Anda di halaman 1dari 23

Creep Resistance

Mata Kuliah
Pengetahuan Bahan Dan Korosi

Nama kelompok :

Khusnul Khatimah D1121151003


Petrus Patas D1121171001
Nurul Hafiza D1121171012
PENEMUAN CREEP
(MULUR)
Pada tahun 1905 di Inggris F. Phillips pertama kali mengamati
kawat merayap. Seorang berkebangsaan Inggris bernama Enda C.
Andrade pada tahun 1910 melakukan percobaan menegaskan
beberapa logam murni mengalami karakteristik yang sama mulur
dan tahun 1922 British Dickenson (Dickenson) menerbitkan hasil
uji mulur. Dua puluh tahun kemudian teknologi berkembang pesat
yang memanfaatkan tekanan tinggi dan suhu tinggi telah pengaruh
utama pada uji mulur.
TINJAUAN
PUSTAKA
Creep adalah deformasi lambat suatu bahan pada temperatur tinggi dan tegangan konstan
sehingga mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen. Yang dimaksud dengan temperatur
tinggi adalah ≥ 40 % dari titik leburnya. Proses creep dapat pula terjadi pada temperatur rendah
yaitu < 40 % dari titik leburnya, namun fenomena creep pada temperatur rendah sulit untuk
diamati secara jelas. Sebaliknya pada temperatur ≥ 40 % dari titik lebur bahan, fenomena creep
dapat terlihat atau mudah diamati.
(Sumber : HOWARD E. BOYER, “Atlas of Creep and Stress-Rupture Curves”, ASM International, Metals Park, Ohio 44073).

Mulur (creep) didefinisikan sebagai regangan (strain) yang bergantung waktu (time). Mulur
terjadi sebagai akibat adanya deformasi lambat dari suatu material/logam/komponen yang
bekerja dengan kondisi beban (load) dan atau suhu tinggi yang konstan. Mulur dapat terjadi pada
berbagai suhu, namun mulur ideal terjadi pada suhu antara 0,4 sampai 0,6 dari titik lebur
materialnya.
(Sumber : Annual Book of ASTM, Volume 03.03, "Metal Test Methods and Analytical Procedures", 1990 Edition).
Creep deformation atau tegangan mulur adalah deformasi
permanen dari material ketika mengalami beban konstan atau
tekanan pada waktu tertentu.

Temperature
If T > 0.40 TM  Creep Is Likely
Stress
CREEP
TM = Melting temprature
waktu
Uji Mulur (Creep Test)
Uji mulur adalah mencari perubahan yang terus-menerus dalam
deformasi material pada suhu tinggi jika tegangan berada dibawah
kekuatan luluh.

Benda kerja dibebani oleh suatu beban yang konstan sehingga


benda kerja tersebut akan bertambah panjang.

Sumber : (Annual Book of ASTM, Volume 03.03, "Metal Test Methods and Analytical Procedures", 1990
Edition).
Sumber : HMM UNPAS 2014-2015. LAB. MATERIAL
Pengujian creep

Creep test

Creep rupture test

(Sumber : Annual Book of ASTM, Volume 03.03, "Metal Test Methods and Analytical Procedures", 1990 Edition).
UJI MULUR (CREEP TEST)
Prosedur Umum Uji Mulur
Material yang belum digunakan pertama – tama dipanaskan pada temperatur yang
dibutuhkan dan panjangnya diukur. Pengukuran pertambahan panjang harus selalu diukur
dengan frekuensi dengan waktu yang teratur.

(laju mulur = Δε / Δt)

Sumber : Nitiswati, Sri., Histori, Ari Triyadi, Mudi Haryanto. PENGUJIAN SIFAT MULUR MATERIAL KOMPONEN
PEMBANGKIT ENERGl. Prosiding Presentasi llmiah Teknologi Keselamatan Nuklir-IV 05 Met 1999. ISSN No.: 1410-0533 Serpong,
CREEP CURVE
Stages of creep
Stage-I
 Creep rate menurun dengan laju waktu.
 Hambatan mulur bahan bertambah besar akibat
pemulihan (recovery)

Stage-II
 Stage minimum dari laju creep → ~ constant.
 Pengerasan regang seimbang dengan recovery

Stage-III
 Laju creep meninggi secara cepat → patah
 Necking dari specimen terjadi.
 Perubahan bentuk permanen.

