Anda di halaman 1dari 37

Failure Mode and Effect Analysis

(FMEA)

Disusun oleh :
dr. Muhammad Haidar Ilhamullah, S.Ked

UNIT KESEHATAN PERORANGAN


PUSKESMAS MOLOWAGU
TAHUN 2020
Proses manajemen risiko
Menetapkan lingkup
Manajemen risiko

Kajian risiko (risk assessment)

Identifikasi risiko
Monitoring,
Komunikasi audit
dan dan
Konsultasi Analisis risiko Tinjauan
pd (review)
stakeholders Dukungan
Evaluasi risiko internal

tdk ya

Tindakan/ treatment
terhadap
risiko
Pemilihan area prioritas berdasarkan score
• High Risk seberapa besar resiko yang ditimbulkan
• High Volume seberapa banyak masalah yang ditimbulkan
• High Cost seberapa banyak biaya yang dikeluarkan dan
• Problem prone kemungkinan timbulnya masalah.

Bobot High Risk = 40, bobot High Volume = 30, High Cost
= 20 dan bobot Problem Prone = 10 Nilai masing-masing area
antara 1-5. Nilai 1 berarti rendah dan nilai 5 berarti tinggi
tingkat kepentingannya.
PROBABILITY / PELUANG

TINGKAT RESIKO DESKRIPSI PELUANG / FREKUENSI


1 Sangat jarang/rare( > 5 tahun / kali )
2 Jarang/unlikely ( >2-5 tahun / kali )
3 Mungkin/Possible1 - 2 tahun / kali )
4 Sering/likely ( beberapa kali /tahun )
5 Sangat sering / almost certain(tiap minggu / bulan)
SAVERITY / DAMPAK KLINIS / CONSEQUENCES

TINGKAT DESKRIPSI PELUANG


DAMPAK
RESIKO / FREKUENSI

1 Tidak significant Tidak adacedera


2 Minor  Cedera ringan, mis iuka lecet
 Dapat diatasi dengan P3K

3 Moderat  Cedera sedang, mis Iuka robek


   Berkurangnya fungsi motoric / sensorik / psikologis / intelektual
(reversible), tidak berhubungan dengan penyakit)
 Setiap kasus yang memperpanjang perawatan

4 Mayor  Cedera luas/ berat, mis cacat, lumpuh


   Kehilangan fungsi motoric / sensorik / psikologis / intelek tual
(ireversibel), tidak berhubungan dengan penyakit

5 Katatropik  Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit


 
  Potencial Concequences
Frekuensi/ Insignificant Minor Moderate Major Catastropic
Likelihood 1 2 3 4 5

Sangat Sering Terjadi Moderate Moderate High Extreme Extreme


(Tiap mgg /bln)
5

Sering terjadi Moderate Moderate High Extreme Extreme


(Bebarapa x /thn)
4

Mungkin terjadi Low Moderate High Extreme Extreme


(1-2 thn/x)
3

Jarang terjadi Low Low Moderate High Extreme


(2-5 thn/x)
2

Sangat jarang sekali (>5 thn/x) Low Low Moderate High Extreme
1
MATRIX AREA PRIORITAS
No. Unit Layanan High Risk High Volume High Cost Problem Prone Jumlah

Nilai Bobot Nilai Bobot Nilai Bobot Nilai Bobot

    A 40 B 30 C 20 D 10 (a*40) +
(b*30) +
(c*20) +
(d*10)
    High Risk
(nilai x
High Volume
(nilai x bobot=
High Cost
(nilai x
Problem Prone
(nilai x bobot=
 
    bobot= skor) bobot= skor) skor)
JMLH
    skor)
Rentang Rentang Nilai Rentang Nilai Rentang Nilai
NO AREA Nilai = 1 - 5 =1–5 =1-5 =1–5
PRIORITAS Bobot = 40 Bobot = 30 Bobot = 20 Bobot = 10

N B S N B S N B S N B S  

1 5 40 200 5 30 150 3 20 60 5 10 50 460


Loket Pendaftaran
dan RM
2 3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
Poli Umum
3 3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
Poli Lansia
4 3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
Poli MTBS
5 3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
Poli Gigi
6 3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
Poli Akupressure
7 3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
Poli KIA
8 3 40 120 3 30 90 2 20 40 3 10 30 280
Ruang KB
9 4 40 160 5 30 150 2 20 40 5 10 50 400
R. Farmasi
10 3 40 120 4 30 120 3 20 60 4 10 40 340
Laboratorium
11 5 40 200 4 30 120 4 20 60 5 10 50 430
Ruang Tindakan
12 5 40 200 4 30 120 4 20 80 3 10 30 430
Resiko yang sudah dianalisa akan dievaluasi lebih lanjut sesuai
skor dan grading yang di dapat :

SKOR RESIKO = DAMPAK x PELUANG


LEVEL TOTAL SKOR

Rendah 1 -3

Sedang 4-6

Tinggi 8-12

Extreme 15-25
RISK REGISTER
FMEA
STRUKTUR ORGANISASI APOTEK
URAIAN TUGAS APOTIK
ALUR PELAYANAN APOTEK
POLA KETANAGAAN
APOTEK

Apotek 2 Orang
Farmasi 1 Orang
Kesmas 4 Orang
VISI PUSKESAMAS MAMBORO

Terwujudnya Pelayanan Bermutu Menuju Kecamatan Palu Utara


Yang Lebih Sehat Tahun 2020

MISI PUSKESAMAS MAMBORO

• Melaksanakan Pelayanan Sesuai Sop Yang Telah Ditetapkan


• Melaksanakan Pelayanan Upaya Kesehatan Perorangan
(Ukp) Dan Upaya Kesehatan Masyarakat (Ukm) Secara
Mandiri Dan Terintregitasi
• Mendorong Peningkatan Perilaku Hidup Bersih Sehat Di
Masyarakat
• Meningkatkan Kapasitas Dan Kemampuan Sumber Daya Di
Puskesmas
DATA LANSIA DI KOTA PALU MENURUT (BPS)
BADAN PUSAT STATISTIK TAHUN 2016

• Tahun 2000 tercatat 8,968 jiwa/3,39%

• Tahun 2010 tercatat 16,958 jiwa/5,02%

• Tahun 2015 tercatat 18,489 jiwa

Dan prediksi akan mencapai 21,225 jiwa


/6,01% pada tahun 2020
No
1. Jumlah Total Lansia di 552 orang
kelurahan Mamboro Induk
2. Jumlah Total Lansia di 157 orang
kelurahan Mamboro Barat
3 Jumlah Total Lansia di 360
kelurahan Taipa
4. Jumlah Total Lansia Di 1034 orang
wilayah Kerja Puskesmas
Mamboro
Jumlah Total Kader
adalah 29 orang.

No Setiap Posbindu
Memiliki 3 orang
1. Jumlah Total Posbindu di 3
kelurahan Mamboro Induk kader.

2. Jumlah Total Posbindu di 2


kelurahan Mamboro Barat
3 Jumlah Total Posbindu di 4
kelurahan Taipa
4. Jumlah Total Posbindu Di 9
wilayah Kerja Puskesmas
Mamboro
MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN
(DEPKES RI, 2005)

TAHAP KEGIATAN SARANA YANG PELAKSANA


DIBUTUHKAN
I Pendaftaran Meja, kursi, alat tulis, Kader
buku reg.& pencatatan
keg, KMS
II Pencatatan keg Meja, kursi, alat tulis, Kader (perlu
sehari-hari lansia, KMS, timbangan, dibantu petugas)
penimbangan BB & meteran
ukur
III Ukur TD, periksa kes. Meja, kursi, alat tulis, Petugas (perlu
Dan status mental KMS, BPPK,stetoskop, dibantu Kader)
tensimeter
IV Periksa urin dan Hb sahli, Cuprisulfat, Petugas (perlu
kadar Hb Combur test dibantu Kader)
V HE dan konseling Meja, kursi, KMS, leaflet, Petugas
poster kesehatan
MONITORING MUTU
KUNJUNGAN POSBINDU MENURUT USIA
BULAN JANUARI S/D DESEMBER TAHUN 2017

NO INDIKATOR MUTU STANDAR TARGET

1 Waktu tunggu pelayanan obat jadi 100% 100 %


< 10 menit

2 Waktu tunggu pelayanan obat racik 100% 100 %


< 20 menit

3 Kepatuhan terhadap SOP 100% 100 %


4 Pemberi layanan sesuai pola ketenagaan 100% 100 %

5 Survey Kepuasan ≥ 80% 90 %


IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH DENGAN
PENDEKATAN SISTEM

KOMPONEN KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH


INPUT MAN 1. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya posbindu
2. Kurangnya kepedulian terhadap kesehatan
3. Kurangnya pengetahuan kader tentang pentingnya posbindu

MONEY Tidak ada masalah

MATERIAL 1. Kurangnya kelengkapan alat pemeriksaan Laboratorium


(GDS,AU,Kolesterol)

METODE 1. Masih Kurangnya penyuluhan pentingnya posbindu

LINGKUNGAN 1. Tidak ada dukungan dari keluarga


IDENTIFIKASI PENYEBAB MASALAH
(PENDEKATAN ANALISIS FISHBONE)

METODE MAN

Masih kurangnya Kurangnya pengetahuan


penyuluhan pentingnya tentang pentingnya
Kurangnya kepedulian
posbindu posbindu
terhadap kesehatan

Masih kurangnya inovasi untuk


membuat agar kunjungan posbindu
meningkat
Masih Rendahnya
(59,11%)Kunjungan
Lansia ke Posbindu
Kurangnya
pengetahuan
kader tentang Tidak ada dukungan
pentingnya dari keluarga
posbindu Kurangnya
kelengkapan alat
pemeriksaan
Laboratorium
LINGKUNGAN (GDS,AU,Kolesterol)
MATERIAL

Sugianto A. Metode Identifikasi Permasalahan dan Kebutuhan Masyarakat. 2012.


ANALISIS PENYEBAB MASALAH

A. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya posbindu


B. Kurangnya kepedulian terhadap kesehatan
C. Kurangnya pengetahuan kader tentang pentingnya
posbindu
D. Kurangnya kelengkapan alat pemeriksaan
Laboratorium (GDS,AU,Kolesterol)
E. Masih kurangnya penyuluhan pentingnya posbindu
F. Tidak ada dukungan dari keluarga
G. Masih kurangnya inovasi untuk membuat agar
kunjungan posbindu meningkat
PAIRED COMPARISON
A B C D E F G Total

A A C A E A A 4

B B B B B B 5

C C C F C 3

D E F G 0

E F G 0

F G 0

G 0

Total
0 0 1 0 2 3 3
Vertikal

Total
Horizont 4 5 3 0 0 0 0
al

Total 4 5 4 0 2 3 3 19
NILAI KUMULATIF
B 5 5 / 19 x 100 % 26 % 74 %

A 4 4 / 19 x 100 % 21 % 79 %

C 4 4 / 19 x 100 % 21 % 79 %

F 3 3 / 19 x 100 % 15 % 85 %

G 3 3 / 19 x 100 % 15 % 85 %

E 2 2 / 19 x 100 % 10 % 90 %

D 0 0 / 19 x 100 % 5,2 % 94,8 %

Jumlah 15 100 %
Jadi, masalah pelayanan kesehatan lansia disetiap
posyandu lansia dapat diatasi dengan
menyelesaikan 3 masalah dibawah ini yang ≤ 80
%:
A. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya
posbindu
B. Kurangnya kepedulian terhadap kesehatan
C. Kurangnya pengetahuan kader tentang
pentingnya posbindu
PLAN OF ACTION
NAMA KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU
PELAKSANAAN
GELAS “Gerakan Untuk Menambah Seluruh Masyarakat Disesuaikan dengan
lansia Sehat” pengetahuan dan yang ada di lingkup jadwal pembuatan
meningkatkan kerja Puskesmas rencana kerja program
kesadaran untuk Mamboro. puskesmas
berkunjung ke
posbindu

TEMPAT METODE TOLAK UKUR PENANGGUNG


JAWAB
Kelurahan Mamboro Penyuluhan ke rumah Meningkatnya Penanggung Jawab
Induk, warga dengan kemauan dan Program
Mamboro Barat, kerjasama instasi kesadaran terhadap
Dan Taipa pendidikan, dan kesehatan dan mau
menggunakan brosur
berkunjung ke
serta bahasa kaili.
posbindu sebagai
sarana peningkatan
usia harapan hidup.
NAMA KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU
PELAKSANAAN
Pembuatan buku Untuk meningkatkan Seluruh Kader Di Disesuaikan dengan
Saku Kader kualitas dan Wilayah Kerja jadwal pembuatan
penyamarataan Puskesmas Maboro. rencana kerja program
pengetahuan antara puskesmas
kader di kelurahan
mamboro sebagai
pedoman dalam
membantu kinerja
puskesmas.

TEMPAT METODE TOLAK UKUR PENANGGUNG


JAWAB
Di Puskesmas Membuat pelatihan Meningkatnya Penanggung Jawab
Mamboro kader, dan pengetahuan dan Program
mengajarkan tentang kesadaran diri kader
buku saku kader. terkait masalah
kesehatan di
kelurahan masing –
masing sehingga
kunjungan posbindu
bisa meningkat.
NAMA KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU
PELAKSANAAN
Rekreasi Lansia Untuk meningkatkan Seluruh Lansia Di Disesuaikan dengan
kunjungan lansia ke wilayah Kerja jadwal pembuatan
posbindu. Puskesmas Mamboro rencana kerja program
puskesmas

TEMPAT METODE TOLAK UKUR PENANGGUNG


JAWAB
Di Taipa Beach Membuat rekreasi Meningkatnya angka Penanggung Jawab
sebulan sekali dalam kunjungan lansia ke Program
posbindu dengan posbindu.
kombinasi senam
lansia.
SARAN

1. Diperlukan penyuluhan tentang pentingnya POSBINDU


yang rutin dengan bekerjasama dengan organisasi
pendidikan kesehatan serta membuat brosur tentang
POSBINDU dan Penyakit Terbanyak di Wilayah kerja
Puskesmas Mamboro.
2. Diperlukan suatu pedoman yang dapat di pegang oleh
KADER untuk meningkatkan pengetahuan, kepedulian
serta penyamarataan tingkat pengetahuan kader agar
dapat menjalankan peran dan fungsinya.
3. Diperlukan inovasi baru untuk meningkatkan kunjungan
posbindu seperti rekreasi lansia dan senam lansia.
TERIMA KASIH
REFERENSI

1. UU No. 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan


2. Bahan kuliah blok Kedokteran Komunitas oleh
dr. Armyn Usman
3. Sugianto A. Metode identifikasi Permasalahan
dan kebutuhan Masyarakat.2012
4. www.depkes.go.id/article/pelayanan-dan-
peningkatan-kesehatan-usia-lanjut.html
5. Badan Pusat Statistik tahun 2016

Anda mungkin juga menyukai