Long Term Dan Short Term Financing& Sewa Guna
Long Term Dan Short Term Financing& Sewa Guna
Overview
1. Pengantar
2. Kebijakan alternative pendanaan asset lancar
a. Pendekatan moderat
b. Pendekatan agresive
c. Pendekatan konservative
3. Sumber pinjaman jangka pendek
4. Kredit / Hutang jangka pendek
5. Hutang bank
6. Commercial paper
1. Pengantar
Pembiayaan Jangka Pendek
hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva
lancar.
Jenis pembiayaan jangka pendek :
1. Hutang dagang
2. Hutang bank terbagi atas :
- pinjaman tanpa jaminan pinjaman - Garis kredit
- Pinjanam dengan jaminan - Angsuran pinjaman
3. Commercial paper
4. Kewajiban yang masih harus dibayar ( akrual)
1. Pengantar
Faktor mengapa memilih sumber pembiayaan jangka pendek :
1. Biaya.
2. Peringkat kredit. Beberapa sumber pembiayaan jangka pendek akan berdampak
negatif terhadap peringkat kredit perusahaan.
3. Risiko. Perusahaan harus mempertimbangkan keandalan sumber dana untuk
pinjaman di masa depan.
4. Restriction. Pemberi pinjaman tertentu mungkin memberlakukan pembatasan,
seperti membutuhkan tingkat minimum modal kerja bersih.
5. Fleksibilitas. contoh, secara berkala menyesuaikan jumlah dana yang
dibutuhkan.
6. Kondisi pasar uang yang diharapkan.
7. Tingkat inflasi.
8. Kemampuan Laba Perusahaan dan likuiditas.
9. Stabilitas operasi perusahaan
1. Pengantar
Aset lancar terbagi 2 :
1. Aset lancar permanen : asset lancar yang tetap
harus dimiliki oleh perusahaan pada masa terendah
siklusnya
2. Aset lancar sementara : asset lancar yang
berfluktuasi mengikuti variasi musiman atau siklus
dalam penjualan
pendek
Perusahaan harus memanfaatkan semua kredit
dagang yang gratis yang dapat diperoleh, sedangkan
kredit dagang yang berbiaya sebaiknya hanya digunakan
apabila lebih murah daripada utang jangka pendek
lainnya
Pemasok biasanya memberikan potongan kepada
pelanggan yang membayar selama periode potongan
yang ditetapkan
Utang usaha, atau kredit dagang, merupakan
kategori utang jangka pendek yang terbesar
Kredit ini terjadi secara spontan akibat adanya
pembelian kredit
3. Sumber pinjaman jangka f. Kredit bank
pendek
Ketika suatu pinjaman bank disetujui, promes
ditandatangani
Promes tersebut mencantumkan:
• jumlah yang dipinjam
• persentase suku bunga
• jadwal pembayaran
• Agunan
• kondisi lainnya yang disepakati masing-masing pihak
Plafon kredit (line of credit):
kesepakatan tidak resmi di antara bank dan peminjam yang
menunjukkan jumlah kredit maksimum yang akan diberikan
bank kepada peminjam yang bersangkutan
Perjanjian kredit bergulir:
plafon kredit formal yang sering digunakan oleh perusahaan
3. Sumber pinjaman jangka(commercial
d. Surt berharga
paper)
pendek
Surat utang jangka pendek yang diterbitkan oleh
perusahaan besar dan kuat serta dijual terutama kepada
perusahaan –perusahaan lain.
Keuntungan :
1. Suku bunga rendah dari pada tingkat pinjaman bank dan
sebanding dengan sumber pembiayaan jangka pendek
2. Syarat saldo seimbang. Tidak ada syarat saldo minimum.
3. Jumlah kredit yang besar
4. Prestise yang menandakan status kredit perusahaan
Long term financing
Oleh : Silvy Astari MSF
Fakultas ekonomi
Universitas Andalas
overview
1. Pengertian long term financing
2. Jenis long term financing
3. Jenis obligasi
4. Penilaian dan karakteristik dari obligasi
1. Pengertian long term financing
Sewa Lessor
Lessor Lessee
Lessee Supplier
Pembayaran
KELEBIHAN LEASING
SEBAGAI SUMBER PEMBIAYAAN
kepada lessor
TIPE leasing
• operating lease
• financial lease/capital lease
• sale and leaseback
• combination lease
Kreteria SGU tanpa Hak Opsi
Operating Lease
1.Jumlah pembayaran selama masa
SGU I tidak dpt menutup cost brg + profit Lessor;
2.Perjanjian tidak memuat hak opsi bagi
Lessee.
3. perawatan ,pajak, dan asuransi dibayar lessor
4. kontrak bisa dibatalkan lessee sebelum masa
kontrak berakhir
Perlakuan Operating Lease
(Lessor)
• Seluruh pembayaran yang diterima/diperoleh oleh
lessor merupakan penghasilan (obyek PPh).
• Lessor berhak menyusutkan aktiva yang disewa guna
usahakan (penyusutan sesuai ketentuan fiskal)
• Lessor wajib mengenakan PPN atas jasa sewa tersebut.
Perlakuan Operating Lease
(Lessee)
• Jumlah sewa yang dibayar atau terutang pada tahun
yang bersangkutan merupakan biaya yang dapat
dikurangkan (deductible expense).
• Lessee tidak berhak menyusutkan aktiva yang
disewanya.
• Lessee wajib memotong PPh Pasal 23 atas sewa.
FInancial/Capital lease
• lessor tidak melakukan perawatan terhadap asset
yang dileasingkan
• kontrak tidak dapat dibatalkan
• fully amortized (biaya sewa sama dengan harga
perolehan ditambah return on invested capital)
• adanya opsi diakhir masa leasing
• pajak, asuransi dibayar leasee
Perlakuan Finance Lease
(Lessor)
• Penghasilan lessor (obyek PPh) adalah imbalan jasa SGU
(pendapatan bunga), yaitu dihitung dari seluruh
pembayaran SGU dikurangi angsuran pokok.
• Lessor tidak diperbolehkan menyusutkan aktiva yang disewa
guna usahakan.
• Lessor dapat membentuk dana cadangan piutang tak
tertagih yang dapat dibiayakan maksimum = 2,5% x saldo
rata-rata piutang SGU.
• Angsuran PPh Pasal 25 dihitung berdasarkan Laporan
Keuangan Triwulanan yang disetahunkan.
• Pembayaran SGU tidak dikenakan PPN.
Perlakuan Finance Lease
(Lessee)
• Lessee tidak boleh menyusutkan aktiva tetap yang
leasingnya. Hal ini berbeda dengan perlakuan
akuntansi komersial. Dalam akuntansi komersial aktiva
tetap SGU disusutkan oleh lessee.
• Angsuran SGU yang dibayar atau terutang kepada
lessor (angsuran pokok maupun bunga) diakui sebagai
biaya (deductible expense). Hal ini juga berbeda
dengan perlakuan akuntansi komersial. Dalam
akuntansi komersial angsuran pokok SGU
diperlakukan sebagai pembayaran (pelunasan) hutang
SGU, sedangkan bunganya merupakan biaya
(expense).
Perlakuan Finance Lease
(Lessee)
• Dalam Rekonsiliasi Fiskal lessee harus melakukan
Koreksi Fiskal atas Laporan Keuangannya sbb:
• Melakukan koreksi biaya penyusutan, yaitu tidak
membebankan biaya penyusutan atas aktiva tetap SGU.
• Melakukan koreksi biaya angsuran SGU, yaitu dengan
memasukkan angsuran pokok SGU sebagai biaya
(pengurang penghasilan bruto).
• Biaya bunga tetap dapat diakui sebagai biaya (sama
antara akuntansi komersial dengan akuntansi Fiskal)
Sale and leaseback arrangement