Sumber : HMM UNPAS 2014-2015. LAB. MATERIAL


Sumber : Nitiswati, Sri., Histori, Ari Triyadi, Mudi Haryanto. PENGUJIAN SIFAT
MULUR MATERIAL KOMPONEN PEMBANGKIT ENERGl. Prosiding Presentasi
llmiah Teknologi Keselamatan Nuklir-IV 05 Met 1999. ISSN No.: 1410-0533 Serpong,
P2TKN-BATAN)
Creep: stress and temperature effects

With Increasing stress


or temperature:

• Menaikkan strain

• Waktu rupture lebih


singkat

Sumber : HMM UNPAS 2014-2015. LAB. MATERIAL


Creep Failure
Creep Failure

Steam line Turbines in jet engines


Activated energy for steady-state creep

Power Law Relationship

Dimana,
A= konstanta,
R = tetapan gas, (8,31 J/mol.K)
T = temperatur dalam Kelvin,
Qc = energi aktivasi untuk creep (Joule/mol).
Example
For the stress-minimum creep rate curve, determine the activation energy
for creep at a stress of 100 MPa.

Diketahui :

Ditanya : Q ?

Jawab :

574,03 KJ/mol
Creep deformation
MANFAAT
 Untuk mengetahui sifat mekanik dari material
akibat adanya beban creep (mulur)
 untuk menentukan umur suatu rancangan produk
atau konstruksi bila mendapat tegangan (beban)
tetap, meskipun pada temperatur kamar
 Untuk Mengetahui bahwa material yang
digunakan cocok atau tidak

Sumber : DR. IR. I KT. SUARSANA, MT. 2017. ILMU MATERIAL TEKNIK . Program Studi Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Udayana.
KASUS-KASUS PADA
1. Red spot pada kiln shell di industri semen.
MULUR

Sumber : DR. IR. I KT. SUARSANA, MT. 2017. ILMU MATERIAL TEKNIK. Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Udayana.
PENYEBAB KERUSAKAN PADA
MULUR
1. Kesalahan memilih material
2. Ketidaksempurnaan (cacat)
material.
Cara Menghindari Creep
3. Salah dalam proses pembuatan. Menggunakan logam suhu leleh
4. Salah desain. yang lebih tinggi.
5. Salah dalam perakitan.
6. Kondisi operasi yang tidak Menggunakan paduan ( alloying)

sesuai
Menggunakan bahan dengan ukuran
7. Salah perawatan butir lebih besar

Sumber : DR. IR. I KT. SUARSANA, MT. 2017. ILMU MATERIAL TEKNIK . Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Udayana.
KESIMPULAN
Kegagalan yang terjadi pada komponen biasanya disebabkan karena
kerusakan bahan/logamnya. Apabila kerusakan fatal terjadi dan
mengakibatkan komponen patah/putus sebelum umur rancangan (design life
time) tercapai, maka komponen tersebut harus diganti. Penggantian
komponen yang dilakukan diluar jadwal mengakibatkan membengkaknya
biaya produksi dan hal ini harus dihindari. Banyak faktor yang menyebabkan
terjadinya kegagalan komponen, antara lain faktor mekanis yaitu mulur
(creep) yang disebabkan komponen menerima beban dan/atau suhu tinggi
konstan untuk waktu yang lama. Bahan/logam yang digunakan untuk suatu
komponen yang bekerja dengan beban dan/atau suhu tinggi yang konstan
harus mempunyai kekuatan mulur yang tinggi (high creep strength) atau
memiliki sifat laju mulumya rendah
Referensi
 Annual Book of ASTM, Volume 03.03, "Metal Test Methods and Analytical Procedures", 1990
Edition.
 Dieter, G.E., Mechanical metallurgy, 1988, SI metric edition, McGraw-Hill, ISBN 0-07-100406-8.
 DR. IR. I KT. Suarsana, MT. 2017. Ilmu Material Teknik . Program Studi Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Udayana.
 Fujio Abe,2008 .Creep-resistant Steels. Woodhead Publishing Limited And Crc Press: New York
Washington, Dc
 HMM UNPAS 2014-2015. Lab. Material Teknik
 Nitiswati, Sri., Histori, Ari Triyadi, Mudi Haryanto. Pengujian Sifat Mulur Material Komponen
Pembangkit Energl. Jurnal Prosiding Presentasi llmiah Teknologi Keselamatan Nuklir-IV 05 Met
1999. ISSN No: 1410-0533 Serpong, P2TKN-BATAN)
 Uum Sumirat . Perilaku Creep Pada Baja Austenitik Pada Kondisi Temperatur Tinggi .Teknik Mesin
Fptk

Anda mungkin juga menyukai