Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK GANGGUAN

SISTEM PENCERNAAN MALNUTRISI (GIZI


BURUK)

Dosen Pengampu : Ns. Jupri


Kartono.M.kep.,Sp.kep.An

Kelompok 15 :
WILLI YANTIKA 1926117
YASINTA YULISTIANTI 1926119
YHUDI CANDRA 1926121
Definisi Gangguan Penyakit

Gizi kurang merupakan suatu keadaan dimana


kebutuhan nutrisi pada tubuh tidak terpenuhi
dalam jangka waktu tertentu sehingga tubuh akan
memecah cadangan makanan yang berada di
bawah lapisan lemak dan lapisan organ tubuh
(Adiningsih, 2010).
Anak dengan status gizi kurang ditandai dengan
tidak adanya kenaikan berat badan setiap bulannya
atau mengalami penurunan berat badan sebanyak
dua kali selama enam bulan (Depkes, 2005).
Penurunan berat badan yang terjadi berkisar antara
20-30% dibawah berat badan ideal. Gizi kurang
dapat berkembang menjadi gizi buruk, yaitu
keadaan kurang gizi yang berlangsung lama
sehingga pemecahan cadangan lemak berlangsung
terus-menerus dan dampaknya terhadap kesehatan
anak akan menjadi semakin kompleks, terlebih lagi
status gizi yang buruk dapat menyebabkan kematian
(Adiningsih, 2010).
Etiologi penyebab
1. Faktor langsung
Terdapat dua faktor yang memengaruhi
status gizi secara langsung yaitu asupan
nutrisi dan infeksi suatu penyakit.
• Asupan nutrisi
Asupan nutrisi harus memenuhi jumlah dan
komposisi zat gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh, konsumsi makanan harus beragam,
bergizi dan berimbang.
• Infeksi
Infeksi suatu penyakit berkaitan erat dengan
buruknya sanitasi lingkungan dan tingginya
kejadian penyakit menular.
2. Faktor tidak langsung
• Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku
tentang gizi dan kesehatan
• Pendapatan keluarga Sebagian besar
jumlah pendapatan penduduk Indonesia
adalah golongan rendah dan menengah,
hal ini akan berdampak pada pemenuhan
bahan makanan terutama makanan
bergizi.
• Sanitasi lingkungan Keadaan sanitasi
lingkungan yang kurang baik
memungkinkan terjadinya berbagai jenis
penyakit antara lain diare, kecacingan dan
infeksi saluran cerna.
Tanda dan Gejala.
1. Sering merasa cepat lelah
2. Mudah marah
3. Sering sakit karena daya tahan tubuh
rendah
4. Kulit kering dan bersisik
5. Pertumbuhan terhambat
6. Perut buncit
7. Ketika sakit atau luka susah sembuh
8. Massa otot berkurang
9. Pertumbuhan intelektual dan perilaku
pelan
10. Gangguan pencernaan
Klasifikasi Gizi Buruk
Berdasarkan gejala klinisnya dapat dibagi
menjadi 3, yaitu:

• Marasmus
Marasmus terjadi disebabkan asupan kalori
yang tidak cukup.
• Kwashiorkor
Kwashiorkor adalah salah satu bentuk
malnutrisi protein yang berat disebabkan oleh
asupan karbohidrat yang normal atau tinggi
namun asupan protein yang inadekuat
(Liansyah TM, 2015).
• Marasmus-Kwashiorkor
Memperlihatkan gejala campuran antara
marasmus dan kwashiorkor. Makanan
sehari-hari tidak cukup mengandung
protein dan energi untuk pertumbuhan
normal. Pada penderita berat badan
dibawah 60% dari normal memperlihatkan
tanda-tanda kwashiorkor seperti edema,
kelainan rambut, kelainan kulit serta
kelainan biokimia (Pudjiadi S, 2010).
Tinjauan Kasus

An. Y merupakan salah satu bayi di wilayah


Mantrijeron dengan status gizi kurang
menurut indikator Berat Badan menurut
Umur (BB/U). Usia An. Y saat ini 10 bulan
dengan berat badan 6,7 kg.
Analisa Data
DS :
Ibu menyatakan berat badan bayinya
sulit naik. Ibu mengatakan tidak
mengetahui makna dari garis kuning
pada KMS balita.
DO :
Ketika ditanya perawat, ibu tidak dapat
menjawab tentang masalah gizi kurang
dan interpretasi garis kuning pada KMS
• masalah
Ketidakseimbangan nutrisi An. Y pada
keluarga Tn. AA kurang dari kebutuhan
tubuh.
• Penyebab
Ketidakmampuan keluarga megenal
masalah
Perencanaan
Diagnosis yang muncul adalah diagnosis tunggal
dengan dua penyebab yang harus diselesaikan.
Dengan skoring yang menghasilkan skor 4 1/3,
perencanaan yang disusun yaitu :
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah gizi
kurang, direncanakan untuk dilakukan pendidikan
kesehatan tentang gizi kurang meliputi pengertian,
gejala, penyebab, danpenatalaksanaannya
menggunakan media leaflet. Selain itu juga
direncanakan diberikan pendidikan kesehatan
tentang model makanan untuk bayi/balita dengan
menggunakan food model atau contoh nyata
makanan. Diharapkan dengan bantuan leaflet dan
food model dapat memberikan gambaran yang jelas
kepada keluarga dalam peningkatan pengetahuan
kondisi dan perawatan pada An. Y
Implementasi keperawatan
Implementasi keperawatan merupakan wujud dari
perencanaan yang telah disusun. Implementasi yang
dilakukan kepada keluarga Ny. Y menurut penyebab
masalahnya yaitu:
1) Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah:
a) Memberikan pengetahuan keluarga tentang
karakteristik Gizi Kurang meliputi:
(1) Definisi,
(2) Penyebab,
(3) Akibat,
(4) Penatalaksanaan.
b) Memberikan bimbingan dengan ilustrasi
menggunakan brosur dan food model.
c) Membimbing keluarga untuk mengulangi penjelasan
yang sudah diberikan.
d) Memberikan pujian bila keluarga mampu menjawab
dengan baik dan benar
TRIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai