Anda di halaman 1dari 8

thalasemia

Disusun oleh
Anita ulfah
Aning

 Stikkes Karya Husada Semarang


 2019
Thalasemia adalah:
suatu gangguan darah yang diturunkan ditandai oleh defisiensi produksi
rantai globin pada hemoglobin.

Macam macam thalasemia:


 Thalasemia beta
 Thalasemia beta walikota
 Thalasemia intermedia dan minor
 Thalasemia alpa
Patofisiologi
Hemoglobin paska kelahiran yang normal terdiri
dari dua rantai alpa dan beta polipeptida. Dalam
beta thalassemia ada penurunan sebagian atau
keseluruhandalam proses sistesis molekul
hemoglobin rantai beta. konsekuensinya adanya
rantai peningkatan kompensatori dalam proses
pensintesisanrantai alpa dan produksi rantai
gamma tetap aktif, dan menyebabkan ketidak
sempurnaan formasi hemoglobin. polipeptid yang
tidak seimbang sangat tidak stabil. mudah
terpisah dan rusak sel darah merah yang bisa
menyebabkan sel darah merah yang menyebabkan
anemia yang parah.
pathways
Manifestasi klinis

 Letargi
 Pucat
 Kelemahan
 Anoreksia
 Sesak nafas
 Tebalnya tulang kranial
 Pembesaran limpa
 Menipisnya tulang kartilago
INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan / Rencana Keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

NOC : NIC :
1. Circulation status 1. Monitor TTV
Perfusi perifer tidak 2. Neurologic status 2. Monitor AGD, ukuran pupil,
efektif b/d 3. Tissue prefusion :
Cerebral
ketajaman,kesimetrisan dan reaksi
3. Monitor adanya diplopia, pandangan kabur,
penurunan Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 nyeri kepala.
hemoglobin jam perfusi perifer tidak efektif teratasi dengan kriteria
hasil :
4. Monitor level kebingungan dan orientasi.
5. Monitor tonus otot pergerakan
4. Tekanan systole dan diastole dalam rentang yang 6. Monitor tekanan intracranial dan respon
diharapkan. nerologis
5. Tidak ada ortostaktikhipertensi . 7. Catat perubahan pasien dalam merespon
6. Komunikasi jelas stimulus
7. Menunjukkan konsentrasi dan orientasi . 8. Monitor status cairan
8. Pupil seimbang dan reaktif 9. Pertahankan parameter hemodinamik
9. Bebas dari aktivitas kejang 10. Tinggikan kepala 0-450 tergantung pada
10. Tidak mengalami nyeri kepala kondisi pasien dan order medis.
INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan / Rencana Keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Resiko infeksi b/d NOC :


1. Immune status
NIC :
• Pertahankan teknik aseptif
efek prosedur infasif 2. Knowledge : kontrol • Batasi pengunjung bila perlu
3. Risk kontrol • Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 tindakan eperawatan.
jam perfusi perifer tidak efektif teratasi dengan kriteria • Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat
hasil : pelindung.
4. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi. • Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai
5. Menunjukkan kemampuan untuk mencegah dengan petunjuk umum.
timbulnya infeksi. • Gunakan kateter intermiten untuk
6. Jumlah leukosit dalam batas normal. menurunkan infeksi kandung kencing.
7. Menunjukkan perilaku hidup sehat. • Tingkatkan intake nutrisi.
8. Status imun, gastrointestinal,genitourinaria dalam • Berikan terapi antibiotic……
batas normal. • Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan
local k/p.
• Inspeksi kulit dan membrane mukosa
terhadap kemerahan, panas, drainase
• Monitor adanya luka
• Dorong masukan cairan
• Dorong istirahatkaji suhu badan setiap 4 jam.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai