Anda di halaman 1dari 12

Diskusi Onlay

Pembimbing : drg Andina R Sp.KG

Precentan : septianing anggun /


21101800060
Pendahuluan

Bahan restorasi gigi awal mulanya dari emas, amalgam dan


berbagai logam . Seiring berjalannya waktu terdapat bahan
restorasi sewarna gigi yaitu resin komposit namun karena sifatnya
tidak terlalu kuat , maka terdapat pilihan lain dengan PFM. PFM
merupakan tumpatan yang berupa logam tetapi dibagian permukaan
dilapisi oleh porcellen sehingga permukaan gigi serupa dengan
warna gigi. Pada abad ke 20 restorasi onlay, inlay dan mahkota
jaket menggunakan bahan logam dan PFM. PFM memiliki kekuatan
yang baik dibanding resin kompost , tetapi warna logam nya dapat
mempengaruhi dari warna porselennya sehingga nilai estetiknya
jadi berkurang . Bahan metal juga dapat menyebabkan
hipersensitivitas terhadap beberapa orang pada abad 21 mulai
dikembangkan kembali mengenai porselen untuk digunakan sebagi
onlay
Indikasi onlay

 Untuk menggantikan tambalan lama, terutama bila jaringan gigi yang tersisa
sedikit (pada gigi posterior)
 Kerusakan gigi posterior yang menerima tekanan yang besar
 Pengganti restorasi amalgam yang rusak
 Lebar karies atau kavitas > 1/3 - 1/2 jarak antar cusp
 Bila diperlukan perlindungan cusp. Dimana cusp yang ada sudah tidak kuat /
memeiliki resiko fraktur karena kurangnya jaringan pendukung
 Abrasi gigi posterior yang luas
 Pasca endodontic

kontraindikasi onlay
 Dinding bukal dan lingual rusak
 Oral Hygiene buruk
 Frekuensi karies tinggi
Kasus
Anamnesis

Pasien laki-laki berusia 55 th


datang dengan keluhan gigi kiri
bawah tambalannya lepas dan
ingin dilakukan perawatan. Gigi
Diagnosa klinis: pernah ditumpat 2 tahun yang
pulpitis lalu dan 2 minggu yang lalu
reversible tumpatan lepas. Gigi terasa ngilu
bila digunakan makan dan
miinum dingin, pasien merasa
kurang nyaman karena makanan
Rencana
perawatan: Rencana sering masuk dan susah
restorasi tetap perawatan : dibersihkan. Pasien
dengan all pulp-capping menginginkan dilakukan
porcellen penumpatan kembali. .
Penatalksanaan kasus

Kunjungan pertama

Pemeriksaan dan penegakan


diagnosa .pembersihan jaringan Kunjungan ketiga
karies , pulp capping dengan Dilakukan kontrol , pasien
bahan Ca(OH)2 dan basis dengan mengatakan tidak ada keluhan.
GIC lalu dilakukan penumpatan Dari pemeriksaan intraoral , perkusi
sementara (-), dan gingiva sekitar sehat.
Sehingga membuka onlay
sementara yang telah diinsersikan ,
Kunjungan ke dua dilanjutka dengan memasang
onlay all porcelen dan cek oklusi
Kontrol pulp capping secara serta artikulasi . Selanjutnya insersi
subjekif tidak ada keluhan , onlay dengan luting cement .
objekytif dilakukan tes perkusi
negatif . Vitalitasi gigi positif .
Dilakukan preparasi onlay all
porcelen , cetak rahang bawah
dengan elastomer double
impresion , mencetak rahang
anatgonisnya dengan bahan
iireversible hidrokoloid .
Penyesuaian warna A3 dan insersi
onlay sementara dengan di lakukan
sementasi dengan GIC
Preparasi kavitas

- Preparasi dengan bur fissure paralel dengan


Buat penanda preparasi pada
arah tegak lurus dengan dasar pulpa ± 2 mm ,
oklusal sedalam 1,5-2mm dengan
diperluas ke arah bukal dan lingual (1/3 dari
posisi bur 45 derajat thd aksis gigi
lebar gigi bukal- lingual/palatal)
Reduksi oklusal  cek oklusi
- Preparasi proksimal box membentuk axial
dengan sonde/wax
wall kedalaman 1,5 mm, dinding axial
divergen 5-10o
- Bevel gingival pada dinding bukal dan lingual
proximal box  bur flame long
- Bevel pada axiopulpal line angle  flame long
bur
- Buat isthmus dengan lebar 1,5 mm untuk
mencegah fraktur
- pulpal floor harus datar
Insersi onlay
sementara

Insersi onlay
Hasil preparasi onlay
Kontrol pasca 5
Kunjungan tahun insersi
pertama
Pemilihan sebuah perawatan pada pasien
harus mempertimbangkan beberapa aspek
penting diantaranya adalah kondisi dan
Penggunaan restorasi onlay allporcelain dalam kasus keinginan pasien yang dapat diketahui dari
setelah dilakukan observasi didapatkan selama 5 tahun pemeriksaan subjektif dan pemeriksaan
restorasi tidak menunjukkan adanya keluhan dan objektif. Bahan yang digunakan adalah all-
kerusakan termasuk perubahan warna dan timbulnya porcelain. Bahan ini dipilih karena memiliki
karies sekunder pada gigi tersebut karena permukaan estetika yang sangat baik dimana tidak akan
porselen yang halus dan tidak porus sehingga bakteri terlihat warna logam seperti pada restorasi
tidak mudah melekat pada permukaan onlay. porcelain fused to metal. Porselen juga
mudah disesuaikan hue, chroma dan
translusensinya sehingga dapat menghasilkan
bentukan yang hamper sama dengan gigi asli.
Kekuatannya juga lebih baik bila dibandingkan
degan restorasi komposit. Porcelen
merupakan pilihan utama ketika estetik
menjadi prioritas dalam restorasi.
• Porselen merupakan salah satu jenis dari keramik. selain memiliki estetik yang
tinggi juga memiliki beberapa keunggulan yaitu biokompatibilitas yang baik
dalam rongga mulut,
• kekuatan yang sangat tinggi membuat porselen tidak mudah terkikis baik secara
kimiawi maupun secara mekanik sehingga dapat mempertahankan keutuhan
permukaan restorasi.3 Selain itu, keuntungan porselen yang digunakan untuk
onlay adalah memiliki kekuatan flexural yang tinggi yakni 140-1300 Mpa (daya
tahan mekanik yang kuat sehingga tidak menyebabkan tekanan berlebihan
untuk jaringan gigi dibawahnya dalam melakukan fungsi kunyah
• Keuntungan lain adalah dengan penggunaan jangka panjang tidak
menyebabkan akumulasi plak dan bakteri karena permukaannya yang halus
sehingga mengurangi perlekatan bakteri pada permukaan
Onlay all porcelain sangat baik
digunakan untuk restorasi akhir
pasca perawatan pulp capping
yang disertai atrisi karena
besarnya kavitas, tekanan
kunyah pada gigi posterior yang
cukup besar dan nilai estetik
sangat bagus.
thankyou

Anda mungkin juga menyukai