ABSTRAK
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel
darah merah berada di bawah normal. Anemia pada remaja dapat berdampak pada menurunnya produktivitas kerja
ataupun kemampuan akademis di sekolah, karena tidak adanya gairah belajar dan konsentrasi. Kurma mengandung zat
besi dalam jumlah cukup tinggi yang dapat berfungsi untuk meningkatkan kadar hemoglobin di dalam sel darah
sehigga dapat mencegah terjadinya anemia.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh buah kurma terhadap
peningkatan kadar hemoglobin. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Experiment Design dengan
rancangan Non Equivalent Control Group. Sample dalam penelitian ini adalah remaja putri kelas XI (sebelas) SMA
Negeri 1 Natar yang mengalami anemia sebanyak 50 siswi yang dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok intervensi
dan kelompok kontrol. buah kurma diberikan sebanyak 400 gr (66,7 gr/hari) selama 6 hari. kelompok intervensi
diperoleh nilai rata-rata perbedaan antara sebelum dan sesudah diberikan buah kurma adalah 1,93200 dengan standar
deviasi 0,48881, kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rata perbedaan antara sebelum dan sesudah adalah 0,15200
dengan standar deviasi 0,23650. Nilai p value adalah 0,000 (<0,05), yang artinya Ada perbedaan rata-rata kadar
hemoglobin setelah pada kelompok intervensi yang diberikan buah kurma dengan kelompok kontrol yang tidak diberi
perlakuan apapun. Saran dalam penelitian ini agar mejadikan buah kurma sebagai upaya untuk peningkatan kadar
hemoglobin oleh penderita anemia.
Pemberian Jus Kurlapa Dalam Meningkatkan Kadar Hemoglobin
Pada Remaja Putri Yang Anemia Di Ma Al-Mu’aawanahogan Ilir
Tahun 2019
ABSTRAK
Anemia merupakan kekurangan sel darah merah (eritrosit), umumnya sebagai akibat dari kekurangan zat
besi dari konsumsi makanan atau kehilangan darah yang berlebihan. Defisiensi lainnya yang juga dapat
menyebabkan anemia, termasuk defisiensi vitamin B12 atau asam folat (anemia megaloblastik), vitamin E
atau perdarahan/ hemorangi (anemia hemolitik). Kurma mengandung zat besi dan vitamin C yang tinggi
dan dapat digunakan untuk pengobatan anemia. Vitamin C berperan dalam meningkatkan penyerapan zat
besi. Selain kurma, air kelapa muda (Cocos Nucifera L) juga mengandung zat gizi yang dapat membantu
pembentukan darah yaitu asam folat sebagai bahan pokok pembentuk inti sel hemoglobin. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian jus Kurlapa yang berbahan dasar dari kurma dan air
kelapa muda dalam meningkatkan hemoglobin penderita anemia pada remaja putri. Metode: Desain
penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan penelitian pre-test and post-test without control
group. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-April 2019. Hasil penelitian diketahui rata-rata
peningkatkan hemoglobin adalah 0,8600 g/dl. Hasil uji statistik (uji t-dependen) didapatkan nilai p value =
0.000 (p < 0,05). Kesimpulan: Jus Kurlapa berpengaruh dalam meningkatkan hemoglobin penderita
anemia pada remaja putri di MA AL-Mu’aawanah Ogan Ilir.
ANALISIS
JURNAL
No Kriteria Jawab Pembenaran & Critical Thinking
1. P YA a. Problem
1. Jurnal Utama
Anemia pada remaja dapat berdampak pada menurunnya produktivitas
kerja ataupun kemampuan akademis di sekolah, karena tidak adanya
gairah belajar dan konsentrasi.
2. Jurna pembanding
Anemia merupakan kekurangan sel darah merah (eritrosit), umumnya
sebagai akibat dari kekurangan zat besi dari konsumsi makanan atau
kehilangan darah yang berlebihan. Defisiensi lainnya juga dapat
menyebabkan anemia, termasuk defisiensi vitamin B12 atau asam folat
(anemia megaloblastik), vitamin E atau perdarahan/ hemorangi (anemia
hemolitik).
No Kriteria Jawab Pembenaran & Critical Thinking
1. P YA b. Populasi
• Jurnal Utama
Sampel 50 orang
• Jurnal Pembanding
Sampel 25 orang
Critical thinking
Anemia adalah dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin
(protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal.
Anemia adalah suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang
dari normal, berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin dan kehamilan.
Batas normal dari kadar Hb dalam darah menurut WHO: anak-anak 6 – 59
bulan 11,0, 5 – 11 tahun 11,5 dan 12 – 14 tahun 12,0. Dewasa wanita >15
tahun 12,0, wanita hamil 11,0 dan laki-laki >15 tahun 13,0 (Desmawati,
2013). Batas anemia berbeda menurut umur dengan keadaan fisiologis.
Disebut anemia pada anak balita jika kadar hemoglobin (hb) kurang dari 11
gram/dL, anak usia sekolah kurang dari 12 gram/dL, laki-laki dewasa kurang
dari 13 gram/dL, ibu hamil kurang dari 11 gram/ dL, ibu menyusui (lebih dari
3 bulan) kurang dari 12 gram/ dL (Ilahi, 2019).
Menurut data hasil Riskesdas tahun 2013, prevalensi anemia di Indonesia
yaitu 21,7% dengan penderita anemia berumur 5-14 tahun sebesar 26,4%
dan 18,4% penderita berumur 15-24 tahun (Kemenkes, 2013).
No Kriteria Jawab Pembenaran & Critical Thinking
2. I YA Jurnal utama
Intervensi atau tindakan keperawatan yang diberikan pada remaja putri
yang menderita anemia adalah pemberian buah kurma
Critical Thinking
Buah kurma merupakan solusi praktis terapi suplemen zat besi dalam
kasus-kasus anemia selama masa kanak-kanak, hamil dan dalam kasus
haemorrhages yang timbul akibat menstruasi, partirition atau terluka
(Roselyn, 2018). Responden yang mengkonsumsi buah kurma akan
mendapatkan asupan Fe yang mencukupi kebutuhan hariannya sehingga
dapat meningkatkan kadar hemoglobin (Roselyn, 2018). Hal ini sesuai
dengan teori Aprilistiyowati yang menyatakan bahwa kurma merupakan
sumber zat besi dan kalsium yang baik. Kedua zat tersebut sangat
berperan dalam pembentukan darah. Kurma mengandung zat besi dalam
jumlah cukup tinggi yang dapat berfungsi untuk meningkatkan kadar
hemoglobin di dalam sel darah sehigga dapat mencegah terjadinya anemia
(Aprilistiyowati, 2014). Hal ini didukung di dalam hasil penelitian Noor
Cholifah dan Eva Amalia tentang aplikasi pemberian kurma sebagai upaya
peningkatan kadar hemoglobin pada remaja putri yang mengalami anemia.
Membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan pemberian kurma
dalam membantu menaikkan kadar zat besi dalam darah sehingga
membantu mencegah anemia (Chofifah, 2017).
No Kriteria Jawab Pembenaran & Critical Thinking
2. I YA Jurnal pembanding
Intervensi atau tindakan keperawatan yang diberikan pada remaja putri yang
menderita anemia adalah jus campuran antara buah kurma dan air kelapa
muda.
Critical thinking
Kurma mengandung zat besi. Kandungan zat besi yang tinggi dapat
digunakan untuk pengobatan anemia. Adanya zat besi dalam kurma nantinya
diserap oleh usus dan dibawa oleh darah untuk hemopoiesis (proses
pembentukan darah). Kurma juga mengandung vitamin C yang memegang
peran penting dalam proses penyerapan zat besi. Hal ini dikarenakan vitamin
C berfungsi sebagai pereduksi ion feri menjadi ion fero yang merupakan
suatu bentuk zat besi yang mudah diserap. Vitamin C dapat mencegah
anemia dengan cara meningkatkan penyerapan besi dari usus atau dengan
membantu mobilisasi besi dan disimpan tubuh (Ilahi, 2019). Air kelapa muda
(Cocos Nucifera L) juga mengandung beberapa kandungan bahan yang
dapat membantu pembentukan darah yaitu asam folat sebagai bahan pokok
pembentuk inti sel darah merah. Asam folat diperlukan untuk pembentukan
sel darah merah dan pendewasaannya dalam sumsum tulang (Ilahi, 2019).
No Kriteria Jawab Pembenaran & Critical Thinking
3. C YA a. Persamaan
1. Masalah pada jurnal utama dan pembanding sama yaitu terkait
cara meningkatan kadar hemoglobin pada remaja yang menderita
anemia.
b. Perbedaan
2. Intervensi
Intervensi pada jurnal utama adalah pemberian kurma selama 6 hari
sebanyak 400 gram pada remaja putri yang menderita anemia. Pada
jurnal pembanding dilakukan pemberian jus kurlapa (kurma dan kelapa)
dengan perbandingan 150 gram buah kurma dan 250 ml air kelapa
muda. Jus kurlapa diberikan sebanyak 300 ml dengan frekuensi 7 hari.
2. Metode
Jurnal utama menggunakan penelitian kuantitatif yang menggunakan
Quasi Experiment Design atau eksperimen semu dengan rancangan
Nonequivalent Control Group.
Jurnal pembanding menggunakan penelitian quasi eksperimen dengan
rancangan penelitian pre-test and post-test without control group.
No Kriteria Jawab Pembenaran & Critical Thinking
3. C YA b. Perbedaan
3. Sample
Partisipan penelitian pada jurnal utama terdiri dari 50
sampel, dengan teknik random.
Sampel pada jurnal pembanding adalah 25 responden,
dengan simple random sampling.
4. Tempat penelitian
Jurnal utama dilakukan penelitian di Sma Negeri 1 Natar,
Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan sedangkan
jurnal pembanding dilakukan penelitian di Ma Al-
Mu’aawanahogan Ilir
No Kriteria Jawab Pembenaran & Critical Thinking
4. O YA Jurnal Utama
Kelompok intervensi diperoleh nilai rata-rata perbedaan antara
sebelum dan sesudah diberikan buah kurma adalah 1,93200
dengan standar deviasi 0,48881, kelompok kontrol diperoleh nilai
rata-rata perbedaan antara sebelum dan sesudah adalah 0,15200
dengan standar deviasi 0,23650. Nilai p value adalah 0,000
(<0,05), yang artinya Ada perbedaan rata-rata kadar hemoglobin
setelah pada kelompok intervensi yang diberikan buah kurma
dengan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan apapun.
No Kriteria Jawab Pembenaran & Critical Thinking
4. O YA Critical Thinking
Hasil penelitian diperoleh data bahwa rata-rata kedar hemoglobin penderita anemia di
SMA Negeri 1 Natar Lampung Selatan tahun 2018 yaitu sebelum diberikan buah
kurma 10,5600 mg/dl dan sesudah diberikan buah kurma 12,4920 mg/dl. Dari data
tersebut dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan kadar hemoglobin setelah
diberikan buah kurma.
Buah kurma merupakan solusi praktis terapi suplemen zat besi dalam kasus-kasus
anemia selama masa kanak-kanak, hamil dan dalam kasus haemorrhages yang
timbul akibat menstruasi, partirition atau terluka (Roselyn, 2018). Responden yang
mengkonsumsi buah kurma akan mendapatkan asupan Fe yang mencukupi
kebutuhan hariannya sehingga dapat meningkatkan kadar hemoglobin (Roselyn,
2018). Hal ini sesuai dengan teori Aprilistiyowati yang menyatakan bahwa kurma
merupakan sumber zat besi dan kalsium yang baik. Kedua zat tersebut sangat
berperan dalam pembentukan darah. Kurma mengandung zat besi dalam jumlah
cukup tinggi yang dapat berfungsi untuk meningkatkan kadar hemoglobin di dalam sel
darah sehigga dapat mencegah terjadinya anemia (Aprilistiyowati, 2014).
Hal ini didukung di dalam hasil penelitian Noor Cholifah dan Eva Amalia tentang
aplikasi pemberian kurma sebagai upaya peningkatan kadar hemoglobin pada remaja
putri yang mengalami anemia. Membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan
pemberian kurma dalam membantu menaikkan kadar zat besi dalam darah sehingga
membantu mencegah anemia (Chofifah, 2017)
No Kriteria Jawab Pembenaran & Critical Thinking
4. O YA Jurnal Pembanding
Rata- rata Hb sebelum diberi jus kulapa yaitu 11,116g/dl.
Rata- rata Hb setelah diberi jus kulapa yaitu 11,976g/dl.
Peningkatan rata-rata kadar hemoglobin remaja putri
setelah pemberian jus kurlapa yaitu 0,8600 g/dl.
Berdasarkan uji statistik (uji t-dependen) didapatkan nilai p
value = 0,0005 (p < 0,05).
No Kriteria Jawab Pembenaran & Critical Thinking
4. O YA Critical Thinking
Vitamin C berperan dalam memindahkan besi dari transferin di dalam plasma ke
ferritin.10 Penelitian terdahulu juga terbukti bahwa kurma yang mengandung
vitamnin C yang tinggi dapat meningkatkan kadar haemoglobin remaja putri.
Pembentukan hemoglobin memerlukan beberapa zat gizi yang berperan dalam
pembentukan sel darah merah, yang paling penting adalah zat besi, asam folat
dan membutuhkan vitamin C untuk membantu penyerapan dalam zat besi
dalam tubuh (Ilahi, 2019). Kurma mengandung zat besi dan vitamin C yang
tinggi. Zat besi di dalam kurma dibutuhkan untuk produksi sel darah merah, besi
diserap ke dalam darah untuk disalurkan ke sumsum tulang dan akan digunakan
untuk membentuk hemoglobin bagi sel darah merah baru. Selain zat besi,
kurma juga mengandung vitamin C yang memegang peran penting dalam
proses penyerapan zat besi. Hal ini dikarenakan vitamin C berfungsi sebagai
pereduksi ion feri menjadi ion fero yang merupakan suatu bentuk zat besi yang
mudah diserap (Ilahi, 2019).
Air kelapa muda juga mengandung beberapa kandungan gizi yang membantu
proses hematopoiesis. Air kelapa muda mengandung Asam folat yang
diperlukan dalam berbagai jenis reaksi biokimia. Asam folat diperlukan untuk
pembentukan sel darah merah dan pendewasaannya dalam sumsum tulang
(Ilahi, 2019).
KESIMPULAN
Pada jurnal utama, kelompok intervensi diperoleh nilai rata-rata perbedaan antara sebelum
dan sesudah diberikan buah kurma adalah 1,93200 dengan standar deviasi 0,48881,
kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rata perbedaan antara sebelum dan sesudah adalah
0,15200 dengan standar deviasi 0,23650. Nilai p value adalah 0,000 (<0,05), yang
artinya ada perbedaan rata-rata kadar hemoglobin setelah pada kelompok intervensi yang
diberikan buah kurma dengan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan apapun.
Pada jurnal pembanding rata- rata hemoglobin sebelum diberi jus kulapa yaitu 11,116g/dl.
Rata- rata Hb setelah diberi jus kulapa yaitu 11,976g/dl. Peningkatan rata-rata kadar
hemoglobin remaja putri setelah pemberian jus kurlapa yaitu 0,8600 g/dl. Berdasarkan uji
statistik (uji t-dependen) didapatkan nilai p value = 0,0005 (p < 0,05) menunjukkan ada
pengaruh terhadap peningkatan hemoglobin remaja putri yang mengalami anemia.
Pendapat Kelompok
Menurut kelompok kami, intervensi yang lebih efektif untuk
meningkatan kadar hemoglobin pada remaja putri adalah intervensi
pemberian jus kurlapa sebanyak 300 ml selama 7 hari dibandingkan
dengan pemberian kurma sebanyak 400 gram selama 6 hari. Hal
tersebut dikarenakan melalui nilai sebelum dan sesudah diberikan
intervensi didapatkan perbedaan signifikan dari kedua intervensi
tersebut. Pada intervensi pemberian jus kurlapa didapatkan perbedaan
sebesar 0.8 6 g/dL selama 7 hari sedangkan pada pemberian kurma
didapatkan perbedaan sebesar 0.19 g/dL selama 6 hari. Melalui
perbandingan tersebut bisa didapatkan kesimpulan bahwa intervensi
pemberian jus kurlapa lebih efektif daripada hanya pemberian kurma.
THANK
YOU