Anda di halaman 1dari 36

BOILER SAFETY DEVICE

Introduction
Alat pengaman (safety device) pada
boiler atau apendages adalah peralatan
ketel yang digunakan untuk menjamin
keselamatan ketel pada waktu beroperasi
(bekerja).
Apendages ketel sudah ditetapkan oleh
Undang-Undang Keselamatan Kerja di
mana berbagai appendages yang
bersinggungan dengan uap tidak boleh
menggunakan bahan dari besi tuang
karena terlalu rapuh
Appendages adalah suatu alat pengaman yang
harus ada pada ketel sehingga ketel dapat
beroperasi dengan aman.
Adapun syarat2 pengaman pada ketel meliputi :
1. Katup Pengaman (safety valve)
2. Gelas Penduga
3. Manometer
4. Kran Penguras (blowdown valve)
5. Katup induk (main steam valve)
6. Peluit bahaya
7. Lubang Lalu orang
8. Plat cap (name plate)
9. Katup pengisi ketel
Apendeges Boiler

1. Katup pengaman (safety valve)


Berfungsi untuk mengamankan ketel dari
kelebihan tekanan dari tekanan maksimum yang
telah ditentukan, katub pengaman ini pada satu
ketel dipasang lebih dari satu. Menurut
ketentuan, suatu ketel uap sekurang-kurangnya
dilengakapi dengan 2 katub pengaman. Katub
pengaman ini dipasang dibagian atas dari drum
ketel (upper drum) dan pada super heater
header juga dipasang 1 buah.
Katup Pengaman (safety valve)
Persyaratan katup pengaman (safety valve) :

1. Kapasitas safety valve harus lebih besar dari


kapasitas maksimum penguapan boiler yang
aktual.
2. Kapasitas discharge safety valve pada full
rated harus dicapai pada 110% tekanan desain
dari boiler.
3. Lubang inlet minimum dari safety valve yang
terhubung dengan boiler adalah 20 mm.
4. Maksimum pressure set dari safety valve
harus sesuai dengan desain atau tekanan
Persyaratan katup pengaman (safety valve) :

4. Maksimum set pressure dari safety valve


harus sesuai dengan desain atau tekanan
kerja maksimum yang diijinkan dari boiler
5. Harus ada batas yang cukup antara tekanan
operasi normal dan set pressure dari safety
valve).
Pengujian katup pengaman (safety valve) :

1. Berdasarkan ketentuan ASME section VI,


safety valve harus diuji setiap 30 hari dengan
menggunakan try lever pada saat boiler
dioperasikan atau pada saat beberapa periode
boiler tidak digunakan. Metode ini digunakan
untuk boiler tekanan rendah (boiler dengan
tekanan angkat try lever di bawah minimum 5
psi). Pengujian dilakukan selama 5 – 10 detik ,
kemudian try lever dilepas agar pegas
mengembalikan katup pada`posisi tertutup.
Pengujian katup pengaman (safety valve)

2. Metode lain yang dapat digunakan adalah


dengan membuat tekanan boiler naik secara
perlahan-lahan sedemikian sehingga
tekanannya mencapai titik buka valve. Setelah
valve terbuka, maka proses pembakaran harus
segera dimatikan hingga tekanan turun
menjadi normal kembali. Metode dapat
dilakukan 1 – 2 kali dalam setahun.
3. Menurut ASME Section VII, tidak ada daftar
ketentuan periode yang spesifik untuk
melakukan pengujian safety valve.
Pengujian katup pengaman (safety valve)

4. Waktu yang tepat untuk melakukan uji safety


valve adalah berdasarkan inspeksi pada saat
boiler di shutdown. Uji safety valve dapat
dilakukan pada saat boiler dioperasikan
dengan kluaran uap rendah dengan menutup
stop valve boiler untuk menaikkan tekanan
boiler hingga mencapai titik buka safety valve.
Ketika safety valve terbuka, maka tekanan
boiler dikembalikan ke tekanan normal dengan
membuka pelan-pelan stop valve boiler.
Pengujian katup pengaman (safety valve) :

5. Jika boiler tidak dilengkapi dengan stop valve,


maka yang ditutup adalah katup pengatur
aliran (throttle vlave) dari penggerak mula.
Pengujian safety valve dapat dilakukan dengan
mengatur laju aliran bahan bakar. Untuk
mencegah terjadinya pemanasan lanjut, maka
aliran uap dapat dilakukan melalui vent atau
drain dari superheater, ekonomizer atau
reheater atau perpipaan uap untuk
menghasilkan aliran uap yang minimum. Dan
juga harus dipasang termometer pada titik-titik
yang kritis (buku manual).
Pengujian katup pengaman (safety valve) :

6. Jika safety valve gagal buka pada tekanan


buka yang ditentukan, jangan mencoba untuk
membukanya dengan memukul body atau part
lainnya. Safety valve dapat dibuka dengan
mengangkat lever dan melepaskannya agar
menutup kembali hingga tekanan boiler
mencapai titik buka katup. Jika katup juga tidak
membuka, maka boiler harus segera di
shutdown untuk perbaikan atau penggantian
safety valve. Perbaikan safety vale
seharusnya dilakukan dealer resmi dari safey
valve yang bersangkutan.
Pengujian katup pengaman (safety valve) :

7. Jika safety valve mengalami kebocoran jangan


dihentikan dengan menekan pegas atau
dengan menutup (mengeblok) kebocoran itu.
Ketika safety valve bocor pada tekanan
kurang dari tekanan yang di set dalam kondisi
tertutup, maka dapat dilakukan dengan
mengoperasikan lever . Jika hal ini tidak
mengurangi kebocoran, maka safety valve
harus sesegera mungkin diperbaiki atau
diganti.
Apendeges Boiler

2. Gelas Penduga (gauge glasses)


Gelas penduga berfungsi untuk mengetahui batas
permukaan air didalam ketel. Dalam undang-
undang atau peraturan-peraturan uap
menyebutkan bahwa ketel uap sekurang-
kurangnya dipasang 2 buah gelas penduga
khususnya untuk boiler 100 kW atau lebih.
Gelas penduga harus dipasanag sedemikian
sehingga pembacaan paling bawahnya harus
menunjukkan ketinggian air 50 mm di atas titik di
mana pemanasan lanjut akan terjadi.
Instalasi Gelas Penduga (gauge glasses)
Kerusakan Gelas Penduga (gauge glasses)

Gelas penduga mudah mengalami kerusakan dari


berbagai sumber kerusakan seperti korosi bahan
kimia dari air boiler, erosi selama proses
blowdown terutama pada bagian uap. Jika ada
indikasi adanya korosi atau erosi, maka gelas
penduga perlu diganti.
Ketika melakukan pengujian pada sisi uap, maka
katup pada sisi air harus ditutup, dan ketika
melakukan pengujian pada sisi air, maka katup
pada`sisi uap harus ditutup.
Pengujian Gelas Penduga (gauge glasses)

Prosedur pengujian gelas penduga adalah


sebagai berikut :
1. Tutup katup pada sisi air dan buka katup
penguras (drain) pada gelas penduga kurang
lebih selama 5 detik.
2. Tutup katup drain dan buka katup pada sisi air.
Ketinggian air seharusnya kembali ke level
kerja normal dengan cepat. Jika tidak, berarti
ada penyumbatan di dalam katup pada sisi air
dan harus segera diperbaiki.
Pengujian Gelas Penduga (gauge glasses)

3. Tutup katup pada sisi uap dan buka katup


penguras (drain) pada gelas penduga kurang
lebih selama 5 detik.
4. Tutup katup drain dan buka katup pada sisi uap.
Ketinggian air seharusnya kembali ke level
kerja normal dengan cepat. Jika tidak, berarti
ada penyumbatan di dalam katup pada sisi uap
dan harus segera diperbaiki.
5. Gelas penduka harus secara sistematis diuji
setidaknya sehari sekali dan harus disediakan
pelindung muka dan tangan yang sesuai.
Perawatan Gelas Penduga (gauge glasses)

Gelas penduga harus dijaga kebersihannya. Jika


pelindung gelas penduka akan dibersihkan di
tempat atau dilepas untuk dibersihkan, maka gelas
penduga harus dimatikan untuk sementara waktu.
Ketika gelas penduga akan dimatikan, maka harus
dipastikan bahwa ketinggian air cukup selama
pembersihan dilakukan.
Setelah pembersihan selesai dan akan dipasang
kembali, maka harus dilakukan pengujian gelas
penduga terlebih dahulu.
Gelas penduga harus di-overhaule sepenuhnya
pada setiap survey tahunan.
Perawatan Gelas Penduga (gauge glasses)

Keterlambatan maintenance dapat menyebabkan


pengerasan packing dan katup menjadi macet.
Jika handle katup bengkok atau berubah bentuk,
maka diperlukan perhatian khusus untuk
memastikan bahwa katup dalam keadaan terbuka
penuh.
Sambungan-sambungan yang mengalami
kerusakan harus segera diganti dengan yang
baru, kaca pada gelas penduga harus diganti
secara berkala.
Apendeges Boiler
3. Manometer (pressure gauge)
Manometer ini berfungsi untuk mengetahui /
mengukur tekanan uap dari drum ataupun pada
super heater header. Manometer yang
digunakan umumnya adalah jenis Bourdon tube
yang dilengkapi dengan shipon tube tipe ring
untuk mengkondensasi uap sehingga
mekanisme dial pada pressure gauge dapat
terlindungi dari temperatur yang tinggi.
Pressure gauge yang dipasang harus diberi
tanda yang mengindikasikan tekanan kerja
normal dan tekanan maksimum yang diijinkan.
3. Manometer (pressure gauge)
Apendeges Boiler
4. Katup Penguras (blowdown valve)
Berfungsi untuk membuang air beserta endapan-
endapan yang terjadi pada dasar drum ketel,
atau digunakan untuk mengosongkan air pada
saat ketel akan over houl.

