Anda di halaman 1dari 19

Penyakit

Degeneratif:
Diabetes Melitus pada Lansia

Kharisma Nurul Fazrianti Rusman


1906430466
Kesehatan Reproduksi Lansia
OUTLINE
 Pengertian Lansia

 Pengertian Diabetes Mellitus

 Epidemiologi Diabetes Mellitus

 Klasifikasi Diabetes Mellitus

 Patofisiologi Diabetes Mellitus

 Faktor Risiko Diabetes Mellitus

 Diagnosis Diabetes Mellitus

 Komplikasi Diabetes Mellitus Pada Lansia

 Penatalaksanaan Diabetes Mellitus

 Upaya Pencegahan dan Pengendalian Diabetes Mellitus Pada Lansia

 Diabetes Mellitus sebagai Komorbid COVID-19


LATAR
BELAKANG
Lansia mengalami kemunduran dalam sistem
fisiologisnya seperti kulit yang keriput, turunnya
tinggi badan, berat badan, kekuatan otot, daya lihat,
daya dengar, kemampuan berbagai rasa (senses), dan
penurunan fungsi berbagai organ termasuk apa yang
terjadi terhadap fungsi homeostatis glukosa, sehingga
penyakit degeneratif seperti DM akan lebih mudah
terjadi (Rochmah, 2015).
PENGERTIAN LANSIA

WHO Undang Undang


Nomor 13 Tahun 1998
Middle Age : 45-59 tahun
Seseorang yang mencapai usia 60
Elderly : 60-74 tahun
tahun ke atas
Old : 75-90 tahun
Very Old : >90 tahun

Kemenkes,2015
Kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya.
Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process atau
proses penuaan
Pengertian Diabetes Mellitus

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit gangguan metabolik Diabetes adalah masalah kesehatan masyarakat yang penting,
menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau menjadi salah satu dari empat penyakit tidak menular prioritas yang
tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara menjadi target tindak lanjut oleh para pemimpin dunia. Jumlah kasus
efektif. Insulin adalah hormon yang mengatur keseimbangan kadar dan prevalensi diabetes terus meningkat selama beberapa dekade
gula darah. Akibatnya terjadi peningkatan konsentrasi glukosa di terakhir.
dalam darah (hiperglikemia)

(Kemenkes,2018) (WHO Global Report, 2016)


Epidemiologi Diabetes Mellitus

Situasi Diabetes di Dunia


Epidemiologi
Diabetes Mellitus

Situasi Diabetes di Indonesia


Klasifikasi
Diabetes Mellitus

PERKENI, 2019
Patofisiologi Diabetes Melitus

• Dalam proses metabolisme, insulin memegang peranan penting yaitu memasukkan glukosa
ke dalam sel yang digunakan sebagai bahan bakar.
• Insulin dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya glukosa
ke dalam sel.
• Dengan bantuan GLUT 4 yang terletak pada membran sel maka insulin dapat menjadi
pembawa glukosa masuk ke dalam sel. Kemudian di dalam sel tersebut glukosa di
metabolisme menjadi ATP atau tenaga.
• Jika insulin tidak ada atau jumlahnya sedikit, maka glukosa tidak akan bisa masuk ke dalam
sel dan akan terus berada di aliran darah yang akan mengakibatkan glukosa di dalam darah
meningkat atau hiperglikemia (Soegondo, 2009)
Faktor Risiko Diabetes Mellitus
Diagnosis Diabetes Mellitus

Kriteria diagnosis DM
● Pemeriksaan glukosa plasma puasa ≥ 126mg/dl. Puasa adalah kondisi tidak ada asupan kalori
minimal 8 jam
● Pemeriksaan glukosa plasma ≥ 200mg/dl 2-jam setelah Tes Toleransi Glukosa Oral dengan
beban glukosa 75 gram
● Pemeriksaan glukosa plasma sewaktu ≥ 200mg/dl dengan keluhan fisik
● Pemeriksaan HbA1c ≥ 6,5% dengan menggunakan metode terstandardisasi oleh National
Glycohaemoglobin Standardization Program (NGSP)

(Infodatin, 2020)
Komplikasi
Diabetes Mellitus

Orang lanjut usia dengan DM memiliki risiko yang sama


untuk komplikasi seperti orang yang lebih muda, tetapi
lansia dengan DM memiliki risiko absolut yang jauh
lebih tinggi untuk penyakit kardiovaskular dan tingkat
morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi dari pada
lansia tanpa DM

(Farida , 2015)
Penatalaksanaan Diabetes Mellitus

Menghilangkan keluhan DM,


Tujuan
Memperbaiki kualitas hidup Jangka
Mengurangi risiko komplikasi akut Pendek
Tujuan Mencegah dan menghambat
progresivitas penyulit
Jangka mikroangiopati dan
Panjang makroangiopati

Turunnya morbiditas Tujuan


dan mortalitas akhir
Upaya Pengendalian
Diabetes Mellitus Pada Lansia

Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2018


Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 tahun 2018
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 tahun 2019 Inpres No 1 tahun 2017

Upaya pengendalian diabetes melitus, merupakan salah satu pelayanan


minimal yang wajib dilakukan oleh pemerintah daerah. Setiap penderita Germas membantu mendorong perilaku hidup sehat
diabetes melitus akan menerima pelayanan sesuai standar minimal satukali bagi seluruh masyarakat termasuk orang dengan
sebulan yang termasuk pengukuran kadar gula darah, edukasi, dan terapi faktor risiko PTM dan penderita diabetes melitus
farmakologi serta rujukan jika diperlukan
Upaya Pencegahan dan Pengendalian
Diabetes Mellitus Pada Lansia
Pencegahan
1. Pencegahan Primer : upaya yang ditujukan pada
kelompok yang memiliki faktor risiko
2. Pencegahan Sekunder : Upaya mencegah atau
menghambat timbulnya penyulit pada pasien yang telah
terdiagnosis DM Pengendalian
3. Pencegahan Tersier : Ditujukan pada kelompok 1. Pengaturan pola makan
penderita diabetes yang telah mengalami penyulit dalam 2. Aktivitas Fisik
upaya mencegah terjadinya kecacatan lebih lanjut serta 3. Tatalaksana / Terapi Farmakologl
meningkatkan kualitas hidup 4. Pelibatan keluarga

Infodatin, 2020
Diabetes Melitus
sebagai Komorbid Covid-19

Per-15 Desember 2020 Covid-19 telah


menginfeksi 73.189.339 orang, menyebabkan
1.627.797 orang meninggal dunia, dan 51.323.636
orang dinyatakan dinyatakan sembuh

Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia sampai


tanggal 15 Desember 2020 sebanyak 629.429
orang, kasus sembuh sebanyak 516.656, dan kasus
meninggal sebanyak 19.111

(Worldmeters, 2020)
Resources

American Diabetes Association. 2012. Diabetes in Older Adults. Diabetes Care 2012 Dec; 35(12): 2650-2664. https://doi.org/10.2337/dc12-1801
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Hasil Riskesdas 2018
Chentil, Farida., etc. 2015. Diabetes Mellitus in Elderly. Indian Journal of Endocrinology and Metabolism 2015 Nov-Dec; 19(6): 744–
752. doi: 10.4103/2230-8210.167553
Dita Garnita, Faktor Risiko Diabetes Melitus di Indonesia (Analisis Data Sakerti 2007), FKM UI, 2012 Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Hasil Riskesdas 2018 WHO Fact Sheet of Diabetes, 2016
John. MF Adam. Klasifikasi dan Kriteria Diagnosis Diabetes Melitus yang Baru. Cermin Dunia Kedokteran. 2006; 127:37-40.
Infodatin, Situasi dan analisis diabetes. 2020
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI). 2019 Konsensus Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Indonesia 2019.
Jakarta
Prasetyo, Agung. Tatalaksana Diabetes Melitus pada Pasien Geriatri. CDK-277/ vol. 46 no. 6 th. 2019
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Situasi Lansia di Indonesia di akses pada tanggal 19 Novermber 2020 di
Widodo, 2016. Pemberdayaan Kemampuan Lansia Dalam Deteksi Dini Penyakit Degeneratif. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 5, No
2,November 2016, hlm 110-237.
World Health Organisation. Diabetes mellitus : Report of a WHO Study Group. World Health Organisation. Geneva-Switzerland. 2006. S5-36
 
Terima Kasih

Kharisma Nurul FR - 1906430466 - Kesehatan Reproduksi Lansia

Anda mungkin juga menyukai