Anda di halaman 1dari 40

PRINSIP KEMOTERAPI

Puji Setya Rini, S.Kep, Ns, M.Kes


Terjadinya kanker
Kerusakan gen pengatur pertumbuhan
dan diferensiasi sel (protoonkogen
dan suppresor gen)gen abnormal
 salah atur.
Kerusakan gen: perub urutan, adisi,
insersi, delesi, translokasi,
transposisi, dll
Protoonkogen yg timbulkan kanker 
onkogen
Terjadinya kanker
Faktor kerusakan gen multifaktor.
1. kelainan kongenital/konstitusi
genetik: struktural, fungsional,
sistem kerja
2. karsinogen
3. lingkungan hidup: pekerjaan,
tempat tinggal., gaya hidup
Karsinogen
Kimiawi
alami: organik, inorganik
buatan: bahan industri, obat,
pestisida
Sinar ionisasi: sinar X dan UV
Virus: DNA dan RNA
Hormon
Iritasi kronis
Jenis Terapi Kanker
*Operasi/ Surgical Approach
*Kemoterapi
*Radioterapi
*Hormonal terapi
*Terapi Biologis (Molecular
Tergeting therapy/ Immunology
therapy)
*Terapi Gen
*Suportif terapi : herbal,
propolis, dll.
TUJUAN KEMOTERAPI
Untuk mencegah sel-sel KANKER
– Bereplikasi
– Menginfasi
– Metastasis
– Menyebabkan kematian pasien
Kebanyakan obat kemoterapi yang
digunakan saat ini bekerja dalam siklus
pembelahan sel
Juga mempengaruhi sel-sel normal yang
bereplikasi dengan cepat seperti sumsum
tulang dan sel membran mukosa.
Obat kemoterapi yang efektif adalah obat
yang bisa menghambat perkembangan
sel-sel kanker dengan efek yang
MINIMAL terhadap sel normal.
Kemoterapi menghambat sel
kanker dengan cara :
Menghambat sintesis dan fungsi dari
makromolekul
Menghambat transduksi sinyal dan
organisasi dalam sitoplasma
Menghambat fungsi dari membran
sel dan reseptor permukaan
Mempengaruhi lingkungan dari sel
kanker
PERTUMBUHAN SEL TUMOR
DAN KEMOTERAPI
Sel kanker telah kehilangan kontrol
terhadap proses pertumbuhannya

 pertumbuhan ↑↑ dari sel normal


 lebih sensitif terhadap kemoterapi.
Kecepatan pertumbuhan sel tumor
bergantung pada :

Waktu siklus sel : waktu yang


dibutuhkan suatu sel untuk
menyelesaikan satu siklus
Fraksi pertumbuhan : fraksi dari sel-
sel tumor yang membelah
Jumlah sel tumor
Laju kematian sel tumor intrinsik
Siklus sel kanker
Siklus sel kanker secara kualitatif
sama dengan sel normal
KONSEP DASAR KEMOTERAPI

1. Hipotesis kematian sel secara fraksional


Setiap kali pemberian kemoterapi,
sejumlah proporsi yang tetap, bukan
sejumlah yang absolut, dari sel kanker
akan mati

2. Prinsip ”3 log kill, 1 log regrowth”


Pada tumor dengan jumlah sel 10 -10,
setiap siklus kemoterapi akan membunuh
10 -3 sel, kemudian tumbuh 10 -1 sel
diantara siklus.
Sensitifitas Kemoterapi
1. Sensitif
– Leukemia
– Limfoma maligna
– Myeloma
– Choriokarsinoma
– Kanker testis

2. Responsif
– Tumor kecil
– Tumor yang pertumbuhannya cepat
– Tumor yang diferensiasinya jelek
Contoh : ca mammae, ca cervik, ca kulit
3.Resisten
– Tumor besar
– Kanker yang pertumbuhannya pelan
– Kanker yang diferensiasi selnya baik
Contoh : ca pada otak, fibrosarkoma, melanoma
maligna
PEMILIHAN OBAT KEMOTERAPI
Harus memperhatikan pedoman ”lima tepat
dan satu waspada” :
1. Tepat indikasi.
Indikasi kemoterapi adalah kanker
sistemik, yaitu kanker yang telah
menyebar atau diduga telah menyebar
tetapi masih subklinik atau mikroskopik
dan kanker limphopoitik dan hemopoitik.
2. Tepat jenis
Terapi utama harus diberikan obat yang
sensitif terhadap kanker itu
(kemosensitif), untuk terapi tambahan
diberikan obat yang kemoresponsif.
PEMILIHAN OBAT KEMOTERAPI
3. Tepat dosis
Karena sifatnya yang sangat toksik dan
harus diberikan mendekati dosis toksik
maka perhitungan dosis harus tepat. Dosis
pada umumnya dihitung berdasarkan luas
permukaan tubuh.
4. Tepat waktu
Diberikan sesuai jadwal tiap siklusnya
5. Tepat cara
Cara pemberian harus tepat sesuai jenis
obat
6. Waspada ESO
TERAPI KOMBINASI
Merupakan cara efektif untuk
meningkatkan efektivitas kerja obat

Kombinasi lebih efektif


dibandingkan obat tunggal, karena:
1. Mencegah klon resisten
Jika 1 dalam 10 5 sel resisten terhadap
obat A dan 1 dalam 10 5 sel resisten
terhadap obat B  1 dalam 10 10 sel yang
resisten terhadap kedua obat Dapat
mencegah timbulnya klon resisten
2. Sitotoksik terhadap sel yang istirahat dan
membelah
Kombinasi dari obat yang fase spesifik dan
non spesifik dapat membunuh sel yang
membelah lambat seefektif sel yang
membelah cepat
Penggunaan obat non fase spesifik juga
dapat meningkatkan aktivitas pembelahan
sel, sehingga lebih sensitif terhadap obat
fase spesifik.
3. Peningkatan efek biokimiawi
a. Kombinasi obat yang secara individu
efektif yang bekerja dengan mekanisme
berbeda dapat saling memperkuat.
b. Meningkatkan kadar obat atau
metabolit aktif dalam sel, baik dengan
meningkatkan influk atau mengurangi
efluk ( Ca channel blocker pada pasien
dengan overekspresi P-glycoprotein)
c. Menurunkan inaktivasi metabolit dalam
tubuh
d. Meningkatkan kerja obat dengan
menghambat zat yang berkompetisi
KERJA KEMOTERAPI PADA
PROSES DALAM SEL
Kerja kemoterapi berdasarkan atas
gangguan pada salah satu proses
dalam sel yang esensial
Karena tidak ada perbedaan
kualitatif antara sel kanker dan sel
normal maka semua antikanker
bersifat mengganggu sel normal,
bersifat sitotoksik, bukan
kankerotoksik yang selektif
ALKILATOR (Alkylating Agent)
Kerja alkilator melalui pembentukan
ion karbonium atau komplek lain
yang sangat reaktif
Ikatan kovalen (alkilasi) akan terjadi
dengan berbagai nukleofilik dalam
tubuh
Efek sitotoksik maupun efek
sampingnya berhubungan langsung
dengan terjadinya alkilasi DNA dalam
sel  kerusakan pada fungsi
DNA.
Tipe alkilator Obat
Alkyl sulfonate Busulfan
Derivat Ethylenimine Thiotepa
Carboplatin(Carbosin®),
Garam logam
cisplatin(Platosin®),
oxaliplatin
Nitrogen mustard Chlorambucil,
cyclophosphamide,
estramustine, ifosfamid,
mechlorethamine,
melphalan
Nitrosurea Carmustine, Iomustine,
streptozocin
Triazene Dacarbazine,
temozolamide
ANTIMETABOLIT
Antipurin dan antipirimidin
mengambil tempat purin dan
pirimidin dalam pembentukan
nukleosida. Metabolisme purin dan
pirimidin lebih tinggi pada sel kanker
lebih tinggi dibandingkan sel normal,
sehingga hambatan sintesis DNA
sel kanker lebih dari terhadap sel
normal.
Antagonis folat menghambat
dihidrofolat reduktase, enzim yang
mengkatalis dihidrofolat menjadi
tetrahidrofolat.
Tetrahidrofolat merupakan metabolit
aktif dari asam folat yang berperan
sebagai kofaktor penting dalam
berbagai reaksi transfer satu atom
karbon pada sintesis protein dan
asam nukleat.
Tipe Obat
Antagonis purin Cladribine,
mercaptopurine,
clofarabine, fludarabine,
nelarabine
Antagonis pirimidine Azacitdine, capecitabine,
cytarabine, decitabine,
fluorourasil, gemcitabine
Antagonis folat Metotrexate, pemetrexed,
raltitrexed, trimetrexate
ALKALOID VINKA
Jenis ini berikatan secara spesifik
dengan tubulin, komponen protein
mikrotubulin, spindel mitotik, dan
memblok polimerisasinya
Akibatnya terjadi disolusi
mikrotubulus, dan sel terhenti dalam
metafase (spindle poison)
EFEK SAMPING OBAT
Kemoterapi merupakan obat yang indeks
terapinya sempit  dapat menyebabkan efek
toksik berat
Efek samping terutama mengenai jaringan
dengan proliferasi tinggi : hematopoetik dan
gastrointestinal.
Supresi hematopoetik : leukopeni,
trombositopeni, anemia
Leukopenia (<2000/mm3) dan trombositopeni
(<100.000/mm3)  petunjuk penghentian terapi
Supresi dapat terus berlanjut setelah obat
dihentikan. Umumnya pemulihan terjadi 2
minggu setelah penghentian terapi.
Alkilator dapat menyebabkan depresi
hematopoetik yang ireversibel,
terutama bila diberikan setelah
kemoterapi lain atau setelah radiasi
Sebagian besar kemoterapi bersifat
teratogenik pada binatang
 pada manusia belum terbukti
 tidak dianjurkan pada
trimester pertama
 kemungkinan efek toksik pada
janin.
Gangguan saluran cerna berupa
anoreksia ringan, mual, muntah,
diare, dan stomatitis, perforasi dan diare
hemoragik. Hampir semua kemoterapi
menyebabkan efek samping ini, tetapi
jarang sampai menimbulkan kematian.
Reaksi kulit dapat berupa eritem, urtikari
dan erupsi makulopapular sampai sindrom
Steven Johnson
Siklofosfamid, vinkristin, vinblastin,
metotreksat, daktinomisin, fluorourasil
dan kelompok antrasiklin sering
menyebabkan alopesia. Rambut umumnya
tumbuh kembali setelah pengobatan
dihentikan.
Persiapan Kemoterapi
1. Perhatikan keadaan umum
pasien.
2. Dihitung Performance Index:
– Karnofsky Performance Scale
– ZEW (Zubrod/ECOG/WHO Scale)
3. Pemeriksaan laboratorium yang
berhubungan dengan kerusakan
organ akibat efek samping
sitostatika
4. Cek Jantung,Hb>10,Leko>4000
Trombosit >100.000
4. Perhatikan kontraindikasi sitostatika
Absolut
penyakit stadium terminal
hamil trimester pertama kecuali akan digugurkan
septicemia
koma
Relatif
Usia lanjut terutama untuk tumor yang tumbuh
lambat dan sensitifitasnya rendah
Status penampilan amat jelek
Ada gangguan fungsi organ vital yang berat
Dimensia
Penderita tidak dapat mengunjungi klinik secara
teratur
Tidak kooperatif
Tumor sudah resisten terhadap obat
Tidak ada fasilitas penunjang yang memadai
RESPON TERHADAP TERAPI
1. SURVIVAL
1. Dibandingkan dengan hasil penelitian
2. Pada terapi neoajuvant 
resektabilitas
2. RESPON OBJEKTIF
1. Ukuran tumor
2. Produk tumor  menilai marker
3. Penyakit evaluabel
4. Perubahan status performance
UKURAN TUMOR
1. Diukur baseline
Dibagi 2 :
• Measurable : >2cm, >1cm CTScan
• Non measurable
 jumlah diameter terpanjang, maks 5 per organ, 10 total
Kategori respons
• Complete : lesi hilang
• Partial : berkurang >30%
• Progresive : bertambah >20%
• Stable

Response Evaluation Criteria in Solid Tumor (RECIST)


2000
Tujuan Pemberian Sitostatika
1. Menyembuhkan (cure)
2. Survival / control
3. Paliatif
Cure :Bila sel2 tumor dibawah level of detection
Relapse tdk tjd dlm 5-10 th sth terapi
Mis. : - Ca Testicular
- Hodgkin’s disease
- Choriocarcinoma

Survival / control :
- bila cure tdk memungkinkan
- agar sel - sel Ca berhenti berkembang
- quality of life ( QOL ) dg sisa - sisa sel Ca
- surgery / radiotherapi dilanjutkan kemoterapi
- respon awal tjd ttp sering timbul relapse
- mis.:Ca mamma
Small cell lung Ca
Non Hodgkin's Lymphoma
Paliatif : - Ca sdh terminal
- memperbaiki gejala Ca shg QOL
- Tdk diharapkan tjdnya remisi
- Sitostatika hanya u/ partial remisi
klinis membaik
- Pertimbangan pd intensitas & durasi
terapi tetap QOL

ADJUVANT CHEMOTHERAPY
 Tujuan cure rate dg membasmi sel2 tumor yg
tersisa sth dilakukan terapi primer (mis.: op,
rad)
 U/ CA yg sdh menyebar u/ kontrol Ca
 Mencegah pertumbuhan sel-sel Ca stlh op / rad
( level of detection )
NEO ADJUVANT / PRIMARY
Sbg bag dr terapi kuratif
Kemoterapi diberikan sebelum operasi /
radiasi
Untuk mengecilkan sel Ca shg mudah diambil
Diterapkan bila
– Ca cenderung bersifat lokal
– Ca diketahui responsif thd sitostatika pd
stadium lanjut

Cara Pemberian Kemo :


– Intra vena - Intrathecal
– Tablet / kapsul - Intracavity
– Intra muscular- Cream
– Subcutan
TERLAMBAT

Anda mungkin juga menyukai