Anda di halaman 1dari 23

PROCESS COSTING

DENGAN PERSEDIAAN AWAL

KELOMPOK 6 :
Sandro Simatupang/1926101004
Nabila Anjeli Khairunnisa /1926201007
Aldi /1926201086
Muhammad Rasyid /1926201033
KONSEP DASAR PROCESS COSTING

 Process costing adalah sistem kalkulasi biaya


yang digunakan oleh perusahaan yang
memproduksi produk yang sama secara kontinu.
 Persamaan antara job order costing dan process
 costing terletak pada:

1. Tujuan :membebankan biaya bahan baku,


tenaga kerja dan overhead ke produk
2. Jenis akun manufaktur dasar yang dipakai®
overhead pabrik, bahan baku, BDP dan barang jadi
3. Aliran biaya melalui akun manufaktur
PERBEDAAN ANTARA JOB ORDER COSTING
DAN PROCESS COSTING TERLETAK PADA:

 Aliran unit dalam sistem perhitungan biaya


(sesuai pekerjaan/ pesanan vs terus-menerus)
 Unit yang diproduksi (heterogen vs homogen)
 Dokumen pengendali yang digunakan (kartu biaya
per pekerjaan vs laporan produksi per
departemen)
ALIRAN BIAYA DALAM PROCESS
COSTING
 Departemen pemrosesan (processing department) adalah
departemen di dalam organisasi yang digunakan untuk
menghasilkan produk dan tempat di mana bahan, tenaga
kerja dan biaya overhead ditambahkan ke dalam produk
 Contoh:
 Strathmore, Inc. adalah perusahaan yang memproduksi
mainan edukatif memiliki tiga departemen yaitu
departemen pembentukan, di mana plastik dipotong
menjadi bentuk- bentuk yang diinginkan; departemen
perakitan dimana plastik dirakit dan bahan pelengkap
seperti alat pengunci ditambahkan. Mainan yang sudah
jadi dikirim ke departemen pengemasan, dimana mainan
dimasukkan ke dalam kotak.
PRODUKSI EKIVALEN
 AVERAGE  FIFO
produksi ekivalen = produksi ekivalen =

unit selesai + BDP akhir unit selesai + BDP akhir –


BDP awal
UE RATA – RATA VS FIFO

% selesai

Unit
selesai
UE rata-
rata UE
FIFO

% selesai
SOAL 1
 Persediaan awal 2000 unit, tingkat
penyelesaian 80% konversi senilai biaya bahan
Rp. 400 ribu, biaya konversi Rp. 160 ribu. Unit
masuk 20.000 unit, unit keluar 18.000 unit.
Tingkat penyelesaian persediaan akhir 50%
konversi. Bahan Rp. 4 juta, Konversi Rp. 1,84
juta
 Ditanya:
 Produksi Ekivalen bahan dan konversi dengan
metode Average dan FIFO
 Nilai Produk yang diteruskan ke departemen 2
20.000 2000
80% K
B = Rp. 400.000 18.000
4.000
50% K
K = Rp. 160.000
B = Rp. 4.000.000
K = Rp. 1.840.000
JAWAB
 Produksi Ekivalen

Unit masuk 20.000


Unit BDP awal 2.000
Unit keluar 18.000
Unit BDP Akhir 4.000
Unit Hilang
22.000 22.000
METODE AVERAGE
Unit BDP UE Biaya BDP Biaya Dept 1 Biaya Total Biaya per
selesai Akhir Awal UE
18.000 4000
50% K
B 18.000 4.000 22.000 Rp. 400.000 Rp. 4 jt Rp. 4,4 jt Rp. 200
K 18.000 4.000 x 20.000 Rp. 160.000 Rp. 1,84 jt Rp. 2 jt Rp.100
50% =
2000
Pertanggungjawaban biaya

Nilai diteruskan ke
departemen 2
18.000 x Rp. 300 = Rp. 5.400.000
Biaya BDP akhir
•B = 4.000 x Rp. 200 = Rp. 800.000
•K = 2.000 x Rp. 100 = Rp. 200.000
BIAYA TOTAL Rp. 6.400.000
METODE FIFO
BDP awal Unit selesai – BDP Akhir UE Biaya Dept 1 Biaya per UE
2000 BDP awal 4000
80% K 50% K

B (1-100%) x 16.000 4.000 20.000 Rp. 4 jt Rp. 200


2000 = 0

K (1-80%) x 16.000 4.000 x 50% 18.400 Rp. 1,84 jt Rp.100


2000 = 400 = 2000

Rp.300
Pertanggungjawaban Biaya

Nilai diteruskan ke departemen 2


16.000 x Rp. 300 = Rp. 4.800.000
Biaya BDP Awal Rp. 560.000
Biaya Penyelesaian BDP Awal
• K = 400 x Rp. 100 = Rp. 40.000
Biaya BDP Akhir
•B = 4.000 x Rp. 200 = Rp. 800.000
•K = 2.000 x Rp. 100 = Rp. 200.000
BIAYA TOTAL Rp.6.400.000
SOAL 2
PT. AL mempunyai 3 proses yang berturutan pada 3
departemen produksi A, B, C. Pada Departemen A
digunakan kalkulasi biaya FIFO. Pada Departemen B ini,
selain bahan dari departemen A ditambahkan bahan B,
dimana bahan ditambah hanya pada produk yang baik
saja setelah dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan
dilakukan pada tahap penyelesaian 96%. Kerusakan
normal 3% dari barang yang baik.
Berikut ini data yang ada:

% Unit Biaya
BDP awal 2000
Tahap penyelesaian 70%
Biaya BDP Awal
Bahan dari A Rp18.000.000
Konversi Rp14.693.400
Unit Masuk 13000
Biaya yang masuk bulan ini
Bahan dari A Rp117.000.000
Bahan B Rp12.500.000
Konversi Rp119.073.000
BDP Akhir
Tahap penyelesaian 50%
Unit Selesai 12500
 Hitunglah
Satuan yang hilang
Unit ekivalen
Biaya satuan
Laporan pertanggungjawaban biaya

dengan metode Average dan FIFO


Bhn A = Rp. 117.000.000
Bhn B = Rp. 12.500.000
K = Rp. 119.073.000
13.000
2000
70% K
Bhn A = Rp. 18.000.000 12500
2100
K = Rp. 14.693.400 50% K
RUSAK NORMAL =
3% dari yang baik
= 3% 12500
RUSAK ABNORMAL =375
= (13000+2000) – (12500+2100) – 375
= 25
SKEDUL KUANTITAS
Unit masuk 13.000

Unit BDP awal 2.000

Unit keluar 12.500

Unit BDP Akhir 2.100

Rusak Normal 375

Rusak Abnormal 25

15.000 15.000
METODE AVERAGE
unit
BDP Akhir RN RAN UE
selesai
bhn A 12500 2100 375 25 15000
bhn B 12500 0 0 0 12500
50% x 2100 = 96% x 375= 96% x 25=
konversi
12500 1050 360 24 13934

Biaya BDP Biaya yg msk Biaya per


Total Biaya
Awal bln ini UE
bhn A Rp18.000.000 Rp117.000.000 Rp135.000.000 Rp9.000
bhn B 0 Rp12.500.000 Rp12.500.000 Rp1.000
konversi
Rp14.693.400 Rp119.073.000 Rp133.766.400 Rp9.600
Rp32.693.400 Rp248.573.000 Rp281.266.400 Rp19.600
PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA

Nilai diteruskan ke departemen C


12.500 x Rp. 19.600 = Rp. 245.000.000
Biaya Rusak Normal
•Bahan A = 375 x Rp. 9.000 = Rp. 3.375.000
•Konversi = 360 x Rp. 9.600 = Rp. 3.456.000

Biaya BDP akhir


•Bahan A = 2100 x Rp. 9.000 = Rp. 18.900.000
•Konversi = 1050 x Rp. 9.600 = Rp. 10.080.000

Biaya RAN, diteruskan ke Overhead


•Bahan A = 25 x Rp. 9.000 = Rp. 225.000
•Konversi = 24 x Rp. 9.600 = Rp. 230.400
BIAYA TOTAL Rp. 281.266.400
METODE FIFO unit
BDP Awal BDP Akhir RN
selesai
bhn A 0 10500 2100 375
bhn B 2000 10500 0 0
(1-70%) x 2000= 50% x 2100 = 96% x 375=
konversi 10500
600 1050 360

Biaya yg msk Biaya per


RAN UE
bln ini UE
25 13000 Rp117.000.000 Rp9.000
0 12500 Rp12.500.000 Rp1.000
96% x 25=
12534 Rp119.073.000 Rp9.500
24
Rp248.573.000 Rp19.500
Pertanggungjawaban Biaya

Biaya BDP awal Rp. 32.693.400


Biaya menyelesaikan BDP Awal
•Bahan B = 2000 x Rp. 1.000 = Rp. 3.375.000
•Konversi = 600 x Rp. 9.500 = Rp. 5.700.000
Biaya menyelesaikan yang masuk bulan ini
10500 x Rp. 19.500 = Rp. 204.750.000
Biaya RN
•Bahan A = 375 x Rp. 9.000 = Rp. 3.375.000
•Konversi = 360 x Rp. 9.500 = Rp. 3.420.000
Biaya BDP Akhir
•Bahan A = 2100 x Rp. 9.000 = Rp. 18.900.000
•Konversi = 1050 x Rp. 9.500 = Rp. 9.975.000
Biaya RN, diteruskan ke Overhead
•Bahan A = 375 x Rp. 9.000 = Rp. 3.375.000
•Konversi = 360 x Rp. 9.500 = Rp. 3.420.000
BIAYA TOTAL Rp. 281.266.400
AKHIR DARI
PRESENTASI
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai