Anda di halaman 1dari 16

TUGAS STRUKTUR KAYU

Dosen Pembimbing : Anang Bakhtiar, S.T., M.T.

MACAM-MACAM
SAMBUNGAN
KAYU
Nama Anggota Kelompok

01 02

Muhammad Andhika Madhalle Sahdana Asauma Destia


(21901051052) (21901051066)
K A Y U

Kayu adalah bahan kontruksi yang


banyak dipakai di dalam pembangunan
rumah dan gedung. Kayu banyak dipilih
karena kayu mempunyai bentuk dan
warna alami yang lembut dan artistik.

Sebagai bahan pelengkap


bangunan, kayu banyak
digunakan untuk komponen
rangka atap, kuda-kuda, rangka
plafon, loteng, pintu dan jendela.
Kayu pun banyak dipakai dalam
pembuatan perabotan rumah
tangga.
Karena keterbatasan panjang kayu yang ada dipasaran, maka untuk suatu
konstruksi kayu yang panjang diperlukan adanya sambungan kayu

Pengertian sambungan kayu


adalah dua batang kayu atau lebih yang saling disambungkan satu sama lain
sehingga menjadi satu batang kayu yang panjang.

Pengertian hubungan  kayu


adalah dua batang kayu atau lebih yang saling dihubungkan satu sama
lain pada satu titik tertentu sehingga menjadi satu bagian konstruksi.

Perlu diperhatikan juga syarat-syarat


hubungan kayu, antara lain :
 Dibuat sesederhana mungkin tapi kokoh
 Hindari menakik kayu yang dalam
 Perhatikan penempatan sambungan
 Harus tahan terhadap gaya yang bekerja
padanya
 Konstruksi sambungan dibuat yang pas
 Jangan menggunakan kayu yang cacat
 Sambungan Memanjang Tegak Lurus
MACAM-MACAM  Sambungan Melebar Lidah dan Alur
SAMBUNGAN
KAYU  Sambungan Purus dan Lobang dengan Gigi
Tegak
 Sambungan Bibir Lurus  Sambungan Bibir Lurus Dada Miring
 Sambungan Kait Lurus  Sambungan Lidah Miring
 Sambungan Lurus Miring
 Sambungan Kait Miring
 Sambungan Memanjang Kunci Sesisi
1. Sambungan Bibir Lurus
Jenis sambungan yang sangat sederhana,
kekuatan sambungan lemah sebab
masing-masing ditarik setengah, sehingga
dipakai untuk batang yang semua
permukaannya terbendung (contoh balok
tembok/murplat).

Sambungan diperkuat dengan paku atau


baut. Jenis sambungan bibir lurus ini
seringkali digunakan guna
penyambungan kayu untuk arah
memanjang. (biasanya dipakai untuk
kayu balok untuk konstruksi bangunan ).
2. Sambungan Kait Lurus
Jenis sambungan yang digunakan bila akan ada gaya tarik yang timbul. Gaya tarik diterima oleh bidang kait tegak sebesar: L
x 1/5 t x ð Tk

ð Tk = Tegangan tekan yang diizinkan ………pada


kayu/serat kayu dan oleh ………bidang geser
mendatar sebesar
1/5 t x 1 ¼ t x ð gs
ð gs = Tegangan geser yang diizinkan
………pada kayu
L = Lebar kayu balok

Sebagaimana sambungan
bibir lurus, tipe sambungan
ini dapat dikuatkan dengan
baut atau paku.
3. Sambungan Lurus Miring
Sambungan yang digunakan untuk penyambungan gording yang dipikul kuda-kuda. Lokasi penyambungan
berada di dekat kuda-kuda, bukan pada bagian bibir penutup. Sambungan ini tidak boleh disambung tepat
di atas kuda-kuda karena gording sudah diperlemah oleh takikan pada kuda-kuda dan tepat di atas kaki
kuda-kuda gording menerima momen negatif yang dapat merusak sambungan. Jadi sambungan harus
ditempatkan pada peralihan momen positif ke momen negatif sebesar = Q. Maka penempatan sambungan
pada jarak 1/7 – 1/9 dari kuda-kuda.
4. Sambungan Kait Miring
Jenis sambungan kayu ini mirip
dengan bibir miring. Sambungan
digunakan bila terdapat gaya tarik
yang bekerja di batang.

Diterapkan pada gording yang


terletak 5 atau 10 cm dari kaki
kuda-kuda yang berjarak 2,50 atau
3,50 m. Gaya tarik yang mungkin
timbul, diterima oleh bidang geser
saja sebesar
B x a x ð gs (tegangan geser yang
diizinkan pada kayu), sedang a =
garis datar ujung kait di tengah
5. Sambungan Memanjang
Kunci Sesisi
Jenis sambungan ini sering kali
dipakai untuk membuat konstruksi
kuda-kuda, baik balok tarik maupun
kaki kuda-kuda, sebab menghasilkan
kekuatan tarik maupun desak yang
baik. Letak pengunci untuk balok tarik
berada diatas, sementara untuk untuk
kaki kuda-kuda sedang di atas.

Pengunci ini akan mengakibatkan momentum sekunder untuk sambungan, oleh sebab itu tidak
` diperkenankan lagi untuk memakai sambungan miring.
6. Sambungan Memanjang
Tegak Lurus Sambungan ini biasa
digunakan untuk
menyambung tiang-tiang
yang tinggi dimana
dalam perdagangan
sukar didapatkan
persediaan kayu-kayu
dengan ukuran yang
` diinginkan. Untuk itu
perlu membuat
sambungan-sambungan
tiang.
7. Sambungan Melebar Lidah da
Alur
Sambungan kayu arah melebar.
Sambungan kayu ada dua macam yaitu:
a. Melebar arah horizontal
(Kebanyakan digunakan untuk
kontruksi lantai)
b. Melebar arah vertical (Sebagian
besar digunakan pada kontruksi
dinding)

Tipe sambungan melebar jenis ini biasa dipakai untuk


jenis kayu melebar yang akan berguna untuk konstruksi
lantai dan konstruksi dinding.
8. Sambungan Purus dan
Tipe sambungan purus ini adalah tipe Lobang dengan Gigi Tegak
sambungan kayu yang biasa dipakai
untuk balok kayu dengan arah
memanjang.

Jika akan menyambung atau menyatukan


kayu yang salah satu posisinya miring,
bisa memakai sistem sambungan purus
dan lobang gigi tegak. Caranya seperti
sambungan sudut purus, namun
lubangnya dibuat di salah satu sisi kayu
yang ada di tengah dan bagian dalamnya
dibuat miring. Lalu untuk purusnya juga
dibuat miring sehingga bisa masuk
dengan pas ke dalam lubang
9. Sambungan
Bibir Lurus Dada
Miring
Sambungan ini digunakan bila
seluruh batang dipikul. Pada
sambungan ini kayunya diperkuat
dengan adanya saling tekan pada
ujung masing-masing bagian di
takik di ujung kayu.

Tipe sambungan ini digunakan jika balok menerima gaya


ungkit ke atas. Contohnya pada ujung balok tembok.
Panjang bibirnya 2 – 2 ½ T
Kedua dada dibuat miring sebesar 1/8 – 1/6 T
10. Sambungan Lidah Miring
Sambungan lidah miring digunakan pada kayu arah memanjang. Tekniknya kayu dibuat purus tengah
tapi bagian sisinya berukuran tidak sama dan bentuknya seperti lidah yang sedang menjulur lalu kayu
yang lain dibuat lubang yang fungsinya sebagai mulut kemudian purus lidah dimasukkan dalam lubang
berbentuk mulut
T E R I M A K A S I H

Anda mungkin juga menyukai