Anda di halaman 1dari 10

Nasionalisme Cina

&
Revolusi
Slide By: Ferry Yanto. S.Pd. M.Hum.
Pendahuluan

Kebangkitan nasional di Asia Timur telah muncul pada pertengahan abad ke-19 dan awal abad
ke-20 sejalan dengan semakin intensifnya usaha penguasaan wilayah oleh suatu bangsa
terhadap bangsa lain. Pada umumnya nasionalisme bermakna melahirkan perasaan cinta tanah
air dalam upaya membentuk sebuah negara/bangsa. Kata nasionalisme berhubungan dengan
dua hal, yaitu kewargaannegaraan dan semangat patriotik. Kewargaan negara menuntut soal
politik dan kedaulatan kemerdekaan. Semangat patriotik menuntut soal cinta tanah air. Dengan
kata lain, nasionalisme adalah sentimen kesetiaan atau simpati yang mengikat suatu bangsa
berdasar institusi dan budaya yang sama untuk mewujudkan persatuan dan mencapai
terbentuknya negara bangsa (Nation State) yang merdeka.

Slide By: Ferry Yanto. S.Pd. M.Hum.


Timbulnya Nasionalisme Cina
Sebab-sebab timbulnya nasionalisme Cina adalah sebagai berikut:
1. Lenyapnya kepercayaan rakyat Cina terhadap Dinasti Manchu. Dinasti Manchu yang pernah
membawa kejayaan Cina, kemudian menjadi pudar setelah kedua kaisar besar (K'ang Hsi dan Ch'ien
Lung) meninggal. Akibatnya, lenyap pula kemakmuran Cina.
2. Pemerintahan Manchu dianggap kolot dan telah bobrok.
3. Adanya korupsi dan pemborosan yang merajalela, terutama di kalangan Istana Manchu.
4. Kekalahan Cina dalam Perang Cina–Jepang I.
5. Munculnya kaum intelektual / golongan progresif Cina. Mereka telah mengenal pahampaham Barat,
seperti liberalisme, nasionalisme, dan demokrasi. Dari kaum intelektual inilah kemudian muncul cita-
cita untuk menggulingkan pemerintahan Manchu.

Slide By: Ferry Yanto. S.Pd. M.Hum.


 Adanya kekacauan di Cina dapat terlihat dari banyaknya peperangan yang kemudian diakhiri dengan
perjanjian yang banyak merugikan pihak cina. Salah satunya perjanjian nanking pada 29 Agustus 1842M
(kekalahan dalam perang candu I) yang dilakukan diatas kapal perang Inggris “Cornwallis” yang isi
perjanjiannya antara lain:
1. Hongkong diserahkan kepada Inggris
2. Lima kota pelabuhan dibuka untuk perdagangan asing.
3. Cina harus mengganti kerugian perang sebesar 6 Juta Dolar.
4. Sistem C0-hong harus dihapuskan.
5. Inggris diperbolehkan mengangkat konsulnya ditiap-tiap pelabuhan
Kekalahan demi kekalahan semakin menurunkan derajat orang cina dimata dunia internasional. Hal tersebut
semakin menyadarkan rakyat cina bahwa meluasnya pengaruh bangsa-bangsa asing akan sangat membahayakan.

Slide By: Ferry Yanto. S.Pd. M.Hum.


 Perjanjian lain yakni perjanjian Tien Tsin pada tahun 1858M (kekalahan perang candu II
terhadap inggris yang bersamaan waktunya dengan pemberontakan t’ai ping. Isinya antara lain:
1. Hak ekstrateritorial Inggris diperluas
2. Kota-kota pelabuhan yang dibuka untuk perdagangan asing ditambah
3. Bangsa Barat terutama inggris dan perancis diperbolehkan menempatkan konsulnya di peking
4. Cina harus mengganti kerugian sebesar 4 juta tael kepada inggris
5. Kapal-kapal asing boleh masuk sungai Yang tse
6. Orang asing boleh masuk pedalaman dan boleh menyebarkan agama Kristen.

Slide By: Ferry Yanto. S.Pd. M.Hum.


Ajaran Dr. Sun Yat Sen
Kekalahan demi kekalahan diderita oleh Cina akibat yang timbul dari pemerintahan
Manchu yang semakin lemah. Hal ini menyadarkan rakyat Cina, terutama kaum muda
untuk bangkit menyelamatkan bangsa dan negaranya. Dari kelompok inilah,
kemudian tampil salah seorang tokoh nasional Sun Yat Sen.
Ajarannya San Min Chu I (Tiga Asas Kerakyatan), yakni min t'sen (kebangsaan atau
nasionalisme), min tsu (kerakyatan atau demokrasi), dan min sheng (kesejahteraan
atau sosialisme). Dengan asas San Min Chu I, Sun Yat Sen bercita-cita setelah Manchu
runtuh akan dibentuk satu pemerintahan pusat yang demokratis.

Slide By: Ferry Yanto. S.Pd. M.Hum.


Ia berhasil mengadakan pendekatan kepada rakyat dan menghimpun kekuatan
rakyat di Cina Selatan untuk menggulingkan Manchu. Pada tanggal 10 Oktober
1911 meletuslah revolusi di Wuchang (Wuchang Day) di bawah pimpinan Li Yuan
Hung dan berhasil menggulingkan kekuasaan Manchu. Itulah sebabnya, tanggal 10
Oktober 1911 kemudian dijadikan hari Kemerdekaan Cina. Dengan Revolusi Cina
1911, berarti runtuhlah kekuasaan Manchu. Selanjutnya, pada tanggal 1 Januari
1912 Sun Yat Sen dipilih sebagai Presiden Cina yang baru. 

Slide By: Ferry Yanto. S.Pd. M.Hum.


•  Saat itu, wilayah Cina baru meliputi wilayah Cina Selatan dengan
Nanking sebagai ibu kotanya. Cina Utara diperintah oleh Kaisar Hsuan
Tsung (yang masih kanak-kanak) dengan didampingi oleh Yuan Shih Kai
menyerahkan kekuasaan kepada rakyat Cina (12 Februari 1912). demikian
berakhirlah kekuasaan Manchu di Cina. Wilayah Cina Selatan dan Cina
Utara berhasil dipersatukan. Yuan Shih Kai yang turut menandatangani
penyerahan kekuasaan dan diberi kekuasaan untuk mengaturnya. Ia pun
berambisi besar untuk menjadi presiden.

Slide By: Ferry Yanto. S.Pd. M.Hum.


• Demi tetap tegaknya Republik Cina dan untuk terhindar dari perang
saudara maka Sun Yat Sen mengundurkan diri dari jabatan presiden (15
Februari 1912) dan menyerahkannya kepada Yuan Shih Kai. Sun Yat Sen
mengundurkan diri ke Canton pada bulan Agustus 1912 dan mendirikan
Partai Kuo Min Tang (nasional) dengan asas San Min Chu I. Pada
perkembangannya, setelah Yuan Shih Kai menjadi presiden, ia bertindak
diktator seperti kaisar. 

Slide By: Ferry Yanto. S.Pd. M.Hum.


• Pada tahun 1916, Yuan Shih Kai meninggal sehingga memberi kesempatan Sun
Yat Sen kembali memimpin Cina Selatan. Di Cina Utara kemudian berdiri
Partai Kung Chang Tang (komunis) di bawah pimpinan Li Li-san sebagai
tandingan Partai Kuo Min Tang. Sun yat Sen bercita-cita untuk menyatukan
seluruh Cina, namun sayang cita-citanya belum terwujud telah meninggal dunia
(1925) dan digantikan oleh Chiang Kai Shek.
• Selama PD I berlangsung, Jepang dapat bergerak leluasa di Asia (Khususnya di
Cina) mengapa demikian? Kita tunggu jawabannya pada pertemuan berikutnya.
See you next time.
Slide By: Ferry Yanto. S.Pd. M.Hum.

Anda mungkin juga menyukai