori upah-efesiensi keempat menyatakan upah yang tinggi meningkatkan upaya pekerja.
Perusahaan tidak dapat memantau dengan sempurna upaya para pekerja, dan para pekerja
harus memutuskan sendiri sejauh mana mereka bekerja keras. Pekerja dapat memilih bekerja
keras atau bermalas-malasan. Kejahatan moral adalah kecenderungan orang berperilaku
secara tidak tepat ketika perilaku mereka tidak dipantau. Contohnya adalah tindakan pekerja
yang bermalas-malasan. Dengan membayar upah yang lebih tinggi, perusahaan memotivasi
lebih banyak pekerja agar tidak bermalas-malasan dengan demikian dapat meningkatkan
produktivitas mereka.

Topik keempat upah-efesiensi adalah perusahan dapat beroperasi lebih efesien jika membayar
pekerjanya dengan upah tinggi, maka perusahaan dapat menganggap mempertahankan upah
di atas tingkat yang menyeimbangkan penawaran dan permintaan akan menguntungkan.

Upah yang lebih tinggi dibanding upah ekuilibrium ini adalah tingkat perolehan kerja yang
lebih rendah dan pengangguran yang lebih besar.
Pengalaman pada
Pasar Tenaga Kerja
Amerika Serikat
Durasi Pengangguran

• Pengangguran Normal atau Friksional


terjadi apabila dalam suatu ekonomi terdapat pengangguran sebanyak 2-
3% dari jumlah tenga kerja. Para penganggur ini tidak ada pekerjaan bukan
karena tidak dapat memperoleh kerja, tetapi mereka sedang mencari
pekerjaan yang lebih baik seperti gaji yang lebih tinggi dari sebelumnya.
• Pengangguran Struktural
terjadi karena adanya perubahan struktur ekonomi. Setiap industri atau
perusahaan akan mengalami kemunduran yang ditimbulkan dari beberapa
faktor internal maupun eksternal. Kemerosotan itu akan menyebabkan
kegiatan produksi menurun sehingga Sebagian pekerja terpaksa diberhentikan
dan menjadi penganggur.
Variasi Tingkat Pengangguran di Antara Kelompok-kelompok
Demografis 2004

Ini menunjukkan bahwa tingkat pengangguran lebih


didominasi oleh pekerja yang berusia 16 sampai 20
tahun. Mengapa lebih banyak para pekerja yang lebih
Usia Pria Wanita Pria Wanita muda (teenager)? Karena mereka baru memasuki pasar
kulit kulit kulit kulit tenaga kerja dan seringkali merasa belum pasti dengan
putih putih hitam hitam rencana karirnya.

16-20 16,4 13,7 35,6 27,6


Namun, kesimpulan lainnya adalah tingkat
>20 4,4 4,2 9,9 8,9 pengangguran kelompok kulit hitam lebih tinggi
dibandingkan kelompok kulit putih. Hal ini bisa terjadi
kurangnya akses ke jaringan perolehan pekerjaan
informal dan diskriminasi oleh perusahaan sehingga
muncul tingkat pemutusan hubungan kerja tinggi dan
tingkat perolehan kerja rendah.
Tren Pengangguran AS

• Demografis
Bila suatu lokasi mengalami kenaikan angka kelahiran akan semakin banyak calon para
pekerja muda di beberapa tahun nanti, sehingga generasi baby-boom yang belum tau
kepastian karirnya membuat kalangan penganggur bertambah. Namun perubahan
demografis ini pun harus didukung penjelasan lainnya mengenai tren panjang tersebut.
• Pergeseran Sektoral
Semakin besar jumlah realokasi sectoral, semakin besar pula tingkat hubungan
pemutusan kerja dan semakin tinggi tingkat pengangguran friksional.
• Produktivitas
Perubahan produktivitas memiliki hubungan dengan perubahan tingkat pengangguran.
Jadi apabila perubahan produktivitas melambat tingkat pengangguran pun naik, begitupun
sebaliknya.
Transisi Masuk dan Keluar dari Angkatan Kerja

Aspek terpenting dari dinamika Angkatan Kerja


pasar tenaga kerja yaitu
pergerakan individu yang masuk
dan keluar dari angkatan kerja.
Dalam kenyataannya, perubahan
angkatan kerja termasuk penting
juga, dari data berikut :

Baru masuk ke dalam angkatan kerja


Masih mencari pekerjaan pertama
Yang keluar dari pekerjaan sebelumnya
Akan tetapi, statistik pengangguran sulit
diinterpretasikan karena ada beberapa individu
yang merasa telah dianggap “keluar” dari angkatan
kerja akibat tidak serius mencari pekerjaan, ada
juga yang sudah mencari-cari pekerjaan tapi tak
kunjung berhasil sehingga mereka menyerah.
Meskipun pengangguran seperti mereka tidak
dapat diukur, ini termasuk ke dalam masalah sosial.
Pengalaman pada Pasar Tenaga Kerja: Eropa
Meningkatnya pengangguran di eropa
Pengangguran eropa meningkat akibat dari interaksi jangka panjang
( Long-Standing Policy ) dan guncangan terbaru ( Recent Shock ).
Kebijakan jangka panjang adalah besarnya tunjangan menganggur yang
dinikmati oleh para pengangguran. Guncangan terbaru adalah turunnya
permintaan terhadap para pekerja tidak terlatih dibandingkan para pekerja
terlatih.
Variasi pengangguran di Eropa

banyak nya Variasi pengangguran


disebabkan oleh pengangguran jangka
panjang. Tingkat pengangguran nasional
berkorelasi dengan variasi kebijakan pasar
tenaga kerja.
Kesimpulan

Pengangguran adalah sumber daya yang terbuang sehingga mereka tidak dapat
memberikan kontribusi pada pendapatan nasional. Pekerja mencari yang cocok
dengan keahlian dan menunggu perusahaan yang membayar upah di atas
keseimbangan.
Sayangnya pengangguran fiksional dan pengangguran menunggu tidak mudah
dikurangi. Banyak hambatan bagi pemerintah. Pengangguran nol adalah tujuan
yang sulit diwujudkan untuk perekonomian pasar-bebas.
Maka dilakukan kebijakan publik. Program-program pelatihan, system asuransi-
pengangguran, upah minimum, dan undang-undang yang mengarahkan posisi
tawar kolektif adalah perdebatan politik. Kebijakan yang dipilih kiranya memiliki
dampak penting terhadap tingkat pengangguran alamiah perekonomian.

Anda mungkin juga menyukai