Anda di halaman 1dari 47

BIOLOGI REPRODUKSI

BIOLOGI REPRODUKSI
DAN
DAN
TEKNOLOGI REPRODUKSI
TEKNOLOGI REPRODUKSI BERBANTU
BERBANTU

K.M. Arsyad
K.M. Arsyad
SASARAN PEMBELAJARAN
• Agar mahasiswa pada akhir kuliah ini memiliki
pengetahuan dan pemahaman tentang :
1. Asal mula sel kelamin
2. Proses Gametogenesis
3. Proses Fertilisasi
4. Teknolgi Reproduksi Berbantu (TRB=ART)
dalam kaitannya dengan masalah kesehatan dan
kedokteran Reproduksi
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
1.
1. Asal mula
Asal mula sel
sel kelamin
kelamin
2.
2. Proses Oogenesis
Proses Oogenesis
3.
3. Proses Spermatogenesis
Proses Spermatogenesis
4.
4. Proses Pematangan
Proses Pematangan telurtelur dan
dan ovulasi
ovulasi
5.
5. Transport ovum
Transport ovum dandan spermatozoa
spermatozoa ke ke
tempat fertilisasi
tempat fertilisasi
6.
6. Proses Fertilisasi
Proses Fertilisasi
7.
7. TRB
TRB
8.
8. BACA KULIAH
BACA KULIAH BLOK BLOK 33 SHTSHT
SIKLUS
SIKLUS REPRODUKSI
REPRODUKSI
1. Pria
1. Pria

2. Wanita
2. Wanita

3. Gametogenesis
3. Gametogenesis

•• Spermatogenesis
Spermatogenesis
(testis)
(testis)

•• Oogenesis (ovarium)
Oogenesis (ovarium)

4. Fertilisasi
4. Fertilisasi
ASAL USUL GERM CELL
ASAL USUL SEL BENIH (GERM CELL)
GAMETOGENESIS
GAMETOGENESIS
GAMETOGENESIS
MEIOSIS I

MEIOSIS II
SPERMATOGENESIS
Proses
Proses Spermatogenesis
Spermatogenesis
Spermiogenesis
Spermiogenesis
OOGENESIS
Oogenesis
Oogenesis
Siklus
Siklus menstruasi
menstruasi dan
dan siklus
siklus Ovarium
Ovarium
Pengaturan
Pengaturan hormonal
hormonal pada
pada Siklus
Siklus Ovarium
Ovarium
FERTILISASI
FERTILISASI
FERTILISASI DAN
DAN IMPLANTASI
IMPLANTASI
33 FASE
FASE PENETRASI
PENETRASI Oocyte
Oocyte OLEH
OLEH SPERMA
SPERMA
21
TEKNOLOGI REPRODUKSI
BERBANTU
TRB/ART
TEKNOLOGI
TEKNOLOGI REPRODUKSI
REPRODUKSI BERBANTU
BERBANTU
(TRB/ART)
(TRB/ART)
• PROBLEM PIA >> SUAMI
• MACAM :
1. ARTIFICIAL INSEMINATION
2. IVF
3. CLONING
• SUMBER GAMET
• DAMPAK TRB
INSEMINASI
INSEMINASI BUATAN
BUATAN (AI)
(AI)

• Macam :

1. Para IT
Cervical
2. Intra IU

Cervical IC

3. Intra Uterine PC

4. Intra Tuba
IN-VITRO
IN-VITRO FERTILIZATION
FERTILIZATION
• TRB :
1. GIFT = Gamet Intra
Fallopian Transfer
2. ZIFT = Zygote Intra
Fallopian Transfer 123

3. TET = Tubal Embryo


Transfer
4. ICSI = Intra
Cytoplasmic Sperm
Injection
TEKNIK
TEKNIK ICSI
ICSI
SUMBER
SUMBER GAMET
GAMET

• PRIA: • WANITA:
1. SEMEN = natural,
sperm separation

2. TESTIS= TESE, 1.OVARIUM


TESA
2.DONOR OVUM
3. EPIDIDYMIS
4. DONOR SPERM 3.IBU INANG
Komplikasi TRB
1. Kehamilan multipel
BBR
2. Kelainan bawaan
3. Kelainan gen
4. Kelainan kromosom
28
Penyebab kelainan pada TRB
1. Mekanisme seleksi terhadap sperma abnormal pada
TRB khususnya ICSI tidak seketat seperti seleksi
alami
2. Pewarisan gen peiotropik yang menyebabkan
oligospermia dapat menyebabkan kelainan pada
anak
3. Selama TRB khususnya ICSI dapat terjadi
kerusakan fisik tehadap sperma yang
menyebabkan gangguan spindel meiosis sehingga
terjadi non-disjungsi
4. Milieu horomonal in-vitro dapat menyebabkan
gangguan meiosis atau mitosis
5. Mutasi titik dapat terjadi sebagai akibat paparan
berbagai senyawa selama in-vitro
29
Kelainan kongenital setelah TRB (1)
• Bonduelle dkk. (2002):
– 3.4 % kelainan bawaan pada bayi yang
lahir setelah ICSI dan 3.8 % setelah IVF
– Bayi lahir mati setelah kehamilan 20
minggu pada kelompok ICSI = 1.69 %
dan pada IVF 1.31 %
• Hansen dkk. (2002):
– kelainan sejumlah 8.6 % pada ICSI dan
9.0 % pada IVF >< 4.2 % pada kehamilan
alami
30
Kelainan kongenital setelah TRB (2)
• Bayi yang lahir melalui ICSI atau IVF mempunyai
kecenderungan mengalami kelainan kongenital
multipel, kelainan kromosom, dan kelainan
muskuloskeletal
• Beberapa kelainan yang menyebabkan infertilitas
pada pria merupakan bagian dari suatu sindroma
kelainan genetika (pleiotropi). Salah satu contoh
adalah agenesis vas deferens yang disebabkan
mutasi pada gen regulator transmembran fibrosis
kistik (Chan, 2002)
• Odds ratio untuk mendapat kelainan pada bayi
ICSI atau IVF adalah dua kali lipat dibanding
dengan bayi yang diperoleh melalui kehamilan
alami.

31
Faktor risiko pada TRB
1. Umur yang sudah lanjut dari pasangan
yang akan menjalani TRB.
2. Penyebab infertilitas
3. Obat yang digunakan untuk
mempertahankan kehamilan pada
stadium kehamilan dini
4. Kehamilan multipel karena pada IVF
umumnya lebih dari satu zigot ditanam
5. Pewarisan gen mitokondria dan faktor
sitoplasma

32
Kelainan kromosom pasca TRB (1)
• Kelainan kromosom setelah ICSI, baik
kelainan kromosom seks maupun otosom
meningkat sekitar 1 % (Van Steirteghem
dkk. 2002)
• Kelainan kromosom juga berkorelasi
dengan beratnya kelainan
spermatogenesis
• Pada azoospermia frekuensi kelainan
kromosom hampir 20 % (Gekas dkk.
2001)

33
Kelainan kromosom pasca TRB (2)
• Kelainan kromosom yang agak sering ditemukan
adalah mikrodelesi kromosom Y yang menyangkut
gen regio AZF (azoospermia factor) yang
mengemban gen DAZ (deletion in azoospermia
factor). Delesi itu jika ada pasti akan diwariskan ke
semua anak laki-laki. Walaupun demikian fenotip
seorang dengan delesi itu belum tentu sama seperti
ayahnya karena mungkin ada efek ekspresi dan
penetrasi (Simpson & Lamb, 2001).
• Kelainan kromosom pada ICSI dapat terjadi
kerusakan spindel meiosis atau replikasi DNA yang
terhambat sebagai akibat prosedur yang dilakukan.
• Pada oligospermia yang berat dapat pula terjadi
non-disjungsi kromosom sex (Palermo, 2002).

