Anda di halaman 1dari 15

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI

METODE STORY TELLING WITH PICTURE PADA PESERTA


DIDIK KELAS IV SDN 1 RANTELIMBONG KABUPATEN
KOLAKA UTARA

BESSE AYU WAHYUNITA


NIM. 201761032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2021
LATAR BELAKANG

1. Beberapa hal yang menyebabkan keterampilan berbicara


peserta didik rendah yakni; peserta didik pasif saat
pelajaran, mereka hanya mendengarkan, tanpa bertanya.
Sedangkan guru terlalu aktif dalam proses pembelajaran
tanpa menumbuhkan interaksi peserta didik.
2. Faktor lain yang menyebabkan kurangnya keterampilan
berbicara peserta didik adalah metode pembelajaran yang
digunakan oleh guru adalah metode ceramah,
pembelajaran yang hanya berpusat pada guru saja.
3. Hasil observasi di Kelas IV SD Negeri 1 Rantelimbong,
menunjukkan bahwa keterampilan berbicara peserta didik
masih kurang.
MASALAH PENELITIAN

1. Keterampilan berbicara peserta didik masih kurang.


2. Peserta didik masih kurang terampil dalam hal berbicara,
peserta didik masih terbata-bata, malu, dan ragu untuk
bercerita.
3. Peserta didik kurang berlatih dalam hal mengasah
keterampilan berbicara
4. Metode yang digunakan dalah metode ceramah.
PERMASALAHAN

1. Bagaimanakah keterampilan berbicara peserta didik Kelas IV SDN 1


Rantelimbong, Kabupaten Kolaka Utara dapat ditingkatkan melalui
Metode Story Telling With Picture ?
2. Bagaimanakah cara meningkatkan metode pembelajaran melalui
Metode Pembelajaran Story Telling With Picture di Kelas IV SDN 1
Rantelimbong, Kabupaten Kolaka Utara?

TUJUAN

1. Mengetahui peningkatan keterampilan berbicara Peserta didik Kelas


IV SDN 1 Rantelimbong, Kabupaten Kolaka Utara melalui Metode Story
Telling With Picture.
2. Mengetahui cara meningkatkan aktivitas pembelajaran melalui
Metode Pembelajaran Story Telling With Picture di Kelas IV SDN 1
Rantelimbong, Kabupaten Kolaka Utara.
KAJIAN TEORI

1. Hakikat Keterampilan Berbicara pada Pembelajaran Bahasa Indonesia


a. Keterampilan Berbicara
b. Tujuan dan Fungsi Keterampilan Berbicara
c. Faktor-Faktor Penunjang Keefektifan Keterampilan Berbicara
d. Jenis-Jenis Berbicara
e. Aspek-Aspek Keterampilan Berbicara
f. Mengembangkan Keterampilan Berbicara
2. Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar
3. Karakteristik Siswa Kelas IV Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia20
4. Metode Pembelajaran Story Telling With Picture
a. Hakikat Story Telling
b. Metode Story telling
c. Tujuan Story telling
d. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Story telling
e. Media Picture
5. Penerapan Metode Story Telling With Picture pada pembelajaran
Berbicara
KERANGKA BERPIKIR
Kondisi Awal/ Tindakan Hasil
Realitas Pembelajaran

Keterampilan berbicara Pelaksanaan  Keterampilan


peserta didik rendah Metode berbicara peserta
disebabkan oleh: Pembelajaran didik meningkat
 Peserta didik tidak Story Telling With  Meningkatkan
aktif dalam proses Picture metode pembelajaran
pembelajaran melalui metode story
 Ceramah telling
 Buku menjadi sumber
utama pembelajaran
 Peserta didik berperan
sebagai penerima saja
 Peserta didik
ditekankan menghafal
konsep
PENDEKATAN PENELITIAN

 Pendekatan penelitian yang digunakan dalam


penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Menurut Aqip, dkk (2010) Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
kelas dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya
sehingga hasil belajar meningkat.
LOKASI PENELITIAN

 Lokasi penelitian ini adalah di Kelas IV SD Negeri 1


Rantelimbong, Kabupaten Kolaka Utara pada
semester genap Tahun Pelajaran 2020/2021.
 Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitian
adalah peserta didik, karena keterampilan berbicara
peserta didik di kelas IV SD Negeri 1 Rantelimbong,
Kabupaten Kolaka Utara masih tergolong rendah.
RANCANGAN PENELITIAN

KETERAMPILAN
PELAKSANAAN
BERBICARA PERENCANAAN I
TINDAKAN I
RENDAH

EVALUASI I OBSERVASI I
REFLEKSI

Belum LANJUT KE SIKLUS II


Terselasaikan
TEKNIK, INSTRUMEN, DAN
PROSEDUR PENGUMPULAN DATA

1. Teknik Pengumpulan Data


 Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes dan obsevasi.
2. Instrumen Pengumpulan Data
 Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua
instrument yakni soal evaluasi dan lembar observasi (lembar
observasi guru dan lembar observasi peserta didik).
3. Prosedur Pengumpulan Data
 Tes

 Observasi
TEKNIK DAN PROSEDUR ANALISIS DATA
SERTA INDIKATOR KEBERHASILAN

1. Teknik dan Prosedur Analisis Data

a. Keterampilan Berbicara

Skor Yang Dicapai


Keterampilan Berbicara =--------------------------- x 100
Skor Maksimum

b. Nilai rata-rata kemampuan berbicara:

Jumlah Nilai Seluruh Peserta Didik


Nilai Rata-Rata = ------------------------------------------
Jumlah Seluruh Peserta Didik
c. Menentukan presentase ketuntasan belajar peserta didik

X
P = ------- x 100%
N

Keterangan:
P = Presentase ketuntasan.
X = Jumlah peserta didik yang tuntas belajar
N = Jumlah seluruh peserta didik dalam kelas
c. Persentase ketuntasan belajar peserta didik dihitung dengan menggunakan rumus:
Jumlah Peserta Didik Kategori Tuntas Belajar
PKB = ----------------------------------------------------- x 100%
Jumlah Seluruh Peserta Didik

d. Persentase Keberhasilan Aktivitas Mengajar Guru


Jumlah Skor Perolehan Aktivitas Mengajar
KAMG = -------------------------------------------------- x 100%
Jumlah Bobot/Skor Aktivitas Mengajar
 Keterangan :
KAMG = Keberhasilan Aktivitas Mengajar Guru

e. Persentase Keberhasilan Aktivitas Belajar Peserta Didik


Jumlah Skor Perolehan Aktivitas Belajar
KABPD = -------------------------------------------------- x 100%
Jumlah Total Bobot/Skor Aktivitas Belajar
 Keterangan :
KABPD = Keberhasilan aktivitas belajar peserta didik
INDIKATOR KINERJA

 Keterampilan berbicara dikatakan meningkat jika lebih dari 80%


peserta didik mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh SD
Negeri 1 Rantelimbong, Kabupaten Kolaka Utara. Adapun Kriteria
ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh SD Negeri 1
Rantelimbong dalam materi berbicara yaitu jika peserta didik
mendapatkan nilai ≥ 70.
 Aktifitas mengajar guru dikatakan berhasil apabila minimal 95%
langkah-langkah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan Metode Story Telling With Picture terlaksana dengan baik.
 Aktifitas belajar peserta didik dikatakan berhasil apabila minimal
95% peserta didik aktif dalam proses pembelajaran dan mengikuti
proses pembelajaran dengan baik.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai