PREKAS Eritroderma
PREKAS Eritroderma
Pembimbing :
Dr. Hiendaro Sp. KK
Pendamping :
Dr. Kemalasari
Nama : Tn. S
Umur : 42 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Getas3/2 Kauman Lor Pabelan
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan Terakhir: SMP
Status : Menikah
No RM : 164538-2019
Tanggal Masuk RS : 10 Februari 2019
Anamnesis
Keluhan Utama
Timbul ruam merah seluruh tubuh seperti terbakar serta mengelupas
Kronologis :
Sejak kurang lebih 1 bulan SMRS pasien rutin mengalami keluhan yang serupa yaitu seluruh badan
terdapat bercak merah mengelupas, menebal dan gatal, .lalu beberapa hari setelah timbul keluhan pasien
berobat ke dokter dan diberikan obat cetrizine 2x1, antibiotik (pasien lupa namanya) dan sebuah salep racikan.
Setelah kurang lebih 5 hari pasca berobat keluhan pasien berkurang dan kulit tampak sudah sangat baik.
Menurut pasien, krim yang telah diberikan memberikan proses penyembuhan yang lebih cepat ,kuat, dan baik.
Krim tersebut terus menerus digunakan oleh pasien setiap harinya dalam jumlah yang banyak sampai akhirnya
kurang lebih 1 minggu sebelum masuk RS timbul kemerahan seluruh badan terlebih dahulu lalu 2 hari
sebelum masuk RSUD Ambarawa timbul bercak merah semakin parah disertai dengan kulit berkelupas.
Dua hari SMRS pasien mengeluhkan mulai muncul ruam kemerahan di seluruh badan serta mulai
mengepulas seperti terbakar. Kemudian datang ke IGD RSUD Ambarawa dengan keluhan ruam merah
seluruh tubuh seperti terbakar dan mengelupas. Pasien juga mengeluhkan saat ini demam panas dingin
mulai timbulnya keluhan, lemas, penurunan nafsu makan. BAB dan BAK tidak ada keluhan
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Penyakit yang sama :
diakui, sering kambuh, terakhir kambuh 1 bulan yang lalu dan sudah di obati, jika
timbul lesi awalnya hanya disatu tempat dan gatal lalu setelah itu menjadi seluruh badan
merah dan mengelupas. Pasien mengakui keluhan tersembut akan timbul bila pasien
sedang stress dan kelelahan.
Riwayat tekanan darah tinggi : Disangkal
Riwayat gula darah tinggi : Disangkal
Riwayat penyakit jantung : Disangkal
Riwayat penyakit asma : Disangkal
Riwayat penyakit ginjal : Disangkal
Riwayat alergi : Disangkal
Riwayat Rawat Inap : Disangkal
Riwayat penyakit lain : Disangkal
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis (GCS E4M6V5)
Status gizi : Kesan gizi (cukup)
Vital sign :
TD : 163/85 mmHg
Nadi : 100 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 370C
SPO2 : 98 %
VAS : 6 dari 10
Mata : Mulut :
Mata cekung (-/-),
Sianosis (-),
konjungtiva pucat (-/-),
gusi berdarah (-),
skleraikterik (-/-),
papil lidah atrofi (-),
konjungtiva suffusion (-/-),
luka pada sudut bibir (-),
pupil isokor dengan diameter (3 mm/3 mm),
oral thrush (-)
reflek cahaya (+/+),
edema palpebra (+/+),
strabismus (-/-)
Leher :
JVP R+2 cm,
Hidung :
trakea ditengah,simetris,
Nafas cuping (-),
pembesaran kelenjar tiroid (-),
deformitas (-),
pembesaran kelenjar getah bening leherv(-),
sekret (-),
darah (-)
leher kaku (-),
distensi vena-vena leher (-)
Telinga :
Sekret (-),
darah (-),
nyeri tekan mastoid (-),
nyeri tekan tragus (-)
Pemeriksaan Thorax
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
Dinding perut sejajar dengan dinding dada, ascites (-), venektasi (-), striae (-),
sikatrik (-), caput medusae (-), ikterik (-), tampak kulit berskuama tebal dengan dasar
eritem generalisata
Auskultasi
Bising usus (+) 11 x / menit, bruit hepar (-), bising epigastrium (-)
Perkusi
Timpani (+), pekak alih (-), undulasi (-), area traube pekak (-)
Palpasi
Distended (-), nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), defans muskuler (-), hepar dan lien
tidak teraba, hemoroid (-), nyeri ketok costovertebrae (-/-).
