Bab 14 Kelompok 2
Bab 14 Kelompok 2
(Responsibility Accounting)”
KELOMPOK 2
Erlin S. Uge
Ermawati Mokodompit
Mustaqima
Akuntansi Pertanggungjawaban Tradisional
Akuntansi pertanggungjawaban tradisional dapat diterapkan dalam kondisi bisnis yang stabil; tidak ada
fluktuasi nilai tukar mata uang yang signifikan, tidak ada inflasi, tingkat suku bunga relatif stabil,
pendapatan masyarakat stabil, persaingan tidak tajam.
Akuntansi pertanggungjawaban adalah pada umumnya digunakan oleh suatu segmen bisnis
di mana manajernya bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan tertentu, antara lain :
1) Pusat biaya, suatu pusat pertanggungjawaban di mana manajernya hanya bertanggung
jawab mengenai biaya.
2) Pusat pendapatan, pusat pertanggungjawaban di mana manajernya hanya
bertanggungjawab mengenai penjualan.
3) Pusat laba, pusat pertanggungjawaban di mana manajernya hanya bertanggungjawab
mengenai pendapatan dan biaya.
4) Pusat investasi, pusat pertanggungjawaban di mana manajernya hanya
bertanggungjawab mengenai pendapatan, biaya, dan investasi.
Alasan mendasar suatu perusahaan menggunakan model
desentralisasi adalah :
Manajer bawah memiliki banyak informasi nyata di wilayahnya, sehingga
Tingkat hasil atas investasi atau Laba residu atau residual income dalam
return on investment adalah perhitungan ini dianggap sebagai laba
kemampuan manajemen dalam ekonomi (economic value added)
mengoperasikan harta untuk sedangkan laba bersih atau earning after
mendapatkan laba. Laba perusahaan tax dapat disebut laba akuntansi.
dibedakan menjadi : 1) laba kotor Dengan demikian jika laba diketahui,
atas penjualan, 2) laba operasi, dan maka dapat dihitung nilai perusahaan
3) laba bersih. dan nilai tambah ekonomi.
Keunggulan dan Kelemahan ROI
Walaupun terdapat tiga jenis biaya yang tidak efisien (biaya overhead pabrik, biaya upah
langsung dan biaya administrasi. Namun, hal itu dapat ditutup dengan efisiensi biaya bahan
langsung dan biaya pemasaran. Serta didukung oleh harga pasar yang tinggi.
Manajer pusat laba kerjanya dapat diukur dengan : 1) gross profit margin, 2) operating profit
margin, 3) net profit margin, 4) return on assets, 5) return on equity, dan 6) residual income.
ROI dan Residual income (RI) adalah ukuran kuantitatif secara akuntansi. Dimana harta yang
digunakan dalam operasi untuk memperoleh pendapatan dan laba didasarkan pada nilai
perolehan. Jika harta itu baru, maka ROI pada umumnya kecil dan RI pada umumnya negatif.
Tetapi jika harta itu sudah disusut beberapa tahun, atau hampir habis umur ekonomisnya,
maka ROI nya pada umumnya tinggi dan RI nya positif. Oleh sebab itu, ukuran yang
demikian kurang layak untuk mengukur prestasi manajer.
Di samping ukuran kuantitatif, secara akuntansi, prestasi manajer dapat diukur dengan
kemampuannya untuk memperluas pangsa pasar, memperkecil keluhan pelanggan, tingkat
perputaran karyawan, dan pengembangan karyawan, penghargaan kinerja manajer, penilaian
harta, anggaran dan inflasi, kinerja segmen.
Pangsa pasar
01 Manajemen yang mampu memperluas pangsa pasar adalah dapat dikatakan sukses, walaupun
dalam jangka pendek, dengan luasnya pasar itu belum tentu menghasilkan laba sesuai yang
diharapkan. Tetapi dalam jangka panjang, jika pangsa pasar itu dapat dikelola dengan baik,
maka akan dapat menghasilkan laba sesuai yang diharapkan.
Keluhan pelanggan
02 Semua pengaduan, keluhan, dan kerewelan pelanggan harus ditanggapi dan diselesaikan
dengan baik. Suatu perusahaan yang pelanggannya tidak pernah mengadu, tidak pernah
mengeluh atas produk yang dikonsumsinya dan tetap mengkonsumsi produk tersebut, artinya
pelanggan itu loyal.