Anda di halaman 1dari 24

MODEL DAN NILAI

PROMOSI KESEHATAN
HEALTH BELIEF MODEL
 Pengertian.......
Merupakan model psikologis yang
digunakan memprediksi perilaku
kesehatan dengan berfokus pada persepsi
dan kepercayaan individu terhadap suatu
penyakit.
HEALTH BELIEF MODEL
BASICS OF HEALTH BELIEF MODEL

Susceptibility

Severity
Demographic
Benefits Likelihood of
Variable
Behaviour

Costs

Cues to action
HEALTH BELIEF MODEL

PERCEIVED SUSCEPTIBILTY
- Persepsi seseorang terhaapd resiko / kemungkinan
terpapar suatu penyakit

- Semakin besar risiko yang dirasakan,


semakin besar kemungkinan terlibat
dalam perilaku untuk mengurangi risiko.
HEALTH BELIEF MODEL

PERCEIVED SEVERITY
Keyakinan/ kepercayaan individu tentang
keseriusan atau keparahan penyakit
HEALTH BELIEF MODEL

PERCEIVED BENEFIT

Individu akan mempertimbangkan


apakah alternatif itu memang
bermanfaat dapat mengurangi
ancaman penyakit
HEALTH BELIEF MODEL

Perceived Costs

Merupakan persepsi individu


terhadap biaya dalam melakukan
tindakan kesehatan
TRANS THEORITICAL MODEL (TTM)
Suatu model yang teoritis tentang
perubahan perilaku, yang telah (menjadi)
basis untuk mengembangkan intervensi
yang efektif untuk mempromosikan
perubahan perilaku kesehatan.
TRANS THEORITICAL MODEL (TTM)

 Merupakan teori perubahan perilaku yang


didasarkan pada pengambilan keputusan
individu sehingga dapat dikatakan
perubahan perilaku yang terjadi adalah
disengaja
TRANS THEORITICAL MODEL (TTM)

 Teori dikembangkan sejak tahun 1970-an


dan 1980-an oleh James Prochaska dan
Carlo DiClemente di Universitas Rhode
Island ketika mereka sedang belajar
bagaimana perokok bisa berhenti rokok.
TRANS THEORITICAL MODEL (TTM)
 Model transteoritical adalah suatu model yang
diterapkan untuk menilai kesiapan seorang
individu untuk bertindak atas perilaku sehat yang
baru dan memberikan strategi atau proses
perubahan untuk memandu setiap individu
melalui tahapan perubahan untuk bertindak
dalam pemeliharaan kesehatan.
TRANS THEORITICAL MODEL (TTM)
TRANS THEORITICAL MODEL OF BEHAVIOUR
CHANGE
1.
1. Precontemplation
Precontemplation
Not intending to make any changes

2.
2. Contemplation
Considering a change

3.
3. Preparation
Preparation
Make small changes

4.
4. Action
Actively
Actively engaging
engaging in
in aa new behaviour
behaviour

5.
5. Maintenance
Sustaining
Sustaining the
the change
change overtime
overtime
TRANS THEORITICAL MODEL (TTM)
1. Prekontemplasi yaitu orang tidak berniat mengambil
tindakan dimasa mendatang (biasanya diukur selama enam
bulan berikutnya).
2. Kontemplasi yaitu orang berniat untuk berubah dalam
enam bulan mendatang
3. Persiapan yaitu orang yang berniat mengambil tindakan
dalam waktu dekat, biasanya diukur sebagai bulan berikutnya.
4. Aksi yaitu orang telah membuat modifikasi terbuka tertentu
dalam gaya hidup mereka dalam enam bulan terakhir.
TRANS THEORITICAL MODEL (TTM)

5. Pemeliharaan yaitu orang berupaya mencegah


terkambuhan, tahap yang diperkirakan terakhir
dari enam bulan sampai sekitar lima tahun.
6. Pemutusan yaitu individu tidak memiliki
godaan dan memiliki keberhasilan diri 100%,
dimana mereka yakin tidak akan kembali pada
kebiasaan lama yang tidak sehat mereka sebagai
cara untuk mengatasi.
TEORI SEBAB AKIBAT
 Teori Sebab Akibat adalah suatu respon
seseorang (organisme) terhadap stimulus atau
objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit,
sistem pelayanan kesehatan, makanan dan
minuman serta lingkungan.
TEORI SEBAB AKIBAT
 Dari batasan ini, perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan
menjadi 3 kelompok :
1.  Perilaku pemeliharaan kesehatan (Health Maintenance)
a. Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan penyakit
bila sakit, serta pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh
dari penyakit.
b. Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam
keadaan sehat. Perlu dijelaskan disini, bahwa kesehatan itu
sangat dinamis dan relatif, maka dari itu orang yang sehat pun
perlu mengupayakan supaya mencapai tingkat kesehatan yang
optimal.
TEORI SEBAB AKIBAT

c. Perilaku gizi (makanan) dan minuman.


Makanan dan minuman dapat memelihara dan
meningkatkan kesehatan seseorang, tetapi
sebaliknya makanan dan minuman dapat
menjadi penyebab menurunnya kesehatan
seseorang, bahkan dapat mendatangkan
penyakit. Hal ini sangat tergantung pada perilaku
orang terhadap makanan dan minuman tersebut.
TEORI SEBAB AKIBAT

2. Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau


fasilitas pelayanan kesehatan atau sering disebut
perilaku pencarian pengobatan (Health seeking
behavior). Perilaku ini adalah menyangkut upaya
atau tindakan seseorang pada saat menderita
atau perilaku ini mulai dari mengobati sendiri
(Self Treatment sampai dengan mencari
pengobatan keluar negeri).
TEORI SEBAB AKIBAT
3. Perilaku kesehatan lingkungan
Adalah bilamana seseorang merespons lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun sosial budaya dan sebagainya,
sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi
kesehatannya. Dengan perkataan lain, bagaimana
seseorang mengelola lingkungannya sehingga tidak
mengganggu kesehatannya sendiri, keluarga atau
masyarakatnya. Misalnya bagaimana mengelola
pembuangan tinja, air minum, tempat pembuangan
sampah, pembuangan limbah, dan sebagainya.
STRESS DAN COPING

Stres adalah suatu kondisi atau keadaan tubuh


yang terganggu karena tekanan psikologi. Biasanya
stres dikaitkan bukan karena penyakit fisik tetap
lebih mengenai kejiwaan. Banyak hal yang memicu
stres, seperti : rasa khawatir, kesal, keletihan,
frustasi, perasaan tertekan, kesedihan, pekerjaan
yang berlebihan, sindrom premenstruasi (PMS),
fokus yang berlebihan pada suatu hal, perasaan
bingung, berduka cita dan juga rasa takut.
STRESS DAN COPING

Stresor adalah keadaan yang diakibatkan oleh


lingkungan internal atau eksternal sehingga
mempengaruhi tindakan kesejahteraan dan
membutuhkan kesehatan fisik maupun psikologis
untuk mengembalikan keseimbangan (Lazarus &
Cohen, 1977).
STRESS DAN COPING

Koping (kemahiran bertahan) adalah


menstabilkan faktor yang dapat membantu
individu mempertahankan adaptasi psikososial
selama periode menegangkan. Koping meliputi
perilaku kognitif dan upaya mengurangi atau
menghilangkan stres terkait kondisi dan tekanan
emosional (Lazarus dan Folkam, 1984 ; Moos dan
Schaefer, 1993).
STRESS DAN COPING

Ada dua cara menghadapi stres. Cara pertama


adalah respon berfokus pada masalah yaitu
respon diarahkan pada peristiwa eksternal. Stres
dihilangkan atau dikurangi dengan memecahkan
atau mengendalikan masalah. Cara kedua adalah
respon berfokus pada emosi yaitu respon
diarahkan pada reaksi emosional dari peristiwa
dan cenderung digunakan untuk menangani
masalah-masalah yang tidak terkendali.
STRESS DAN COPING

Model transaksional dari stres dan koping adalah


suatu kerangka kerja untuk mengevaluasi proses
mengatasi peristiwa stres.

Anda mungkin juga menyukai