Anda di halaman 1dari 63

KRITERIA PENILAIAN

PROPERDA
JAWA BARAT TAHUN 2020
Seksi Pembinaan Pengendalian Pencemaran
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat

Bandung, 22 September 2020

DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA BARAT


Jl. Kawaluyaan Indah Raya No.6 Soekarno-Hatta
Telp. (022) – 87353565 Fax. (022) – 87353363
www.dlh.jabarprov.go.id (email: dlh@jabarprov.go.id)
KELENGKAPAN PENILAIAN PROPERDA
Pengelolaan Pencemaran

AIR Pengelolaan Pencemaran


UDARA

Pengelolaan Limbah Dokumen Lingkungan

B3
ASPEK PENILAIAN PROPERDA
IZIN
IZIN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
Meliputi 3 sub aspek penilaian, yaitu : 1. PP 27 tahun 2012;
1. Kepemilikan dokumen ligkungan / izin lingkungan; 2. Permen LH Nomor 5 Tahun 2012
2. Pelaksanaan dokumen / izin lingkungan dalam hal luas area
perusahaan, kapasitas produksi, PPA, PPU, PLB3;
3. Pelaporan.

PENGENDALIAN
PENGENDALIAN PENCEMARAN
PENCEMARAN AIR
AIR (PPA)
(PPA)
Meliputi 7 sub aspek penilaian, yaitu : 1. PP 82 tahun 2001;
1. Kepemilikan izin pembuangan air limbah; 2. Permen LH Nomor 1 Tahun 2010;
2. Pemantauan titik penaatan air limbah; 3. Permen LH Nomor 5 Tahun 2014;
3. Parameter baku mutu; 4. Permen LH Nomor 68 Tahun 2016;
4. Pelaporan data per parameter; 5. Permen LHK Nomor 16 Tahun
5. Pemenuhan baku mutu air limbah; 2019.
6. Ketentuan teknis pengendalian pencemaran air;
7. Pengelolaan air limbah domestik.
ASPEK PENILAIAN PROPERDA
PENGENDALIAN
PENGENDALIAN PENCEMARAN
PENCEMARAN UDARA
UDARA (PPU)
(PPU)
1.PP 41 tahun 1999;
Meliputi 5 sub aspek penilaian, yaitu : 2.Kepmen LH nomor 13 tahun 1995;
1. Pemantauan titik penaatan emisi; 3.Pemen LH nomor 7 tahun 2007;
2. Pelaporan data per parameter; 4.Permen LH nomor 13 tahun 2009;
3. Parameter baku mutu; 5.Permen LHK nomor
4. Pemenuhan baku mutu emisi; P.19/Menlhk/Setjen/Kum.1/2/2017; dan
5. Ketentuan teknis pengendalian pencemaran udara. 6. Permen LHK Nomor 15 Tahun 2019.

PENGELOLAAN
PENGELOLAAN LIMBAH
LIMBAH B3
B3
Meliputi 7 sub aspek penilaian, yaitu :
1. Identifikasi dan pendataan limbah B3; 1. PP 101 tahun 2014
2. Pelaporan; 2. Kepdal 1, 2, 3, 4 tahun 1995,
3. Izin pengelolaan limbah B3; 3. Permen LH nomor 30 tahun 2009
4. Evaluasi ketentuan teknis pengelolaan limbah B3; 4. Permen LH Nomor 14 tahun 2013
5. Jumlah limbah B3 yang diolah; 5. Permen 56 tahun 2015.
6. Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ketiga.
7. Struktur organisasi
1. DOKUMEN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DOKUMEN PROPERDA
a. AMDAL / UKL UPL
b. Izin Lingkungan
2. COMPANY PROFILE
3. DATA PRODUKSI & LUAS LAHAN
a. Input
b. Output
c. By Product
4. HASIL SWAPANTAU
a. Bulanan (air limbah)
b. Semesteran (emisi udara)
5. PELAPORAN & BUKTI
a. Triwulan (air limbah dan limbah B3)
b. Semesteran (emisi udara)
6. DESAIN TEKNIS Sumber: Tim Verifikator PROPERDA 2019

a. Layout IPAL, TPS Limbah B3;


AUDIT LAPANGAN PROPERDA
1. PEMENUHAN KETENTUAN TEKNIS
a. Pengelolaan air limbah
b. Pengelolaan limbah padat (LB3 dan Non B3)
c. Pengelolaan emisi udara
2. PENELUSURAN POTENSI PENCEMARAN
a. Proses produksi awal
b. Proses produksi akhir Tidak dilakukan pada
3. PENGAMBILAN DATA PRIMER tahun 2020
a. Sampling air limbah outlet
b. Pengujian ke laboratorium terakreditasi
4. PENGAMBILAN BUKTI AUDIT
a. Foto
b. Video

Sumber: Tim Verifikator PROPERDA 2019


KRITERIA DOKUMEN LINGKUNGAN
1 (DOKLING)
KRITERIA DOKLING
BIRU
1. Memiliki dokumen lingkungan/izin lingkungan;
2. Melaksanakan ketentuan dalam dokumen lingkungan/izin lingkungan:
a. Luasan area dan kapasitas produksi masih sesuai Dokumen Lingkungan/Izin Lingkungan;
b. Jika pengelolaan lingkungan terutama aspek pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, dan
Pengelolaan LB3 memiliki dasar ketentuan dalam AMDAL/UKL-UPL/RKL-RPL/ Laporan pelaksanaan UKL-UPL.
3. Melaporkan pelaksanaan dokumen lingkungan/izin lingkungan (terutama aspek pengendalian pencemaran air, pengendalian
pencemaran udara, dan Pengelolaan LB3) kepada DLH Kab/Kota, DLH Provinsi, dan KLHK setiap 6 bulan sekali.

Bukti Pelaporan
UKL/UPL

Contoh Dokumen UKL/UPL Pelaporan UKL/UPL


MERAH KRITERIA DOKLING
1. Memiliki dokumen lingkungan/izin lingkungan;
2. Tidak melaksanakan ketentuan dalam dokumen lingkungan/izin lingkungan:
a. Luasan area dan/atau kapasitas produksi tidak sesuai Dokumen Lingkungan/izin lingkungan
b. Jika Pengelolaan lingkungan terutama aspek pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, dan
Pengelolaan LB3 tidak memiliki dasar ketentuan dalam AMDAL/UKL-UPL/ RKL-RPL/Laporan pelaksanaan UKL-UPL.
3. Tidak melaporkan pelaksanaan dokumen lingkungan/izin lingkungan (terutama aspek pengendalian pencemaran air,
pengendalian pencemaran udara, dan Pengelolaan LB3) kepada DLH Kab/Kota, DLH Provinsi, dan KLHK setiap 6 bulan
sekali.

HITAM
Tidak memiliki dokumen lingkungan/izin lingkungan
KRITERIA PENGENDALIAN
2 PENCEMARAN AIR (PPA)
1 KRITERIA PPA
KETAATAN TERHADAP IZIN

BIRU
1. Melakukan Pembuangan air limbah ke air/sumber air/laut/formasi dan telah dilengkapi dengan izin pembuangan air
limbah ke badan air/laut/Injeksi.
2. Melakukan Pemanfaatan air limbah untuk aplikasi pada lahan dan telah dilengkapi dengan Izin
3. Semua outlet air limbah /saluran pembuangan air limbah yang menuju ke badan air/laut/formasi telah dilengkapi izin
4. Izin dalam proses akhir dengan melampirkan bukti *
1 KRITERIA PPA
KETAATAN TERHADAP IZIN

MERAH
1. Melakukan Pembuangan air limbah ke badan air/laut/formasi, namun Tidak dilengkapi dengan izin pembuangan air
limbah ke badan air/laut/Injeksi.
2. Melakukan Pemanfaatan air limbah untuk aplikasi pada lahan, namun tidak dilengkapi dengan Izin.
3. Sudah memiliki Izin Pembuangan air limbah, namun terdapat Saluran/outlet buangan air limbah ke badan air/laut/formasi
yang tidak dilingkup dalam SK Izin Pembuangan air limbah yg dimiliki
4. Sudah mengajukan Izin /per-panjangan izin pembuangan air limbah ke badan/air/laut/ pemanfaatan air limbah untuk
aplikasi lahan, dan izin pemanfaatan lainnya, namun tidak melengkapi bukti*

HITAM -----
PERPANJANGAN IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR

*Bukti Izin/perpanjangan izin sudah dalam proses akhir, dengan melampirkan :


1. Copy Surat permohonan Izin/Perpanjangan izin

2. Copy Surat/dokumen yang menyatakan persyaratan Administrasi permohonan izin sudah lengkap (Tanda bukti
Registrasi).

3. Surat/dokumen yang menyatakan persyaratan Teknis permohonan izin sudah lengkap, yang dibuktikan dengan :
-Copy BA hasil Pembahasan Teknis permohonan Izin dan/atau Copy Surat tindaklanjut BA Pembahasan izin.

-Copy BA hasil verifikasi lapangan permohonan izin dan Copy Surat tindak lanjut BA Verifikasi Lapangan bila diminta.
2 KRITERIA PPA
KETAATAN TERHADAP TITIK PENAATAN

BIRU
1. Memantau seluruh saluran pembuangan air limbah yang menuju ke lingkungan, baik yang sudah ditetapkan dalam izin
maupun yang belum ditetapkan dalam izin
2. Memantau Outlet IPAL, Sumur pantau air tanah dan memantau Kualitas Tanah, bagi yang melakukan Pemanfaatan Air
limbah untuk aplikasi ke Tanah
3. Memantau Sumur Injeksi untuk pembuangan air limbah, bagi yang melakukan Pembuanganan air limbah dengan cara
Injeksi
2 KRITERIA PPA
KETAATAN TERHADAP TITIK PENAATAN

MERAH
1. Terdapat saluran pembuangan air limbah yang menuju ke lingkungan, baik yang sudah ditetapkan dalam izin maupun
yang belum ditetapkan dalam izin
2. Terdapat Outlet air limbah/Sumur pantau/Tanah yang diwajibkan dalam SK Izin Pemanfaatan air limbah untuk aplikasi pada
tanah yang tidak dipantau.
3. Terdapat Sumur Injeksi pembuangan air limbah yang telah ditetapkan dalam SK izin Injeksi air limbah yang tidak dipantau

HITAM -----
TITIK PENAATAN ADALAH

Satu lokasi atau lebih


Satu lokasi atau lebih
yang dijadikan acuan
yang dijadikan acuan
untuk pemantauan Semua usaha dan/atau
untuk pemantauan Semua usaha dan/atau
dalam rangka kegiatan wajib
dalam rangka kegiatan wajib
penaatan baku mutu memantau seluruh
penaatan baku mutu memantau seluruh
air limbah titik penaatan
air limbah titik penaatan
pembuangan dan/atau
pembuangan dan/atau
pemanfaatan air
pemanfaatan air
limbah ke lingkungan
limbah ke lingkungan
3 KRITERIA PPA
KETAATAN TERHADAP PARAMETER

BIRU
1. Memantau 100% parameter yg diwajibkan dalam:
1) izin pembuangan air limbah; &
2) baku mutu nasional atau provinsi (khusus bagi izin yang tidak mencantumkan parameter dalam SK Izin) ;
2. Melakukan pengukuran parameter pH, TSS, COD & debit harian bagi perusahaan yang mempunyai kewajiban pengukuran
harian

Baku Mutu dalam Izin/ BM nasional/ BM Menguji seluruh parameter baku mutu
provinsi
3 KRITERIA PPA
KETAATAN TERHADAP PARAMETER

MERAH
1. Memantau < 100% parameter yang diwajibkan dalam:
1) izin pembuangan air limbah; dan
2) baku mutu nasional atau provinsi (khusus bagi izin yang tidak mencantumkan parameter dalam SK Izin)
2. Tidak melakukan pengukuran parameter pH, TSS, COD dan debit harian bagi perusahaan yang mempunyai kewajiban
pengukuran harian.

HITAM -----
HIERARKI ACUAN PEMENUHAN PARAMETER BAKU MUTU AIR LIMBAH
Baku mutu yang

Izin
Baku
Daerah
Mutu
mutu
tercantum dalam
nasional
dokumen (spesifik)
(spesifik)
lingkungan

B
ak
u
m
ut
u
D
a
er
a
h
(ti
d
a
k
sp
es
ifi
k)
4 KRITERIA PPA
KETAATAN TERHADAP JUMLAH DATA TIAP PARAMETER YANG DILAPORKAN

BIRU
1. Tersedia data bulanan sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam IPLC dan/atau Peraturan Baku Mutu Air Limbah ≥ 90%
sebagai berikut:
• hasil pemantauan kualitas air limbah;
• produksi bulanan (riil) atau bahan baku; dan
• debit air limbah yang dibuang
2. Tersedia data harian dengan parameter sesuai yg dipersyaratkan dalam IPLC dan/atau peraturan Baku Mutu Air Limbah
≥ 90% dari seluruh data pemantauan rata-rata harian dalam satu bulan
3. Tersedianya data beban Pencemaran per satuan produk ≥ 90% dari data hasil perhitungan (jika diwajibkan di dalam izin
atau peraturan baku mutu air limbah)
4. Tersedianya data hasil perhitungan Beban Pencemaran aktual
4 KRITERIA PPA
KETAATAN TERHADAP JUMLAH DATA TIAP PARAMETER YANG DILAPORKAN

MERAH
1. Tersedia data bulanan sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam IPLC dan/atau Peraturan Baku MutuAir Limbah < 90%
sebagai berikut:
• hasil pemantauan kualitas air limbah; produksi bulanan (riil) atau bahan baku; dan debit air limbah yang dibuang.
2. Tersedia data harian dengan parameter sesuai yang dipersyaratkan dalam IPLC dan/atau peraturan Baku Mutu Air Limbah
<90% dari seluruh data pemantauan rata-rata harian dalam satu bulan
3. Tersedianya data beban Pencemaran per satuan produk < 90% dari hasil perhitungan beban per satuan produk/per satuan
bahan baku.
4. Tidak tersedianya data hasil perhitungan Beban Pencemaran aktual

HITAM Melaporkan data palsu dan/atau menyebabkan pencemaran lingkungan


5 KRITERIA PPA
KETAATAN TERHADAP PEMENUHAN BAKU MUTU

BIRU
A. Data swapantau
 ≥90% data pemantauan parameter bulanan memenuhi baku mutu
 ≥95% data pemantauan parameter harian memenuhi baku mutu
 ≥90% memenuhi ketaatan beban pencemaran
B. 100% data pemantauan Tim PROPER memenuhi baku mutu (Tidak dilakukan pada PROPERDA 2020)
5 KRITERIA PPA
KETAATAN TERHADAP PEMENUHAN BAKU MUTU

MERAH
A. Data swapantau
 <90% data pemantauan parameter bulanan memenuhi baku mutu
 <95% data pemantauan parameter harian memenuhi baku mutu
 <90% memenuhi ketaatan beban pencemaran
B. Terdapat data hasil pemantauan Tim PROPER yg tdk memenuhi baku mutu (Tidak dilakukan pada PROPERDA 2020)

HITAM Melampaui baku mutu > 500%


6 KRITERIA PPA
KETAATAN TERHADAP KETENTUAN TEKNIS

BIRU
a. Memenuhi persyaratan teknis PPA
1. Menggunakan jasa Lab. yang terakreditasi/ditunjuk Gubernur.
2. Memisahkan saluran air limbah dengan limpasan air hujan.
3. Membuat saluran air limbah yang kedap air.
4. Memasang alat pengukur debit (flowmeter).
5. Tidak melakukan pengenceran;
6. Tidak melakukan by pass
b. Telah Melakukan Identifikasi seluruh jenis air limbah yang dihasilkan (limbah proses/air pendingin/air limbah drainase/air
limbah utilitas/limbah domestik, dan lainnya)
 c. Telah Melakukan Identifikasi terhadap sumber-sumber air limbah, dan cara pengolahannya.
6 KRITERIA PPA
KETAATAN TERHADAP KETENTUAN TEKNIS

Memisahkan saluran air limbah dengan


Lab terakreditasi Membuat saluran air limbah yang kedap
limpasan air hujan
air.

Memasang alat pengukur debit


(flowmeter).
6 KRITERIA PPA
KETAATAN TERHADAP PEMENUHAN BAKU MUTU

MERAH
Tidak memenuhi salah satu persyaratan teknis PPA

HITAM
1. Melakukan pembuangan air limbah ke lingkungan tanpa pengolahan (by pass)
2. Melakukan Pembuangan air limbah bukan pada lokasi yang dicantumkan dalam SK Izin
KRITERIA PENGENDALIAN
3 PENCEMARAN UDARA (PPU)
1 KRITERIA PPU
KETAATAN TERHADAP SUMBER EMISI

BIRU
• Pemantauan manual
Memantau semua sumber emisi 100%

MERAH
• Pemantauan manual
Terdapat sumber emisi yang tidak dipantau atau pemantauan <100%.

HITAM -------
CATATAN
• Industri Manufaktur Prasarana Jasa (MPJ) dan Agro Industri:
Sumber emisi dari proses non pembakaran dari unit produksi, pemantauan udara emisi dapat dilakukan secara
bergantian yang diwakili satu cerobong dari tiap unit produksi sehingga semua sumber emisi dapat dipantau

• Agroindustri
1. Pengering (dryer) di industri agro wajib dipantau
2. Tungku bakar indsutri sawit wajib pantau serta memenuhi BMUE Lampiran VB Kepmen LH Nomor 13 Tahun
1995

• Sumber emisi tidak wajib pantau


1. Cerobong yang mengalirkan udara masuk, udara keluar dan kegiatan yang mengeluarkan uap air
2. Genset yang berkapasitas kurang dari <100 HP (76,5 KVA), beroperasi <1000 jam/tahun, yang
digunakan untuk kegiatan darurat yang beroperasi kurang 200 jam/tahun dan yang digunakan untuk
penggerak derek dan peralatan las
3. Cerobong gas buang pada laboratorium
2 KRITERIA PPU
KETAATAN TERHADAP PEMENUHAN PARAMETER BAKU MUTU

BIRU
• Pemantauan manual
Memantau semua parameter sesuai aturan 100%

MERAH
• Pemantauan manual
Terdapat parameter yang tidak dipantau atau pemantauan parameter <100%.

HITAM -------
CATATAN
1. Industri yang tidak mempunyai BMUE spesifik, mengacu pada baku mutu AMDAL atau UKL-
UPL
2. Bagi industri yang tidak mencantumkan BMUE dalam AMDAL atau UKL-UPL menggunakan
baku
mutu lampiran VB, Kepmen LH Nomor 13 Tahun 1995
3. Untuk Genset mengacu lampiran I huruf a Permen LH Nomor 13 Tahun 2009
4. Bagi emisi dari kegiatan proses pembakaran < 25 MW atau satuan lain yang setara yang
menggunakan bahan bakar gas, tidak wajib mengukur parameter SO2 dan total partikulat jika
kandungan sulfur dalam bahan bakar ≤ 0,5% berat.
5. Sumber emisi yang memliki izin pemanfaatan atau pengolahan wajib memantau seluruh
parameter sesuai dengan izin emisi yang diperoleh
3 KRITERIA PPU
KETAATAN TERHADAP JUMLAH PARAMETER YANG DILAPORKAN

BIRU
1) Melaporkan pemantauan:
a. Melaporkan pengukuran secara manual paling sedikit dilakukan 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan,
b. Untuk proses pembakaran (genset) dengan:
✓ Kapasitas desain < 570 KW pemantauan dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun;
✓ Kapasitas desain 570 KW < n < 3 MW pemantauan dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun;
✓ Kapasitas > 3 MW, pemantauan dilakukan paling sedikit satu kali dalam 6 bulan
c. Pelaporan unit Ketel uap yang beroperasi < 6 bulan pengujian paling sedikit 1 kali dalam 1 tahun.
2) Melaporkan perhitungan beban emisi udara

MERAH Data pelaporan tidak dipantau 100% selama periode penilaian.

