Kemoterapi
Kemoterapi
2. Responsif
– Tumor kecil
– Tumor yang pertumbuhannya cepat
– Tumor yang diferensiasinya jelek
Contoh : ca mammae, ca cervik, ca kulit
3.Resisten
– Tumor besar
– Kanker yang pertumbuhannya pelan
– Kanker yang diferensiasi selnya baik
Contoh : ca pada otak, fibrosarkoma, melanoma
maligna
PEMILIHAN OBAT KEMOTERAPI
Harus memperhatikan pedoman ”lima tepat
dan satu waspada” :
1. Tepat indikasi.
Indikasi kemoterapi adalah kanker
sistemik, yaitu kanker yang telah
menyebar atau diduga telah menyebar
tetapi masih subklinik atau mikroskopik
dan kanker limphopoitik dan hemopoitik.
2. Tepat jenis
Terapi utama harus diberikan obat yang
sensitif terhadap kanker itu
(kemosensitif), untuk terapi tambahan
diberikan obat yang kemoresponsif.
PEMILIHAN OBAT KEMOTERAPI
3. Tepat dosis
Karena sifatnya yang sangat toksik dan
harus diberikan mendekati dosis toksik
maka perhitungan dosis harus tepat. Dosis
pada umumnya dihitung berdasarkan luas
permukaan tubuh.
4. Tepat waktu
Diberikan sesuai jadwal tiap siklusnya
5. Tepat cara
Cara pemberian harus tepat sesuai jenis
obat
6. Waspada ESO
TERAPI KOMBINASI
Merupakan cara efektif untuk
meningkatkan efektivitas kerja obat
Survival / control :
- bila cure tdk memungkinkan
- agar sel - sel Ca berhenti berkembang
- quality of life ( QOL ) dg sisa - sisa sel Ca
- surgery / radiotherapi dilanjutkan kemoterapi
- respon awal tjd ttp sering timbul relapse
- mis.:Ca mamma
Small cell lung Ca
Non Hodgkin's Lymphoma
Paliatif : - Ca sdh terminal
- memperbaiki gejala Ca shg QOL
- Tdk diharapkan tjdnya remisi
- Sitostatika hanya u/ partial remisi
klinis membaik
- Pertimbangan pd intensitas & durasi
terapi tetap QOL
ADJUVANT CHEMOTHERAPY
Tujuan cure rate dg membasmi sel2 tumor yg
tersisa sth dilakukan terapi primer (mis.: op,
rad)
U/ CA yg sdh menyebar u/ kontrol Ca
Mencegah pertumbuhan sel-sel Ca stlh op / rad
( level of detection )
NEO ADJUVANT / PRIMARY
Sbg bag dr terapi kuratif
Kemoterapi diberikan sebelum operasi /
radiasi
Untuk mengecilkan sel Ca shg mudah diambil
Diterapkan bila
– Ca cenderung bersifat lokal
– Ca diketahui responsif thd sitostatika pd
stadium lanjut