Anda di halaman 1dari 18

Faktor terapeutik dalam Muhammad Arief

konseling kelompok Maulana


Terapeutik dalam konseling
kelompok
• Terapeutik merupakan istilah dalam psikologi yang
maknanya sama dengan “terapi” atau menyembuhkan
• Bila diterjemahkan dalam layanan konseling kelompok berarti
memiliki kemampuan untuk mengentaskan permasalahan
konseli/anggota kelompok melalui aktifitas dinamika
kelompok yang baik.
• Saling berkomunikasi, berempati, bertoleransi terhadap
perbedaan, berfikir dalam mencari solusi, menguatkan satu
sama lain dan saling percaya untuk menjaga rahasia masalah
pribadi masing-masing
Beberapa faktor terapeutik dalam KKP

Penentuan Harapan Universalitas Peniruan Perilaku

Pengembangan Menyampaikan Informasi Altruisme


Teknik Sosialisasi
Rekapitulasi Korektif Belajar Berhubungan
  Rasa Kebersamaan dari Keutamaan dengan Pribadi Lain
”Family Kelompok”

Katarsis Eksistensi
PENENTUAN HARAPAN (TUJUAN KONSELING KELOMPOK)

• penentuan harapan yang tinggi dalam


bantuan sebelum konseling dimulai, secara
signifikan berkorelasi terhadap hasil
konseling yang positif.
• Harapan klien untuk berubah akan
membuatnya bertahan dalam konseling.
• Penentuan dan menjaga harapan adalah hal
yang penting dalam konseling, karena akan
membuat proses konseling menjadi efektif.
UNIVERSALITAS
• Bererapa konseli dalam konseling berpikir bahwa mereka adalah
kelompok yang unik dengan keadaan yang buruk yang mereka alami,
bahwa mereka ketakutan, memiliki masalah, impuls, dan fantasi yang
tidak dapat mereka atasi.
• Perasaan konseli terhadap keunikan mereka menciptakan isolasi sosial,
dikarenakan kesulitan dalam hubungan interpersonal
• Setelah konseli mendengar anggota kelompok yang lain memiliki
masalah yang sama, konseli akan lebih merasa terhubung dengan dunia
luar.
• Universalitas memainkan perannya dalam konseling kelompok,
kompleksitas masalah individu akan membuat anggota kelompok
konseling sadar bahwa kesamaan masalah yang mereka miliki tidak
selamanya memiliki jalan keluar yang sama pula.
Menyampaikan Informasi

1. Dari seluruh informasi umum yang disampaikan, termasuk


pengajaran didaktik tentang kesehatan mental, penyakit
mental, dan psikodinamik yang diberikan oleh konselor,
konselor juga tetap memberikan nasehat, sugesti, atau
bimbingan langsung tentang permasalahan hidup.

Pengajaran Didaktik Nasehat Langsung


Kebanyakan interaksi konseling kelompok yang nasehat langsung dari para anggota kelompok
sukses adalah karena konseli telah belajar tentang terjadi dalam konseling kelompok. Pada
fungsi kekuatan jiwa, arti gejala-gejala yang timbul, dinamika interaksi konseling kelompok,
dinamika interpersonal dan merupakan bagian awal dari hidupnya
kelompok dan proses psikokonseling. Dengan itu, interaksi kelompok.
proses pendidikan secara implisit sebenarnya telah
dijalani oleh konseli; kebanyakan para konselor
kelompok tidak memberikan pengajaran didaktik
secara eksplisit dalam interaksi konseling kelompok.
ALTRUISME

• konseli menerima bantuan dari konseli yang lain, bukan hanya sebagai bagian dari
tindakan resiprokal tetapi merupakan bagian dari altruisme yang datang dari lubuk hati
yang dalam dari konseli. Mereka dapat saling melepaskan bebannya masing-masing,
sehingga mereka akan merasa menjadi orang yang sangat penting bagi anggota
kelompok yang lain untuk membangun harga diri mereka.
• Konseli saling membantu satu sama lain dalam proses terapeutik kelompok. Mereka
memberikan dorongan, menentramkan hati konseli lain, memberi sugesti dan
pemahaman dan saling berbagi bagi anggota yang memiliki masalah yang sama.
Seorang konseli akan menyimak, menyerap dan mengamati anggota yang lain sehingga
mereka jauh lebih siap dibanding konselor.
Rekapitulasi Korektif dari Keutamaan ”Family
Kelompok”
• Konselor, asisten konselor dan anggota kelompok dapat dipandang
sebagai representasi dari keluarga asal klien. Klien seperti mengulang
pengalaman masa kecilnya dalam keluarga asal. Dari sini klien akan
belajar perilaku baru dalam berhubungan dengan orang lain.
• Dalam kelompok tersebut memberi masukan akan kemungkinan-kemungkinan
rekapitulatif. Konseli lain memberikan interpretasi yang penting terhadap anggota
kelompok yang lain yang memiliki masalah yang sudah mengendap lama dan akar
permasalahan sudah sangat dalam pada awal interaksinya dengan orang tua atau
saudara kandungnya.
Pengembangan Teknik Sosialisasi
• Pada konseling dinamika kelompok dengan menggunakan teknik
umpan balik terbuka, konseli akan diberikan informasi tentang
perilaku sosial maladaptif. Konseli belajar tentang pergaulan
yang tidak sehat, sikap yang baik, atau tentang berbagai macam
kebiasaan sosial yang lain bagi klin yang bermasalah dengan
hubungan sosialnya.
Mereka belajar bagaimana untuk membantu secara responsif
terhadap anggota yang lain; mereka juga memperoleh masukan
tentang metode resolusi konflik; mereka juga lebih mampu
mengekspresikan empati secara akurat.
Keterampilan-keterampilan ini akan membantu konseli agar
dapat melakukan interaksi sosial dengan baik di masa depannya.
Perilaku Imitasi (Identifikasi)

• Seringkali klien memperoleh manfaat dari


pengamatannya dalam proses konseling kelompok.
Klien dapat mengamati dan meniru cara konselor
maupun anggotalain dalam bersikap, memecahkan
masalah.
Belajar Berhubungan dengan Pribadi Lain

• Kelompok merupakan miniatur


kehidupan sosial. Jika klien dapat
berhasil berinteraksi dengan baik dalam
kelompok, maka pengalaman ini dapat
diharapkan untuk dilakukan di luar
kelompok.
• Masukan interpersonal merujuk pada
pembelajaran individu bagaimana dia
dilihat oleh orang lain. Hal ini
merupakan langkah krusial dalam
susunan terapeutik pada faktor
terapeutik pembelajaran interpersonal.
RASA KEBERSAMAAN
Rasa tertarik anggota pada kelompok dapat
membuat rasa bersatu, satu anggota dengan
yang lain bisa saling menerima, sehingga dapat
membentuk hubungan yang berarti dalam
kelompok.
KATARSIS
• Katarsis merupakan faktor penyembuh dalam konseling
kelompok. Klien datang dengan penuh gejolak emosi, dalam
konseling klien dapat mengekspresikannya dengan bantuan
konselor maupun anggota lainnya.
• Katarsis selalu dianggap sebuah peranan penting dalam proses
terapeutik, walaupun alasan pokok dibalik hal ini menggunakan
pertimbangan yang bervariasi. Kita mempunyai pengalaman
emosional, kadang-kadang sangat intens.
• Intensitas ekspresi emosional merupakan relatif yang tertinggi
dan harus dipahami tidak hanya dari sudut pandang pimpinan
tapi juga dari tiap anggota yang ada. Suatu ekspresi diam yang
nampak pada emosi, untuk seorang individu, menunjukkan
suatu kejadian intensitas yang dapat dipertimbangkan.
EKSISTENSI
• Kadang-kadang ada klien yang menganggap bahwa hidup ini tidak
adil dan tidak seimbang. Klien kemudian mempertanyakan tentang
hidup dan mati. Di dalamkonseling kelompok topik seperti ini dapat
timbul dan didiskusikan. Tanggapan dan dukungan dari anggota
lain akan sangat banyak menolong.
• Pendekatan keberadaan mengumpamakan bahwa usaha terpenting
manusia adalah dengan kebiasaannya, urusan dasar, keberadaan:
kematian, isolasi, kebebasan dan ketidakberartian.
• Suatu konsep yang penting dalam konseling keberadaan adalah
bahwa manusia dapat berhubungan dengan keberadaannya yang
terbatas dalam satu atau dua mode kemungkinan.
KESIMPULANYA

• FAKTOR-FAKTOR TERAPEUTIK DALAM LAYANAN KOSELING


KELOMPOK MENDUKUNG SELURUH ANGGOTA KELOMPOK
UNTUK SALING MELIHAT PERMASALAHAN DIALAMINYA
SENDIRI DAN BERUPAYA UNTUK BERINTERAKSI SECARA
INTERPERSONAL DENGAN ANGGOTA YANG LAIN SEBAGAI
BENTUK APLIKASI NILAI ALTRUISME SEHINGGA
TERWUJUDNYA KELOMPOK YANG UTUH, SOLID DAN SALING
MENDUKUNG DEMI TERENTASKANYA PERMASALAHAN
ANGGOTA
• PEMIMPIN KELOMPOK HENDAKNYA MEMAHAMI BAHWA UPAYA
PENGENTASAN MASALAH ITU BUKAN HANYA TANGGUNG
JAWAB PEMIMPIN KELOMPOK SAJA.
If you can't fly, then RUN.
If you can't run, then WALK.
If you can't walk, then CRAWL.
But whatever you do,
YOU HAVE TO KEEP MOVING.

Martin Luther King, Jr. – Civil Rights Activist and Pastor


<ADD YOUR QUOTE HERE>
Customize this Template

Template Editing
Instructions and
Feedback

Anda mungkin juga menyukai