DARURAT
PADA PASIEN KEJANG DEMAM
Disusun oleh:
ROSITA SIPAYUNG
SHELA RAHMATINISA
SINTA FADILLAH
SUSANTI
TRIANDA OKTAVIA SARAGIH
YUNIZAR RANGKUTI
DEFINISI
Kejang demam adalah bangkitan kejang
terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal
di atas 38° c) yang disebabkan oleh suatu
proses ekstrakranium. Kejang demam sering
juga disebut kejang demam tonik-klonik,
sangat sering dijumpai pada anak-anak usia
di bawah 5 tahun. Kejang ini disebabkan oleh
adanya suatu awitan hypertermia yang timbul
mendadak pada infeksi bakteri atau virus.
(Sylvia A. Price, Latraine M. Wikson, 1995).
ETIOLOGI
Kejang dapat terjadi pada setiap orang
yang mengalami hipoksemia (penurunan
oksigen dalam darah) berat,
hipoglikemia, asodemia, alkalemia,
dehidrasi, intoksikasi air, atau demam
tinggi. Kejang yang disebabkan oleh
gangguan metabolik bersifat reversibel
apabila stimulus pencetusnya
dihilangkan (Corwin, 2001).
PATOFISIOLOGI
Gangguan peredaran darah yang mengakibatkan
hipoksia sehingga meningkatkan permeabilitas
kapiler dan timbul edema otak yang mngakibatkan
kerusakan sel neuron otak. Kerusakan pada daerah
medial lobus temporalis setelah mendapat serangan
kejang yang berlangsung lama dapat menjadi
matang dikemudian hari sehingga terjadi serangan
epilepsi spontan, karena itu kejang demam yang
berlangsung lama dapat menyebabkan kelainan
anatomis diotak hingga terjadi epilepsi.
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi Klinik klien dengan kejang
demam antara lain :
Suhu tubuh > 38⁰c
Serangan kejang biasanya berlangsung
singkat (kurang dari 15 menit)
Sifat bangkitan dapat berbentuk
Umumnya kejang berhenti sendiri, anak akan
terbangun dan sadar kembali tanpa adanya
kelainan saraf.
KLASIFIKASI
Kejang demam sederhana : yaitu kejang berlangsung
kurang dari 15 menit dan umum.
Kejang kompleks
KOMPLIKASI
Pada penderita kejang demam yang mengalami kejang
lama biasanya terjadi hemiparesis. Kelumpuhannya sesuai
dengan kejang fokal yang terjadi. Mula – mula
kelumpuhan bersifat flasid, tetapi setelah 2 minggu timbul
spastisitas.
Kejang demam yang berlangsung lama dapat
menyebabkan kelainan anatomis di otak sehingga terjadi
epilepsi
PENATALAKSANAAN
Primary Survey
Tindakan primer dalam kegawatdaruratan dengan kejang demam adalah :
Baringkan klien pada tempat yang rata dan jangan melawan gerakan
klien saat kejang
Bila klien muntah miringkan klien untuk mencegah aspirasi ludah
atau muntahan.
Bebaskan jalan nafas dengan segera :
Buka seluruh pakaian klien
Pasang spatel atau gudel/mayo (sesuaikan ukuran pada anak)
Bersihkan jalan nafas dari lendir dengan suction atau manual dengan
cara finger sweep dan posisikan kepala head tilt-chin lift (jangan
menahan bila sedang dalam keadaan kejang)
Oksigenasi segera secukupnya
Observasi ketat tanda-tanda vital
Kolaborasikan segera pemberian therapy untuk segera menghentikan
kejang
SEKIAN DAN TERIMA KASIH