Syla Stase Anak

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 28

Pemeriksaan Fisik

Ahmad althof
Herdandy driya P.
Yeni Susilawati
Vierra Aprilia
I wayan mudita
Bayan basalamah
Greace Sylvana M
Deata Sausan Anaqo
Pemeriksaan Fisik Dada

 Garis-garis referensi
Macam bentuk dada
 Pektus ekskavatum (funnel chest)  sternum bagian bawah serta rawan
iga masuk ke dalam, terutama pada saat inspirasi.

 Pectus karinatum (pigeon chest, dada burung)  sternum membonjol ke


luar, biasanya disertai dengan depresi vertikal daerah kostokondral.

 Barrel chest, toraks emfisematikus  dada berbentuk bulat seperti tong.


Payudara
Pada bayi prematur <34 minggu, areola payudara hampir tidak terlihat.

Paru
 Inspeksi: berbagai keadaan fisiologis dan patologis pernapasan
 Palpasi:
1. Simetris atau asimerti toraks: pada rakitis, benjolan abnormal,
kelenjar limfe pada aksila
2. Fremitus suara: anak diminta menyebutkan tujuh puluh tujuh, normal
teraba getaran yang sama.
3. Krepitasi subkutis yang menunjukkan terdapatnya udara di bawah
jaringan kulit.
Perkusi
1. Perkusi langsung  mengetukkan ujung jari tengah atau telunjuk
langsung ke dinding dada.

2. Perkusi tidak langsung  dilakukan dengan meletakkan satu jari pada


dinding dada dan mengetukkan jari tangan yang lain.

 Suara perkusi paru normal adalah sonor, pekak, timpani.

 Suara perkusi yang berkurang (redup atau pekak)  skapula, diafragma,


hati dan jantung.
Auskultasi
Auskultasi  untuk mendeteksi suara napas dasar dan suara
napas tambahan.

Suara Napas Dasar

1. Suara napas vesikuler: suara napas normal terjadi karena


udara masuk dan keluar melalui jalan napas

2. Suara napas bronkial: terdengar inspirasi keras yang disusul


ekspirasi yang lebih keras.
Suara Napas Tambahan

1. Ronki basah: suara napas tambahan berupa vibrasi terputus-putus (tidak kontunu)
akibat getaran yang terjadi karena cairan dalam jalan napas dilalui oleh udara

2. Ronki basah nyaring: oleh karena suara yang disalurkan melalui benda padat ke
stetoskop. Sedangkan ronki basah tidak nyaring melalui media normal

3. Ronki kering: suara kontinyu yang terjadi oleh karena udara melalui jalan napas
yang menyempit.

4. Wheezing (mengi): jenis ronki kering yang terdengar lebih musikal atau sonor.
Mengi fase inspirasi biasanya menunjukkan obstruksi saluran napas bagian atas,
edema laring atau benda asing

5. Krepitasi: suara membukanya alveoli, terdengar belakang bawah dan samping pada
saat inspirasi yang dalam sesudah istirahat telentang beberapa waktu lamanya.

6. Pleural friction rub: suara gesekan kasar seolah dekat dengan telinga, baik pada
fase inspirasi atau ekspirasi
Jantung
1. Inspeksi dan palpasi

 Denyut apeks dan aktifitas ventrikel: disebut iktus kordis. Sulit terlihat
pada bayi dan anak kecil

 Detak pulmonal: pada keadaan normal bunyi jantung II tidak teraba.

 Getaran bising (thrill): getaran pada dinding dada yang terjadi akibat
bising jantung yang keras

2. Perkusi

Pada anak yang besar dilakukan perkusi dari lateral ke medial dan dapat
memberikan kesan besarnya jantung

3. Auskultasi

Menggunakan stetoskop binaural, melakukan auskultasi dengan tekhnik


tertentu.
Bunyi jantung:

 Bunyi jantung I bersamaan dengan iktus kordis, bersamaan dengan denyut


karotis, terdengar paling jelas di apeks

 Akibat penutupan katub atrioventrikular.

 Bunyi jantung II normal terpecah pada inspirasi dan tunggal pada ekspirasi

Penutupan katub semilunar

 Bunyi jantung III: dapat terdengar atau tidak pada anak normal, nada
rendah.

 Bunyi jantung IV: nada rendah, terjadi akibat deselerasi darah pada saat
pengisian ventrikel oleh atrium

 Opening snap: bunyi pembukaan katub mitral


Bising Jantung (murmur) meliputi Bising sistol dan bising diastol

Yang dinilai yaitu :

A. Pungtum maksumum bising: tempat terdengarnya bising yang paling keras

B. Penjalaran bising: harus dicari dengan teliti ke arah mana bising paling baik
dijalarkan.

C. Kualitas bising: terdengar seperti meniup

D. Nada bising: bising sistolik atau diastolik sering bernada tinggi, sedangkan mid-
diastolik bernada rendah.

E. Perubahan intensitas bising dengan perubahan posisi dan respirasi: akibat


perubahan konduksi suara. Bising mitral mengeras bila pasien miring ke kiri,
sedangkan pulmonal dan aorta mengeras bila pasien menunduk, bising pada jantung
kanan akan mengeras pada inspirasi.
Pemeriksaan Fisik Abdomen

Inspeksi

Auskultasi

Perkusi

Palpasi
Inspeksi
 Ukuran dan Bentuk Perut

Simetris
Asimetri
s SKAFOID

POT BELLY
Asimetris

 Otot Perut Paralitik:

Poliomielitis, pembesaran organ intra abdominal, aerofagia,


kesalahan memberi minum.

 Konstipasi, ileus obstruksi tinggi, duplikasi usus, neoplasma


atau kista abdominal misalnya tumor Wilms neuroblastoma,
kista duktus koledokus dan Ginjal polikistik.
SKAFOID

 Pada posisi telentang


 Hernia diagfragmatika yang besar (Bayi)
 Malnutrisi, dehidreasi berat, ileus obstruktif tinggi,
serta pneumotoraks.
Inspeksi

 Dinding Perut

Hernia umbilikalis:
• Pada anak sd usia 2
Keriput:
Pasca Asites tahun
• Hipotiriodea, Sindrom
Dan malnutrisi
Down, Kondrodistrofi,
Asites: Sindrom Hurler
Kulit akan meregang • Terlihat saat menangis
dan tipis atau batuk
AUSKULTASI

 Peristaltik terdengar setiap 10-30 detik.


 Nyaring pada obstruksi
 Bekurang pada paralitik dan peritonitis.
 Bruit pada aorta abdominalis
 Venous hum pada Obstruksi vena aorta
 Booming atau pistol shot pada insufisiensi aorta, duktus
arteriosus persisten.
Perkusi

Perkusi
Sistematik

Shifting
Perkusi untuk
Dullness
Sistematika Perkusi Abdomen
mendeteksi asites
Timpani di seluruh
permukaan abdomen kecuali
hati dan limpa Fluid
Wave
Palpasi

Dengan Dengan
Mono manual

Bimanual
tangan dua
kanan tangan
saja
Ketegangan perut dan nyeri tekan

 Lihat mimik anak (nyeri tekan dan lepas)


 Tidak boleh menanyakan daerah mana yg sakit karena
hampir selalu menunjuk ke arah pusat.
 Lokasi nyeri tidak selalu berhubungan dengan lokasi
organ.
 Tidak menentu: Alergi, asidosis, leukemia, anemia sel
sabit, campak, peritonitis atau stres.
 Defence muscular: Kolesistitis, apendisitis, atau
peritonitis, spasme otot bisa lokal atau menyeluruh.
Palpasi organ intra abdominal

Hepatomegali:
Penyakit Jantung
kongestif, perikarditis,
Leukemia, Kista hati, SLE,
Hemosiderosis dan
malnutrisi
Palpasi Hati
Limpa
Splenomegali:
• Infeksi (sepsis, demam
tifoid, malaria, atau
toksoplasmosis
• Talasemia, anemia sel
sabit, sirosis hati,
hipertensi porta atau
gagal jantung
kongestif.

Pembesaran Limpa dinilai


dengan cara shuffner
Ginjal

 Ginjal tidak teraba kecuali pada neonatus


 Pemeriksaan pembesaran ginjal dengan cara
ballotement.
 Pembesaran ginjal: Hidronefrosis, ginjal polikistik,
abses perinefritis, hematoma perirenal atau trombosis
vena renalis.
Anus dan Rektum
 Hanya dilakukan pada pasien yg mengarah pada akut
abdomen.

Daerah Perianal
 Tumor sakrokoksigeus
 Abses perianal: kolitis ulseratif kronik, diare berat atau
kronik.
Pemeriksaan Colok dubur

Ada Sternosis
Tonus
tidaknya anorektal,
Sfingter
anus Megakolon

Nyeri di
Fistula dalam Massa tumor
rektum

Uterus dan
Prostat
ovarium
Genitalia Wanita

 Wanita: Sindrom feminisasi testis, Epispadia, tanda


pubertas (sebelum usia 8 tahun, pubertas prekoks)
 Sekret: Leukore (tidak iritatif secara fisiologis
timbul beberapa bulan sampai 2 - 3 tahun sebelum
menars.
 Berlebihan :inflamasi Pneumococcus,
Staphylococcus spp, atau Hemophilus vaginitis.
Genitalia Laki-Laki

 Maturasi Genitalia menurut Tanner:

Stadium 1: Masa Pubertas


Stadium 2: Skrotum dan testis membesar
Stadium 3: Penis membesar disertai
pertumbuhan skrotum lebih lanjut
Stadium 4: Lebar penis terus bertambah
demikian pula skrotum dan testis dan
warna jadi lebih gelap
Stadium 5: Bentuk dan ukuran dewasa.
Penis
 Panjang penis bayi cukup bulan adalah 3,9 ± 0,8 cm.

Priapismus Epispadia
Mikropenis (ereksi menetap (muara uretra di
berhubungan dengan iritasi
setempat) dorsal penis)

Hipospadia
(Muara uretra di Sternosis Meatus
permukaan ventral penis) Sktotum Bifida uretra

Balanitis
Fimosis
Protitis (radang pada (pembukaan
(Radang pada glans Prepusium) Preputium yang
penis)
kecil)

Parafimosis
(Kulit luar mengalami retraksi
di belakang korona glans)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai