Anda di halaman 1dari 24

BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK TYGAS

FAKULTAS KEDOKTERAN Februari 2021


UNIVERSITAS PATTIMURA
MENINGITIS PADA ANAK

Disusun oleh:
Devana Maelissa
NIM. 2018-84-018

Pembimbing :
dr.Vivianty Hartono , Sp.A
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2020
Meningitis adalah suatu peradangan
selaput otak yang disebabkan oleh
bakter, virus, jamur, TB.

DEFINISI
(Sorsa Abebe. Epidemiology of Neonatal Sepsis and Associated Factors Implicated: Observational Study at Neonat
Intensive Care Unit of Arsi University Teaching and Referral Hospital, South East Ethiopia. 2019: 29(3); 342-333)
 
(Pamudji M Kristopher, Kardana I Made. Diagnostic value of mean platelet volume in neonatal sepsis. Paediatr Indo
2019; 59( 6): 293-289)
KLASIFIKASI

VIRUS
TB
BAKTERI
B D
A JAMUR

C
ETIOLOGI BAKTERI

usia 2 bulan - 5 tahun adalah H. influenza

usia > 5 tahun adalah S.pneumonia dan N. meningitis

usia > 5 tahun adalah S. Pneumonia, N. Meningitis, dan H. Influenza

Pedoman Pelayana Klinis ( Ikatan dokter Indonesia) 2009. available on : https://www.idai.or.id/downloads/PPM/Buku-PPM.pdf


ETIOLOGI JAMUR

Cryptococcus neformans

Histoplasma

Blastomyces

Coccidioides

 Perfect JR. Dismukes WE. Dromer F. Golman DL. Graybill JR. Hamill RJ. Clinical Practice Guidelines for the Manangement of Cryptococcal Disease : 2010 Update by the Infctious Diseases
Society of America. 2010. CID 2010:50
FAKTOR RESIKO

immunocompromised

hematogen

Per-kontinuatum

Infeksi Langsung

Pedoman Pelayana Klinis ( Ikatan dokter Indonesia) 2009. available on : https://www.idai.or.id/downloads/PPM/Buku-PPM.pdf


PATOFISIOLOGI

=
SYMPTOMS OF THE DISEASE

● NEONATUS
Tidak khas, lemah, tidak mau
minum, muntah, UUB tegang, RR
tidak teratur

● INFANT
Gejala klasik jarang, demam
muntah, gelisah kejang berulang,
UUB tegang

● CHILDREN
Demam, muntah, nyeri kepala,
penurunan kesadaran, kejang. TRM
+
Pemeriksaan

Riwayat infeksi pada saluran nafas atas atau saluran


cerna, demam, nyeri kepaia, dan meningismus dengan
atau tanpa penurunan kesadaran.
penurunan kesadaran atau iritabilitas, ubun-ubun
Bayi : demam, irritable letargi, malas minum, high yang menonjol, kaku kuduk atau tanda rangsang
pitched cry meningeal lain, kejang, dan defisit neurologik fokal

ANAMNES PEMFIS
IS

Pedoman Pelayana Klinis ( Ikatan dokter Indonesia) 2009. available on : https://www.idai.or.id/downloads/PPM/Buku-PPM.pdf


Cont…

Anamnesis
Riwayat demam kronis, kejang, imunisasi Stadium II
BCG, kontak dengan pasien tuberkulosis tanda rangsang meningeal. Refleks tendon
dewasa. meningkat, refleks abdomen menghilang,
disertai klonus patella pergelangan kaki.

Pemeriksaan fisis

Standium I (inisial) Stadium III


Pasien tampak apatis atau iritabel disertai Pasien koma, TIK meningkat pernapasan
nyeri kepala intermiten., malaise, iregular disertai peningkatan suhu tubuh.
anoreksia, mual dan muntah.
PEMERIKSAAN FISIK
Cont..

3. Pemeriksaan Penunjang

Darah perifer lengkap, biakan darah, LP. CT dan MRI

Lumbal pungsi (LP):


Cairan keruh, jumlah sel 100-10.000/mm3, dengan hitung jenis predominan sel
polimorfonuklear, protein 200 - 500 mg/dl, glukosa < 40 mg/di, pewarnaan gram,
biakan dan uji resistensi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

analisis CSS, kultur darah, pewarnaan


CSS, dan biakan CSS.
PEMERIKSAAN PENUNJANG TB
1. Darah perifer lengkap, gula darah,elektroiit, serum kalsium, natrium, dan kalium
2. Pungsi lumbal cairan serebrospinal jernih atau santokrom, sel meningkat sampai 500
sel/mm3, hitung jenis predominan sel Iimfosit walaupun pada mulanya dapat
polimorfonuklear, protein meningkat sampai 500mg/dl namun giukosa di bawah normal.
3. Pemeriksaan Polymerase C/Iain Reaction (PCR), ELIZA, latex particle agglutination
4. CT scan atau MRI
5. Foto Rontgen dada
6. Uji tuberkulin dapat mendukung diagnosis

Shane Andi, Sánchez Pablo, Stoll Barbara. Neonatal sepsis. [internet]


2017 [cited 2020 Maret 04]. Available from:
https://www.thelancet.com/journals/lancet/article/PIIS0140-6736(17)
31002-4/fulltext
PEMERIKSAAN PENUNJANG JAMUR

CT scan untuk melihat apakah ada bukti peningkatan tekanan


intrakranial

Lumbar pungsi -> Analisa cairan cerebrospinal -> Hitung sel


(Sel Limfosit meningkat, glukosa bervariasi, dan protein
bervariasi). Cairan cerebrospinal dapat berwarna kuning
(Xantochrom)
 Perfect JR. Dismukes WE. Dromer F. Golman DL. Graybill JR. Hamill RJ. Clinical Practice Guidelines for the Manangement of Cryptococcal Disease : 2010 Update by the Infctious Diseases
Society of America. 2010. CID 2010:50
TATALAKSANA
TERAPI BAKTERI
Terapi empirik antibiotik
Neonatus : Ampicilin 150-200 mg/kg/hari setiap 6-8 jam IV atau sefotaksim 150-2000 mg/kg/hari setiap 6-8 jam
IV atau gentamisin 5-7.5 mg/kg/hari setiap 12 jam IV
1-3 bulan: ampisilin 200-400 mg/kgBB/hari setiap 6 jam IV dan sefotaksim 200 mg/kg/hari setiap 6 jam IV atau
seftriakson 100 mg/kg/harisetiap 12 jam IV
>3 bulan : sefotaksim 200 mg/kg/hari setiap 6-8 jam IV atau seftriakson 100 mg/kg/hari setiap 12 jam IV atau
ampisilin 200 mg/kg/hari setiap 6 jam IV plus kloramfenikol 100 mg/kg/hari setiap 6 jam.

Deksametason
Deksametason 0,6 mg/kg/hari dibagi 4 dosis untuk 2 hari pertama (rekomendasi American Academy of
Pediatrics). Dosis awal diberikan sebelum atau pada saat pemberian antibiotik.

Zea-Vera Alonso J Theresa. Challenges in the diagnosis and management of neonatal sepsis. Journal of Tropical Pediatrics, 2015, 61, 1–13
Blatt S. Schroth M. Neonatal Sepsis: Clinical Considerations. Journal of Child Science. 2017; 7: p57-54

TREATMENT TB

\
Pengobatan medikamentosa diberikan sesuai rekomendasi American Academic of Pediatrics
1994, yakni dengan pemberian 4 macam obat selama 2 bulan, dilanjutkan dengan pemberlan
INH dan Rifampisin selama 10 bulan.

Dosis obat antituberkulosis adalah sebagai berikut:

lsoniazid (INH) 5-10 mg/kgBB/hari, dosls maksimum 300mg/hari.


Rifampisin 10-20 mg/kgBB/hari, dengan maksimum dosis 600 mg/harl.
Pirazinamid 20-40 mg/k¢BB/hari, dosls maksimum 2000 mg/harl.
Etambutol 15-25 mg/k¢BB/hari, dosls maksimal 2500mg/ harl.
Prednison 1-2 mg/kgBB/hari, selama 2-3 minggu dilanjutkan dengan tapering-of
TERAPI VIRUS

antiviral seperti acyclovir, diberikan secepatnya ketika didiagnosis herpetic


meningoencephalitis
Acyclovir 10mg/kgbb/8jam
TERAPI JAMUR

Amphotericin B IV dan Flucytosine diberikan selama 2 minggu


Amphotericin B : 0,25 – 1 mg, 2-4 kali seminggu.

Fluconazole minimal selama 8 minggu

 Perfect
 Perfect JR.
JR. Dismukes
Dismukes WE.
WE. Dromer
Dromer F.
F. Golman
Golman DL.
DL. Graybill
Graybill JR.
JR. Hamill
Hamill RJ.
RJ. Clinical
Clinical Practice
Practice Guidelines
Guidelines for
for the
the Manangement
Manangement of
of Cryptococcal
Cryptococcal Disease
Disease :: 2010
2010 Update
Update by
by the
the Infctious
Infctious Diseases
Diseases
Society
Society of
of America.
America. 2010.
2010. CID
CID 2010:50
2010:50
Komplikasi

Efusi subdural Abses otak.

Hidrosepalus
Retardasi menta l
PROGNOSIS

● prognosis buruk
● pasien immunocompromised, gangguan kesadaran, jumlah leukosit CSS yang
rendah, dan infeksi pneumo- kokus.
THANKS!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.
PEMANTAUAN (MONITORING)

TERAPI
Untuk memantau efek samping penggunaan antibiotik dosis tinggi, dilakukan pemeriksaan
darah perifer secara serial, uji fungsi hati, dan uji fungsi ginjal bila ada indikasi.

TUMBUH KEMBANG
Insidens sekuele meningitis bakterialis 9-38%, karena ltu pemeriksaan uji pendengaran harus
segera dikerjakan setelah pulang, selain pemeriksaan klinis neurologis. Pemeriksaan
penunjang lain disesuaikan dengan temuan klinis pada saat ltu.

Anda mungkin juga menyukai