S DENGAN
GASTROENTERITIS DI PUSKESMAS PA’BENTENGAN KABUPATEN
BANTAENG
FITRI ARMAYANI,S.Kep
220NS1023
PENGKAJIAN
Indentitas:
Nama : An.S
Tempat tanggal lahir : Bantaeng 21 Maret 2011
Umur : 10 tahun
Jenis kelamin:Laki-laki
Agama : Islam
Alamat: Pa’bentengan
Tanggal masuk : 3 februari 2012
Lanjut...
Pada hari rabu,3 februari 2021 pasien datang di puskesmas rawat inap pa’bentengan sekitar jam 9
pagi dengan keluhan BAB encer dengan frekuensi lebih dari 3 kali sejak kemaring dan disertai
nyeri perut,saat di lakukan pengkajian didapatkan hasil pasien BAB encer di sertai nyeri perut.
TTV:
BB :25,5 Kg,
N:100x/i,
P:22x/i,
S: 36,5
Lanjutan...
P: Ibu pasien mengatakan nyeri yang dirasakan anaknya pada saat di tekan
Q: Ibu pasien mengatakan nyeri yang dirasakan ankanya seperti tersayat-sayat
R: Ibu pasien mengatakan nyeri pada bagian abdomen
S: Nyeri yang di rasakan pasien skala 7 dari skala (1-10)
T: Ibu pasien mengatakan nyeri hilang timbuli
TERAPI MEDIS
IVDF 21 Tpm
Domperidon 2x1 1/2
Zinc 1x1
Oralit 2001
Klasifikasi data
subjektif objektif
• Pasien tampak lemah
1. Ibu pasien mengatakan anaknya BAB ENCER • Mukosa bibir tampak kering
• Observasi TTV
2. Ibu pasien mengatkan anaknya merasa nyeri perut • BB:25,5 kg
• N:100X/i
3. Ibu pasien mengatakan anaknya mual dan muntah • P:22x/i
• S:36,5 c
• PQRST
P: Ibu pasien mengatakan nyeri yang dirasakan
anaknya pada saat di tekan
Q: Ibu pasien mengatakan nyeri yang dirasakan
ankanya seperti tersayat-sayat
R: Ibu pasien mengatakan nyeri pada bagian abdomen
S: Nyeri yang di rasakan pasien skala 7 dari skala (1-
10)
T: Ibu pasien mengatakan nyeri hilang timbuli
Analisa Data
Data focus Etiologi Masalah keperawatan
Ds: Gestroenteritis akut (diare)
Ibu pasien mengatakan anaknya
BAB encer lebih dari 3 kali dan
muntah BAB sering dengan konsistensi
Ibu pasien mengatakan anaknya encer
malas makan
Do : cairan yang keluar banyak
Pasien tampak lemah
Resiko kekurangan Volume cairan
Mukosa kulit bibir tampak kering Dehidrasi
berhubungan dengan dehidrasi
Adanya suara hiperaktif pada pada
pemeiksaan auskultasi pada
abdomen Resiko Kekurangan volume
Observasi TTV cairan
BB : 25,5kg
N : 20x/i
P : 22x/i
S :36,5̊ C
Data focus Etiologi Masalah keperawatan
DS:
-ibu pasien mengatakan anaknya nyeri pada
bagian abdomen
- Ibu pasien mengatakan anaknya nyeri perut
saat di tekan
Ibu pasien mengatakan nyeri yang dirasakan
anaknya seperti tersayat-sayat Gestroenteritis akut (diare)
DO:
Pasien tampak meringis
Pasien tampak gelisa
TTV BAB sering dengan konsistensi
TB : 110 cm
BB : 25,5 kg encer
N : 20x/i
S : 36,5 ºc
Nyeri berhubungan dengan reflex
P : 22x/i spasme otot dindin perut
P: Ibu pasien mengatakan nyeri yang
Reflex spasme otot dinding perut
dirasakan anaknya pada saat di tekan
Q: Ibu pasien mengatakan nyeri yang
dirasakan ankanya seperti tersayat-sayat Nyeri
R: Ibu pasien mengatakan nyeri pada bagian
abdomen
S: Nyeri yang di rasakan pasien skala 7 dari
skala (1-10)
T: Ibu pasien mengatakan nyeri hilang timbul
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL
1.Resiko kekurangan Volume cairan Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tanda-tanda vital
berhubungan dengan dehidrasi keperawatan selama 1x24 jam. Volume 2. Monitor status hidrasi
Ds: cairan adekuat dengan kriteria hasil: (Kelembaban membran mukosa)
Ibu pasien mengatakan anaknya BAB Mempertahankan volume output 3. Dorong keluarga untuk membantu
encer lebih dari 3 kali dan muntah sesuai dengan usia dan bb urine pasien makan
Do : normal, ht normal 4. Kolaborasi pemberian cairan IV
Pasien tampak lemah Tindakan ada tanda-tanda dehidrasi, dan obat
Mukosa kulit bibir tampak kering baik membrane mukosa lembab tidak
pemeiksaan auskultasi pada abdomen ada rasa haus yang berlebihan
Observasi TTV S: Ibu pasien mengatakan masih BAB
BB : 25,5kg encer
N : 20x/i O : Pasien tampak lemas
P : 22x/i A: Masalah resiko kekurangan
S :36,5̊ C volume cairan belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi
2.Nyeri berhubungan dengan reflex spasme Setelah dilakukan intervensi selama 1. Observasi tanda-tanda vital
otot dindin perut
1x24 jam diharapkan nyeri dapat 2. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
DS: berkurang
frekuensi, kualitas, intensitas
-ibu pasien mengatakan anaknya nyeri pada Kriteria hasil :
bagian abdomen Pasien mengungkapkan nyeri yang nyeri.Identifikasi skala nyeri
- Ibu pasien mengatakan anaknya nyeri perut saat
di tekan dirasakan berkurang atau hilang 3. Identifikasi respon nyeri nonverbal
Ibu pasien mengatakan nyeri yang dirasakan Pasien tidak menyeringai kesakitan 4. Berikan posisi nyaman
anaknya seperti tersayat-sayat TTV dalam batas normal 5. Tingkatkan istirahat
DO:
Pasien tampak meringis
Intensitas nyeri berkurang (skala nyeri
Pasien tampak gelisa berkurang 1-10)
TTV Menunjukkan rileks, istirahat, tidur,
TB : 110 cm peningkatan aktivitas dengan cepat
BB : 25,5 kg
N : 20x/i
S : 36,5 ºc
P : 22x/i
P: Ibu pasien mengatakan nyeri yang dirasakan
anaknya pada saat di tekan
Q: Ibu pasien mengatakan nyeri yang dirasakan
ankanya seperti tersayat-sayat
R: Ibu pasien mengatakan nyeri pada bagian
abdomen
S: Nyeri yang di rasakan pasien skala 7 dari skala
(1-10)
T: Ibu pasien mengatakan nyeri hilang timbuli
Implementasi Hari pertama
Dx Keperawatan Waktu Implementasi Waktu Evaluasi
2. Nyeri berhubungan dengan reflex spasme 09.15 Mengobservasi tanda-tanda vital S: Ibu pasien mengatakan masih BAB encer
otot dindin perut Hasil:
BB : 25,5 kg O : Pasien tampak lemas
DS: N : 108x/i A: Masalah resiko kekurangan volume cairan
-ibu pasien mengatakan anaknya nyeri pada 09.25 S : 36,5 ºc
bagian abdomen P : 22x/i belum teratasi
- Ibu pasien mengatakan anaknya nyeri perut
MengIdentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, P : Lanjutkan Intervensi
saat di tekan
Ibu pasien mengatakan nyeri yang dirasakan 09.35 frekuensi, kualitas, intensitas nyeri.Identifikasi skala 1. Observasi tanda-tanda vital
anaknya seperti tersayat-sayat nyeri
Hasil: 2. Monitor status hidrasi (Kelembaban
DO:
Pasien tampak meringis P: Ibu pasien mengatakan nyeri yang dirasakan anaknya pada membran mukosa)
saat di tekan
Pasien tampak gelisa 08:60
Q: Ibu pasien mengatakan nyeri yang dirasakan ankanya seperti 3. Dorong keluarga untuk membantu pasien
TTV tersayat-sayat
TB : 110 cm R: Ibu pasien mengatakan nyeri pada bagian abdomen makan
BB : 25,5 kg 09.45 S: Nyeri yang di rasakan pasien skala 7 dari skala (1-10) 4. Kolaborasi pemberian cairan IV dan obat
N : 108x/i T: Ibu pasien mengatakan nyeri hilang timbuli
S : 36,5 ºc MengIdentifikasi respon nyeri nonverbal
P : 22x/I Hasil:
P: Ibu pasien mengatakan nyeri yang dirasakan
anaknya pada saat di tekan Pasien tampak meringis
Q: Ibu pasien mengatakan nyeri yang dirasakan Meberikan posisi yang nyaman
ankanya seperti tersayat-sayat Hasil :
R: Ibu pasien mengatakan nyeri pada bagian Pasien tampak berparin dengan menekuk
abdomen Meningkatkan istirahat
S: Nyeri yang di rasakan pasien skala 7 dari
skala (1-10) Hasil:
T: Ibu pasien mengatakan nyeri hilang timbuli Pasien tampak istiraha
TERIMAKASIH