Disusun Oleh :
1.3 Tujuan
Adapun Tujuan yang di ambil dalam penulisan ini adalah;
1.Untuk mengeatahui sistem pentanahan peralatan pada Gedung kantor BICT
2.Memberikan kepastian tentang bagaimana pentanahan peralatan sangat di perlukan dalam sebuah
bangunan
diperbolehkan
Menjaga keselamatan orang dari sengatan listrik baik dalam keadaan normal atau tidak
Pentanahan sistem
Pentanahan peralatan
Pentanahan sistem
2.2.2 Bagian Bagian Pentanahan
A.Elektroda
Elektroda pentanahan adalah penghantar yang ditanam dalam tanah dan membuat
kontak langsung dengan tanah.
B. Elektroda Batang
Elektroda ini banyak di gunakan di gardu - gardu induk. Secara teknis, elektroda ini
mudah pemasangannya yaitu tinggal memancangkan ke dalam tanah. Di samping itu
elektroda ini tidak memerlukan lahan yang luas. Elektroda batang ini mampu menyalurkan
arus discharge petir maupun untuk pentanahan lain.
C. Elektroda Pelat
Elektroda pelat ialah elektroda dari bahan pelat logam (utuh atau berlubang) atau dari
kawat kasa.
D.Elektroda Pita
Elektrda pita ialah elektroda yang terbuat dari hantaran berbentuk pita atau
berpenampang bulat atau hantaran pilin yang pada umumnya di tanam secara dangkal.
E.Elektroda Jembatan (Mesh/grounding bridge)
Elektroda jembatan adalah elektroda yag terbuat dari strip plat yang di rangkai
menyerupai jembatan yang biasanya di pasang di bawah tower transmisi gardu induk.
F.Bak control
Bak kontrol adalah bak yang berfungsi untuk tempat interkoneksi Kabel BC yang
terhubung dengan Copper Rod yang satu dengan yang lain dan bak kontrol ini
berfungsi sebagai titik pengukuran nilai tahanan tanah dimanagrounding telah
dipasang.
G.Kabel BC
Kabel BC adalah kabel listrik yang terbuat dari logam tembaga tanpa pelindung
yang digunakan untuk grounding. Kabel BC tidak dianjurkan dipakai sebagai
penghantar phase listrik karena dapat berbahaya jika terkena sentuhan atau terjadi
hubung singkat.
H.Busbar
BusBar adalah Batang konduktor, biasanya terbuat dari lempeng tembaga panjang
yang dipergunakan sebagai konektor antara kabel BC yang masuk ke
elektrodapentanahan dengan kabel BC yang masuk ke peralatan maupun busbar yang
terintegrasi dengan sistem pentanahan yang lainnya.
2.3 Tahanan Pembumian
Tahanan pentanahan harus sekecil mungkin untuk menghindari
bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh adanya arus gangguan
tanah. Nilai standar mengacu pada Persyaratan Umum Instalasi
Listrik atau PUIL 2011 (peraturan yang sesuai dan berlaku
hingga saat ini) yaitu kurang dari atau sama dengan 5 (lima) ohm.
Nilai resistansi / tahanan pentanahan dalam sistem pentanahan :
3.1 METODE PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Metode pembumian netral yang digunakan di Gedung Kantor
BICT (Belawan International Container Terminal) adalah
pembumian netral secara langsung, sebab pembangkit listrik
tenaga diesel (PLTD) yang dipergunakan menggunakan generator
sistem hubung bintang.
𝜌 𝐿
R = I
𝜋𝐿 𝑎
Besar tahanan pada lokasi pembumian di gedung kantor BICT PT. pelindo di mana
diketahui:
L= Panjang elektroda
α = Diameter elektroda
Untuk mengetahui tahanan jenis tanah pada beberapa hasil dari pengukuran tahanan
elektroda pembumian di BICT maka berikut rumus perhitungan nya.
Kesimpulan
Pembumian di perlukan untuk menghindarkan tegangan sentuh yang tinggi pada
peralatan listrik.
Untuk memperkecil tahanan pembumian maka di lakukan dengan cara :
Memperalelkan elektroda
Menanam elektroda lebih dalam
Bagian bagian yang di bumikan adalah :
Titik netral dalam sistem distribusi
Titik netral dari generator
Body dari peralatan
Saran
Evaluasi sistem pentanahan sebaiknya di lakukan secara berkala untuk menjamin
ke amanan sistem pentanahan.
Pada penulis selanjutnya dapat menambah reveresnsi lain dalam bidang sistem
pentanahan