5. Katup Induk (main steam valve)


Katub induk ini berfungsi untuk mengatur bukaan
pada saat uap dari ketel akan dialirkan ke steam
distributor header (proses/plant).
Stop Valve

Dalam ketentuan yang lain, dipersyaratkan


adanya stop valve yang digunakan untuk
mengisolasi uap boiler dan tekanannya dari
proses atau plant.
Stop valve yang umum digunakan adalah angle
globe valve. Stop valve tidak dirancang untuk
mengatur aliran uap, sehingga posisi katup harus
terbuka penuh atau tertutup penuh.
Stop valve harus dibuka secara perlahan-lahan
untuk menghindari adanya waterhammer dan
untuk mencegah terjadinya penurunan tekanan
boiler yang terlalu besar.
Stop Valve
Apendeges Boiler

6. Peluit Bahaya
Alat ini berfungsi untuk memberi tanda apabila
ketel kekurangan air (level atau permukaan air
pada batas minimum yang telah ditentukan)

7. Lubang Lalu Orang (Manhole)


Lubang lalu orang ini berfungsi untuk keluar
masuknya orang pada saat ketel mengalami
perbaikan, pembersihan dan pemeriksaan
Apendeges Boiler

8. Pelat Cap (nameplate)


Menurut ketentuan, setiap ketel harus
mempunyai plat cap sesi empat dengan ukuran
80 x 140 mm. Pada plate cap tersebut harus
tertera dengan jelas :
1. Nama pabrik pembuat ketel
2. Tahun pembuatannya
3. Tekanan kerja yang diijinkan
4. Seri nomor
5. Negara tempat pabrik pembuat ketel
Apendeges Boiler

9. Katup Pengisi Ketel


Katub ini berfungsi untuk mengatur level air di
dalam ketel. Dalam beberapa aplikasi, katup ini
dirangkai dengan check valve untuk mencegah
aliran balik. Katup ini dipasang di antara boiler dan
pompa pengumpan air ketel.
Di Check valve terdapat pegas yang tekanannya
sama dengan head air yang akan diisikan ke dalam
boiler ketika boiler tidak bertekanan. Hal ini untuk
mencegah terjadinya banjir di dalam boiler akibat
head statik dari feedtank.
Instalasi check valve
9. Katup Pengisi Ketel
Katub ini berfungsi untuk mengatur level air di
dalam ketel. Dalam beberapa aplikasi, katup ini
dirangkai dengan check valve untuk mencegah
aliran balik. Katup ini dipasang di antara boiler dan
pompa pengumpan air ketel.
Di Check valve terdapat pegas yang tekanannya
sama dengan head air yang akan diisikan ke dalam
boiler ketika boiler tidak bertekanan. Hal ini untuk
mencegah terjadinya banjir di dalam boiler akibat
head statik dari feedtank.
Apendeges Boiler

10. Air vent dan Vacuum Breaker


Ketika boiler mulai dioperasikan dari keadaan
dingin, ruang uap di dalam boiler akan diisi udara.
Udara ini kalau tidak dikeluarkan akan merugikan
karena akan menutupi permukaan perpindahan
panas sehingga akan mempengaruhi performa
boiler. Udara ini juga akan menyebabkan
permasalahan korosi pada sistem kondensat.
Udara ini dapat dikeularkan dengan menggunakan
katup yang dibuka pada saat boiler di-start hingga
tekanan pressure gauge menunjukkan 0,5 bar.
Air vent dan Vacuum Breaker

Ketika boiler di-shutdown, maka uap di dalam ruang


uap akan mengembun dan ruang uap tersebut akan
menjadi vakum. Kevakuman ini akan menyebabkan
air isian boiler akan mengalami kesulitan untuk
memasuki boiler, dan menybabkan stall pada boiler,
yakni air isian boiler tidak bisa masuk kedalam
boiler.
Air vent dan Vacuum Breaker
Air vent dan Vacuum Breaker
Air vent dan Vacuum Breaker

Anda mungkin juga menyukai