HITAM Melaporkan data palsu


4 KRITERIA PPU
KETAATAN TERHADAP PEMENUHAN BAKU MUTU

BIRU
Memenuhi Konsentrasi Parameter Baku Mutu Emisi Udara (BMEU) 100% untuk pemantauan manual tiap sumber emisi.

MERAH
1) Pemantauan manual memenuhi baku mutu parameter <100% tiap sumber emisi
2) Tidak memenuhi beban emisi parameter yang dipersyaratkan

HITAM ------
5 KRITERIA PPU
KETAATAN TERHADAP KETENTUAN TEKNIS

BIRU
1) Menaati persyaratan teknis cerobong:
a. Mempunyai cerobong emisi
b. Cerobong dilengkapi lubang sampling sesuai KEPDAL 205/1996
c. Cerobong dilengkapi pagar pengaman dan tangga
d. Cerobong dilengkapi lantai kerja
e. Cerobong dilengkapi kode dan koordinat
f. Terdapat sumber listrik
2) Menggunakan jasa laboratorium yang terakreditasi dan teregistrasi di KLHK
3) Pengukuran emisi dilakukan dengan metode pengujian SNI atau metode pengujian lain yang digunakan secara
internasional
4) Bagi sumber emisi yang baku mutunya terdapat koreksi oksigen, hasil pengukuran emisi wajib terkoreksi dengan oksigen
5) Melakukan pencatatan penggunaan genset (jam/bulan) yang berfungsi sebagai cadangan (back up)
6) Melakukan pencatatan penggunaan boiler jam/bulan yang berfungsi sebagai cadangan
7) Memenuhi sanksi administratif sampai batas waktu yang ditentukan
5 KRITERIA PPU
KETAATAN TERHADAP KETENTUAN TEKNIS
5 KRITERIA PPU
KETAATAN TERHADAP KETENTUAN TEKNIS

MERAH
1) Tidak menaati semua persyaratan teknis cerobong
2) Tidak melakukan koreksi oksigen bagi sumber emisi yang wajib dilakukan koreksi oksigen
3) Tidak melaporkan perhitungan gas rumah kaca bagi industri sesuai dengan peraturan yang berlaku
4) Tidak mencatat penggunaan genset jam/bulan yang berfungsi sebagai cadangan (back up)
5) Tidak mencatat penggunaan boiler jam/bulan yang berfungsi sebagai cadangan

HITAM Emisi non fugitif tidak dialirkan melalui cerobong


6 KRITERIA PPU
KETAATAN TERHADAP AMBIEN, KEBISINGAN, KEBAUAN

BIRU
- Memantau seluruh lokasi sesuai dengan dokumen lingkungan
- Memantau seluruh parameter sesuai dengan dokumen lingkungan
- Dokumen lingkungan yang tidak mengatur parameter pemantauan mengacu kepada PP 41 tahun 1999

MERAH
- Tidak memantau seluruh lokasi sesuai dengan dokumen lingkungan
- Tidak memantau seluruh parameter sesuai dengan dokumen lingkungan
- Tidak memantau seluruh parameter sebagaimana tercantum dalam PP 41 tahun 1999

HITAM ------
KRITERIA PENGELOLAAN LIMBAH B3
4 (PLB3)
1 KRITERIA PLB3
KETAATAN TERHADAP PENDATAAN & KODEFIKASI

BIRU
Seluruh limbah B3 yang dihasilkan dan atau potensial dihasilkan teridentifikasi, terkodifikasi dan terdata pengelolaannya

MERAH
a. Tidak mengidentifikasi dan mengkodifikasi seluruh limbah B3 yang dihasilkan
b. Tidak melakukan pencatatan dan pendataan seluruh jenis limbah B3 yang dihasilkan dan dikelola secara berkala.

HITAM -------
2 KRITERIA PLB3
KETAATAN TERHADAP PELAPORAN PENGELOLAAN LB3

BIRU
a. Melakukan pelaporan pengelolaan limbah B3 online setiap triwulan melalui laman http://simpel.menlhk.go.id (untuk
pelaporan kepada KLHK dan DLH Provinsi) dan pelaporan manual setiap triwulan ke DLH Kab/Kota
b. Memiliki Tanda Terima Elektronik (TTE) setiap triwulan.

MERAH
a. Tidak melakukan pelaporan pengelolaan limbah B3 online setiap triwulan melalui laman http://simpel.menlhk.go.id
(untuk pelaporan kepada KLHK dan DLH Provinsi) dan pelaporan manual setiap triwulan ke DLH Kab/Kota
b. Tidak memiliki Tanda Terima Elektronik (TTE) setiap triwulan.

HITAM -------
3 KRITERIA PLB3
KETAATAN TERHADAP PERIZINAN PENYIMPANAN LB3

BIRU
a. Memiliki izin yang dipersyaratkan dan masih berlaku
b. Telah mengajukan izin dan/atau perpanjangan izin dan telah sesuai dengan ketentuan serta melengkapi persyaratan
teknis (dengan menunjukkan hasil tindak lanjut Berita Acara verifikasi lapangan).

MERAH
a. Tidak memiliki izin atau masa berlaku izin telah habis tetapi tidak mengajukan perpanjangan
b. Telah mengajukan izin dan/atau perpanjangan izin, namun belum memenuhi persyaratan teknis

HITAM -------
4 KRITERIA PLB3
KETAATAN TERHADAP (PEMANFAATAN, PENGOLAHAN PENIMBUNAN,
DUMPING DAN PENGELOLAAN LB3 DENGAN CARA TERTENTU)

BIRU
a. Memiliki izin yang dipersyaratkan dan masih berlaku;
b. Telah mengajukan perpanjangan izin paling lama 60 hari sebelum jangka waktu izin berakhir

MERAH ---

Melakukan pengelolaan limbah B3 tanpa izin atau masa berlaku izin telah
HITAM habis tetapi tidak mengajukan perpanjangan
5 KRITERIA PLB3
KETAATAN TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH B3 (EKSPOR LIMBAH B3)

BIRU
a. Memiliki persetujuan ekspor limbah B3
b. Memiliki kontrak kerjasama antara eksportir dengan penerima limbah B3
c. Memiliki manifest lintas batas Negara (transboundary movement document)

a. Tidak memiliki persetujuan ekspor limbah B3


MERAH b. Tidak memiliki kontrak kerjasama antara eksportir dengan penerima limbah B3
c. Tidak memiliki manifest lintas batas Negara (transboundary movement document)

HITAM -----
6 KRITERIA PLB3
KETAATAN TERHADAP PELAKSANAAN KETENTUAN IZIN

BIRU
a. Memenuhi 100% dari ketentuan dan persyaratan izin penyimpanan sementara limbah B3, dan tidak ditemukan fakta
pencemaran lingkungan dan/atau tidak ditemukan gangguan kesehatan manusia.
b. Memenuhi 100% dari ketentuan dan persyaratan izin pengelolaan Limbah B3
(pengumpulan/pemanfaatan/pengolahan/penimbunan/dumping), dan tidak ditemukan fakta pencemaran lingkungan
dan/atau tidak ditemukan gangguan kesehatan manusia

MERAH
a. Memenuhi <100%  dari ketentuan dan persyaratan izin dan/atau tidak ditemukan fakta pencemaran lingkungan dan/atau
tidak ditemukan gangguan kesehatan manusia
b. Memenuhi < 100% dari ketentuan dan persyaratan izin pengelolaan Limbah B3
(pengumpulan/pemanfaatan/pengolahan/penimbunan/dumping), dan tidak ditemukan fakta pencemaran lingkungan
dan/atau tidak ditemukan gangguan kesehatan manusia
6 KRITERIA PLB3
KETAATAN TERHADAP PELAKSANAAN KETENTUAN IZIN

HITAM
a. Pada saat pemantauan ditemukan fakta pencemaran lingkungan dan/atau ditemukan gangguan kesehatan manusia
akibat limbah B3.
b. Melakukan by- pass.
7 KRITERIA PLB3
OPEN DUMPING, BURNING, PENGELOLAAN TUMPAHAN DAN PENANGANAN
MEDIA TERKONTAMINASI LIMBAH B3

BIRU
Tidak ditemukan kegiatan open burning/open dumping

Ditemukan indikasi melakukan open burning dan/atau open dumping limbah B3 pada saat
MERAH pemantauan

Ditemukan open dumping dan/atau open burning limbah B3 pada saat


HITAM pemantauan;

Studi Kasus:
• Menempatkan limbah B3 diluar TPS limbah B3.
• Membakar limbah B3 selain di insenerator yang berizin.
8 KRITERIA PLB3
KETAATAN TERHADAP TUMPAHAN DAN PENANGANAN MEDIA
TERKONTAMINASI LIMBAH B3

BIRU
a. Memiliki rencana pengelolaan penanganan tanah terkontaminasi dan tumpahan (spill) sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
b. Pelaksanaan clean up dan pemulihan lahan terkontaminasi limbah B3 sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan;
c. Jumlah atau volume tumpahan (spill) tercatat dengan baik berdasarkan kajian;

a. Memiliki rencana pengelolaan penanganan tanah terkontaminasi dan tumpahan (spill) namun
MERAH tidak sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan;
b. Pelaksanaan clean up dan/atau pemulihan lahan terkontaminasi limbah B3 dan penanganan
tumpahan/spill tidak sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan;
c. Jumlah/volume tanah terkontaminasi tidak tercatat dengan baik berdasarkan kajian;

HITAM Tidak memiliki rencana dan tidak melakukan clean up atas open dumping
limbah B3, tumpahan dan/atau kontaminasi lahan;
9 KRITERIA PLB3
KETAATAN TERHADAP PERSENTASE LIMBAH B3 YANG DIKELOLA SESUAI
PERATURAN

BIRU
a. Jenis dan jumlah limbah B3 telah 100% dilakukan pengelolaan sesuai ketentuan;
b. Neraca limbah B3 sesuai dengan periode penilaian.

a. Jenis dan jumlah limbah B3 <100% (kurang dari 100%) dilakukan pengelolaan sesuai ketentuan
MERAH (termasuk melebihi masa simpan limbah B3)
b. Neraca limbah B3 tidak sesuai dengan periode penilaian

HITAM -----
10 KRITERIA PLB3
KETAATAN TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH B3 OLEH PIHAK
PENGHASIL KEPADA PENGUMPUL LIMBAH B3

BIRU
a. Menyerahkan limbah B3 kepada Pengumpul berizin;
b. Menyerahkan limbah B3 kepada Pengumpul yang telah mengajukan perpanjangan izin dan telah sesuai dengan
ketentuan izin sebelumnya;
c. Menyerahkan Limbah B3 kepada pengumpul sesuai dengan lingkup izin yang dimiliki;
d. Memiliki kontrak kerjasama antara penghasil dengan pengumpul dan penghasil dengan pengangkut
e. Memiliki salinan kontrak kerjasama antara pengumpul dengan pengelola akhir jenis limbah B3 yang dihasilkan
(pemanfaat/ pengolah/penimbun)

MERAH
a. Menyerahkan Limbah B3 kepada pengumpul yang tidak sesuai dengan lingkup izin yang dimiliki;
b. Penghasil tidak memiliki kontrak kerjasama dengan pengumpul dan pengangkut;
c. Penghasil limbah B3 tidak memiliki salinan kontrak kerjasama antara pengumpul dengan pengelola akhir jenis limbah
B3 yang dihasilkan (pemanfaat/ pengolah/ penimbun);
d. Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga yang sedang dalam proses penegakan hukum sebelum kontrak diterbitkan
10 KRITERIA PLB3
KETAATAN TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH B3 OLEH PIHAK
PENGHASIL KEPADA PENGUMPUL LIMBAH B3

HITAM
Perusahaan menyerahkan Limbah B3 kepada Pengumpul yang tidak memiliki izin.
11 KRITERIA PLB3
KETAATAN TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH B3 OLEH PIHAK PENGHASIL
KEPADA PENGOLAH, PEMANFAAT & PENIMBUN

BIRU
a. Menyerahkan limbah B3 kepada pengolah/pemanfaat/penimbun berizin
b. Menyerahkan limbah B3 kepada pengolah/pemanfaat/penimbun yang telah mengajukan perpanjangan izin dan telah
sesuai dengan ketentuan izin sebelumnya;
c. Menyerahkan Limbah B3 kepada pengolah/pemanfaat/penimbun; sesuai dengan lingkup izin yang dimiliki;
d. Memiliki kontrak kerjasama antara penghasil dengan pengolah, pemanfaat dan penimbun dan kontrak kerjasama
penghasil dengan pengangkut

MERAH
a. Menyerahkan Limbah B3 kepada pengolah/pemanfaat/penimbun yang tidak sesuai dengan lingkup izin yang dimiliki;
b. Penghasil tidak memiliki kontrak kerjasama dengan pengolah/pemanfaat/penimbun dan kontrak kerjasama dengan
pengangkut
c. Melakukan kerjasama dengan pengolah/pemanfaat/penimbun yang sedang dalam proses penegakan hukum sebelum
kontrak diterbitkan
11 KRITERIA PLB3
KETAATAN TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH B3 OLEH PIHAK PENGHASIL
KEPADA PENGOLAH, PEMANFAAT & PENIMBUN

HITAM
Perusahaan menyerahkan limbah B3 ke pengolah/pemanfaat/penimbun/pengangkut yang tidak memiliki izin
12 KRITERIA PLB3
KETAATAN TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH B3 OLEH PENGHASIL
KEPADA JASA PENGANGKUTAN LIMBAH B3

BIRU
a. Memiliki izin pengangkutan dari Kementerian Perhubungan dan surat rekomendasi dari KLHK;
b. Jenis limbah yang diangkut sesuai dengan rekomendasi dan izin;
c. Alat angkut yang digunakan sesuai dengan rekomendasi dan izin;
d. Setiap alat angkut telah terdaftar di festronik
e. Wilayah pengangkutan sesuai dengan rekomendasi dan izin.
f. Memiliki kontrak kerjasama antara pengangkut dengan penghasil dan pengangkut dengan penerima limbah.
g. Setiap alat angkut telah memiliki asuransi pencemaran lingkungan dan masih berlaku.
12 KRITERIA PLB3
KETAATAN TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH B3 OLEH PENGHASIL
KEPADA JASA PENGANGKUTAN LIMBAH B3

