APOTEKER DALAM
MENJALANKAN
PRAKTIK PROFESI
PENGURUS DAERAH
IKATAN APOTEKER INDONESIA SUMATERA UTARA
Praktek profesi
apoteker berlandaskan 3
pilar utama yaitu
E H
I
T U
L
I K
M
K U
U
A M
APA DAN SIAPA
APOTEKER ?
Kemampuan
/keahliannya
Motivasi / Niatnya
Pekerjaannya
Langkahnya
CIRI-CIRI PROFESI APOTEKER
• Ethical (Etis)
• Altruistic
SIX
• Responsible (Tanggung
CHARACTERISTICS jawab)
OF PROFESSIONAL
STYLE
• Theoretical (Teoretis)
• Intellectual
• Committed
ETHICAL STYLE
(MODEL ETIS)
• Berperilaku tulus
• Mencurahkan praktek untuk kepentingan orang lain.
• Menunjukkan motif untuk praktek profesional yang
TIDAK egois
• Menunjukkan rasa hormat terhadap orang lain.
• Menunjukkan sikap positif terhadap rekan kerja,
anak-anak, orang dewasa, dan anggota masyarakat.
RESPONSIBLE STYLE
(MODEL BERTANGGUNG JAWAB)
• Berpikir kritis.
• Memberikan kontribusi terhadap basis
pengetahuan.
• Menunjukkan apresiasi terhadap penelitian dan
teori.
• Menyajikan landasan teoritis gagasan dan
tindakan.
• Mengevaluasi praktek sendiri
INTELLECTUAL STYLE
(MODEL INTELEKTUAL)
• Membaca Jurnal-Jurnal
– Terus mengikuti kemajuan IPTEK.
– Dibaca sekitar dan yang terkait profesi sendiri dan spesialisasi.
• Berinteraksi dengan rekan-rekan untuk mendapatkan perspektif
baru.
– Berpartisipasi dalam konferensi.
– Mendaftar di program secara teratur.
• Berusaha menuju perbaikan diri.
– Mengembangkan kinerja keterampilan.
COMMITTED STYLE
Maka ciri ketiga seorang pekerja profesional adalah sikap melayani secara
tulus dan rendah hati kepada pelanggannya dan nilai-nilai utama profesinya.
4. Mentalitas Pembelajar
• Seorang pekerja profesional memilih dengan sadar satu bidang kerja yang akan
ditekuninya sebagai profesi.
• Pilihannya ini biasanya terkait erat dengan ketertarikannya pada bidang itu,
bahkan ada semacam rasa keterpanggilan untuk mengabdi di bidang tersebut.
Mula-mula, pilihan itu dipengaruhi oleh bakat dan kemampuannya yang
digunakannya sebagai kalkulasi peluang suksesnya di sana. Tetapi kemudian
berkembang sebuah hubungan cinta antara sang pekerja dengan pekerjaannya.
• Seorang profesional, semakin ia menekuni profesinya semakin timbul rasa cinta.
Jadi ciri kelima seorang profesional sejati adalah terjalinnya dedikasi penuh
cinta dengan bidang profesi yang dipilihnya.
6. Mentalitas Kreatif
Jadi ciri keenam seorang pekerja profesional adalah kreativitas kerja yang lahir
dari penghayatannya yang artistik atas bidang profesinya.
7. Mentalitas Etis
• Seorang pekerja profesional, menerima semua konsekuensi pilihannya, baik
manis maupun pahit.
• Profesi apa pun pasti terlibat menggeluti wacana moral yang relevan dengan
profesi itu.. Maka seorang profesional sejati tidak akan menghianati etika
dan moralitas profesinya demi uang atau kekuasaan misalnya. Penghianatan
profesi disebut juga sebagai pelacuran profesionalisme yakni ketidaksetiaan
pada moralitas dasar kaum profesional.
• Jika profesinya dihargai dan dipuji orang, dia juga akan menerimanya dengan
wajar.
• Kaum profesional bukanlah pertapa yang tidak membutuhkan uang atau
kekuasaan, tetapi mereka menerimanya sebagai bentuk penghargaan
masyarakat yang diabdinya dengan tulus.
APOTEKER
APOTEKER “MENJELASKAN DAN
KOMPETEN TENTANG MENGURAIKAN
OBAT DAN FARMAKOTERAPI
KESEHATAN
PENGETAHUAN
•PELAYANAN PROFESI
•PELAYANAN YANG ETIS
APOTEKER
( Ps. 9 )
Seorang Apoteker dalam melakukan pekerjaan kefarmasian harus
mengutamakan kepentingan masyarakat dan menghormati hak asasi
penderita dan melindungi makhluk hidup insani mempertebal rasa saling
mempercayai didalam menunaikan tugasnya.
BAB III. KEWAJIBAN APOTEKER TERHADAP
TEMAN SEJAWAT
1. Setiap Apoteker harus memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana
ia sendiri ingin diperlakukan
2. Sesama Apoteker harus selalu saling mengingatkan dan saling
menasehati untuk mematuhi ketentuan-ketentuan Kode Etik
3. Setiap Apoteker harus mempergunakan setiap kesempatan untuk
meningkatkan kerja sama yang baik sesama Apoteker didalam
memelihara keluhuran martabat jabatan kefarmasian, serta
mempertebal rasa saling mempercayai didalam menunaikan tugasnya
Kewajiban apoteker terhadap teman sejawat
Bab III pasal 10
Seorang apoteker harus memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri
ingin diperlakukan.
Pedoman Pelaksanaan=
1. Setiap apoteker harus menghargai teman sejawatnya, termasuk rekan kerjanya.
2. Bilamana seorang apoteker dihadapkan kepada suatu situasi yang problematik, baik
secara moral atau peraturan perundangan yang berlaku, tentang hubungannya
dengan sejawatnya, maka komunikasi antar sejawat harus dilakukan dengan baik
dan santun
3. Apoteker harus berkoordinasi dengan IAI ataupun Majelis Pembina Etik Apoteker
dalam menyelesaikan permasalahan dengan teman sejawat.
Pasal 11. sesama Apoteker harus selalu saling mengingatkan dan saling menasehati untuk
mematuhi ketentuan ketentuan kode etik
Pedoman Pelaksanaan :
1.Bilamana seorang apoteker mengetahui sejawatnya melanggar
kode etik, dengan cara yang santun dia harus melakukan
komunikasi dengan sejawatnya tersebut untuk mengingatkan
kekeliruan yang ada
2.Bilamana yang bersangkutan sulit untuk menerima, maka dia
dapat menyampaikan kepada pengurus cabang dan atau MPEAD
secara berjenjang
Pasal 12. Setiap Apoteker harus mempergunakan
setiap kesempatan untuk meningkatkan kerja sama
yang baik sesama Apoteker didalam memelihara
keluhuran martabat jabatan kefarmasian, serta
mempertebal rasa saling mempercayai didalam
menunaikan tugasnya
Pedoman pelaksanaannya :
1.Seorang apoteker harus menjalin dan memelihara kerjasama dengan
sejawat apoteker lainnya
2.Seorang apoteker harus membantu teman sejawatnya dalam menjalankan
pengabdian profesinya
3.Seorang apoteker harus saling mempercayai teman sejawatnya dalam
menjalin/memelihara kerjasama
BAB IV. KEWAJIBAN APOTEKER TERHADAP
SEJAWAT PETUGAS KESEHATAN LAINNYA
1. Setiap Apoteker harus mempergunakan setiap
kesempatan untuk membangun dan meningkatkan
hubungan profesi, saling mempercayai, menghargai
dan menghormati sejawat petugas kesehatan lainnya
2. Setiap Apoteker hendaknya menjauhkan diri dari
tindakan atau perbuatan yang dapat mengakibatkan
berkurangnya/hilangnya kepercayaan masyarakat
kepada sejawat petugas kesehatan lainnya
Setiap Apoteker harus mempergunakan setiap kesempatan
untuk membangun dan meningkatkan hubungan profesi,
saling mempercayai, menghargai dan menghormati sejawat
petugas kesehatan lainnya
PEDOMAN PELAKSANAAN
1.Apoteker harus mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan tenaga
profesi kesehatan lainnya secara seimbang dan bermartabat.
2.Bilamana seorang Apoteker menemui hal-hal yang kurang tepat dari
pelayanan profesi kesehatan lainnya, maka Apoteker tersebut harus mampu
mengkomunikasikannya dengan baik kepada profesi tersebut, tanpa yang
bersangkutan harus merasa dipermalukan.
Setiap Apoteker hendaknya menjauhkan diri dari
tindakan atau perbuatan yang dapat
mengakibatkan berkurangnya/hilangnya
kepercayaan masyarakat kepada sejawat petugas
kesehatan lainnya
• Pedoman Pelaksanaan: