Anda di halaman 1dari 12

PILAR-PILAR PERADABAN ISLAM

Kelompok 6
1. YOZI SYACHRYAN PUTRA 20181221129
2. INAS IQBAL DAFFA G. 20181221181
3. MUHAMMAD RIFQI F. 20181221227
4. AHMAD REZA HARUN 20181221112
5. ENI WIDIYAWATI 20181221016
6. ANGGI SETYO K. 20181221072
7. FANNY DWI APRILLIANI 20181221174
8. NUR INDAH F 20181221170
9. TIFANNY OLIVIA HERRIN 20181221077
Pengertian

Pilar dalam bahasa adalah suatu tiang penguat . Sedangkan peradaban atau
tamadun memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan perkembangan manusia.
jadi yang dimaksud pilar-pilar peradaban islam adalah tiang-tiang penguat dalam
perkembangan umat islam.

pilar-pilar peradaban islam ada 3 yaitu : IMAN, ILMU, dan AMAL


1. IMAN

Pengertian iman dari Bahasa arab yang artinya percaya, sedangkan menurut
istilah adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan
dengan perbuatan.
Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan
hati bahwa Allah ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaan –Nya,
kemudian di akui dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan di dunia nyata.
2.ILMU

Dalam Bahasa arab, ilmu berasal dari kata, alima ya’lamu yang bermakna tahu atau
mengetahui. Ilmu merupakan pengetahuan mengenai segala sesuatu yang telah disusun
secara runtut dan merupakan satu kesatuan berdasarkan metode-metode tertentu yang
dapat digunakan untuk menjelaskan gejala-gelaja dari pengetahuan tersebut.
Sumber ilmu menurut ajaran Islam :    
    Wahyu , yaitu sesuatu yang dibisikkan dan diilhamkan ke dalam sukma serta
isyarat cepat yang lebih cenderung dalam bentuk rahasia yang disebut ayat Allah swt
“Qur’aniyah”      
  Akal , yaitu suatu kesempurnaan manusia yang diberikan oleh Allah swt untuk
berpikir dan menganalisa semua yang ada dan wujud diatas dunia yang disebut ayat
Allah “Kauniyah”
3. AMAL

Secara bahasa amal berasal dari bahasa Arab yang berarti perbuatan atau
tindakan, sedangkan saleh berarti yang baik atau yang patut. Menurut istilah, amal
saleh ialah perbuatan baik yang memberikan manfaat kepada pelakunya di dunia dan
balasan pahala yang berlipat di akhirat.
Pengertian amal dalam pandangan islam adalah setiap amal shaleh atau
perbuatan kebajikan yang di ridhai oleh Allah SWT
Hubungan Iman dan Ilmu

Beriman berarti meyakini kebenaran ajaran Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Serta dengan penuh ketaatan menjalankan ajaran tersebut. Untuk dapat menjalankan
perintah Allah SWT dan Rasul kita harus memahaminya terlebih dahulu sehingga
tidak menyimpang dari yang dikehendaki Allah dan Rasulnya. Cara memahaminya
adalah dengan selalu mempelajari agama (Islam).
Iman dan Ilmu merupakan dua hal yang saling berkaitan dan mutlak adanya.
Dengan ilmu keimanan kita akan lebih mantap. Sebaliknya dengan iman orang yang
berilmu dapat terkontrol dari sifat sombong dan menggunakan ilmunya untuk
kepentingan pribadi bahkan untuk membuat kerusakan.
Hubungan Iman Dan Amal

Amal Sholeh merupakan wujud dari keimanan seseorana. Artinya orang yang
beriman kepada Allah SWT harus menampakan keimanannya dalam bentuk amal
sholeh. Iman dan Amal Sholeh ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.
  Iman tanpa Amal Sholeh juga dapat diibaratkan pohon tanpa buah. Dengan
demikian seseorang yang mengaku beriman harus menjalankan amalan keislaman
Hubungan ilmu dan amal

Hubungan ilmu dan amal dapat difokuskan pada 2 hal:


 Ilmu adalah pembimbing amal perbuatan
 Jika orang itu berilmu maka harus diiringi dengan beramal
amal akan bernilai jika dilandasi dengan ilmu. Begitu pula dengan ilmu akan
bernilai jika diamalkan. Seperti yang seharusnya, apabila kita berilmu, lalu kita pun
harus mengamalkannya.
Kesimpulan

jadi Iman, ilmu dan amal merupakan satu kesatuan yang utuh, tidak dapat
dipisahkan antara satu dengan lainnya.
Keutuhan tiga pilar tersebut dalam pribadi muslim sekaligus merealisasikan
tujuan islam sebagai agama pembawa kedamaian dan kesejahteraan. Sebaliknya
pengabaian salah satu pilar akan mengakibatkan kerusakan dan kehancuran.
Contoh :

Agama(iman) berfungsi untuk memberikan arah bagi seorang ilmuan untuk


mengamalkan ilmunya. Dengan didasari keimanan yang kuat, pengembangan ilmu
dan teknologi akan selalu dapat dikontrol untuk berada di jalur yang benar.
Sebaliknya tanpa adanya dasar keimanan, ilmu dan teknologi dapat disalahgunakan
sehingga mengakibatkan kehancuran orang lain dan lingkungan.
TERIMAKASIH!

Anda mungkin juga menyukai