MERAH
a. Izin pengangkutan habis masa berlaku, namun telah mengajukan perpanjangan izin;
b. Pengangkut tidak memiliki rekomendasi pengangkutan limbah B3 dari KLHK;
c. Jenis limbah B3 yang diangkut tidak sesuai dengan rekomendasi dan izin;
d. Alat angkut yang digunakan tidak sesuai dengan rekomendasi dan izin;
e. Terdapat alat angkut yang belum terdaftar di festronik Wilayah pengangkutan tidak sesuai dengan rekomendasi dan
izin.
f. Tidak memiliki kontrak kerjasama antara pengangkut dengan penghasil dan pengangkut dengan penerima limbah B3.
g. Alat angkut tidak memiliki asuransi pencemaran lingkungan dan/atau masa berlaku asuransi telah berakhir

HITAM
Jasa Pengangkutan limbah B3 tidak memiliki rekomendasi pengangkutan limbah B3 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan dan izin pengangkutan dari Kementerian Perhubungan.
KRITERIA PLB3

Izin TPS LB3 Izin Pengelolaan LB3 Rekomendasi Pengangkutan


Manifest

Pernyataan tidak sedang Kontrak Kerjasama


mencemari lingkungan Izin Pengangkutan Dishub
KRITERIA PLB3
TPS
KRITERIA PLB3
KRITERIA PLB3
KRITERIA PLB3
5 TEMUAN PROPERDA 2019
TEMUAN LAPANGAN (1/2)
PROPERDA TAHUN 2019
Izin Lingkungan

1. Tidak memiliki dokumen lingkungan (Dokumen UKL-UPL dan Izin Lingkungan)


2. Tidak melakukan pengelolaan dan pemantuan lingkungan sebagaimana yang sudah tertuang dalam dokumen
lingkungan yaitu kesesuaian dalam matriks pengelolaan dan pemantauan lingkungan
3. Kapasitas produksi terpasang melebihi daripada kapasitas senyatanya.
4. Tidak melakukan pelaporan pemantauan lingkungan sesuai dengan dokumen lingkungan 6 bulan sekalli ke Dinas
Kab/Kota dan Provinsi Jawa Barat

Pengendalian Pencemaran Air


1. Tidak memiliki IPLC
2. Tidak memiliki penaatan pemantauan air limbah
3. Tidak memantau seluruh parameter sesuai ketentuan IPLC maupun peraturan perundang-undangan
4. Tidak memantau dan melaporkan hasil pengujian air limbah bulanan yang dilakukan laboratorium eksternal
5. Tidak memenuhi baku mutu konsentrasi dan beban pencemaran di periode pelaporan hasil pengujian air limbah
bulanan
6. Tidak memenuhi baku mutu konsentrasi saat tim verifikasi PROPERDA melakukan pengujian sampling air limbah.
7. Tidak memenuhi ketentuan teknis IPAL/WWTP (termasuk lab akreditasi, pemisahan saluran air limbah dan saluran
drainase, saluran kedap air, tidak melakukan pengenceran, memasang flowmeter/v-noth, melakukan pengukuran debit
harian, pH harian, dan pencatatan data produksi)
TEMUAN LAPANGAN (2/2)
Pengendalian Pencemaran Udara PROPERDA TAHUN 2019

1. Tidak ada kesesuaian titik penaatan sumber emisi yang di lakukan pemantuan dan yang di identifikasi
2. Tidak melakukan pelaporan pemantauan hasil pengujian sumber emisi tidak bergerak setiap 6 bulan sekali
3. Tidak melakukan pemantuan sumber emisi seluruh parameter yang sesuai ketentuan
4. Tidak memenuhi baku mutu emisi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
5. Tidak memenuhi ketentuan teknis sumber emisi (termasuk lubang sampling, pagar pengaman, lantai kerja,
tangga, kode dan nama titik penaatan cerobong)

Pengelolaan Limbah B3
1. Pendataan atau identifikasi jenis limbah B3 tidak sesuai dengan yang tercantum di izin TPS Limbah B3.
2. Belum melaporkan data limbah B3 per triwulan dan per semester.
3. Kesesuaian izin TPS Limbah B3 (termasuk tidak sesuainya jenis limbah yang diizinkan disimpan dalam TPS
limbah B3, masa simpan jenis limbah B3 melebihi batas masa simpan dan tidak sesuai masa berlaku izin
TPS Limbah B3)
4. Ketentuan Teknis TPS Limbah B3 belum mencapai nilai 100%
5. Belum melakukan pengelolaan terhadap seluruh jenis limbah B3 yang dihasilkan
6. Pengelolaan limbah B3 ke pihak ketiga dan pengangkutan limbah B3 (termasuk memiliki salinan izin
pengelola akhir, belum memiliki MOU, belum memiliki salinan izin pengangkutan dari kemenhub, belum
salinan rekomendasi pengangkutan dari KLHK, dan belum memiliki salinan manifest
b e yo n d cle a n & g r e e n

TERIMA KASIH
Unduh Materi pada link
https://s.id/SosialisasiPROPERDA_17Sept2020

DINAS LINGKUNGAN HIDUP


PROVINSI JAWA BARAT
JL. KAWALUYAAN INDAH RAYA NO.6
BANDUNG 40286
WEBSITE : www.dlh.jabarprov.go.id
EMAIL : dlh@jabarprov.go.id

Anda mungkin juga menyukai