Anda di halaman 1dari 39

Laporan Kasus

KEHAMILAN EKTOPIK TE
RGANGGU

dr. Amanda Isramulniasih

Pembimbing: dr. Mofrilindo, Sp,OG

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


RSUD KOTA DUMAI
2019
PENDAHULUAN

• Kehamilan ektopik  keadaan emergens


i kehamilan trimester pertama.

• Kehamilan di luar rongga rahim atau keh


amilan di dalam rahim yang bukan pada
tempat seharusnya.

• Wanita dalam masa reproduksi dengan g


angguan atau keterlambatan haid disert
ai dengan nyeri perut bagian bawah 

• Terbanyak terjadi di daerah tuba, khusus


nya di ampulla dan isthmus
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Kehamilan dimana sel telur yang dibuahi ole
h spermatozoa berimplantasi dan tumbuh
diluar endometrium kavum uterus

Definisi
Epidemiologi
• Kehamilan ektopik lebih sering di temukan pada
wanita kulit hitam dari pada wanita kulit putih. Pe
rbedaan ini diperkirakan karena peradangan pelvi
s lebih banyak ditemukan pada golongan wanita k
ulit hitam.
• Kehamilan ektopik banyak terdapat bersama den
gan keadaan gizi buruk dan keadaan kesehatan ya
ng rendah, maka insidennya lebih tinggi di Negara
sedang berkembang dan pada masyarakat yang b
erstatus sosio-ekonomi rendah
FAKTOR RISIKO
Riw. Kehamilan yang berhubungan dengan risiko
Riwayat kehamilan

kehamilan ektopik adalah kehamilan ektopik,


jelek abortus berulang dan mola


Sepertiga sampai separuh dari pasien dengan
Riwayat infeksi pelvis kehamilan ektopik mempunyai riwayat infeksi
pelvis sebelumnya


Pemakaian AKDR
Faktor lain ●
Riw. Operasi tuba

Merokok
KLASIFIKASI
Berdasarkan lokasi :
Tuba Fallopii (pars intersiti
alis,pars ampularis, isthmu
s, fimbriae dan infundibulu
m)
Uterus
Ovarium
Intraligamenter
Abdominal
Kombinasi kehamilan didal
am dan diluar uterus
PATOGENESIS

 Hasil konsepsi mati dini dan diresorpsi


 Abortus ke dalam lumen tuba
 Ruptur dinding tuba
JENIS KEHAMILAN EKTOPIK
Pars interstisial ●
Ovum bernidasi pada pasr interstisial tuba.
tuba

Kehamilan ●
Berlangsung bersamaan dengan
ektopik ganda kehamilan intrauterin


Ditegakkan berdasar 4 kriteria dari
Kehamilan Ovarial spigelberg

Kehamilan ●
Ovum berimplantasi didalam kavum servikal, kemudian
terjadi perdarahan tanpa nyeri pada kehamilan muda.
servikal

Kehamilan ●
Umumnya terjadi setelah ruptur tuba atau abortus tub dan
selanjutnya janin dapat tumbuh terus karena mendapat cukup
ektopik kronik zat-zat makanan dan oksigen dari plasenta
GAMBARAN KLINIS
• Nyeri perut
• Amenore
• Perdarahan pervaginam
• Syok karena hipovolemi
• Pembesaran uterus
• Teraba tumor dalam rongga panggul
• Gangguan BAK
• Keluhan gastrointestinal
DIAGNOSA
Anamnesis: keluhan terlambat haid,gejala subjektif ke
hamilan muda, nyeri perut bagian bawah, nyeri bahu,
dan kadang-kadang tenesmus, Perdarahan pervagina
m

Pemeriksaan umum: tampak pucat dan kesakitan, tan


da syok. Palpasi perut : tegang, sedikit menggembung
dan nyeri tekan

Pemeriksaan Ginekologi:Perabaan serviks dan gerakk


annya menyebabkan nyeri,uterus membesar dan kada
ng-kadang teraba tumor disamping uterus,Kavum Dou
glas teraba menonjol dan nyeri raba
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Tes kehamilan
• Dilatasi kerokan
• Laparoskopi
• Ultrasonografi
• Douglas Punksi (kuldosintesis)
DIAGNOSIS BANDING
• Abortus imminens
• Infeksi pelvis
• Abortus
• Tumor ovarium
• Ruptur korpus luteum
Penatalaksanaan

• Tindakan bedah :radikal (salpi


ngektomi) atau konservatif (sal
pingotomi) dengan jalan lapar
askopi atau laparatomi
Medikamentosa
 Methotrexate (MTX)
o (merusak sel-sel trofoblas terminas
i kehamilan )
o Pemberian dosis tunggal (50 mg/KgBB) at
au multiple (dikombinasi dengan leukovo
rin)
o ES: gangguan fungsi hepar, stimatitis dan
gastroenteritis
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien

• Nama : Ny. J
• Usia : 35 tahun
• Agama : Islam
• Pendidikan: SMA
• Pekerjaan : Ibu rumah tangga
• Alamat : Jl. Cek Porek
• No. RM : 453667
Keluhan Utama:
Nyeri di seluruh
lapang perut

Riwayat
Penyaki
t
Sekaran
g:
Pasien
datang
dengan
keluhan
nyeri
diseluru
h
lapang
perut
sejak 3
hari
yang
lalu,
nyeri
awalnya
muncul
di perut
bagian
bawah
lalu
menjala
r hingga
ke
seluruh
lapang
perut.
Nyeri
dirasaka
n
seperti
ditusuk-
tusuk
dan
terus
meneru
s.
Pasien
juga
mengel
uhkan
adanya
perdara
han
pervagi
nam
yang
dirasaka
n
pasien
sejak 10
hari
terakhir.
perdara
han
yang
keluar
hanya
sedikit-
sedikit
berupa
flek-
flek,
dan
berwar
na
kehitam
an.
Pasien
juga
mengel
uh mual
muntah
. Pasien
mengak
u
menggu
nakan
KB
implan
±2
tahun
ini.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien tidak pernah mengalami hal ini sebelumnya
dan pasien menyangkal memiliki penyakit-penyakit l
ain

Riwayat Penyakit Keluarga :


 Keluarga pasien tidak ada yang mengalami
hal serupa
Riwayat menstr
uasi Riwayat Obstetri
• 2009. Aterm. Spontan. Bidan.
• menarche usia 12 tah perempuan. BB 3500 gr. Hidu
un p
• lama haid 7 hari deng • 2014. Aterm. Spontan. Bidan .
an 2-3 kali ganti pemb Laki-laki. BB 3400 gr. Hidup
alut • 2015. Aterm. Spontan. Bidan.
• HPHT ? - 12 - 2019 Perempuan. BB 3400 gr. Hidu
p
• 2017. Aterm. Spontan. Bidan.
Perempuan. BB 2500 gr. Hidu
p

Riwayat Pernikahan: Menikah 1x usia 24 tahun


Riwayat KB: Implant
Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

• Berat badan : 65 kg, tinggi badan : 155 cm


• Keadaan Umum : baik
• Kesadaran: Compos Mentis, GCS E4V5M6

Tanda Vital
• Tekanan Darah : 130/80 mmHg
• Frekuensi Nadi : 100x/menit, regular, kuat angka
t
• Frekuensi Nafas : 22x/menit, regular
• Suhu: 36,8oC
Kepala dan Leher
• Normocepali, CA-/-, Si-/-,
• KGB dan Kelenjar tiroid tidak teraba
membesar

Thorax
• Cor: BJ I II Reguler, Gallop (-), Murmur (-)
• Pulmo: SN vesikuler, wheezing -/-,
ronkhi -/-

Abdomen
• Datar, supel, bising usus (+)
• Nyeri tekan abdomen bagian bawah
• Defans muskular (-)
Ekstremitas Atas
• Edema -/-
• Akral hangat -/-

Ekstremitas Bawah
• Edema -/-
• Akral hangat -/-
Status Ginekologis
• Inspeksi: perut tampak datar, tidak ada ballotement
• Palpasi: fundus uteri sulit dievaluasi, nyeri tekan (+)
• Pemeriksaan dalam : vulvovagina normal, tidak ada
pembukaan, nyeri goyang portio (+), forniks posteri
or agak menonjol, nyeri tekan forniks posterior (+),
pengeluaran darah (+) berwarna merah kehitaman.
• Inspekulo : tidak dilakukan
Hasil Laboratorium

Tanggal 28-02-2020
(03.30)
Hb 11,1
Urine
Hct 33% Tanggal 28-02-2020
Leukosit 13.700 Leukosit 6-10
Eritrosit 15-20
Trombosit 256.000 Warna Kuning
Kejernihan keruh
pH 5,5
Protein 1+
Test +
kehamilan
Diagnosa Kerja sementara
Susp. Abortus imminens

Diagnosa banding
KET
Penatalaksanaan
•IVFD RL 20 tpm
•Pronalges supp 2
•Paracetamol 3 x 500 mg tab
•Anjuran USG
OBSERVASI DIRUANGAN
WAKTU OBSERVASI
S: nyeri perut (+), perdarahan (+).
28-02-
Tanda vital : TD : 120/70 mmhg, N: 78x/menit, RR : 26x/menit, T: 36,5 oC, Anemis (-/-)
2020 Pemeriksaan fisik :
Abdomen
Inspeksi : datar
Palpasi : supel, nyeri tekan (+)
Auskultasi : BU (+) normal
(09.37) Lab :
 Hb: 9.9
 Leukosit :18.800
 Trombosit : 212.000
 Golongan darah : B+
 Rhesus : positif
 Masa perdarahan : 3 menit
 Masa pembekuan : 4 menit
 GDR: 87 mg/dl
 SGOT : 15 mg/dl
 SGPT : 15 mg/dl
 Ureum : 12 mg/dl
 Creatinin : 0,2 mg/dl
 HbsAG : Negatif
USG
WAKTU OBSERVASI

Hasil USG
Kesan: tampak koleksi cairan di rongga abdomen ec.
Susp KET
Dx: KET

Pukul 18.50 Dilakukan laparotomi cito


Tatalaksana Post OP:
 Inj. Cefotaxim 1 gr/12 jam
 Inj. Kalnex 1 amp/ 8 jam
 Inj. Omeprazol 1 vial/8 jam
 Pronalges supp/8 jam
 Paracetamol 500 mg 3 x 1 tab
FOLLOW UP RUANGAN
Waktu Follow up
29-02-2020 S: nyeri luka operasi (+)
O: Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital:
TD = 120/80 mmHG RR : 20 x/I
N = 80 x/i T : 36,8 oC
Bising Usus (+) kesan normal)
Perdarahan lewat jalan lahir sedikit
A: Post Op laparotomi
P:
 Inj. Cefotaxim 1 gr/12 jam
 Inj. Kalnex 1 amp/ 8 jam
 Inj. Omeprazol 1 vial/8 jam
 Pronalges supp/8 jam
 Paracetamol 500 mg 3 x 1 tab
Waktu Follow up
01-03-2020 S: nyeri luka operasi (+)
O: Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital:
TD = 110/70 mmHG RR : 22 x/I
N = 82 x/i T : 36,5 oC
Bising Usus (+) kesan normal)
Perdarahan lewat jalan lahir sedikit
A: Post Op laparotomi
P:
 Inj. Cefotaxim 1 gr/12 jam
 Inj. Kalnex 1 amp/ 8 jam
 Inj. Omeprazol 1 vial/8 jam
 Pronalges supp/8 jam
 Paracetamol 500 mg 3 x 1 tab
Waktu Follow up
02-03-2020 S: nyeri luka operasi (+) berkurang
O: Keadaan umum : Baik, Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital:
TD = 100/60 mmHG RR : 20 x/I
N = 81 x/i T : 36,3 oC
Bising Usus (+) kesan normal)
A: Post Op laparotomi
P:
 Cefixime 2 x 100 mg tab
 Asam mefenamat 3 x 1 tab
 Hemafort 1 x 1 tab
Cek Lab ulang
Hasil:
 Hb: 10,4 gr/dl
 Leukosit :14.600
 Trombosit : 298.000

