Anda di halaman 1dari 12

Bilangan Prima

(Dr. Nerli Khairani, M.Si)


 
 
 
 
 
 
 

Disusun oleh :
Azizah Yusra Amaliyah HRP 8166171004
Nida Ul Husnah 8166171031
Pinta Yuniara 8166171033
Sity Syafriyany Lbs 8166171036
 
 
 
 
Bilangan prima
 Bilangan prima memegang peranan penting karena pada dasarnya
konsep apapun yang dibahas dalam teori bilangan selalu dikaitkan
dengan bilangan prima.
 Bilangan prima adalah bilangan lebih besar dari 1 yang hanya dapat
dibagi oleh dua bilangan yang berbeda, yakni bilangan itu sendiri dan
1.
 Contohnya 2 hanya dapat dibagi 2 dan 1, 2 hanya dapat difaktorkan
menjadi 2 dan 1 (2 = 2 x 1). Jadi, bilangan prima terkecil adalah 2.
Selain itu, 2 juga merupakan satu-satunya bilangan prima genap.
 Bilangan komposit adalah bilangan lebih besar dari yang bukan
merupakan bilangan prima. Untuk menentukan apakah suatu bilangan
merupakan bilangan prima atau bilangan komposit, anda perlu
faktorkan bilangan tersebut. Jika bilangan tersebut memiliki faktor-
faktor selain bilangan itu sendiri dan 1, maka bilangan tersebut
merupakan bilangan komposit. Jika sebaliknya, maka bilangan tersebut
merupakan bilangan prima.
Defenisi 3.1
Bilangan bulat yang lebih besar dari 1 dan tidak mempunyai
faktor bulat positif kecuali 1 dan bilangan itu sendiri disebut
bilangan prima. Bilangan bulat positif yang lebih besar dari 1
dan bukan bilangan prima disebut bilangan komposit (tersusun).

Barisan bilangan prima : 2,3,5,7,11,13,17,...


Barisan bilangan komposit : 4,6,8,9,10,12,14,15,...

Perhatikan bilangan positif, 210 misalnya maka 210 apat


diuraikan atas faktor-fektor prima, yaitu:
210 = 2,3,4,7 atau
210 = 3.7.2.5 atau
210 = 7,3,5,2 atau lainnya
Perbedaan penguraian dari 210 atas faktor-faktor prima tersebut
hanya berbeda pada urutan faktor-faktornya saja. Hal ini
merupakan suatu contoh bahwa suatu bilangan positif yang lebih
besar dari 1 dapat dinyatakan sebagai perkalian-perkalian
bilangan-bilangan prima tertentu.

Teorema 3.2
Setiap bilangan bulat positif yang lebih besar
dari 1 dapat dibagi oleh suatu bilangan prima.

Bukti:
• Ambil sebarang bilangan bulat positif n>1.
• Apabila n suatu bilangan prima maka n n
berarti teorema terbukti.
• Apabila n suatu bilangan komposit maka n mempunyai faktor
selain 1 dan n sendiri, misalnya d 1 d 1 n maka ada
, yaitu
bilangan positif n1
sedemikian hingga n dengan
d 1 n1 1< <
n n1
• Jika n 1 suatu bilangan prima makan 1 n sehingga teorema
terbukti.
• Tetapi jika n 1 suatu bilangan komposit, maka n 1 mempunyai
faktor selain 1 dan n 1 , misalnyad 2 , yaitud 2 sedemikian
n1
hingga ada bilangan positif n 2
sedemikian hingga
dengann1 1<d2n2 < . n2 n1

• Jika n 2 n 2 n 1. Oleh karena


suatu bilangan prima maka
n 1 n jadi n terbagi oleh bilangan priman 2 , maka teorema
terbukti.
Tetapi n 2 jika bilangan komposit maka proses sebelumnya dapat
dilanjutkan sedemikian hingga diperoleh suatu barisan
n , n 1 , n dengan
2 , n 3 .... n  n1  n2  n3...  1
Penguraian atas faktor-faktor komposit ini akan berakhir pada
suatu faktor prima karena faktor-faktor tersebut selalu lebih kecil
dari bilangan yang difaktorkan dan selalu lebih besar dari 1.
misalkan pemfaktoran tersebut berakhir pada faktor prima n k
maka:

n k n k  1 , n k  1 n k  2 , n 2 n1 ... dan n1 n , sehingga n k n


Teorema 3.3
Setiap bilangan bulat positif yang lebih besar dari 1
adalah suatu bilangan prima atau bilangan itu dapat
dinyatakan sebagai perkalian bilangan-bilangan
prima.

Bukti: Ambil sebarang bilangan bulat positif n  1 .


Menurut teorema 3.2 maka ada suatu bilangan
prima p1 , sedemikian hingga p 1 n . Sehingga ada
bilangan positif n 1 sehingga n  p 1 n 1 dengan
1  n1  n . Jika n1  1 maka n  p1 sehingga n
suatu bilangan prima. Tetapi jika n1  1 maka
menurut teorema 3.2 lagi ada suatu bilangan prima
p 2 sehingga p 2 n1 sehingga ada bilangan positif n2
Sehinggan1  p2 n2 dengan 1  n2  n1
Jika n2  1 maka n2  p3 sehingga n  p1 p 2 p 3 .
Tetapi jika n 3  1 maka proses seperti diatas dapat dilanjutkan
sehingga maka akan berakhir pada n k  1 maka diperoleh
n  p1 p2 p3 ... pk yaitu bilangan bulat positif n  1dapat
dinyatakan sebagai perkalian bilangan prima. Suatu bilangan
positif yang lebih besar dari 1 dapat dinyatakan sebagai
perkalian bilangan-bilangan prima. Mungkin saja diantara
faktor-faktor prima tersebut ada yang sama maka faktor-faktor
yang sama dapat ditulis sebagai bilangan berpangkat.

Contoh:
5544 = 2.2.2.3.3.7.11 dapat ditulis sebagai 5544  2 3 ,32 ,7.11
 Teorema 3.4
Jika p suatu bilangan prima dan p|
ab maka p|a atau p|b

Bukti :
Karena p suatu bilangan prima maka untuk sebarang
bilangan bulat a berlaku (a,p) = 1 atau (a,p) = p. Jika
(a,p) = 1 dan p|ab maka p|b. Dan jika (a,p) = p dan p|ab
maka p|a. Jadi terbukti bahwa p|a atau p|b.
 Teorema ini menyatakan bahwa jika suatu
bilangan prima p membagi perkalian dua
bilangan bulat maka p pasti membagi salah
satu diantara keduanya. Fakta ini dapat
diperluas untuk bentuk perkalian beberapa
bilangan bulat.
Teorema 3.5 (Teorema Euclides)
Teorema 3.6

 Dalam suatu barisan bilangan prima, jika Pn, menyatakan


bilangan prima ke-n maka:
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai