Anda di halaman 1dari 13

BIOSTATISTIK

Mengidentifikasi Jenis Uji


Validitas dan Reabilitas
KELOMPOK 4:

1. Aulia Tri Ananda


2. Al Hanifa Harmes
3. Oktaghina Jennisya
4. Raisatul Mahmudah
5. Teguh Wiradharma
6. Dera Rahmi Gusti Fauzia
7. Fitriatul Munawaroh
8. Vivi Ramadhani
9. Pendi Gunawansyah
10. Anggi Putri Nurpha
VADILITAS
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan
Pengertian Validitas Instrumen
atau kesahihan suatu instrumen. Prinsip validitas adalah
Penelitian
pengukuran atau pengamatan yang berarti prinsip keandalan
instrumen dalam mengumpulkan data.

Heri Retnawati (2016) mengemukakan bahwa, validitas akan


menunjukkan dukungan fakta empiris dan alasan teoretis
terhadap interpretasi skor tes atau skor suatu instrumen, dan
terkait dengan kecermatan suatu instrument.

Prinsip Validitas 1. Interpretasi yang diberikan pada asesmen hanya valid


terhadap derajat yang diarahkan ke suatu bukti yang
mendukung kecocokan dan kebenarannya.
2. Penggunaan yang bisa dibuat dari hasil asesment hanya valid
terhadap dejarat yang arahnya ke suatu bukti yang
mendorong kecocokan dan kebenarannya.
3. Interpretasi dan kegunaan dari hasil asesment hanga valid
ketika nilai (values) yang didapatkan sesuai
4. Interpretasi dan kegunaan dari hasil asesment hanya valid
ketika konsekuensi (consequences) dari interpretasi dan
kegunaan ini konsisten dengan nilai kecocokan.
Jenis-Jenis Validitas

1. Validitas Isi (Content Validity)  Saifuddin Azwar menjelaskan (2015) dalam prosedur validasi
berdasar kriteria (criterion-related validity), tes yang akan
Menurut Purwanto (Elina, 2012) diestimasi validitas hasil ukurnya disebut sebagai predictor.
Validitas isi (Content Validity) adalah Statistik yang digunakan dalam pendekatan validasi ini adalah
pengujian validitas dilakukan atas statistik korelasi antara distribusi skor tes sebagai prediktor 
isinya untuk memastikan apakah
butir tes hasil belajar mengukur
secara tepat keadaan yang ingin
diukur. b. Validitas Konstruk c. Validitas Berdasarkan
(Construct Validity) Kriteria
Validitas isi dibagi menjadi dua:
a. Validitas tampang (face vaidity)
Saifudin Azwar (2015) juga mengemukakan bahwa validitas
Bersifat kualitatif dan judgmental
konstruk merupakan validitas yang menunjukkan sejauh mana
karena berasal dari expert
hasil tes mampu mengungkap suatu trait atau suatu konstrak
judgment.
teoritik yang hendak diukurnya. Pengujian validitas konstrak
b. Validitas logis (logical validity)
merupakan proses yang terus berlanjut sejalan dengan
Bersifat kuantitatif, yang dilakukan
perkembangan konsep mengenai trait yang diukur. Hasil dari uji
dengan menghitung seberapa tinggi
empiris ini, dapat diketahui validitasnya baik melalui teori tes klasik
kesepakatan para expert.
maupun teori respon butir. 
Bentuk Validitas 
Menurut Ebel (dalam Nazir 1988) :

Concurrent Validity
01 Validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor
dengan kinerja.
.
Construct Validity
02 Validitas yang berkenaan dengan kualitas aspek
-40 psikologis apa yang diukur oleh suatu pengukuran
Face Validity
Validitas yang berhubungan apa yang nampak dalam
03 mengukur sesuatu dan bukan terhadap apa yang
seharusnya hendak diukur.
Factorial Validity
04 Korelasi antara alat ukur dengan faktor-faktor yang yang
bersamaan dalam suatu kelompok atau ukuran-ukuran
perilaku lainnya
Empirical Validity
05 Validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor
dengan suatu kriteria. Kriteria tersebut adalah ukuran
yang bebas dan langsung dengan apa yang ingin
diramalkan oleh pengukuran.
Bentuk Validitas 
Menurut Ebel (dalam Nazir 1988) :

Intrinsic Validity
06 Validitas yang berkenaan dengan penggunaan teknik uji
coba untuk memperoleh bukti kuantitatif dan objektif untuk
mendukung bahwa suatu alat ukur benar-benar mengukur
apa yang seharusnya diukur..

-40 Predictive Validity


07 Validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor
suatu alat ukur dengan kinerja seseorang di masa
mendatang.
Content Validity
08 Validitas yang berkenaan dengan baik buruknya sampling
dari suatu populasi.

Curricular Validity
09 Validitas yang ditentukan dengan cara menilik isi dari
pengukuran dan menilai seberapa jauh pengukuran
tersebut merupakan alat ukur yang benar-benar
mengukur aspek-aspek sesuai dengan tujuan
instruksional.
Cara Menghitung Validitas
Rumus Korelasi Produk Momen:

Hitung koefisien validitas instrumen yang diuji (r-hitung),


yang memiliki nilai sama dengan korelasi hasil langkah
sebelumnya dikali koefisien validitas instrumen
terstandar.

Kriterianya yaitu:
Instrumen valid, apabila r-hitung = r-tabel dan Instrumen
tidak valid, apabila r-hitung < r-tabel.

Tentukan kategori validitas instrumen yang mengacu


pada pengklasifikasian validitas yang dikemukakan oleh
Guilford:
0,80 < rxy 1,00 validitas sangat tinggi (sangat baik)
Menurut (Andi Suntoda 2009) untuk mencari validitas dapat 0,60 < rxy 0,80 validitas tinggi (baik)
dilakukan dengan jalan Pendekatan korelasi. Pendekatan 0,40 < rxy 0,60 validitas sedang (cukup)
korelasi yaitu dengan jalan mengkorelasikan skor hasil tes 0,20 < rxy 0,40 validitas rendah (kurang)
dengan kriteria. Kriteria dapat berupa: composite score,tes 0,00 < rxy 0,20 validitas sangat rendah (jelek)
yang sudah baku, Round Robin, dan kelompok yang kontras rxy 0,00 tidak valid
REABILITAS
Ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah
Pengertian Reabilitas
sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.

Tes yang reliabel adalah tes yang dapat menghasilkan ukuran


yangajeg dan tetap sesuai dengan gejala yang diukur. Reliabilitas
suatu tes menunjukan derajat keajegan hasil yang diperoleh dari
beberapa kali pengetesan terhadap subjek yang sama, alat ukur
yang sama, dan prosedur yang sama.

Jenis-jenis Reliabilitas a. Reliabilitas eksternal


reliabilitas yang diperoleh dengan membandingkan hasil dua
kelompok data. Ada dua jenis cara untuk menguji reliabilitas
eksternal, yaitu teknik paralel dan teknik ulang.
Teknik paralel, peneliti mau tidak mau harus menyusun dua stel
instrumen. Kedua instrumen tersebut sama-sama diujicobakan
kepada sekelompok responden, kemudian hasil dari dua kali tes
uji coba tersebut dikorelasikan, dengan teknik korelasi product-
moment atau korelasi Pearson. Kedua adalah teknik ulang.
Dengan menggunakan teknik ini peneliti hanya menyusun satu
perangkat instrumen
NEXT..
b. Reliabilitas internal
Jenis-jenis Reliabilitas
Diperoleh dengan cara mengolah hasil pengetesan yang
berbeda, baik dari instrumen yang berbeda maupun yang sama,
reliabilitas internal diperoleh dengan cara menganalisis data dari
satu kali hasil pengetesan.

Ada bermacam-macam cara untuk mengetahui reliabilitas


internal, pemilihan sesuatu teknik didasarkan atas bentuk
instrumen ataupun selera peneliti. Kadang-kadang menggunakan
teknik yang berbeda menghasilkan indeks reliabilitas yang
berbeda pula.
1. Mencari reliabilitas dengan rumus
Spearman Brown
Dalam menghitung reliabilitas dengan teknik ini
peneliti harus melalui langkah membuat tabel
analisis butir soal atau butir pertanyaan. Dari
analisis ini skor-skor dikelompokkan menjadi
dua berdasarkan belahan bagian soal. Ada dua
cara membelah, yaitu belah ganjil-genap dan
belah awal-akhir. Langkah selanjutnya adalah
mengkorelasikan skor belahan pertama dengan
skor belahan kedua, dan akan diperoleh harga.

2. Test-retest

Dilakukan dengan cara mencobakan instrumen


beberapa kali pada responden. Jadi dalam hal
ini instrumennya sama, respondennya sama,
dan waktunya yang berbeda. Reabilitas diukur
dari koefisien korelasi antara percobaan
pertama dengan berikutnya. Bila koefisien
korelasi positif dan signifikan maka instrumen
tersebut sudah dinyatakan reliabel.
NEXT..
.
Setelah dihitung menggunakan rumus diatas, untuk dapat diputuskan instrumen tersebut
reliable atau tidak, nilai tersebut dapat dibandingkan dengan harga r tabel dibawah.

Sumber: Sugiyono, 2006


3. Analisis Varians Hoyt (Anova Hoyt)

penggunaan teknik analisis varians dalam


rangka menentukan reliabilitas antar-penilai
mengenai data respon antar-penilai suatu tes
atau kuesioner merupakan perkembangan baru
dalam dunia evaluasi pendidikan.
Dengan menggunakan formula Hoyt di dalam
menghitung reliabilitas respon antar-penilai
mengenai item kuesioner motivasi berprestasi,
maka skor hasil penilai-an dari penilai I dan II
dimasukkan ke dalam formula.

4. Alfa Cronbach
Pengujian ini dilakukan untuk jenis data
interval/essay. Dengan rumus:
Thank you

Anda mungkin juga menyukai