Anda di halaman 1dari 29

RADIASI

R A D I A S I
• RADIOAKTIF
• Unsur ini dengan sendirinya dapat memancarkan sinar
• Henry Becquerel (1896) adalah orang pertama yang
menemukan adanya gejala keradioaktifan yang
terdapat pada uranium
• Pada tahun yang sama Merie Curie menunjukkan
bahwa inti uranium dan banyak unsur lain bersifat
memancarkan salah satu partikel alpa, beta atau
gamma.
• Unsur inti atom yang memancarkan sinar-sinar
alpha, beta dan gamma disebut dengan Inti
Radioaktif.
• Isotop-isotop yang bersifat radioaktif disebut dengan
radio-isotop

• SINAR ALFA a ( 42He )


•  
• Merupakan partikel yang dipancarkan oleh sebuah
inti yang terdiri dari 4 buah nukleon yaitu 2 proton
dan 2 neutron yang merupakan inti Helium. Radiasi
alfa bukanlah radiasi elektromagnetik
• Sinar alfa ini mempunyai daya tembus yang sangat
kecil (dalam udara kira-kira 4 cm ). Kerusakan
besar akan terjadi bila zat yang mengeluarkan
partikel ini masuk kedalam tubuh.
• Jika partike alfa kontak dengan molekul suatu
jaringan, maka muatam positif dari proton menarik
muatan negatif dari atom dalam jaringan.
• Hal ini mengakibatkan perubahan yang merugikan.
Karena adanya 2 proton maka penarikan elektron
ini terjadi secara efektif, sehingga atom-atom pada
jaringan akan sangat efektif terionisasi.
• PARTIKE BETA b ( 0-1 e ) 
Sinar beta atau partikel beta merupakan partikel
yang dilepas atau terbentuk pada suatu nukleon inti.
Partikel beta ini dapat berupa elektron bermuatan
negatif (negatron) dan elektron bermuatan positif
(positron) atau elektron capture (penangkap
elektron)
Positron dapat mendekati elektron atom sampai
dekat sekali bahkan bersatu dengan elektron itu dan
berobah menjadi sinar gamma .
Proses ini disebut dengan Anihilasi
SINAR GAMMA ()
• Radiasi gamma merupakan radiasi
elektromagnetik sejati yang merambat seperti
kecepatan cahaya.
• Radiasi gamma merupakan radiasi sinar X tetapi
panjang gelombangnya lebih pendek, sehingga
daya tembusnya tinggi.
• Energi photon sinar ini cukup tinggi untuk
membuat ion sepanjang jalan yang dilewati. Hal
ini menjadikan sinar gamma ini menjadi
berbahaya
• Terbentuknya sinar gamma merupakan hasil
disintegrasi inti atom
• Inti atom yang memancarkan sinar alfa akan
terbentuk inti baru yang yang memiliki tingkat
energi yang agak tinggi kemudian terjadi
proses transisi ke tingkat energi yang lebih
rendah sambil memancarkan sinar gamma.
• Sinar gamma sama halnya dengan sinar X ,
termasuk gelombang elektromagnetis.
• Jika sinar gamma menembus lapisan materi
setebal X maka intensitas akan berkurang
menurut persamaan :

• I = Io e -x

I = Intensitas sinar setelah menembus


materi setebal x
Io = Intensitas mula – mula
 = Koefisien penerapan materi yang dilalui
• Tebal materi yang menyerap sinar gamma
sehingga intensitasnya tinggal setengah
dinyatakan dengan rumus :

Ln 2
T ½ = ------------

•  dan disebut Half Value Layer ( H V L )


• Selain ketiga sinar a , b , , g ini, ada
partikel lain yang dapat dipancarkan oleh unsur
radioaktif yaitu Neutron ( 10n ), Proton ( 11 p ) dan
Positron (0+1 e )
• Unsur uranium ( 23892 U ) bersifat radioaktif yang
dengan sendirinya memancarkan partikel alfa dan
berubah menjadi unsur thorium. Reaksi ini disebuit
reaksi peluruhan
 
Persamaannya : 23892 U  23490 Th + 42 He
 
• WAKTU PARUH
• Waktu paruh adalah waktu yang dibutuhkan oleh unsur
radioaktif untuk meluruh setengahnya .
• Misalnya : waktu paruh 226 Ra adalah 1620 tahun
• Secara matematika dapat dinyatakan dengan rumus sebagai
berikut :
•  
• 0,693
• T½ = --------
• l
• Tiap-tiap unsur radioaktif mempunyai waktu paruh yang
berbeda-beda, ada yang ribuan tahun, adapula yang hanya
beberapa detik.
• Waktui paruh suatu unsur radioaktif dapat
ditentukan dengan mengukur perubahan kekuatan
radiasi dari jumlah berat tertentu unsur tersebut
dalam periode waktu yang lama
• Kekuatan radiasi diberi satuan curie yang artinya
berapa banyak atom yang tiap detik telah meluruh
• Satu curie diberi harga 3,7 x 1010 pancaran partikel
tiap detik. Pada tahun 1975 ICRU menganjurkan
SI bagi aktifitas radioaktif Becquerel ( Bq)

1 Bq = 1 disitegrasi / detik
1 Ci = 3,7 x 1010 Bq
• KECEPATAN DISINTEGRASI
• Inti atom yang memancarkan sinar alfa, beta,
gamma, akan mengalami pengurangan dan
terbentuk inti baru. Kecepatan disintegrasi
dapat dinyatakan dengan - dN/dt.
• Kecepatan disintegrasi berbanding langsung
dengan jumlah inti , sehingga ;
•  
- dN/dt ∞ N , maka - dN/dt = lN
- (l = konstanta disintegrasi )
• secara matematik diproleh :
• N = No e-lt
• N = Jumlah inti sesudah waktu t
• No = Jumlah inti mula-mula
•  = konstanta disintegrasi
• t = lamanya peluruhan
• e = 2,718.
SINAR X
• Sinar X adalah gelombang elektromagnetik dan
merupakan sinar katoda. Sinar X dihasilkan
karena ada perbedaan potensial arus searah yang
besar diantara kedua elektroda (katoda dan
anoda ) dalam sebuah tabung hampa.
• Berkas elektron akan dipancarkan dari katoda
menuju anoda.
• Pancaran elektron ini disebut dengan sinar
katoda atau sinar X.
IONISASI DAN JENIS RADIASI
• IONISASI
• Energi radiasi dapat mengeluarkan elektron dari
inti atom yang akan menyebabkan atom
bermuatan positif dan disebut ion positif.
Elektron yang dikeluarkan itu dapat tinggal
bebas atau mengikat atom netral lainnya dan
membentuk ion negatif. Peristiwa pembentukan
ion positif dan ion negatif disebut dengan
ionisasi
• melalui proses ionisasi ini jaringan tubuh akan
mengalami kelainan atau kerusakan pada sel-sel
tubuh.
• Ionisasi pada udara dapat dipakai sebagai dasar
sistem pengukuran dosis radiasi.

• Radiasi pengion adalah radiasi yang dapat


menyimpan energi yang cukup di dalam sel
untuk melepaskan elktron dari atom. . Radiasi
ini meliputi gelombang elektromagnetis dengan
panjang gelombang yang sangat pendek ( sohrt
wave ) dan mempercepat partikel atomis
( sebagai contoh, elktron, proton , netron ).
• radiasi pengion menembus bertumbukan
dengan atom dan molekul sel secara acak
menimbulkan ion dan ,membebaskan
elektron radikal, yang menyebabkan
ikatan kimia pecah dan perubahan
molekular yang dapat merusak sel .
Distribusi radiasi tergantung pada energi,
massa, dan muatan radiasi; Sinar-X
JENIS RADIASI
• Tidak semua radiasi dapat menimbulkan
ionisasi. Berdasarkan ada tidaknya ionisasi,
maka radiasi dapat dibagi dua yaitu

A. Radiasi yang tidak menimbulkan ionisasi


1.Sinar Ultra Ungu
2.Sinar Infra Merah
3.Gelombang Ultra Sonik
A.Radiasi yang dapat menimbulkan ionisasi

