Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

IPD
KELOMPOK 3 :
JELINKA TERINATHE
FALENSIA SAHETAPY
INTAN MIRU
BETTY LEIMENA
CHIRIL TUAMELY
ELVI SALAWANEY
AGNES SAHERTIAN

PENYAKIT MALARIA
“PENYAKIT MALARIA “
PENGERTIAN

Malaria adalah penyakit infeksi


menular yang menyebar melalui
gigitan nyamuk. Penderita malaria
akan mengeluhkan gejala demam dan
menggigil.
MANIFESTASI KLINIS

Demam
Menggigil
Sakit kepala
Berkeringat banyak
Lemas
Pegal linu
Gejala anemia atau kurang darah
Mual atau muntah
Nyeri perut
Diare dan BAB berdarah
ETIOLOGI
Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang
disebarkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina.
Setelah gigitan nyamuk tersebut, parasit masuk ke
dalam tubuh dan menempati organ hati, di mana
parasit dapat tumbuh dan berkembang biak.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan
seseorang terpapar malaria adalah:
Janin yang terinfeksi dari ibunya
Menerima transfusi darah
Berbagi pemakaian jarum suntik
Menerima donor organ
Penatalaksanaan Malaria
Oleh :
Penatalaksanaan malaria di Indonesia meliputi
pengobatan yang radikal mengikuti kebijakan
nasional pengendalian malaria di Indonesia.

-Berobat Jalan

-Persiapan Rujukan

-Medikamentosa
Anatomi Fisiologi
Terbentuknya sel-sel darah (hemopoiesis) telah berlangsung pada hati
fetus(janin) manusia sejak embrio berusia 14-19 hari. Setelah dilahirkan
hingga umur 4 tahun, hampir semua rongga-rongga sumsum tulang berisi
sel-sel hemopoiesis darah merah dan sedikit sel-sel lemak. Setelah berusia
25 tahun, hemopaiesis aktif hanya terjadi di dalam tulang: tengkorak,
iga,dada, belakang punggung, paha atas (femur), lengan atas,
scapula,klafikula, dan setengah bagian atas dari sacrum.
volume darah dalam tubuh kita kira-kira sepertiga belas dari berat
tubuhkita. Normalnya, pada orang dewasa, volume darah sebanyak 5 liter.
Darah adalah jaringan ikat atau konektif berbentuk cair terdiri dari 4 unsur
seluler yaitu
1. Sel darah merah (eritrosit)
Sel darah merah terkenal berwarna merah pekat dengan jumlah sel yang
cukup banyak di dalam darah, dibandingkan kedua komposisi darah
lainnya, yaitu leukosit dan trombosit.
2. Sel darah putih (leukosit)
Dibandingkan dengan sel darah merah, sel darah putih memiliki jumlah
yang jauh lebih sedikit dalam seluruh komposisi.
LANJUTAN

3. Trombosit (keping darah/platelet)


Sedikit berbeda dengan sel darah putih dan merah, trombosit
 sebenarnya bukan sel. Trombosit atau kadang disebut juga
keping darah adalah sebuah fragmen sel berukuran kecil.
Komponen darah yang satu ini juga disebut sebagai keping
darah.

4. Plasma darah
Plasma darah merupakan komponen darah yang berbentuk
cairan. Darah di dalam tubuh Anda, sekitar 55-60 persennya
adalah plasma darah.
Patofisiologi
Ada 4 proses patologi yang terjadi pada malaria, yaitu demam,
anemia, imunopatologi dan anoksia jaringan, yang disebabkan oleh
perlekatan eritrosit yang terinfeksi pada endotel kapiler. Demam
paroksimal berbeda untuk keempat spesies tergantung dari lama
maturasi skizonnya. Serangan demam disebabkan pecahnya eritrosit
sewaktu proses skizogoni-eritrositik dan masuknya merozoit ke dalam
sirkulasi darah. Demam mengakibatkan terjadinya vasodilatasi perifer
yang mungkin juga disebabkan oleh bahan vasoaktif yang diproduksi
oleh parasit. Setelah merozoit masuk dan menginfeksi eritrosit yang
baru, demam turun dengan cepat sehingga penderita merasa
kepansan dan berkeringat banyak. Anemia disebabkan oleh destruksi
eritrosit yang berlebihan, hemolisi autoimun, dan gangguan
eritropoesis. Diduga terdapat toksin malaria malaria yang
menyebabkan gangguan fungsi eritrosit dan sebagian eritrosit pecah
saat melalui limpa dan keluarlah parasit.
Splenomegali disebabkan oleh adanya peningkatan jumlah
eritrosit yang terinfeksi parasit sehingga terjadi aktivasi RES
untuk memfagositosis eritrosit baik yang terinfeksi maupun
yang tidak. Kelainan patologik pembuluh darah kapiler
disebabkan karena eritrosit yang terinfeksi menjadi kaku dan
lengket, perjalanannya dalam kapiler terganggu sehingga
melekat pada ensotel kapiler, menghambat aliran kapiler,
timbul hipoksia/anoksia jaringan. Juga terjadi gangguan
integritas kapiler sehingga terjadi pembesaran plasma.
Monosit/makrofag merupakan partisipan seluler terpenting
dalam fagositosis eritrosit yang terinfeksi.
Rangkaian kelainan patologik ini dapat menimbulkan
manifestasi klinis sebagai malaria serebral, edema paru, gagal
ginjal dan malabsorbsi usus.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Bila seseorang mengalami gejala malaria, dokter akan
menanyakan apakah ia tinggal atau baru saja bepergian ke
daerah yang banyak kasus malaria. Setelah itu, dokter akan
melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan darah.
Pemeriksaan darah untuk mendiagnosa malaria meliputi tes
diagnostik cepat malaria (RDT malaria) dan pemeriksaan
darah penderita di bawah mikroskop. Tujuan pemeriksaan
darah di bawah mikroskop adalah untuk mendeteksi parasit
penyebab malaria dan mengetahui jenis malarianya. Perlu
diketahui, pengambilan sampel darah dapat dilakukan lebih
dari sekali dan menunggu waktu demam muncul

Anda mungkin juga menyukai