34
Kelainan genetika pasca TRB
• Ada gen mutan pada donor sperma atau
karena memang salah satu orang donor
gamet mengemban gen kelainan itu
• Kelainan kromosom sebagai akibat
manipulasi yang dilakukan dalam rangka
melaksanakan ICSI
• Sebelum melakukan ICSI perlu dilakukan
penapisan apakah donor sperma
mengemban gen mutan seperti mutasi
pada gen regulator transmembran fibrosis
kistik
35
Aspek etika TRB
• Memberi informasi selengkapnya
kepada para calon pasangan infertil
yang akan menjalankan TRB 
informed consent
• Pemantauan data tentang hasil TRB
di Indonesia penting  wajib lapor
dan register TRB

36
Kebaikan untuk diri sendiri

Kemaslahatan untuk umat Tidak melanggar


perundangan

Membantu Dilakukan secara


ETIKA
pemecahan masalah sukarela atas dasar
informasi benar
Tidak menyebabkan
kerugian/kerusakan

Telah diberikan
penjelasan sejujurnya
37
KMA ART DAN CLONING 38
TEKNIK
TEKNIK CLONING
CLONING
Tehnologi Kloning dalam Kitab Suci
Kita telah mengetahui dalam kitab suci ada
seorang Nabi yang dilahirkan seorang wanita (Siti
Maryam) melalui proses aseksual (Qs.19 : 20 - 21)
• Maryam berkata : "Bagaimana akan ada
bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak
pernah seorang manusiapun menyentuhku
dan aku bukan (pula) seorang pezina!“ (Qs.
19 : 20)

• Jibril berkata : "Demikianlah. Tuhanmu


berfirman : "Hal itu adalah mudah bagi-Ku;
dan agar dapat Kami menjadikannya suatu
tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari
Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang
sudah diputuskan.” (Qs. 19 : 21)
PENDAPAT ILMUWAN
(Davis A, 2002)
• 1. Kloning tak efesien (Dolly 1 : 277).
• 2. Kloning tak aman.
• 3. Kloning sel tak dapat dikendalikan.
• 4. Terjadi 98% ”Bizarre” kelainan genetik.
Manfaat kloning :
Ada Empat manfaat Kloning yang sudah
diketahui :
1. Pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Mengembangkan dan memperbanyak bibit
unggul.
3. Diagnostik dan terapi.
4. Menolong pasangan infertil.
KMA ART DAN CLONING 44
SIMPULAN ::
SIMPULAN
• Infertilitas Pasutri adalah ketidakmampuan
pasutri untuk mendapatkan keturunan,
• Penyebab infertilitas pasutri tidak dapat
ditolong dengan cara konvensional dan
alamiah,
• TRB/ART dan CLONING merupakan usaha
iptekdokes yang mungkin dapat membantu
mengatasi masalah infertiltas pasutri,

KMA THE ETIOLOGY OF MI & 45


SD
RUJUKAN :
1. Biology, 5th Ed. Campbell,NA,Reece,JB, Mitchel,LG,
Addison Wesley Longman, Inc., New York 1999.
page. 913 - 935
2. Richardson,D Overview:What do we tell our patient?,
dalam: The Assessment and Treatment of Erectile
Impotence, editors :Stricker,P.,Richardson,D. Excerpta
Medica,Australia, 1992
3. Nieschlag, E., Behre,H.M., Andrology, Male
Reproductive Health and Dysfunction,
Springer.Berlin,2000.
4. Kok Lee Peng Psychosexual Counseling, 7th
Workshop & Seminar on Male & Female Sexual
Dysfunction, Singapore, 20-21 March 1999.
5. Carani,C.,Granata,ARM.,Faustini,M.,and Marrama,P.
Prolactine and Testosterone : their role in male sexual
function, Int. J. of Andrology, 19: 48 – 54,1996.

KMA THE ETIOLOGY OF MI & 46


SD

Anda mungkin juga menyukai