Anda di halaman 1dari 15

“Akuntansi Pertanggungjawaban

(Responsibility Accounting)”
KELOMPOK 2

Erlin S. Uge
Ermawati Mokodompit
Mustaqima
Akuntansi Pertanggungjawaban Tradisional
Akuntansi pertanggungjawaban tradisional dapat diterapkan dalam kondisi bisnis yang stabil; tidak ada
fluktuasi nilai tukar mata uang yang signifikan, tidak ada inflasi, tingkat suku bunga relatif stabil,
pendapatan masyarakat stabil, persaingan tidak tajam.

Akuntansi pertanggungjawaban tradisional sulit diterapkan karena berbagai keterbatasan yang


dimilikinya, antara lain :
1) Berfokus internal yaitu pembuatan standar biaya, anggaran dan analisis varian biaya dan
pendapatan
2) Penekanannya pada penghematan biaya dan pengukuran kinerja keuangan return on investment
(ROI) dan return on equity (ROE)
3) Model ini mengabaikan klasifikasi biaya yang bernilai tambah dan biaya yang tidak bernilai tambah
4) Model ini hanya menggunakan varian sebagai alat untuk memberi insentif
Akuntansi Pertanggungjawaban Kontemporer

Akuntansi pertanggungjawaban kontemporer ialah sistem akuntansi


pertanggungjawaban yang diterapkan pada situasi bisnis yang dinamis yang
melibatkan proses seluruh tim manajemen yang bertujuan reduksi biaya dan
peningkatan kualitas melalui mata rantai nilai. Seluruh tim manajemen harus
bertanggungjawab atas kesuksesan operasional, mulai dari riset sampai dengan
layanan jual produk yang dihasilkan.
Desentralisasi

Akuntansi pertanggungjawaban adalah pada umumnya digunakan oleh suatu segmen bisnis
di mana manajernya bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan tertentu, antara lain :
1) Pusat biaya, suatu pusat pertanggungjawaban di mana manajernya hanya bertanggung
jawab mengenai biaya.
2) Pusat pendapatan, pusat pertanggungjawaban di mana manajernya hanya
bertanggungjawab mengenai penjualan.
3) Pusat laba, pusat pertanggungjawaban di mana manajernya hanya bertanggungjawab
mengenai pendapatan dan biaya.
4) Pusat investasi, pusat pertanggungjawaban di mana manajernya hanya
bertanggungjawab mengenai pendapatan, biaya, dan investasi.
Alasan mendasar suatu perusahaan menggunakan model
desentralisasi adalah :
Manajer bawah memiliki banyak informasi nyata di wilayahnya, sehingga

01 mudah mengumpulkan informasi dan memanfaatkannya untuk mengambil


keputusan.
Manajer bawah merasa dihargai karena diberi wewenang, sehingga mereka

02 memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk melaksanakan tugasnya.

Manajer bawah dapat meningkatkan daya saing dalam memproses bisnis,


03 karena mereka relatif tepat mengambil keputusan yang didasarkan pada
pengalaman nyata.

04 Manajer pusat dapat memfokuskan diri untuk berpikir strategis, dialektik,


kreatif, dan kritis untuk menghadapi bisnis masa depan yang penuh
ketidakpastian.
Pengukuran Kinerja Pusat Investasi (Investment Center)

Return on investment Laba residu (Residual


(ROI) income)

Tingkat hasil atas investasi atau Laba residu atau residual income dalam
return on investment adalah perhitungan ini dianggap sebagai laba
kemampuan manajemen dalam ekonomi (economic value added)
mengoperasikan harta untuk sedangkan laba bersih atau earning after
mendapatkan laba. Laba perusahaan tax dapat disebut laba akuntansi.
dibedakan menjadi : 1) laba kotor Dengan demikian jika laba diketahui,
atas penjualan, 2) laba operasi, dan maka dapat dihitung nilai perusahaan
3) laba bersih. dan nilai tambah ekonomi.
Keunggulan dan Kelemahan ROI

Keunggulan ROI Kelemahan ROI


Mendorong manajer cabang, anak
Mempersempit pola pikir manajer
perusahaan, dan manajer divisi
yang hanya mengejar laba jangka
untuk lebih efektif dan efisien
pendek saja, tanpa bersedia
mengoperasikan harta untuk
menambah investasi untuk
memperoleh pendapatan, atau
memperoleh laba jangka panjang.
mendorong manajer untuk
Jadi hakikatnya ROI hanya cocok
mempertinggi perputaran harta atau
dipergunakan untuk tujuan laba
assets turn over dan mempertinggi
jangka pendek.
net profit margin.
Pengukuran Kinerja Pusat Biaya (Cost Center)

Pusat biaya dilakukan dalam tiga kategori yaitu :1) biaya


produksi, 2) biaya pemasaran, dan 3) biaya administrasi.
Biaya-biaya itu dibuat standar dahulu, kemudian dibuat
anggaran. Standar dan anggaran harus disesuaikan dengan
setiap perubahan kondisi yang terjadi di lingkungan bisnis,
baik kondisi ekonomi, sosial, dan politik.
Pengukuran Kinerja Pusat Laba (Profit Center)

Walaupun terdapat tiga jenis biaya yang tidak efisien (biaya overhead pabrik, biaya upah
langsung dan biaya administrasi. Namun, hal itu dapat ditutup dengan efisiensi biaya bahan
langsung dan biaya pemasaran. Serta didukung oleh harga pasar yang tinggi.

Manajer pusat laba kerjanya dapat diukur dengan : 1) gross profit margin, 2) operating profit
margin, 3) net profit margin, 4) return on assets, 5) return on equity, dan 6) residual income.

Laba residu (residual income)


Laba residu dapat digunakan untuk mengukur manajer pusat laba dan manajer pusat investasi.
Laba residu adalah kemampuan manajemen untuk menghasilkan laba operasi bersih dikurangi
dengan biaya modal yang digunakan untuk menghasilkan laba bersih tersebut.
Pengukuran Kinerja Pusat Pendapatan (Revenue Center)

Manajer pusat pendapatan di ukur dari kemampuannya memperoleh


pendapatan. Itu bisa dilakukan meluaskan pangsa pasar agar jumlah
unit yang dijual meningkat pada harga yang tetap ( harga sama dengan
pesaing), atau meningkatkan harga pada jumlah unit yang dijual tetap.
Manajer pusat pendapatan harus memfokusnya pada kegiatan
pemasaran dengan cara meningkatkan segmentasi pasar, memposisikan
produk, dan menentukan kebijakan marketing mix yang tepat.
Alternatif Pengukuran Kinerja Yang Lainnya

ROI dan Residual income (RI) adalah ukuran kuantitatif secara akuntansi. Dimana harta yang
digunakan dalam operasi untuk memperoleh pendapatan dan laba didasarkan pada nilai
perolehan. Jika harta itu baru, maka ROI pada umumnya kecil dan RI pada umumnya negatif.
Tetapi jika harta itu sudah disusut beberapa tahun, atau hampir habis umur ekonomisnya,
maka ROI nya pada umumnya tinggi dan RI nya positif. Oleh sebab itu, ukuran yang
demikian kurang layak untuk mengukur prestasi manajer.

Di samping ukuran kuantitatif, secara akuntansi, prestasi manajer dapat diukur dengan
kemampuannya untuk memperluas pangsa pasar, memperkecil keluhan pelanggan, tingkat
perputaran karyawan, dan pengembangan karyawan, penghargaan kinerja manajer, penilaian
harta, anggaran dan inflasi, kinerja segmen.
Pangsa pasar

01 Manajemen yang mampu memperluas pangsa pasar adalah dapat dikatakan sukses, walaupun
dalam jangka pendek, dengan luasnya pasar itu belum tentu menghasilkan laba sesuai yang
diharapkan. Tetapi dalam jangka panjang, jika pangsa pasar itu dapat dikelola dengan baik,
maka akan dapat menghasilkan laba sesuai yang diharapkan.

Keluhan pelanggan
02 Semua pengaduan, keluhan, dan kerewelan pelanggan harus ditanggapi dan diselesaikan
dengan baik. Suatu perusahaan yang pelanggannya tidak pernah mengadu, tidak pernah
mengeluh atas produk yang dikonsumsinya dan tetap mengkonsumsi produk tersebut, artinya
pelanggan itu loyal.

Ratio perputaran karyawan


03 Wujud dari karyawan yang loyal adalah karyawan yang setia, tidak masuk-keluar perusahaan,
atau tidak sering ganti karyawan karena karyawan yang lainnya keluar. Perusahaan yang
karyawannya seumur hidup tetap kerja dalam perusahaan tersebut berarti karyawan itu senang
bekerja disitu. Kesenangan itu disebabkan oleh dua hal yaitu memperoleh imbalan yang layak
dan dimanusiakan.
Pengembangan karyawan
04 Karyawan harus di kembangkan dan ditingkatkan keterampilannya dan
pengetahuannya melalui pendidikan dan pelatihan. Pengembangan karyawan adalah
suatu keharusan dalam hubungan kerja. Karena perusahaan selalu ingin
memodernisasi alat kerjannya. Pengembangan karyawan bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas yang diukur dengan tiga komponen utama yaitu
kemampuan, motivasi, dan tersedianya input.

Penghargaan kinerja manajer


05 Teknik mengukur dan menghargai prestasi manajer pada umumnya adalah dengan
jalan memberi insentif berupa material dan non material. Penghargaan material
berupa pemberian bonus uang tunai atau saham partisipasi, kenaikan jabatan,
pemberian fasilitas perumahan dan kendaraan, dan sebagainya, yang berarti bahwa
manajer harus dimanusiakan, bukan dijadikan alat pemilik modal untuk mencapai
tujuannya.
Pengukuran Prestasi Manajer
Prestasi manajer dapat dinilai dari membandingkan kinerjanya dengan
anggaran. Jika kinerjanya lebih baik dari anggaran dapat dinyatakan
prestasinya baik. Yang dimaksud lebih baik artinya jika pendapatan aktual
lebih besar daripada anggaran pendapatan, dan jika biaya aktual lebih kecil
daripada anggaran biaya artinya semua varian yang terjadi adalah
menguntungkan atau favorable. Model ini lazim disebut anggaran versus
data historis.
Pengukuran Prestasi Divisi (Segment)

Prestasi manajernya dapat diukur melalui perhitungan


rugi-laba segmen (divisi). Laba yang paling besar
dengan investasi kecil adalah yang terbaik prestasinya.

Anda mungkin juga menyukai