Anda di halaman 1dari 9

INTELEGENSI DAN

KREATIFITAS
Yongwan Nyamin
Intelegensia dan Kreatifitas serta
psikotes
a. Intelegensi, dalam bahasa psikologi sebagai kecerdasan atau
kecakapan. Intelegensia merupakan kecakapan umum, sedangkan
Bakat sebagai kecakapan khusus
intelegensia dapat diukur, dan ukuran kapasitasnya disebut IQ
(Intelegency Quatent), biasanya dapat bentuk angka2 dan
menggambarkan penjabaran secara relatif hasil pelaksanaan tes. IQ
membandingkan prestasi seseorang dengan orang lain yang
umurnya sama.
MA M.A = Usia Mental
-------- x 100 C.A = Usia kronologis
CA

MA
IQ = -------- Dan direvisi Lewis Termant tahun 1877 - 1956
CA
 IQ orang bisa berubah disaat tertentu, namun naik angkanya relatif kecil
dan cenderung stabil.
 IQ dipengaruhi oleh faktor-faktor : herediter. Lingkungan, kematangan,
time atau maturation (H.E.M/T)
 Intelegensia atau kecerdasan diartikan sebagai menghubung atau
menyatukan satu dengan yang lain, dapat merespon dengan adanya
stimulus
 Therman (1956) mengartikan intelegency sebagai ability atau
berhubungan dengan hal-hal yang abstrak, konkrit/kecakapan
 Menurut Therman intelegency adalah :
- General ability / kecakapan umum (Faktor G)
- Special ability / kecakapan khusus (Faktor S)
Rumusnya :
P=G+S
 Thurston intelegency merupakan G faktor yaitu : spatial relation/s,
perceptual speed/p, verbal comphehencial/V, word fluency/w,number
facility/n, associative memory/m, induktion/1 )
 Menurut Thertone, faktor-faktor itu berkombinasi satu sama lainnya
hingga menghasilkan tindakan/perbuatan yang intelegensi
 Sperman : integelency ditentukan oleh G dan S
faktor
Intelegensi seseorang juga sangat dipengaruhi
oleh cara berpikir, ingatan/nuraninya dan juga
dipengaruhi oleh pengalaman, sikap dan
kepribadian
 Karakteristik umum intelegensi :
1. Kemampuan untuk belajar dan mengambil manfaat dari
pengalaman
2. Kemampuan untuk berpikir dan menalar atau abstrak
3. Kemampuan untuk beradaptasi terhadap hal-hal yang
timbul dari perubahan dan ketidak pastian lingkungan
4. Kemampuan untuk memotivasi diri guna menyelesaikan
secara tepat tugas-tugas yang perlu diselesaikan
Kreatifitas
 Kreatifitas adalah suatu kemampuan memecahkan persoalan yang
memberikan orang tersebut menciptakan ide-ide asli/murni/adaptif
fungsi kegunaannya secara penuh berkembang
 Kreatifitas berhubungan erat dengan motivasi, pengalaman, dan
dipengaruhi oleh IQ seseorang, cara berpikir dan ingatan serta dicirikan
dengan adanya hasil yang baru.
 Kreatifitas akan mati atau tidak berkreatif bila seseorang di didril atau
didikte , tidak diberikan kesempatan untuk menyumbang akan
pikirannya
 Kreatifitas banyak dipengaruhi oleh minat dan emosi seseorang
 Kondisi distres, kreatifitas tidak akan muncul
 Kerja dari STM(ingatan jangka pendek) ke LTM (ingatan jangka
panjang) dimunculkan kembali dalam bentuk kreatifitas melakukan
(baik reharsal/retrival) harus baik.
 Kreatifitas dapat dilihat lewat hasil atau output/keluaran yang sudah
diwujutkan.
Hubungan intelengensia dan
kreatifitas
 IQ dan kreatifitas mempunyai hubungan yang
dan terkait tanpa dapat dipisahkan, kreatiftas
erat
berkembang karena faktor dominan intelegensia.
Kamum Debil, Embesil dan Ideot tentu kreatifitasnya
tidak setinggi kaum jenius
 Faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap
kreatifitas : kecakapan, bakat, sikap, minat serta
perasaan dan kepribadian.
 Motivasi kreatifitas seseorang dengan menguasai
teori pemecahan masalah(problem solving), serta
ras ingin tahu yang besar
 Persepsi/tanggapan dan ingatan tentu akan
mempertajam lajunya kreatifitas
Ukuran-ukuran IQ (intelegency Quatent)
 Tokoh lain yang juga mengukur intelegensi adalah Wechsler (WAIS) wachsler
Adul Inteleegency Scale.
Ukuran intelegensi sbb :
0 – 25 ( Ideot)
25 – 50 ( Debil )
50 - 75 ( Embesil)
75 - 90 ( Boderlin)
90 - 100 (Rata-rata)
100 – 115 (Rata normal)
115 – 129 (Diatas Rata-rata)
129 – 140 (Superior / genius)
140 keatas ( sangat genius
 Menurut Harriman, klasifikasi IQ adalah :
Very Superior 130 keatas IQ
Sperior 120 – 129 IQ
Bright Normal 110 – 119 IQ
Average 90 – 109 IQ
Dull Normal 80 – 98 IQ
Boderline 70 – 79 IQ
Mental Defectif 69 – kebawag IQ
IQ dan Kreatifitas hubungan dgn belajar
 Seseorang dengan IQ wilayah Superior (kaum jenius) tentu
dalam proses belajar, menyerap bahan pelajaran lebih cepat
dari kaum normal, imperior intelegensinya
 Hubungan intelegensi dengan belajar sekolah : kaum
genius/superior harus disekolah anak berbakat, sedangkan
kaum imperior sekolah di SLB (Tuna Grahita)
 Intelegensi rata-rata normal keatas biasanya dalam acuan
kecakapannya mampu menyelesaikan sekolahnya sampai
dengan S1 dan S2. kaum bordeline/bodoh dengan IQ 80 – 90
diprediksikan menyelesaikan pelajaran sampai tingkat SD.
 Intelegensi, kreatifitas dan sikap belajar seseorang tentunya
berhubungan sangat erat dan kuat
 Sikap dalam berperilaku, disiplin dengan etika tinggi sebab dia
sangat kreatif sehingga kepercayaan dirinya mantap dan tinggi,
ditambah wawasan yang sangat baik dan luas, karena
intelegensinya tinggi.
Faktor yang berpengaruh terhadap IQ dan
Kreatifitas seseorang :
 Selain faktor intrinsik seseorang ( bakat, minat, kepribadian dan
perasaan), tentu faktor ekstrinsik dan faktor fisik seseorang itu
sendiri sangat berpengaruh
 Faktor ektrinsik seseorang adalah adat, budaya dan sosialisasi
seseorang.
 Gizi makanan juga faktor yang dapat berpengaruh terhadap
individu
 Kebiasaan, sikap dan kepribadain seseorang tentu akan
berpengaruh terhadap IQ
 Faktor lingkungan dan pendidikan juga berpengaruh terhadap
Intelegensia dan kreatifitas, bila seorang anak ingin dipupuk
kreatifitasnya, beri rangsangan untuk mengembangkan ideal
alam pikirnya, jangan sekali-kali ditekan untuk memenuhi ide fix
orang tunya, ciptakan lingkungan yang merangsang untuk
berkreatifitas anak
 Bila anak nampak bakatnya, orang tua tinggal membentangkan
kesempatan bagi putranya untuk ajang pengeluaran bakat yang
diwarnai dengan kreatifitas dan kemampuannya.

Anda mungkin juga menyukai