Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KERJA PRAKTEK

STUDI PEMBUMIAN PERALATAN DAN SISTEM INSTALASI LISTRIK


PADA GEDUNG KANTOR BICT PT.PELINDO 1 (PERSERO) BELAWAN

Disusun Oleh :

DJOKO DWI SUTRISNO


1710003421063

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS EKASAKTI
2021
1.1 Latar Belakang
Salah satu usaha yang dilakukan manusia untuk mencegah bahaya listrik
adalah membuat pembumian dari peralatan listrik dengan terlebih dahulu
melakukan pembumian dibagian netral agar pembumian peralatan listrik
dapat berfungsi dengan baik. Adapun pengertian pembumian secara umum
adalah melakukan koneksi sirkuit atau peralatan ke bumi.Dengan adanya
sistem pentanahan maka keandalan sistem untuk pemanfaattan daya listrik
dapat terjamin dengan baik.Sistem pentanahan atau pembumian yang
kurang baik dapat menyebabkan penurunan kualitas tenaga listrik.
Seperti kita ketahui bahwa bumi atau tanah ini memiliki netral yang
paling baik artinya dapat menetralisir lonjakan tegangan listrik yang sangat
tinggi. Sistem pentanahan adalah sistem hubungan penghantar yang
menghubungkan sistem, badan peralatan dan instalasi dengan tanah
sehingga dapat mengamankan manusia dan peralatan dari bahaya tegangan
listrik.
PT. Pelindo 1(Persero)Belawan adalah Badan Usaha Milik
Negara Indonesia yang bergerak dibidang jasa
kepelabuhan.Penelitian dilakukan di Gedung Kantor Belawan
International Container Terminal (BICT) dimana sebelumnya di
kantor ini telah ada sistem instalasi listriknya. Namun dalam
penelitian ini dilakukan pengujian dan pengukuran tahanan
pentanahan pada bagian elektroda untuk memastikan kelayakan
dari pada pembumian peralatannya dan dapat berfungsi dengan
baik.Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur Earth
Tester. Earth Tester adalah alat untuk mengukur nilai resistansi
dari grounding.
Dengan menggunakan alat ini hasil pengukuran yang didapat
lebih akurat. Selain itu dalam sistem pembumian dibutuhkan
suatu elektroda yang baik untuk dapat mempengaruhi efektifitas
hantaran arus bocor yang akan di salurkan ke tanah
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas dapat dirumuskan masalahnya sebagai
berikut ;
1.Bagaimana cara yang di lakukan untuk menentukan besar tahanan pada gedung kantor BICT?
2.Bagaimana sistem pembumian yang ada pada gedung kantor BICT?

 1.3 Tujuan
Adapun Tujuan yang di ambil dalam penulisan ini adalah;
1.Untuk mengeatahui sistem pentanahan peralatan pada Gedung kantor BICT
2.Memberikan kepastian tentang bagaimana pentanahan peralatan sangat di perlukan dalam sebuah
bangunan

 1.4 Batasan masalah


Dalam penulisan laporan ini membatasi masalah sebagai berikut;
1.Hanya membahas bagian pembumian pada peralatan gedung
2.Hanya membahas pengukuran tahanan pentanahan pada elektroda
 
 1.5 Manfaat
Adapun manfaat dalam pembuatan laporan ini yaitu ;
1.Bagi penulis,sebagai bahan bacaan untuk ilmu pengetahuan tentang pentanahan
2.Bagi kampus, sebagai referensi untuk laporan kerja praktek berikutnya.
3.Bagi masyrakat luas agar perlunya suatu pentanahan pada banguanan
2.1 Sistem Pembumian
Sistem pembumian adalah suatu rangkaian atau jaringan mulai
dari kutub pembumian atau elektroda, hantaran penghubung atau
conductor sampai terminal pembumian yang berfungsi untuk
menyalurkan arus lebih ke bumi sehingga dapat
memberikanproteksi terhadap manusiadari sengatan
listrik(shock), dan mengamankan komponen-komponen instalasi
agar dapat terhindar dari bahaya arus dan teganganasing, serta
perangkat dapat beroperasisesuai dengan ketentuan teknis yang
semestinya.
Sedangkan Tujuan sistem pentanahan (grounding) adalah sebagai berikut :
 Membatasi besarnya tegangan terhadap bumi agar berada dalam batasan yang

diperbolehkan
 Menjaga keselamatan orang dari sengatan listrik baik dalam keadaan normal atau tidak

dari sengatan sentuh atau sengatan langkah. 


 Menyediakan jalur bagi aliran arus yang dapat memberikan deteksi terjadinya hubungan

yang tidak dikehendaki antara konduktor system dan bumi.


 Menjamin kerja peralatan listrik/elektronik.

 Mencegah kerusakan peralatan listrik/elektronik.

 Menyalurkan energi serangan petir ketanah.

 Menstabilkan tegangan dan memperkecil kemungkinan terjadinya flashover.

2.2.1 Jenis-jenis pentanahan :


 Secara garis besar sistem pentanahan dapat dibedakan menjadi tiga yaitu;

 Pentanahan sistem

 Pentanahan peralatan

 Pentanahan penangkal petir

 Pentanahan sistem
2.2.2 Bagian Bagian Pentanahan
A.Elektroda
Elektroda pentanahan adalah penghantar yang ditanam dalam tanah dan membuat
kontak langsung dengan tanah.
B. Elektroda Batang
Elektroda ini banyak di gunakan di gardu - gardu induk. Secara teknis, elektroda ini
mudah pemasangannya yaitu tinggal memancangkan ke dalam tanah. Di samping itu
elektroda ini tidak memerlukan lahan yang luas. Elektroda batang ini mampu menyalurkan
arus discharge petir maupun untuk pentanahan lain.
C. Elektroda Pelat
Elektroda pelat ialah elektroda dari bahan pelat logam (utuh atau berlubang) atau dari
kawat kasa.
D.Elektroda Pita
Elektrda pita ialah elektroda yang terbuat dari hantaran berbentuk pita atau
berpenampang bulat atau hantaran pilin yang pada umumnya di tanam secara dangkal.
E.Elektroda Jembatan (Mesh/grounding bridge)
Elektroda jembatan adalah elektroda yag terbuat dari strip plat yang di rangkai
menyerupai jembatan yang biasanya di pasang di bawah tower transmisi gardu induk.
F.Bak control
Bak kontrol adalah bak yang berfungsi untuk tempat interkoneksi Kabel BC yang
terhubung dengan Copper Rod yang satu dengan yang lain dan bak kontrol ini
berfungsi sebagai titik pengukuran nilai tahanan tanah dimanagrounding telah
dipasang.
G.Kabel BC
Kabel BC adalah kabel listrik yang terbuat dari logam tembaga tanpa pelindung
yang digunakan untuk grounding. Kabel BC tidak dianjurkan dipakai sebagai
penghantar phase listrik karena dapat berbahaya jika terkena sentuhan atau terjadi
hubung singkat.
H.Busbar
BusBar adalah Batang konduktor, biasanya terbuat dari lempeng tembaga panjang
yang dipergunakan sebagai konektor antara kabel BC yang masuk ke
elektrodapentanahan dengan kabel BC yang masuk ke peralatan maupun busbar yang
terintegrasi dengan sistem pentanahan yang lainnya.
2.3 Tahanan Pembumian
Tahanan pentanahan harus sekecil mungkin untuk menghindari
bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh adanya arus gangguan
tanah. Nilai standar mengacu pada Persyaratan Umum Instalasi
Listrik atau PUIL 2011 (peraturan yang sesuai dan berlaku
hingga saat ini) yaitu kurang dari atau sama dengan 5 (lima) ohm.
Nilai resistansi / tahanan pentanahan dalam sistem pentanahan :
3.1 METODE PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Metode pembumian netral yang digunakan di Gedung Kantor
BICT (Belawan International Container Terminal) adalah
pembumian netral secara langsung, sebab pembangkit listrik
tenaga diesel (PLTD) yang dipergunakan menggunakan generator
sistem hubung bintang.

Rangkaian Eqivalen Pembumian Secara lansung


 
3.1.1 Jenis Elektroda Yang dipergunakan Di Gedung Kantor BICT
Jenis elektroda yang dipergunakan dalam instalasi pembumian di Gedung
kantor BICT (Belawan International Container Terminal) PT Pelindo I (Persero)
Belawan adalah elektroda batang yang terbuat dari campuran kuningan dan
tembaga.
Untuk pembumian elektroda batang pada umumnya berbentuk pipa atau
elektroda batang dengan panjang 3 meter.Dalam pemasangan instalasi listrik
biasanya elektroda pembumian ditanamkan didalam tanah secara tegak (vertikal)
dengan ujung atas terbenam kira-kira 25 cm dari permukaan tanah.

3.2 Sistem Pembumian Pada Gedung Kantor BICT PT. Pelindo 1


(Persero)
Sistem instalasi atau biasa disebut sebagai grounding adalah sistem
pengamanan terhadap perangkat-perangkat yang mempergunakan listrik sebagai
sumber tenaga, dari lonjakan listrik, petir. Pada gambar tampak sistem istalasi
pembumian yang ada pada pada gedung kantor BICT PT. Pelindo I (Persero)
Cabang Belawan.
Gambar 3.2 Sistem Pembumian Pada Gedung Kantor
BICT PT. Pelindo 1 (PerserO)
Rangkaian pembumian netral pada pembangkit listrik secara diesel (PLTD)
digunakan di Gedung Kantor BICT (Belawan International Container Terminal).

Gambar 3.3 Rangkaian Pembumian Netral BICT


Dalam melakukan pengukuran tahanan pembumian pada elektroda yang
telah terpasang maka di butuhkan suatu alat yaitu Earth Tester sebagai alat
instrumen atau acuan dalam melakuakan pengukuran tahanan elektroda
pembumian.

Gambar 3.5 Alat Ukur Earth Tester


3.3 Menghitung Tahanan Elektroda
Untuk menentukan besar tahanan elektroda dapat menggunakan rumus berikut ini.

𝜌 𝐿
R = I
𝜋𝐿 𝑎
Besar tahanan pada lokasi pembumian di gedung kantor BICT PT. pelindo di mana
diketahui:
 L= Panjang elektroda

 α = Diameter elektroda

 ρ = Tahanan jenis tanah

Untuk mengetahui tahanan jenis tanah pada beberapa hasil dari pengukuran tahanan
elektroda pembumian di BICT maka berikut rumus perhitungan nya.
Kesimpulan
 Pembumian di perlukan untuk menghindarkan tegangan sentuh yang tinggi pada
peralatan listrik.
 Untuk memperkecil tahanan pembumian maka di lakukan dengan cara :
 Memperalelkan elektroda
 Menanam elektroda lebih dalam
 Bagian bagian yang di bumikan adalah :
 Titik netral dalam sistem distribusi
 Titik netral dari generator
 Body dari peralatan
Saran
 Evaluasi sistem pentanahan sebaiknya di lakukan secara berkala untuk menjamin
ke amanan sistem pentanahan.
 Pada penulis selanjutnya dapat menambah reveresnsi lain dalam bidang sistem
pentanahan

Anda mungkin juga menyukai