STATUS DERMATOVENEROLOGI (STDV)
Lokasi : seluruh tubuh
UKK : Tampak skuama tebal dengan dasar eritem generalisata,
Linekifikasi
Pemeriksaan Penunjang
Initial Plan
Diagnosis Kerja :
Eritroderma et causa Psoriasis
Differential Diagnosis :
psoriasis, drug eruption , dermatitis seboroik
Terapi :
Rawat inap
Monitoring keadaan umum serta tanda-tanda vital
Infus RL 24 tpm
Inj. Omeprazole 1 x 1 ampul
Per oral cetrizine 1x1 tablet ( sore )
Per oral Methilprednisolon 16 mg 2x1 tablet
Per oral Cefadroxil 500 mg 3x1 tablet
Hidrocortison 10
Vaseline album ad 50
Mf zalf da in pot No. 1
Sue (pagi – sore)
Edukasi :
Memberikan penjelasan kondisi pasien serta obat-obatan yang diduga menjadi
penyebab.
Mengedukasi pada pasien untuk mencegah konsumsi ulang obat penyebab serta
memberikan tanda alergi bagi pasien
Istirahat yang cukup.
Banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi
Diet extra protein
Jangan menggaruk lesi
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Eritoderma berasal dari bahasa Yunani, yaitu erythro- (red = merah) + derma,
dermatos skin = kulit Eritroderma, juga dikenal sebagai dermatitis
eksfoliatif merupakan kelainan pada kulit dengan gambaran dermatologis
berupa eritema difusa dan skuama yang meliputi lebih dari 90% area
permukaan kulit
Eritroderma dapat timbul sebagai perluasan dari penyakit kulit yang telah ada
sebelumnya (psoriasis, dermatitis atopik dan dermatosis spongiotik lainnya),
reaksi hipersensitivitas obat (antiepilepsi, antihipertensi, antibiotika, calcium
channel blocker, dan bahan topikal), penyakit sistemik termasuk keganasan,
serta idiopatik (20%).
Epidemiologi
Penyakit yang mendasari eritroderma ini bisa berupa penyakit yang terbatas
pada kulit ataupun penyakit yang bersifat sistemik
Dermatosis yang menyebabkan eritroderma merupakan penyakit yang
terbanyak mendasari timbulnya eritroderma yakni mencapai 52% dari kasus-
kasus eritroderma. 23% dari kasus-kasus eritroderma dicetuskan oleh
psoriasis, spongiotic dermatitis menyebabkan eritroderma sebesar 20%,
eritroderma akibat reaksi obat sebesar 15% dan akibat cutaneous T cell
lymphoma (CTCL) atau sezary syndrome sebesar 5%. Sekitar 20% dari kasus-
kasus eritroderma tidak dicetuskan oleh penyakit yang mendasarinya dan
diklasifikasikan sebagai eritroderma idiopatik
Patofisiologi
ONIKOLISIS
Hiperkeratosis
Skuama
Eritem
Pengobatan
Manajemen awal
1. pengawasan dan pengontrolan asupan cairan dan elektrolit
2. Cegah dehidrasi
3. Menghindari faktor pencetus eritroderma, harus dihentikan
4. diet cukup protein
5. hindari garukan
6. menjaga kelembapan kulit
7. mencegah infeksi sekunder pemberian antibiotik lokal maupun sistemik
8. mengurangi edema berat oleh karena hipoalbumin yang berat diberikan obat-obat
antidiuretik
9. kortoko steroid sistemik
10. imunosupresif
Diagnosis Banding