K5 - Kuliah Penyakit Kulit Karena Virus DR Nelva Dan Penyakit Infeksi Kulit Oleh Karena Parasit DR Sal (DESKTOP-QHL1ESB's Conflicted Copy 2019-02-21)
K5 - Kuliah Penyakit Kulit Karena Virus DR Nelva Dan Penyakit Infeksi Kulit Oleh Karena Parasit DR Sal (DESKTOP-QHL1ESB's Conflicted Copy 2019-02-21)
1. Inokulasi langsung :
Veruka, M.kontagiosum,
Herpes simpleks primer
2. Infeksi sistemik :
Varisela, Morbili, HIV/AIDS
3
Group virus yg menyebabkan penyakit kulit & kelamin
4
Varisela
(Chicken Pox = Cacar air)
Etiologi : Varicella Zoster Virus (VZV)
Insiden : sering pada anak-anak
Masa inkubasi : 14-15 hari
Epidemiologi :
- seluruh dunia
- penularan melalui trak.resp. & kontak lgs
- waktu penularan: bbrp hr terakhir MI s/d
± 5 hr stlh timbul erupsi kulit
Gambaran Klinik
Stadium Erupsi
- makula eritema papula vesikula
pustula krusta (perubahan ruam sangat
cepat 8-12 jam)
- timbul lesi tidak serentak polimorf
6
• Dasar dikelilingi daerah eritema tdk teratur
• Letak superfisial (tear drops = tetesan air)
• Dinding tipis transparan mudah pecah
• Ø 2-3 mm
• Cairan jernih keruh mengering dimulai di bagian
sentral lekukan (umbilikasi)
• Dpt terjadi pada mukosa mulut,mata, badan, wajah,
ekstremitas dan kulit kepala
• Distribusi : sentral badan menyebar secara
sentrifugal ke ekstremitas dan muka 7
Patogenesis
8
Diagnosis :
Gambaran klinis
Pemeriksaan laboratorium :
Tes Tzanck
Mikroskop elektron
Histopatologi
Tes serologik
Impetigo
Skabies
Ekzema herpetikum
Dermatitis herpetiformis
Gigitan serangga
Urtikaria papular
Moluskum kontagiosum
10
Komplikasi
Meningoensefalitis
Komplikasi mata:konjungtivitis,keratitis
11
Penatalaksanaan
1. Istirahat
2. Simtomatis
demam antipiretik,
jangan golongan salisilat oleh karena dapat timbul
sindrom Reye (ggn. SSP, ggn. hati, edema serebral)
gatal antihistamin
12
3. Topikal
- bedak salisil 2% vesikel belum pecah
- salap antibiotik bila sdh pecah/krusta
- kompres lar. Burowi 1:20
4. Antivirus
- efektif < 24 jam setelah erupsi
- Asiklovir : bayi/anak : 4x20 mg/kgBB (5-7 hr)
dewasa : 5x800 mg/hr (5-7 hr)
- Valasiklovir : 3x1000 mg/hr (7 hr)
- Famsiklovir : 3x250 mg/hr (7 hr)
13
Prognosis :
Imunokompeten baik
Imunokompromis jelek
14
Neonatal Varicella:
Angka kematian:35%
1. Hindari penderita
2. Vaksinasi :
- mencegah komplikasi
- bila terkena, gejala lebih ringan
16
Herpes Zoster (HZ)
(= zoster = shingles)
17
Insidens
Epidemiologi
18
Patogenesis :
19
Gejala Klinis :
Gejala konstitusi : ±
Pada kulit : rasa panas,rasa terbakar,nyeri
20
21
Bentuk Klinis HZ yang lain:
22
Komplikasi
Neuralgia pasca HZ
Gangren superfisialis
Infeksi sekunder
HZ diseminata/generalisata
Komplikasi sistemik:
endokarditis,meningoensefalitis,
paralisis saraf motorik 23
Penatalaksanaan
I. Topikal
24
II. Sistemik
25
Usia > 50 tahun
26
B. Penderita dengan Gangguan
Imunologis
– Penderita AIDS:
Sering resistensi virus Foskarnet i.v 60 mg/kgBB setiap 8
jam (14-21 hari)
– HZ oftalmikus
Asiklovir sistemik 10 hari
– HZ dengan kehamilan
Tidak diberikan Asiklovir kecuali HZ oftalmikus/
Syndr.Ramsay Hunt
27
MORBILLI
(MEASLES = RUBEOLA)
• Morbilli terdapat di seluruh dunia dan tetap menjadi
ancaman kesehatan masyarakat.
• Resiko kematian tertinggi di negara berkembang
disebabkan komplikasi
Etiologi
Gambaran Klinis
Lesi di Kulit
Exanthema ditandai
dengan makula & papula
eritematosa, non-pruritik
yang dimulai di dahi dan
belakang telinga.
Ruam meluas cepat ke
leher,badan, ekstremitas
(tangan dan kaki) juga
terkena. Lesi dapat bersatu
terutama pada wajah dan 30
leher
Ruam muncul puncaknya 3 hari pertama dan mulai hilang 4 – 5
hari setelah timbul.
31
Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan laboratorium
Monositosis, leukopenia, trombositopenia selama masa
prodromal, virus bisa (+) di sekret nasofaringeal, darah
dan urine.
Serologik : Ig M dan Ig G
32
Diagnosis Banding
1. Reaksi alergi obat
2. Rubella
Komplikasi
35
Penderita risiko tinggi (anak-anak < 1 tahun, ibu
hamil, orang yang belum diimunisasi,
imunokompromis, orang yang terpapar virus
measles), harus mendapat Imunoglobulin
profilaksis dalam 6 hari terpapar.
36
Pencegahan (Imunisasi)
Ibu hamil
38
Herpes Simpleks (HS)
39
Epidemiologi
40
Patogenesis
41
Gejala Klinis
42
43
Bentuk Klinis Herpes
1. Herpes labialis
2. Herpes genitalis
3. Herpetic withlow
4. Eksema herpetiformis
5. HS okular
6. HS ensefalitis
44
45
Diagnosis
• Anamnesis
• Gejala klinis
• Tes Tzanck
• Kultur
•Serologi : Ab sp
46
Diagnosis Banding
1. Impetigo bulosa
2. Stomatitis aftosa
3. Oral thrush
Penatalaksanaan
•Simptomatik : analgetik
•Anti virus :
- Asiklovir 5 x 200 mg ( 7 hari )
- Valasiklovir 2 x 500 mg ( 7 hari )
- Famsiklovir 3 x 250 mg ( 7 hari )
- Komplikasi berat: Asiklovir intravena
47
Anjuran
48
Veruka ( Warts = Kutil)
Definisi
Etiologi
1. Veruka vulgaris
3. Veruka plantaris
4. Kondiloma akuminata
5. Laringeal papilloma
6. Epidermodisplasia verusiformis
50
Epidemiologi :
- seluruh dunia
- penularan : kontak kulit dan autoinokulasi
- Jenis kutil ada yg terdapat terutama pd usia anak atau
pada usia dewasa
Patogenesis :
52
2. Veruka plana :
bentuk plak rata dan lunak, bulat/ poligonal Ø 1-5
mm,permukaan licin, warna kulit/kecoklatan
Predileksi:wajah,leher,dorsum manus &
pedis,pergel.tgn,lutut
Fenomena Koebner (+)
Terutama anak & usia muda
3. Veruka plantaris
lesi bulat (cincin yg keras) batas tegas, permukaan kasar,
di telapak kaki.
53
Diagnosis Banding
Penatalaksanaan
1. Keratolitik :
as. salisilat 40% (10-14 hr) dikuret
2. Bedah beku : CO2, nitrogen cair
3. Elektrokauterisasi
4. Eksisi
54
55
56
57
58
Moluskum Kontagiosum
• Defenisi : peny. kulit disebabkan Human Pox Virus
papula2 yg berumbilikasi,berkelompok /sendiri2
• MI : 2-8 minggu
• MI : 2-8 minggu
• Epidemiologi :
−seluruh dunia
−lesi pd genital hub. Sex
−penyebaran: autoinokulasi dan kontak kulit
59
Patogenesis
60
Gambaran Klinik :
61
Diagnosis :
1. Gambaran klinis
2. Sitologi
3. Histopatologi
Diagnosis Banding
1. Veruka
2. Varisela
3. Furunkel
4. Liken planus
5. Keratoakantoma
6. Millium
62
Penatalaksanaan
1. Kuretase
2. Nitrogen cair
3. Elektrokauterisasi
Pencegahan :
Prognosis :
1. Scabies
2. Pediculosis
3. Insect bites
4. Filariasis
5. Creeping Eruptions
SCABIES
Etiologi
1. Scabies pada orang bersih (Scabies of Cultivated)
2. Scabies in cognito.
3. Scabies nodular
4. Scabies yang ditularkan melalui hewan
5. Scabies norwegia
Diagnosis
- Anamnesis yaitu pruritus nokturna
- Erupsi kulit berupa papul, vesikel, pustul, krusta ditempat predileksi.
Penyakit ini biasanya terdapat pada sekelompok orang.
- Diagnosis pasti menemukan tungau atau telurnya dengan cara :
1. Antihistamin
2. Kortikosteroid.
3. Antibiotik
Anggota keluarga, teman dekat, pasangan seksual perlu diperiksa
terhadap kemungkinan terkena scabies dan diberikan pengobatan
bila perlu.
II. PEDICULOSIS
• Penyakit menular oleh kutu (Pediculus) pada kepala, badan atau
daerah pubis, biasanya disertai gatal.
Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi parasit “Pediculus /
Phthirus”
Diagnosis Banding
Pediculosis kapitis :
1. Tinea kapitis
2. Pioderma pada kulit kepala
3. Dermatitis seboroik
Pediculosis korporis/pubis :
1. Skabies
2. Pioderma
3. Dermatitis
Pengobatan
1. Malathion 0,5 – 1%
Dalam bentuk lotio spray atau serbuk
2. Gamma benzen heksaklorida (Gameksan) 1%
Dalam bentuk krim
3. Emulsi benzil benzoat 20% - 25%
4. Krotamiton 10%
5. Pyrethrin 0,3%
infeksi sekunder berat rambut di cukur
infeksi sekunder antibiotik sistemik dan topikal obat
diatas dalam bentuk sampo.
III. Gigitan Serangga
• Pengobatan :
• Topikal : kortikosteroid topikal seperti krim
Hidrokortison 1%
• Sistemik : Injeksi antihistamin seperti
Klorfeniramin 10 mg atau difenhidramin 50 mg.
Adrenalin 1% 0,3-0,5 ml subkutan. Atau
kortikosteroid sistemik
IV. CREEPING ERUPTION
Sinonim :
Cutaneus larva migrans = Dermatosis linearis migrans,
sandworm disease.
Etiologi :
- Larva cacing tambang “Ancylostoma braziliense” dan
Ancylostoma caninum
- Gnathostoma nematoda pada babi dan kucing
- Gastrophilus
- Strongyloides
•Epidemiologi :
Diagnosis Banding
1. Scabies
2. Dermatophytosis
3. Insect bite
Pengobatan
1.Tiabendazol
Dosis 25 – 50 mg/Kg BB/hari, 2 hali perhari 2 hari berturut-turut.
2.Albendazol
Dosis 400 mg/hari sebagai dosis tunggal, 3 hari berturut-turut.
3.Krioterapi
Dengan etil klorida atau nitrogen cair (N2 cair).disemprotkan
selama 30-60 detik terbentuk salju, dua hari berturut-turut.
Jika terdapat infeksi sekunder antibiotik selama beberapa
hari pemakaian etil klorida.
V. Filariasis
• Etiologi :
1. Wuchereria Bancrofti
2. Brugia Malayi
3. Brugia Timori
• Sinonim :
Elephantiasis Tropical = Filiarosis = Bancroft’s Filariasis = Malayan
Filariasis = Elephantiasis arabum
Epidemiologi :
Diagnosis :
1. Anamnesis
2. Gejala Klinis
3. Pemeriksaan Laboratorium
4. Di daerah endemik Gambaran Klinis
Diagnosis Banding :