1.Sinar Alfa
2.Sinar Beta
3.Sinar Gamma
4.Sinar X
5.Proton
• ENERGI RADIASI
• Radiasi mempunyai energi. Menurut Max Planck,
besarnya energi radiasi berbanding lurus dengan
besarnya frekwensi radiasi dan energi radiasi ini
berbentuk paket-paket yang disebut dengan kwantum

E = hxf

E = Energi radiasi
H = Konstanta Planck = 6,62 x 10-27 erg detik
f = frekwensi radiasi
KUALITAS RADIASI
Kualitas radiasi sinar X tergantung pada
tegangan antara anoda dan katoda dalam tabung
sinar X dan jumlah energi listrik yang ada,
sehingga sinar X mempunyai panjang
gelombang yang berbeda-beda. Untuk
menentukan kualitas dari suatu radiasi
digunakan istilah “ Half Value Layer “ (H V L).
• Istilah H V L ini digunakan pada radio nuklir
atau sinar X yang digunakan untuk
mengetahui daya tembus suatu radiasi.
• Istilah HVL ini menunjukkan ketebalan suatu
benda yang umumnya aluminium atau
tembaga yang dapat mengurangi intensitas
radiasi sampai setengah intensitas semula.
Makin besar HVL suatu radiasi berarti
semakin besar juga daya tembusnya
SATUAN DOSIS DALAM RADIASI
• Dosis radiasi pengion mula-mula adalah dosis
erithemia yaitu banyaknya radiasi sinar X yang
menyebabkan kulit kemerahan.
• Tahun 1930 Starting menggunakan satuan
Rontgen dimana
• 1 Rontgen ( R ) adalah banyaknya radiasi sinar
X atau sinar gamma yang menimbulkan ionisasi
di udara pada 0,001293 gram udara sebanyak
satu satuan muatan elektrostatis
• Radiasi sinar X atau sinat gamma mengenai suatu
area tertentu deikenal dengan rap atau Rontgen
Area Product dimana :
1 rap = 100 R/cm2
• Satuan rontgen ini hanya berdasarkan ionisasi
diudara dan hanya untuk sinar X dan g dan tidak
menunjukkan jumlah banyaknya absorbsi bagi
radiasi lainnya.
• Satu rad didefenisikan sebagai dosis penyerapan
energi radiasi sebanyak 100 erg bagi setiap gram
benda/jaringan.
• 1 rad = 100 erg/grm = 0,01 Joule / Kg jaringan
• Kemudian oleh ICRU menggunakan satuan SI
dengan memakai nama Gray ( Gy ). Satu Gy
adalah dosis radiasi apa saja yang menyebabkan
penyerapan energi 1 Joule pada 1 Kg zat penyerap.
1 Gy = 1 J/Kg

• Selain satuan – satuan diatas ada satuan yang lebih


menekankan efek biologis yaitu
• RBE (Relative Biological Effectiveness ) dan
REM ( Rad Equivalent Man ) ,
• Reb (Rad Eequivqlent Biological ).
• RBE :
adalah perbandingan dosis sinar X 250 KV dengan dosis
radiasi lain yang memberikan efek biologik yang sama

• REM :
Merupakan satuan unit untuk menyatakan banyaknya
ekivalen dosis. Ekivalen dosis didefenisikan sebagai rad x
faktor kwalitas radiasi.

Dosis dalam rem = dosis dalam rad x RBE


 
EFEK BIOLOGIS YANG TIMBUL
• Radioterapi dengan sinar X ,sinar gamma atau
partikel isotop radiaktif pada dasarnya
tergantung pada energi yang diabsorbsi yang
menimbulkan ionisasi pada jaringan, dan
sebagai akibat ionisasi ini terjadi kelainan atau
kerusakan pada jaringan

• Ada dua efek biologis yang ditimbulkan oleh


radiasi yaitu :
a. Efek somatis : Pada sel – sel yang
terionisasi, akan memancarkan elektron pada
struktur ikatan kimia yang mengakibatkan
terpecahnya molekul – molekul dari sel
sehingga terjadi kerusakan sel. Kerusakan ini
bisa seperti : Lemas, Rambut rontok, Kanker,
dll.
b. Efek Genetis : Terjadi kerusakan pada sel
genetis , sehingga menyebabkan mutasi
kelainan pada keturunan

Anda mungkin juga menyukai