Anda di halaman 1dari 27

RUPTUR UTERI

Anne Loisza, S.S.T., M.Tr.keb

Sarjana Kebidanan 2020


TOPIK PEMBAHASAN

1. Definisi
2. Klasifikasi
3. Penyebab
4. Diagnosis
5. Penatalaksanaan
pendarahan masih merupakan 3 penyebab utama kemati
an maternal (ibu) tertinggi, disamping preeklamsi/eklamsi
dan infeksi.

Pendarahan dalam bidang obstetri dibagi menjadi 3 yait


u, pendarahan pada kehamilan muda (kurang dari 22 mi
nggu), pendarahan pada kehamilan lanjut, pendarahan s
aat persalinan, dan pendarahan pasca persalinan (masa n
ifas)
Ruptur uteri merupakan salah satu bentuk pendarahan p
ada kehamilan lanjut dan pada saat persalinan selain dari
plasenta previa, solusio plasenta, dan gangguan pembek
uan darah.

Pendarahan pada keahmilan lanjut yaitu pendarahan yan


g terjadi pada kehamilan yang lebih dari 22 minggu sam
pai sebelum bayi dilahirkan.
Definisi
Ruptur Uteri adalah robekan atau diskontinuita dinding rahim
akibat di lampauinya daya regang miomentrium.
(Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neon
atal,2011).

Rupture uteri adalah robeknya dinding uterus pada saat kehami


lan atau dalam persalinan dengan atau tanpa robeknya perione
um visceral (Obstetri dan Ginekologi,2012).
Click to add title

Ruptur Uteri adalah robeknya dinding uterus pada


saat kehamilan atau persalinan pada saat umur ke
hamilan lebih dari 28 minggu

Angka kejadian di Indonesia masih tinggi, yaitu ber


kisar 1:92 sampai 1:428 persalinan. Masih tinggi d
ibandingkan dengan negara –negara maju yaitu se
kita 1:1250 sampai 1:2000 persalinan
Pada bayi umumnya meninggal
Apabila saat terjadinya ruptur uteri bayi masih hidup, s
ehingga dilanjutkan dangan laparatomi

Angka kematian janin pada ruptur uteri mencapai 85%


KLASIFIKASI
1. Menurut Keadaan Robek

Ruptur uteri yang hanya


Ruptur uteri bagian dinding uterus yang
inkomplit robek sedangkan lapisan
(subperitoneal) serosa (peritoneum) tetap
utuh.

Ruptur uteri yang selain


Ruptur uteri
dinding uterus robek,
komplit
lapisan serosa juga robek
(transperitone
sehingga dapat berada di
al)
rongga perut.
KLASIFIKASI
2. Menurut Kapan Terjadinya

Pada waktu Pada waktu


kehamilan (Ruptur Persalinan (Ruptur
Uteri Gravidarum) Uteri Intrapartum)

Karena dinding uterus yang ●
Ruptur uteri pada dinding
lemah, uterus baik, tapi bagian

Yang dapat disebabkan oleh terbawah janin tdk maju
bekas SC, bekas mioma uteri, ●
Yang dapat disebabkan oleh:
bekas kuretase/manual versi ekstraksi, ekstraksi
plasenta, sepsis post partum, forcep. Ekstraksi bahu, manual
hipoplasia uteri plasenta
KLASIFIKASI
3. Menurut Lokasinya

Segmen Bawah Kolpoporeksis-


Korpus Uteri Serviks Uteri
Rahim Kolporeksis

Biasanya terjadi pada rahim Biasanya terjadi pada partus Biasanya terjadi pada waktu
yang sudah pernah yang sulit dan lama (tidak melakukan ekstraksi forsep Robekan – robekan
mengalami operasi, seperti maju). SBR tambah lama atau versi dan ekstraksi, di antara serviks
seksio sesarea klasik tambah regang dan tipis dan sedang pembukaan belum
(korporal) atau miomektomi. akhirnya terjadilah ruptur uteri. lengkap. dan vagina
KLASIFIKASI
4. Menurut Etiologinya

Ruptur Uteri Spontan (non violent)


Disebabkan oleh bbrp penyebab persalinan tdk maju

Misal panggul sempit, hidrosefalus, makrosomia, letak lintang, presentasi bokong, hamil ganda dan tumor jalan lahir

Ruptur Uteri traumatika (violent)



Penyebab utama: kecelakaan dan tindakan

Kecelakaan sebagai faktor trauma pada uterus, tdk berhubungan dengan proses kehamilan dan persalinan.

Tindakan : berhubungan dgn kehamilan dan persalinan, misal versi ekstraksi, dorongan, dll

Ruptus uteri jaringan parut


Terjadi karena adanya locus minoris pada dinding uterus akibat jaringan parut bekas operasi pada uterus
sebelumnya
KLASIFIKASI
5. Menurut penyebab terjadinya

Kerusakan ●
Pembedahan pada miometrium: seksio sesaria atau

atau anomali
histerotomi, histerorafia, Miomektomi yang sampai
menembus seluruh ketebalan otot uterus, reseksi pada
kornua uterus atau bagian interstisial, metroplasti.
uterus yang ●
Trauma uterus koinsidental: instrumentasi sendok kuret
atau sonde pada penanganan abortus, trauma tumpul
telah ada atau tajam seperti pisau atau palu, ruptur tanpa gejala
pada kehamilan sebelumnya (silent rupture in previous

sebelum ●
pregnancy).
Kelainan bawaan: kehamilan dalam bagian rahim (born)

hamil
yang tidak berkembang.
KLASIFIKASI Menurut
penyebab terjadinya

Kerusakan ●
Sebelum kelahiran anak: his spontan yang kuat terus

atau menerus, pemakaian oksitosin atau prostaglandin, instilasi


cairan ke dalam kantong gestasi atau ruang amnion,

anomali
trauma luar, versi luar, pembesaran rahim yang
berlebihan
Dalam periode intrapartum: versi ekstraksi, ekstraksi
uterus yang

cunam yang sukar, ekstraksi bokong, anomali jantung


yang menyebabkan distensi yang berlebihan pada

terjadi segmen bawah rahim, tekanan yang kuat pada uterus


saat melahirkan, manual plasenta.

dalam

Cacat rahim yang didapat: plasenta inkreta atau parkreta,
neoplasia trofoblas gastasional, adenomiosis, retroversio
uterus gravidus inkarserata.
kehamilan
PENYEBAB

Pada kehamilan 28 minggu isthmus uteri Saat persalinan kala II apabila bagian Apabila batas tersebut sudah melampaui
berubah menjadi segmen bawah rahim, terbawah tidak mengalami kemajuan pertengahan antara pusat dan simfisis
dan saat kehamilan aterm segmen bawah sementara segmen atas terus berkontraksi maka lingkaran retraksi fisiologis menjadi
rahim berada 1-2 cm diatas simfisis dan makin menebal retraksi patologis (Bandl Ring).

Apabila persalinan tetap tidak ada kemajuan, segmen bawah uterus makin lama makin teregang s
ehingga akhirnya pada suatu saat regangan yang terus bertambah ini melampaui batas kekuatan
jaringan miometrium sehingga terjadilah ruptur uteri
PATHWAY RUPTUR UTERI
DIAGNOSIS
1. Anamnesis

a. Ada riwayat partus lama/macet


b. Riwayat partus dengan manipulasi penolong
c. Riwayat multiparitas
d. Riwayat operasi pada uterus
2. Gambaran Klinis

Didahului dengan gejala:


his kuat terus menerus, nyeri abdomen bagian bawah, nyeri t
ekan, gelisah, nadi dan nafas cepat.
Segmen bawah uterus menegang, nyeri pada perabaan, liga
men rotunda menegang seperti kawat listrik yang tegang, te
bal dan keras terutama sebelah kiri atau keduanya
3. Pemeriksaan Luar

1) Nyeri raba atau tekan dinding perut


2) Perdarahan per vaginam
3) Bagian-bagian janin mudah dipalpasi
4) Adanya cairan bebas intraabdominal
5) Hilangnya gerakan dan DJJ
6) Syok atau takikardia
7) Jika terjadi lebih lama maka akan timbul gejala meteorismus d
an defans muskular yang menguat shg sulit meraba bagian jan
in
4. Pemeriksaan Dalam

Kepala janin yang tadinya sudah jauh turun ke bawah, dengan mudah dapat d
idorong ke atas dan ini disertai keluarnya darah pervaginam yang agak banya
k
Perdarahan per vaginam disertai perdarahan intra abdomen
Kalau rongga rahim sudah kosong dapat diraba robekan pada dinding rahim
dan kalau jari atau tangan kita dapat melalui robekan tadi, maka dapat diraba
usus, omentum dan bagian-bagian janin. Kalau jari tangan kita yang didalam
kita temukan dengan jari luar maka terasa seperti dipisahkan oleh bagian yan
g tipis seklai dari dinding perut juga dapat diraba fundus uteri.
Pada katerisasi urin berdarah
PENATALAKSANAAN

Perbaiki
Laparo
keadaan
umum tomi
1. Perbaiki keadaan umum
a. Pemberian cairan dan darah
b. Beri antibiotika
c. Oksigen
d. Persiapan tindakan laparotomi atau rujukan ke sara
na yang lebih lengkap
2. Laparotomi

a. Histerektomi
dilakukan jika fungsi reproduksi ibu tidak diharapkan lagi, kondi
si buruk yang membahayakan

b. Repair uterus (histerorafi)


dilakukan jika masih mengharapkan fungsi reproduksi
Kondisi klinis stabil, ruptur tidak berkomplikasi
Tindakan aman yang akan dipilih, tergantung dari beb
erapa faktor, antara lain:

 Keadaan umum
 Jenis ruptur, inkompleta atau kompleta
 Jenis luka robekan
 Tempat luka
 Perdarahan dari luka
 Umur dan jumlah anak hidup
 Kemampuan dan keterampilan penolong.
Komplikasi
1) Infeksi post operasi
2) Kerusakan ureter
3) Emboli cairan amnion
4) Kematian maternal
5) Kematian perinatal
TERIMAKASIH
Quiz

• Ceritakan kembali dengan bahasa yang singkat pathway/patofisiologi terjadinya ruptur uteri

Diketik di selembar kertas F4 font 12 spasi 1,5, sertakan identitas diri. Nama file diganti dengan f
ormat EBKGON_NPM_nama Lengkap
Tugas dikirimkan oleh PJ ke email louisann04@gmail.com.
Maksimal TANGGAL 3 April 2021 pukul 12.00 WIB.

Selamat Mengerjakan ^^

Anda mungkin juga menyukai