Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Manajemen Persediaan

Merupakan fungsi dari manajer operasional , dan


harus membentuk suatu sistem yang permanen
melalui pengujian-pengujian, antara lain bagaimana
persediaan diksalifikasikan dan bagaimana mencatat
persediaan dan dipelihara secara akurat.
Tujuan Manajemen Persediaan

Manajemen persediaan sangat berkaitan dengan


sistem persediaan di dalam suatu perusahaan yang
bertujuan untuk menciptakan efisiensi dalam proses
konversi.
Efisiensi yang dihasilkan manajemen persediaan
akan menenkan biaya produksi, kemudian biaya
produksi yang efisien akan mendorong harga jual
yang lebih bersaing dibanding kompetitor lain yang
tidak dapat menciptakan efisiensi.
Model Persediaan

Model persediaan akan sangat tergantung kepada


sifat bahan atau barang, apakah bahan tersebut
bersifat permintaan bebas atau sebagai permintaan
terikat
Sistem Persediaan Bahan Baku

1. Sistem Quantity Re-Order Point (Q/R System)


jumlah persedin yang diorder kembali sangat tergantung
pada kebutuhan persediaan untuk proses konversi.
Sistem Q/R merupakan ROP yang sudah tetap sehingga
kuantitas barang yang diorder setiap periodenya sama.
2. Sistem Persediaan Periodik
sistem ini merupakan cara pemesanan secara interval
waktu konstan (setiap minggu, bulanan, triwulan, dsb),
tetapi jumlah pesanan bervariasi tergantung pada
beberapa jumlah penggunaan bahan antara waktu
pesanan yang lalu dan waktu pemesanan berikutnya.
Rumus ROP

Dimana :
D = Kebutuhan bahan baku per periode (tahun)
L = Lead time
EDY = Hari kerja efektif per tahun
Model Persediaan untuk Permintaan Bebas

Dalam menentukan kebijakan persediaan untuk


permintaan bebas dapat digunakan model-model
persediaan sesuai dengan tingkat efisiensi yang
ditetapkan perusahaan.
Economic Order Quantity

Penentuan jumlah pemesanan paling ekonomis


(EOQ) dilakukan apabila persediaan untuk bahan
baku tergantung pemasok, sehingga perlu
dipertimbangkan jumlah pembelian persediaan
bahan sesuai kebutuhan proses konversi
Model ini merupakan bagian dari jumlah yang
dipesan kembali (Q/R System)
Rumus EOQ

Dimana :
S = Biaya Pemesanan
D = Kebutuhan bahan baku per periode (tahun)
I = Harga bahan baku / unit
C = Biaya Penyimpanan (biasanya dalam persen)
Dimana :
D = Kebutuhan bahan baku per periode (tahun)
Economic Production Quantity

Apabila persediaan tidak dibeli, tetapi dapat


diproduksi sendiri oleh pabrik perusahaan, maka
EOQ diganti dengan EPQ atau POQ.
Rumus EPQ

Dimana :
Y = Tinggat penggunaan bahan baku per hari
P = Kapasitas produksi bahan baku per hari
S = Biaya set up/siklus produksi
D = Kebutuhan bahan baku per periode (tahun)
I = Harga bahan baku / unit
C = Biaya Penyimpanan (biasanya dalam persen)
Contoh Soal
Diketahui sebuah perusahaan memiliki kebutuhan bahan
baku sebesar 10.000 unit per tahun. Biaya pemesanan
untuk pengadaan bahan tersebut adalah sebesar Rp 150,-
per unit. Biaya simpan yang terjadi sebesar Rp 0,75 unit per
tahun. Hari kerja per tahun adalah 350 hari. Waktu tunggu
(lead time) untuk pengiriman bahan tersebut selama 10 hari
Pertanyaan:
 Hitunglah EOQ
 Berapa total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
pengadaan bahan tersebut
 Berapa kali perusahaan melakukan pemesanan dalam 1 tahun
 Berapa lama EOQ akan habis dikonsumsi perusahaan
 Tentukan reorder point (titik pemesanan kembali)
 Bagan persediaan perusahaan
Jawab
 EOQ = 2x150x10.000 = 2000 unit
0.75
 = (150 x 10000/2000) + (0.75 x 2000/2)
= Rp 750,- + Rp 750,- = Rp 1500,-
 Frekuensi pemesanan dalam setahun = D/EOQ
= 10000/2000 = 5 kali
 Durasi habisnya = 350/5 = 70 hari
atau
= (2000/10000) x 350 = 70
 Reorder point = L. D/hari kerja setahun
= 10 x (10000/350) = 285. 7 hari
Q
 Bagan:
2000

R R R
285.7

0 70
QUANTITY DISCOUNT MODEL (model potongan quantitas)
15

 Untuk meningkatkan penjualan, banyak perusahaan


menawarkan potongan harga kepada para pelanggannya,
semakin banyak jumlah yang dibeli akan mendapatkan
potongan harga semakin besar. Dengan demikian perusahaan
yang membutuhkan bahan baku akan menghadapi penawaran
dari banyak pemasok yang biasanya dalam paket-paket
tertentu, harga per unit produk yang ditawarkan bervariasi
sesuai potongan harga yang diberikan. Menghadapi hal yang
demikian maka agar supaya perusahaan tidak terkecoh dalam
memilih paket mana yang paling optimal biayanya, maka
konsep persediaan dengan quantity discount perlu dipelajari.
 Dalam menentukan pilihan mana yang paling tepat adalah
mempertimbangkan biaya persediaan total yang paling kecil
diantara alternatif yang ada.
Contoh Soal
 Suatu perusahaan memiliki kebutuhan material sebesar
100.000 unit per tahun. Biaya pesan $35/order. Biaya
simpan sebesar 20% dari harga beli material.
Pihak supplier menawarkan suatu penawaran khusus
untuk pengadaan material tersebut dalam bentuk harga
potongan. Adapun syaratnya adalah sbb:
Kuantitas pembelian Harga
4000 – 7999 unit $1.80
Lebih dari 8000 unit $1.70

Pertanyaan:
Di unit berapakah sebaiknya perusahaan melakukan
pembelian.
Jawab
 Kuantitas pembelian paling sedikit 8000 unit
I = $1.70
C = 20%

EOQ = 2 x 35 x 100000 = 4537.43 unit (tidak feasible)


0.34
TC = 100000 x $1.70 + 0.34 x (8000/2) + 35 x (100000/8000)
= $ 171,795.5

 Kuantitas pembelian 4000 – 7999 unit


I = $1.80
C = 20%

EOQ = 2 x 35 x 100000 = 4409.59 = 4409.59 unit


0.36
TC = 100000 x $1.80 + 0.36 x (4409.59/2) + 35 x (100000/4409.59)
= $181,587.5

Jadi yang dipilih adalah kuantitas pembelian dengan harga $1.8 diantara 4000 – 7999
unit karena memiliki total biaya terkecil
Contoh Soal

Suatu perusahaan yang memerlukan bahan baku sebanyak 10.000


unit dalam setahun. Bahan baku tidak dibeli, an tetapi diproduksi
sendiri oleh salah satu divisi di dalam pabriknya. Hari kerja tahunan
pabrik adalah 250 dan kapasitas produksi 100 unit per hari. Biaya
produksi per unit adalah Rp 50.000, biaya penyimpanan 20% per
unit per tahun, biaya penyiapan mesin (set-up cost) rata2 adalah
Rp35.000 per siklus produksi dan memerlukan waktu 1 hari untuk
menyiapkannya
Pertanyaan:
a. Berapa EPQ?
b. Berapa tingkat maksimum persediaan bahan sebaiknya?
c. Berapa besar biaya minimum set-up dan penyimpanan per tahun?
d. Berapa kali periode produksi yang dibutuhkan per EPQ?
Back ordering

 Back order adalah demand yang tidak terpenuhi


pada saat order, akan dipenuhi setelah inventori
ada pada periode berikut.
 Perusahaan tidak kehilangan penjualan pada saat
stockout, mengapa?
 Back ordering membutuhkan penanganan khusus
yang membutuhkan biaya yang lebih besar bila
dibandingkan dengan proses pemesanan
reguler/rutin.
Model Inventori Back ordering (2)

 Stockout sebesar Q-V unit


 Level inventory maximum V unit
 Cost back ordering per unit per th = K, dan
proporsional terhadap lamanya time delay.
 Selama periode waktu t3 dilakukan satu kali
pesan, sehingga biaya pesan adalah C.
K = biaya back ordering per unit per tahun
Contoh BOQ
 Perusahaan Plastik membeli 8000 unit produk setiap
tahun, dengan harga satu unitnya $10.00. Biaya
pemesanan $30.00 setiap kali pesan, dan biaya
penyimpanan per unit per tahun adalah $3.00.
Bagaimana jumlah pemesanan yang ekonomis, total
biaya persediaan, frekuensi pemesanan dalam satu
tahun, dan titik pemesanan kembali, jika lead time-
nya dua minggu?
 Dari informasi yang diberikan pada contoh soal EOQ,
apa yang terjadi terhadap jumlah pemesanan yang
ekonomis jika dimungkinkan terjadinya back ordering
dan biaya stockout per unit per tahun yaitu $1.00?
SELAMAT BELAJAR  

Anda mungkin juga menyukai