Anda di halaman 1dari 30

RELATED TITLES

2.0K views  0 
3
LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks
Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description

   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax
C

BAB I

PE N D A H U L U A N

A. Latar Belakang

Computed Assisted Tomografi (CAT) atau Computed Tomograf


diperkenalkan sejak tahun 1968 oleh Goldfrey Housfield dan di Indonesia dig
sejak tahun 1970. CT- Scan merupakan perpaduan antara teknologi sinar-x, ko

dan televisi sehingga mampu menampilkan gambar anatomis tubuh manusia


bentuk irisan atau slice. (Rasad, 1992)
Prinsip kerja dari CT-Scan yaitu hanya dapat men-scaning tubuh
irisan melintang tubuh (potongan axial). Namun dengan memanfaatkan te
komputer maka gambaran axial yang telah didapatkan dapat diformat
kembali didapatkan gambaran coronal, sagital, oblique, diagonal bahkan
bentuk tiga d dari objek tersebut. (Tortorici,1995)
Keunggulan dari teknologi inilah yang dimanfaatkan untuk
dapat mem
diagnosa yang lebih tepat dibandingkan dengan radiografi
konvensional karen membedakan soft tissue, lemak, udara dan tulang pada
irisan cossectional da direformat menjadi tiga dimensi sehingga terlihat jelas
tanpa terhalang oleh ja Salah satu manfaatannya yaitu untuk pemeriksaan CT-
Scan kepala.

Untuk melihat kelainan-kelainan yang terjadi dibagian kepala b


dilakukan pemeriksaan radiologi konvensional, angiografi CT-Scan ataupu
Pemeriksaan radiologi konvensional dilakukan jika peralatan yang tersedia
konvensional atau karena kelainan yang diderita pasien mudah
dideteksi, m karena trauma ringan. Akan tetapi, untuk kasus trauma kepala
RELATED TITLES
2.0K views  0 
3
LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks
Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description

   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax
C
RELATED TITLES
2.0K views  0 
3
LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks
Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description

   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax
C

Pada pasien kecelakaan dengan kasus cidera kepala sedang


pelaksanaan pemeriksaan CT-Scan di RSUD Tidar Magelang tidak mengg

media kontras. Di RSUD Tidar Magelang menggunakan CT-Scan double slice

slice thickness 8 mm, jumlah slice 24 dan scanogram 1 gambar. Berdasark


tersebut di atas penulis ingin mengkaji lebih lanjut mengenai pemeriksaan CT-
RSUD Tidar Magelang dengan membuat laporan kasus yang berjudul: “T
PEMERIKSAAN CT-SCAN KEPALA NON KONTRAS DENGAN
CEDERA KEPALA SEDANG (CKS) DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD
MAGELANG”.

B. Rumusan Masalah
Laporan kasus ini disusun dengan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana teknik pemeriksaan CT-Scan Kepala non kontras dengan kasus
Kepala Sedang (CKS) di Instalasi Radiologi RSUD Tidar Magelang?
2. Bagaimana nilai informasi diagnos pada pemeriksaan CT-Scan Kepa
kontras dengan kasus Cedera Kepala Sedang (CKS) di Instalasi Radiologi
Tidar Magelang?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan laporan kasus ini yaitu:
1. Mengetahui teknik pemeriksaan CT-Scan Kepala dengan kasus Cedera
Sedang (CKS) di Instalasi Radiologi RSUD Tidar Magelang.
2. Mengetahui nilai informasi diagnosa pada pemeriksaan CT-Scan Kepa
kontras dengan kasus Cedera Kepala Sedang (CKS) di Instalasi Radiologi
Tidar Magelang.
2.0K views  0  3
RELATED TITLES

LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks


Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description
   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax C

1. Bagi penulis dapat mengetahui lebih lanjut tentang prosedur Teknik peme
CT-Scan Kepala dengan kasus Cedera Kepala Sedang (CKS) di I
Radiologi RSUD Tidar Magelang.

2. Bagi Akademi sebagai bahan masukan bagi penulis laporan kasus denga
yang sama.
3. Bagi Rumah Sakit dapat dijadikan literatur yang dapat membantu
menegakkan diagnosa sesuai dengan teori yang ada.

E. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami isi laporan kasus ini, maka


menyajikan dalam beberapa pokok bahasan yang terdiri:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat pen
dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang anatomi dan fisiologi, CT-Scan, Cedera Kepala Sedang


prosedur pemeriksaan CT-Scan kepala.

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang hasil dan pembahasan.

BAB V PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
RELATED TITLES
2.0K views  0 
3
LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks
Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description

   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax
C

BAB II

T I N J A U A N P U S TA K A

A. ANATOMI DAN FISIOLOGI


1. Anatomi Fisiologi Kepala

Tengkorak dibentuk oleh beberapa tulang picak yang ben


melengkung, satu sama lain, dan berhubungan erat sekali. Tengkorak
atas dua bagian yaitu: tengkorak otak dan tengkorak wajah.
a. Gubah tengkorak, yang terdiri atas tulang-tulang:

1) O s Frontal (bagian depan)


2) O s Parietal (bagian tengah)
3) Os Occipital (bagian belakang)
b. Dasar tengkorak, yang terdiri atas tulang-tulang:

1) O s Sphenoidalis , tulang yang terdapat di tengah-tengah

tengkorak dan berbentuk seperti kupu-kupu, dengan tiga pasang


2) Os Ethmoidalis, terletak di sebelah depan dari Os Sphenoi
antara lekuk mata.

Selain kedua tulang di atas, dasar tengkorak dibentuk pula oleh


tulang lain seperti tulang kepala belakang, tulang dahi, dan tulang p

c. Samping tengkorak, yang dibentuk oleh tulang-tulang:


1) Tulang pelipis
2) Sebagian tulang dahi
3) Tulang ubun-ubun
4) Tulang baji
2.0K views  0  3
RELATED TITLES

LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks


Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description
   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax C

a) Os Lacrimal (tulang mata), letaknya di sebelah kanan at


pangkal hidung, di sudut mata.

b) O s Nasal (tulang karang hidung), letaknya di dalam rongga


dan bentuknya berlipat-lipat.

c) Septum Nasi (sekat rongga hidung) adalah sambungan dari

tapis yang tegak.

2) Bagian rahang

a) O s Maksilaris (tulang rahang atas)


b) Os Zygomaticum, tulang pipi yang terdiri dari dua tulang k
kanan.
c) Os Palatum (tulang langit-langit), terdiri dari dua buah tul
dan kanan.

d) O s Mandibularis (tulang rahang bawah), terdiri dari dua

yaitu bagian kiri dan kanan yang kemudian bersatu diperte


dagu. Di bagian depan dari mandibula terdapat  prosesus co
tempat melekatnya otot.

Tulang-tulang tengkorak kepala dihubungkan satu sama lain oleh

bergerigi yang disebut sutura .

Sutura-sutura itu adalah:

3) Sutura Coronalis, yaitu yang menghubungkan antara os frontal


parietal.

4) S u t u r a Sagitalis , yaitu yang menghubungkan os parietal kiri dan kan


RELATED TITLES
2.0K views  0 
3
LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks
Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description

   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax
C

yang terletak didalam rongga tengkorak (kranium) yang dibungk


suatu lapisan yang kuat. Otak terdiri dari otak besar (Cerebrum),
otak (Trunchus Enchepali), dan otak kecil (Cerebellum). (Syaifudin
1) Otak Besar (Cerebrum)
Otak besar merupakan bagian yang terluas dan terbesar da
berbentuk telur, mengisi penuh bagian depan atas rongga ten
Otak mempunyai dua permukaan yaitu permukaan atas dan per
bawah. Kedua permukaan ini dilapisi oleh lapisan kelabu (zat
yaitu pada bagian korteks cerebral dan zat putih terdapat pada
dalam yang mengandung serabut saraf. (Syaifudin, 1997)
Fungsi Otak Besar, yaitu:
- Mengingat pengalaman-pengalaman yang lalu.
- Pusat persarafan yang menangani aktifitas mental, akal, intel
keinginan dan memori.
- Pusat menangis, buang air besar dan buang air kecil.

Gambar 1. Penampang melintang otak (Syaifudin, 1997)


RELATED TITLES
2.0K views  0 
3
LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks
Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description

   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax
C

1. Medulla oblongata 7. Konvolusi


2. Pons 8. Dienchepalon
3. Otak tengah 9. Cerebellum
4. Meningens 10. Hind brain
5. Otak depan 11. Medulla spinalis
6. Cerebrum

2) Batang Otak ( Truncus Enchepali )


Batang otak terdiri dari beberapa bagian.

a)  Disenchepalon , bagian batang otak paling atas terdapat


cerebellum dengan mesenchepalon. (Syaifudin, 1997)
Fungsi disenchepalon:
- Vase konstruktor,  mengecilkan pembuluh darah.
-  Respiratory , membantu proses persarafan.
- Mengontrol kegiatan refleks.
- Membantu pekerjaan jantung.

b)  Mesenchepalon , atap dari mesenchepalon terdiri dari empat


yang menonjol ke atas, dua di sebelah atas disebut
kuadrigeminus superior  dan dua di sebelah bawah disebut
kuadrigeminus inferior.  (Syaifudin, 1997)
Fungsi mesenchepalon:
- Membantu pergerakan mata dan mengangkat kelopak mata.
- Memutar mata dan pusat pergerakan mata.

c) Pons varoli , brakium pontis yang menghubungkan mesenc


dengan pons naroli dan cerebellum terletak di depan cer
2.0K views  0  3
RELATED TITLES

LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks


Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description
   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax C

- Penghubung antara kedua bagian cerebellum dan juga


medulla oblongata dengan cerebellum atau otak besar.
- Pusat saraf  nervus trigeminus .

d)  Medulla oblongata , bagian batang otak paling bawah


menghubungkan pons varoli dengan medulla spinalis. (Sy 1997)
Fungsi medulla oblongata:
- Mengontrol pekerjaan jantung.
- Mengecilkan pembuluh darah ( vase konstruktor) .
- Pusat pernafasan ( respiratory ).
- Mengontrol kegiatan refleks.

e) Otak Kecil ( Cerebellum )


Cerebellum terletak pada bagian paling bawah dan b
tengkorak, dipisahkan dengan cerebrum oleh  fisura trans
dibelakangi oleh pons varoli dan di atas medulla obl
(Syaifudin, 1997)
Fungsi otak kecil:
-  Arkhiocerebellum (vestibulocerebellum) , untuk keseimban
rangsangan pendengaran otak.
- Paleacerebellum (spinocerebellum) , sebagai pusat p
impuls dan nervus vagus kelopak mata rahang atas,
bawah, dan otot pengunyah.
-  Neocerebellum (pontocerebellum) , korteks cerebellum m
informasi tentang gerakan yang sedang dan yang akan dik
dan mengatur gerakan sisi badan.
2.0K views  0  3
RELATED TITLES

LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks


Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description
   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax C

Gambar 2. Otak dengan piameter (Syaifudin, 1997)

Keterangan gambar:
1. Vena-vena serebri superior
2. Lobus frontalis
3. Vena serebri media
4. Vena-vena serebri inferior
5. Rolandi
6. Serebellum
7. Medulla oblongata
8. Lobus temporalis

b. Selaput Otak ( Meningen )


Selaput yang membungkus otak dan sumsum tulang belakang, mel
struktur saraf halus yang membawa pembuluh darah dan cairan sekresi
cerebro spinalis ). Memperkecil benturan atu gerakan yang terdiri d
lapisan. ( Syaifudin, 1997)
1)  Durameter  (lapisan sebelah luar)
RELATED TITLES
2.0K views  0 
3
LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks
Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description

   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax
C

2)  Arakhnoid  (lapisan tengah)


Merupakan selaput halus yang memisahkan durameter piameter
membentuk sebuah kantong atau balon berisi cairan ota meliputi
seluruh susunan saraf sentral. (Syaifudin, 1997)

3) Piameter  (lapisan sebelah dalam)

Merupakan selaput tipis yang terdapat pada permukaan jaringa


Piameter berhubungan dengan arakhnoid melalui struktur-struktur j ikat
yang disebut trakekel . (Syaifudin, 1997)

c. Ventrikel Otak 
Ventrikel merupakan rangkaian dari empat rongga dalam otak yan
berhubungan dan dibatasi oleh ependima (semacam sel epitel yang me
semua rongga otak dan medulla spinalis) dan
mengandun ( Cerebrospinal Fluid) . Ventrikel otak terdiri dari ventrikel
lateral, ket keempat. (Price Sylvia, 1995)

d. Cairan Serebrospinal
Cairan serebrospinal adalah hasil sekresi plexus khoroid k
ventrikel-ventrikel yang ada dalam otak. Cairan tersebut masuk k
kanalis sentralis sumsum tulang belakang dan juga kedalam
subarachnoid melalui celah-celah yang terdapat pada ventrikel ke empa

Jumlah cairan serebrospinal dalam ventrikel dan ruang subar


berkisar antara 120-180 ml pada orang dewasa, 100-140 ml pada ana 8-
10 tahun, dan 40-60 ml pada bayi. Pada orang dewasa, produks
serebrospinal selama 24 jam berjumlah 430-500 ml, ini berarti dalam
2.0K views  0  3
RELATED TITLES

LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks


Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description
   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax C

B. PATOLOGI CEDERA KEPALA SEDANG (CKS)

1. Definisi

Cedera kepala adalah serangkai kejadian patofisiologik yang


setelah trauma kepala, yang dapat melibatkan kulit kepala, tulang, dan j
otak atau kombinasinya. (Standar Pelayanan Medis, RS Dr. Sardjito)

Cedera kepala merupakan salah satu penyebab kematian dan ke


utama pada kelompok usia produktif dan sebagian besar terjadi akibat kec
lalu lintas. (Mansjoer Arif,dkk: 2000)

2. Etiologi

- Kecelakaan lalu lintas

- Kecelakaan kerja

- Trauma pada olah raga

- Kejatuhan benda

- Luka tembak 

3. Klasifikasi Klinis

Berat ringannya cedera kepala bukan didasarkan berat ringannya


yang muncul setelah cedera kepala. Ada beberapa klasifikasi yang dipaka
menentukan derajat cedera kepaka. Cedera kepala diklasifikasikan dalam
aspek ,secara praktis dikenal 3 deskripsi klasifikasi yaitu berdasarkan:

a. Mekanisme Cedera Kepala


Berdasarkan mekanisme, cedera kepala dibagi atas cedera kepala
dan cedera kepala tembus. Cedera kepala tumpul biasanya berkaitan
kecelakaan mobil-motor, jatuh atau pukulan benda tumpul. Cedera
RELATED TITLES
2.0K views  0 
3
LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks
Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description

   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax
C

b. Beratnya Cedera
Glascow coma scale ( GCS) digunakan untuk menilai secara ku
kelainan neurologis dan dipakai secara umum dalam deskripsi b
penderita cedera kepala.
1) Cedera Kepala Ringan (CKR)
GCS 13 – 15, dapat terjadi kehilangan kesadaran ( pingsan )
dari 30 menit atau mengalami amnesia retrograde. Tidak ada
tengkorak, tidak ada kontusio cerebral maupun hematoma.

2) Cedera Kepala Sedang ( CKS)

GCS 9 –1  2, kehilangan kesadaran atau amnesia retrograd le


30 menit tetapi kurang dari 24 jam. Dapat mengalami fraktur tengk

3) Cedera Kepala Berat (CKB)

GCS lebih kecil atau sama dengan 8, kehilangan kesada


atau terjadi amnesia lebih dari 24 jam. Dapat mengalami k
cerebral, laserasi atau hematoma intracranial.

c. Morfologi Cedera
Secara Morfologi cedera kepala dibagi atas :
1) Fraktur Kranium
Fraktur kranium dapat terjadi pada atap atau dasar tengkor
dapat terbentuk garis atau bintang dan dapat pula terbuka
atau t Fraktur dasar tengkorak biasanya merupakan pemeriksaan
CT Sca memperjelas garis frakturnya. Adanya tanda-tanda klinis
fraktu tengkorak menjadikan petunjuk kecurigaan untuk melakukan
peme lebih rinci.
Tanda-tanda tersebut antara lain :
2.0K views  0  3
RELATED TITLES

LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks


Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description
   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax C

2) Lesi Intrakranial

Lesi ini diklasifikasikan dalam lesi loKal dan lesi difus, w


kedua jenis lesi sering terjadi bersamaan.
Termasuk lesi lesi local ;
- Perdarahan Epidural
- Perdarahan Subdural
- Kontusio (perdarahan intra cerebral)

Cedera otak difus umumnya menunjukkan gambaran C


yang normal, namun keadaan klinis neurologis penderita sanga
bahkan dapat dalam keadaan koma. Berdasarkan pada dalamny
dan lamanya koma, maka cedera otak difus dikelompokkan
kontusio ringan, kontusio klasik, dan Cedera Aksona Difus ( CAD
a) Perdarahan Epidural
Hematoma epidural terletak diantara dura dan calvaria. Um
terjadi pada regon temporal atau temporopariental akibat pe
arteri meningea media ( Sudiharto 1998). Manifestasi klinik
gangguan kesadaran sebentar dan dengan bekas gejala
( lucid) beberapa jam. Keadaan ini disusul oleh gangguan ke
progresif disertai kelainan neurologist unilateral. Kemudian
neurology timbul secara progresif berupa
pupil a hemiparese, papil edema dan gejala
herniasi transcentorial.
Perdarahan epidural difossa posterior dengan perdarahan
dari sinus lateral, jika terjadi dioksiput akan menimbulkan ga
kesadaran, nyeri kepala, muntah ataksia serebral dan paresi
kranialis. Cirri perdarahan epidural berbentuk bikonvek
menyerupai lensa cembung.
2.0K views  0  3
RELATED TITLES

LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks


Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description
   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax C

antara kortek cerebri dan sinus venous tempat vena tadi be


namun dapat terjadi juga akibat laserasi pembuluh arte
permukaan otak. Perdarahan subdural biasanya menutupi
permukaan hemisfer otak dan kerusakan otak dibawahnya leb
dan prognosisnya jauh lebih buruk daripada perdarahan epidu

c) Kontusio dan perdarahan intracerebral

Kontusio cerebral sangat sering terjadi di frontal dan


temporal, walau terjadi juga pada setiap bagian otak, te
batang otak dan cerebellum. Kontusio cerebri dapat saja
dalam waktu beberapa hari atau jam mengalami evolusi mem
perdarahan intracerebral. Apabila lesi meluas dan
penyimpangan neurologist lebih lanjut.

d) Cedera Difus
Cedera otak difus merupakan kelanjutan kerusakan otak
akselerasi dan deselerasi, dan ini merupakan bentuk yan
sering terjadi pada cedera kepala.

4. Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan laboratorium
- X-Ray, foto tengkorak 3 posisi
- CT scan
- Foto cervical bila ada tanda-tanda fraktur cervical

5. Komplikasi
a. Perdarahan intra cranial-Epidural
2.0K views  0  3
RELATED TITLES

LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks


Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description
   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax C

b. Malformasi faskuler
- Fistula karotiko-kavernosa
- Fistula cairan cerebrospinal
- Epilepsi
- Parese saraf cranial
- Meningitis atau abses otak 
- Sindrom pasca trauma

C. CT-SCAN
1. Definisi CT-Scan
CT-Scan merupakan perpaduan antara teknologi sinar-x, kompu
televisi sehingga mampu menampilkan gambar anatomis tubuh
manusia bentuk irisan atau slice . (Rasad, 1992)
Prinsip kerja CT-Scan hanya dapat men- scanning tubuh denga
melintang (potongan axial). Namun dengan memanfaatkan teknologi ko
maka gambaran axial yang telah didapatkan dapat diformat kembali s
didapatkan gambaran coronal, sagital, oblique, diagonal bahkan bent
dimensi dari objek tersebut. (Tortorici, 1995)

2. Perkembangan CT-Scan
Godfrey Hounsfield seorang insinyur dari EMI Limited London
James Ambrose seorang teknisi dari Atkinson Morley’s Hospital di
Inggris pada tahun 1970 memperkenalkan Computed Tomography Scann
CT-Scan . (Ballinger, 1995)
a. Scanner Generasi Pertama
Prinsip scanner generasi pertama menggunakan pancaran sinar-x
2.0K views  0  3
RELATED TITLES

LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks


Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description
   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax C

b. Scanner Generasi Kedua


Scanner generasi ini mengalami perbaikan besar dan terbukti p
sinar-x model kipas dengan menaikkan jumlah detector sebanyak 3
dengan waktu scanning yang sangat pendek, yaitu 15 detik per slice
menit untuk 49 slice.
c. Scanner Generasi Ketiga
Scanner generasi ketiga ini dengan kenaikan 960 detektor yang
bagian tepi berhadapan dengan tabung sinar-x yang saling rotasi m
pasien dengan membentuk lingkaran 360 derajat secara sempurna
menghasilkan satu slice data jaringan. Waktu scanning hanya berki
detik.
d. Scanner Generasi Keempat
Sekitar tahun 1980 scanner generasi ini diperkenalkan dengan te
 fixed-ring yang mempunyai 4800 detektor. Saat pemeriksaan berla
tabung sinar-x berputar 360 derajat mengelilingi detector yang
(Bontrager, 2000)
Generasi terakhir dari CT-Scan disebut CT Helical atau CT
Kelebihan dari tipe ini penggambaran organ akan lebih cepat dan radio
dapat mengolah data menjadi gambar tiga dimensi melalui pen
komputer. (PROTEKSI, 1998)

3. Komponen Dasar CT-Scan


CT-Scan mempunyai dua komponen utama yaitu scan unit dan
konsul. Scan unit biasanya berada didalam ruang pemeriksaan sedangkan o
konsul letaknya terpisah dalam ruang kontrol.
Scan unit terdiri dari dua bagian yaitu gentry dan couch
pemeriksaan).
2.0K views  0  3
RELATED TITLES

LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks


Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description
   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax C

yang keberadaannya sangat diperlukan untuk menghasilkan suatu ga


perangkat keras tersebut antara lain tabung sinar-x, kolimator dan detec
1) Tabung Sinar-x
Berdasarkan strukturnya, tabung sinar-x sangat mirip
tabung sinar-x konvensional namun perbedaannya terletak
kemampuannya untuk menahan panas dan output yang tinggi.

2) Kolimator
Kolimator berfungsi untuk mengurangi radiasi hambur me
 jumlah sinar-x yang sampai ke tubuh pasien serta untuk menin
kualitas gambaran. Tidak seperti pada pesawat radiografi konve CT-
Scan menggunakan dua buah kolimator. Kolimator pertama dil pada
rumah tabung sinar-x yang disebut  pre-pasien kolimat kolimator
kedua diletakkan diantara pasien dan detector yang diseb detektor
kolimator  atau  post pasien kolimator . 

3) Detektor
Selama eksposi berkas sinar-x (foton) menembus pasi
mengalami perlemahan (atenuasi). Sisa-sisa foton yang telah
ter-a kemudian ditangkap oleh detector. Detector memiliki dua tipe
detektor solide state dan detektor isian gas .

b. Couch (Meja Pemeriksaan)

Meja pemeriksaan merupakan tempat untuk memposisikan pasie ini


biasanya terbuat dari fiber karbon. Dengan adanya bahan ini maka yang
menembus pasien tidak terhalangi jalannya untuk menuju ke d Meja ini
harus kuat dan kokoh mengingat fungsinya untuk menopan
2.0K views  0  3
RELATED TITLES

LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks


Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description
   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax C

Konsul tersedia dalam beberapa variasi. Model yang lam


menggunakan dua sistem konsul yaitu untuk pengoperasian CT-Scan sen
untuk perekaman dan percetakan gambar. Model yang baru sudah m sistem
satu konsul dimana banyak memiliki kelebihan dan fungsi. Bagi sistem
konsul yaitu: sistem control, sistem pencetak gambar, dan sistem p gambar.

a. Sistem Kontrol
Pada bagian ini petugas dapat nengontrol parameter-paramete
berhubungan dengan beroperasinya CT-Scan seperti pengaturan k
waktu scanning, ketebalan irisan ( slice thicknes ), dan lain-lai
dilengkapi dengan keyboard untuk memasukkan data pasien dan pengo
fungsi tertentu pada komputer.

b. Sistem Pencetakan Gambar


Setelah gambaran CT-Scan diperoleh, gambaran tersebut dipinda
dalam bentuk film. Pemindahan ini dengan
menggunakan multiformat. Cara kerjanya yaitu kamera merekam
gambaran di moni memindahkannya ke dalam film. Tampilan gambar
di film dapat men 24 gambar tergantung ukuran filmnya (biasanya
8x10 inchi atau 14x17

c. Sistem Perekaman Gambar


Merupakan bagian penting yang lain dari CT-Scan. Data-data pasi
telah ada disimpan dan dapat dipanggil kembali dengan cepat.
2.0K views  0  3
RELATED TITLES

LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks


Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description
   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax C

Gambar 2.6 Komputer dan console ( Bontrager, 2001 )

4. Parameter CT-Scan

Beberapa parameter untuk pengontrolan eksposi dan output gambar yang


antara lain:

b. Slice thickness
Slice thickness adalah tebalnya irisan atau potongan dari obje
diperiksa. Nilainya dapat di pilih antara 1mm-10mm sesuai dengan ke
klinis. Ukuran yang tebal akan menghasilkan gambaran dengan det
rendah sebakliknya ukuran yang tipis akan menghasilkan detai yang
Jika ketebalan meninggi akan timbul artefak dan bila terlalu tipis akan
noise.

c.  Range
Range adalah perpaduan atau kombinasi dari beberapa slice thi
Pemanfaatan range adalah untuk mendapatkan ketebalan irisan yang
pada satu lapangan pemeriksaan.

d. Volume Investigasi

Volume investigasi adalah keseluruhan lapangan dari objek


diperiksa. Lapangan objek ini diukur dari batas awal objek hingga bat
objek yang akan diiris semakin besar.
2.0K views  0  3
RELATED TITLES

LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks


Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description
   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax C

Biasanya tegangan tabung bisa dipilih secara otomatis pada t


pemeriksaan.

 f. Filed Of View (FOV)


FOV adalah diameter maksimal dari gambaran yang akan direkon
Biasanya bervariasi dan biasanya berada pada rentang 12-50 cm. FO
kecil akan meningkatkan resolusi karena FOV yang kecil mampu me
ukuran pixel, sehingga dalam rekonstruksi matriks hasilnya lebi
Namun bila ukuran FOV lebih kecil, maka area yang mungkin dib
untuk keperluan klinis menjadi sulit untuk dideteksi.

g. Gantry tilt 
Gantry tilt adalah sudut yang dibentuk antara bidang vertikal gentry
(tabung sinar-x dan detektor). Rentang penyudutan antara -25 sampai
+25 derajat. penyudutan gentry bertujuan untuk keperluan d dari
masing-masing kasus yang dihadapi. Disamping itu bertujuan
mengurangi dosis radiasi terhadap organ-organ yang sensitif.

h.  Rekonstruksi Matriks
Rekonstruksi matrikxs adalah deretan baris dari kolom picture
(pixel) dalam pproses perekonstruksian gambar. Rekonstruksi mat
merupakan salah satu struktur elemen dalam lemori komputer yang be
untuk merekonstruksi gambar. Pada umumnya matriks berpengaruh t
resolusi gambar. Semakin tinggi matriks yang dipakai maka semaki
resolusinya.

i.  Rekonstruksi Algorithma
Rekonstruksi algorithma adalah prosedur matematis yang dig dalam
merekonstruksi gambar. Penampakan dan karakteristik dari CT-Scan
tergantung pada kuatnya algorithma yang dipilih maka s
2.0K views  0  3
RELATED TITLES

LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks


Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description
   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax C

 j. Window Width


Window width adalah rentang nilai computed tomography
konversi menjadi gray levels untuk di tampilkan dalam TV monitor.
komputer menyelesaikan pengolahan gambar melalui rekonstruksi dan
algorithma maka hasilnya akan di konversi menjadi sekala numer
dikenal dengan nama nilai computed tomography .

k. Window Level
Window level adalah nilai tengah dari window yang digunakan
penampilan gambar. Nilainya dapat dipilih dan tergantung pada kara
pelemahan dari struktur obyek yang diperiksa. Window level men
densitas gambar.

D. PROSEDUR PEMERIKSAAN CT-SCAN KEPALA NON KONTRAS

1. Indikasi Pemeriksaan

a. Penyakit bawaan (kelainan kongenital)

b. Kejang

c. Peredaran darah yang tidak normal

d. Tumor

e. Inflamasi

f. Kelainan pada sistem tulang belakang (sistem saraf)

2. Persiapan pemeriksaan
RELATED TITLES
2.0K views  0 
3
LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks
Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description

   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax
C

bekerjasama demi kelancaran pemeriksaan. Untuk kenyamanan


mengingat pemeriksaan dilakukan pada ruangan ber-AC sebaiknya
pasien diberi selimut.

b. Persiapan Alat dan Bahan

1) Pesawat CT-Scan

2) Dry view (pencetak radiograf)

3) Tabung oksigen

4) Selimut

c. Teknik pemeriksaan

Posisi Pasien : supine di atas meja pemeriksaan dengan posisi


dekat dengan gantry.

Posisi Objek : kepala fleksi dan diletakkan pada head holder.


diposisikan sehingga mid sagital plane tubuh
dengan lampu indikator longitudinal dan
acusticus externus setinggi lampu indikator ho
Kedua lengan pasien diletakkan di atas perut
samping tubuh. Untuk mengurangi pergerakan, d
tubuh pasien sebaiknya difiksasi dengan sabuk
pada head holder dan meja pemeriksaan.

d. Scan parameter
RELATED TITLES
2.0K views  0 
3
LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks
Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description

   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax
C

FOV : 24 cm

Gantry tilt : sudut gantry tergantung pada besar kecilnya sud


terbentuk oleh orbito meatal line (OML) denga
vertikal.

kV : 120

mA : 130

Reconstruction algorithm : soft tissue

Window width : 0-90 HU (otak supratentorial)

110-160 HU (otak pada fossa posterior)

2000-3000 HU (tulang)

Window level : 40-45 HU (otak supra tentorial)

30-40 HU(otak pada fossa posterior)

200-400 HU (tulang)

e. Indikasi pemeriksaan CT-Scan kepala yaitu:

1) Suspect neoplasma, massa, lesi atau tumor pada otak 

2) Metastase pada otak 

3) Pendarahan intrakranial

4) Aneurysma

5) Abses

6) Atrofi kepala

7) Posttraumatic abnormalities
2.0K views  0  3
RELATED TITLES

LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks


Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description
   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax C

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Identitas Pasien

Nama : Sdr. Y

Umur : 19 Th

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Salaman

Pemeriksaan : CT-Scan Kepala

Nomor Foto : 1247

Diagnosa : Cedera Kepala Sedang (CKS)

2. Riwayat Pasien

Pada hari Jum’at, 04 November 2011 Sdr. Y datang ke Instalasi R


RSUD Tidar Magelang dengan membawa surat rujukan dari RS Lestari
Magelang untuk dilakukan pemeriksaan CT-Scan kepala dengan klinis Kepala
Sedang (CKS).

3. Prosedur Pemeriksaan

a. Persiapan alat dan bahan

- Pesawat CT-Scan : Philips Mx8000 Dual


2.0K views  0  3
RELATED TITLES

LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks


Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description
   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax C

b. Persiapan Pasien

Tidak ada persiapan khusus bagi pasien, assesoris yang menemp


objek disingkirkan karena dapat mengganggu gambaran radiograf. Dan m
penjelasan kepada pasien tentang prosedur pemeriksaan. Untuk keny
pasien mengingat pemeriksaan dilakukan pada ruangan ber-AC sebaikny
pasien diberi selimut.

c. Teknik Pemeriksaan

Posisi pasien : Supine di atas meja pemeriksaan dengan kepala di dekat g

Posisi Objek : Kepala fleksi dan diletakkan pada head holder.


diposisikan sehingga mid sagital plane kepala sejajar lampu
indikator longitudinal dan meatus acusticus e setinggi
lampu indikator horisontal. Kepala difiksasi deng klem.
Kedua lengan pasien diletakkan di samping tub difiksasi
dengan sabuk khusus. Tubuh pasien diberi Dengan batas
atas pemeriksaan adalah vertex dan batas basis cranii.

d. Scan Parameter

1) Scanogram

Scanogram : Lateral

Range : 1 range

Slice Thickness : 8 mm

FOV : 350,0 mm

Table height : 158 mm


RELATED TITLES
2.0K views  0 
3
LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks
Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description

   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax
C

Surview time : 2,8 sec

kV : 120 kV

mA : 30 mA

Kolimasi : 1,00 mm

2) Routine Brain

Scanogram : Axial

Range : 1 range

Slice Thickness : 8 mm

FOV : 250,0 mm

Gantry tilt : -8,0 degrees

Scan angle : 420 degrees

Scan length : 144,0 mm

kV : 120 kV

mAs : 400 mAs/slice

Waktu scan : 1,8 sec

Kolimasi : 2x8 mm
RELATED TITLES
2.0K views  0 
3
LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks
Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description

   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax
C

e. Hasil Radiograf 

Hasil radiograf CT-Scan kepala

f. Hasil Pemeriksaan

- Tampak garis fraktur linier os frontal dextra

- Tampak lesi hiperdens di daerah lobus frontal bilateral

- Tak tampak midline shifting

- Sulci dan cistern dbn

- Sistema ventrikel dbn

- Cerebellum dan pons tak tampak kelainan

Kesan:

o Fraktur linier
frontotemporal dextra
2.0K views  0  3
RELATED TITLES

LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks


Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description
   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax C

B. PEMBAHASAN

Pelaksanaan pemeriksaan CT-Scan kepala dengan kasus cedera kepala


(CKS) di RSUD Tidar Magelang dilakukan dengan posisi supine di ata
pemeriksaan sehingga Mid Sagital Plane (MSP) kepala sejajar terhadap lampu in
longitudinal dan lampu indikator horizontal setinggi Meatus Acusticus Externus
sehingga gambaran akan menjadi simetris.

CT-Scan mempunyai beberapa spesifikasi slice antara lain single slice, slice,
16 slice, dan 64 slice. Namun demikian, di Instalasi Radiologi RSUD Magelang
jenis CT-Scan yang digunakan adalah jenis double slice denga thickness 8 mm,
khusus untuk kasus cedera kepala sedang (CKS) ini dalam satu film berisi 24 slice
yang terdiri dari scanogram 1 gambar, 11 slice dalam tampila untuk melihat
kelainan pada tulang kepala, dan 12 slice berikutnya dalam t brain untuk melihat
kelainan pada soft tissue. Pelaksanaan CT-Scan di I Radiologi RSUD Tidar
Magelang hanya menggunakan 1 range. Hal ini tidak dengan teori yang ada yaitu
menggunakan 2 range.

Teknik pemeriksaan CT-Scan kepala dengan kasus cedera kepala sedang


ini dilakukan tanpa menggunakan media kontras dikarenakan indikasi
dilaksanakan pemeriksaan CT-Scan kepala menggunakan media kontras yaitu
kasus adanya tumor, infeksi, kelainan vascular, mencari AVM, dan aneurysma.

Dengan demikian, teknik pemeriksaan CT-Scan pada kasus cedera kepala


(CKS) di Instalasi Radiologi RSUD Tidar Magelang dengan menggunaka
thickness 8 mm, 1 range, dan tanpa media kontras sudah dapat untuk mene
diagnosa dengan memperlihatkan kelainan yang diderita pasien yaitu dalam ta
bone tampak fraktur linier os frontal dextra dan pada tampilan brain diketahui
pneumocephal lobus frontal dextra dan ICH frontal bilateral.
RELATED TITLES
2.0K views  0 
3
LK PKL-3 Ct-scan Kepala Kasus Cks
Uploaded by Nanang Setyawan 
Full description

   
Save Embed Share Print Laporan Kasus Ct Scan Pd CT SCAN K
Radiologi Thorax
C

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari laporan kasus ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Teknik pemeriksaan CT-Scan kepala pada kasus cedera kepala sedang (C


Instalasi Radiologi RSUD Tidar Magelang menggunakan slice thickness 8
range, dan tidak menggunakan media kontras.

2. Hasil pemeriksaan CT-Scan kepala dengan slice thickness 8 mm, 1 range, da


menggunakan media kontras sudah cukup memberi informasi diagnosa.
dibuktikan dengan sudah terlihatnya kelainan akibat cedera kepala sedang (CK

B. Saran

Untuk pemeriksaan CT-Scan kepala pada kasus cedera


kepala se menggunakan 2 range.

Anda mungkin juga menyukai