03-03-2020 S: nyeri luka operasi (-)


O: Keadaan umum : Baik, Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital:
TD = 100/60 mmHG RR : 20 x/I
N = 80 x/i T : 36,5 oC
Bising Usus (+) kesan normal)
A: Post Op laparotomi
P:
 Cefixime 2 x 100 mg tab
 Asam mefenamat 3 x 1 tab
 Hemafort 1 x 1 tab
Pasien dibolehkan pulang
PEMBAHASAN
• Diagnosis kehamilan ektopik terganggu (KET) dapat dit
egakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik da
n pemeriksaan penunjang.
Anamnesis
Teori Kasus
Definisi Faktor resiko :
Kehamilan ektopik terganggu : - Usia 35 tahun
Suatu keadaan dimana implantasi hasil
konsepsi terjadi diluar cavum endometrium
Faktor Resiko :
- kerusakan dan disfungsi tuba, riwayat
operasi, riwayat sterilisasi, riwayat
infeksi, riwayat penggunaan hormon
progesterone dan AKDR.
- Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya
- Usia 35 tahun atau lebih
- Perokok
Teori Kasus
Keluhan : Keluhan :
 Amenorea  Amenorea
 Nyeri perut bawah  Perdarahan pervaginam
bersifat tajam, hampir 10 hari
diseluruh regio.  Nyeri perut bawah
 Perdarahan pervaginam kanan, menjalar ke
 Darah berwarna seluruh lapanga perut
coklat/kehitaman  Darah berwarna
 Keluhan gastrointestinal kehitaman
 Nyeri saat menarik nafas  Mual-muntah
dan sesak
 Pusing
Pemeriksaan fisik
Teori Kasus
Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik :
 Anemis  Anemis (+), Hb : 9,9 gr/dl
 Nyeri tekan abdomen  Nyeri tekan abdomen
 Uterus membesar  Tinggi fundus sulit
 VT : nyeri goyang porsio dievaluasi
(+), forniks posterior  VT : vulvovagina normal,
menonjol dan nyeri pada tidak ada pembukaan, nyeri
penekanan. goyang portio (+), forniks
posterior agak menonjol,
nyeri tekan forniks
posterior (+), pengeluaran
darah (+) berwarna merah
kehitaman.
Pemeriksaan penunjang

Teori Kasus
Pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan penunjang :
 Darah Lengkap  Darah lengkap  Hb:
 Test kehamilan 69,9, HCT : 29%,
 HCG- leukosit : 18.800,
 USG trombosit : 212.000
 Dilatasi /kerokan  Test kehamilan : (+)
 Kuldosintesis
 Laparoskopi
Penatalaksanaan
Teori Fakta
Penatalaksaan : Penatalaksaan :
1) Pembedahan Dilakukan pembedahan yaitu
Laparotomi laparotomi dengan pengeluaran
2) Medikamentosa massa konsepsi serta
Methotrexate salpingooforektomi dekstra
Medikamentosa tidak
dilakukan, kondisi pasien tidak
sesuai kriteria.
KESIMPULAN
• Kehamilan ektopik adalah setiap kehamilan yang terjadi di lua
r kavum uteri. Kehamilan ektopik merupakan keadaan emerg
ensi yang menjadi penyebab kematian maternal selama keha
milan trimester pertama. Tempat tersering mengalami implan
tasi ekstrauterin adalah pada tuba Falopii (95%).
• Pasien Ny.J, 35 tahun datang dengan keluhan nyeri perut
bawah dan menjalar keseluruh lapang perut sejak 3 hari sebel
um masuk rumah sakit serta perdarahan pervaginam,. Berdas
arkan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunj
ang di tegakkan diagnosis Kehamilan Ektopik Terganggu, diput
uskan untuk dilakukan laparotomi dan dilakukan salpingoofor
ektomi dekstra. Pasien dipulangkan dengan kondisi baik dan d
isarankan kontrol ke poliklinik kandungan. Secara umum, alur
penegakkan diagnosis dan penatalaksaan sudah tepat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai