Anda di halaman 1dari 47

Materi Geografi Kelas X Semester Genap

ATMOSFER

L/O/G/O
Kompetensi dasar :
Menganalisa atmosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan di muka bumi

INDIKATOR :
1. Menjelaskan ciri-ciri lapisan atmosfer dan
manfaatnya.
2. Menguraikan unsur-unsur cuaca dan iklim
3. Mengklasifikasi berbagai tipe iklim
4. Menunjukkan persebaran iklim di dunia
DAFTAR ISI :
1. Menjelaskan ciri-ciri lapisan atmosfer dan
manfaatnya.
2. Menguraikan unsur-unsur cuaca dan iklim :
1. Suhu udara
2. Tekanan udara
3. Kelembaban udara
4. Keadaan awan
5. Angin
6. Curah hujan
3. Mengklasifikasi berbagai tipe iklim
1. Iklim Matahari
2. Iklim Koppen
3. Iklim Schmidt Fergusson
4. Iklim F. Junghun
3. Mendeskripsikan pola curah hujan di Indonesia.
4. Menguraikan persebaran vegetasi menurut iklim :
1. Padang rumput
2. Gurun
3. Tundra
4. Hutan basah
5. Hutan gugur
6. Taiga
5. Menganalisis perubahan iklim global :
1. Faktor penyebab
2. Dampak perubahan iklim global
MANFAAT ATMOSFER

1. Menyediakan oksigen/ kehidupan


2. Melindungi bumi dari sinar UV
3. Melindungi bumi dari meteorit
CIRI-CIRI LAPISAN ATMOSFER

Terjadi ionisasi, memantulkan gelombang radio

meteor terbakar dan terurai, terdapat reflektor (perambat) gelombang radio

Terjadinya peristiwa cuaca :


awan, hujan, angin, badai , petir
UNSUR CUACA DAN IKLIM
1. SUHU UDARA (TEMPERATUR)
Faktor Pengaruh

Konduksi
Lamanya penyinaran matahari
Konveksi
Sudut datang sinar matahari
Radiasi
Keadaan awan yang menutupi

Ketinggian tempat di bumi


Panas yg diterima bumi
dari matahari
Panas yang diterima bumi secara :

• Konduksi
proses pemindahan panas pada molekul yang
zat perantaranya tidak ikut bergerak
• Konveksi
proses pemindahan panas pada molekul yang
zat pengantarnya ikut bergerak
• Radiasi
proses pemindahan panas melalui pancaran
gelombang dari sumber panasnya
Dalil :
Setiap naik 100 m, suhu akan turun 0,60C

• Jika kota A berada pada ketinggian 0 m dpl


dengan suhu harian rata-rata 260C, maka
berapakah suhu di kota B dengan ketinggian
500 m dpl ?
Selisih suhu di kota A dan B =
500 m x 0,60 C = 30C
100 m
260C - 30C = 230C
Jadi, suhu di kota B dengan ketinggian 500 m
dpl 230C
2. Tekanan Udara
 Adalah berat massa udara di atas suatu wilayah.
 Semakin tinggi suatu tempat, semakin berkurang
tekanannya.
 Tekanan udara di atas permukaan laut lebih besar
daripada di puncak gunung
 Daerah yang banyak menerima panas matahari,
udaranya akan mengembang dan naik  daerah itu
bertekanan udara rendah
 Gerakan udara dari daerah bertekanan tinggi ke
daerah bertekanan rendah disebut  Angin
 Alat pengukur tekanan udara  barometer
 Garis pada peta yang menghubungkan tempat-
tempat yang sama tekanan udaranya  isobar
3. Kelembaban Udara
 Adalah banyaknya uap air dalam udara.
 Kelembaban mutlak adalah ukuran banyaknya uap
air (dalam gram) di dalam 1 m3 udara lengas dan
dinyatakan dalam gram/m3.
 Kelembaban relatif (nisbi) adalah perbandingan (%)
antara tekanan uap air dengan tekanan uap air
jenuh pada suhu yang sama.
 Higrometer  alat pengukur kelembaban udara
Contoh :
• Dalam 1 m3 udara yang suhunya 200C
terdapat 14 gram uap air, sedangkan uap
air maksimum yang dapat dikandungnya
pada suhu 200C 20 gram. Berapakah
kelembaban relatifnya ?
• Kelembaban relatifnya =
14 x 100% = 70 %
20
4. Keadaan awan
• Awan adalah kumpulan partikel air yang tampak di
atmosfer. Tetes partikel berasal dari kondensasi
(pengembunan) uap air.
• Kondensasi akan terjadi pada inti kondensasi
(berupa debu, asap, garam laut, benda
miksroskopik yang mampu menyerap/hidroskopik).
• Kondensasi tidak akan terjadi pada udara bersih.
• Syarat kondensasi :
– Punya inti kondensasi
– Kelembaban udara memadai
• Kabut  awan yang menempel di
permukaan bumi.
• Bentuk dasar awan :
– awan cirrus jika berserat, terdiri dari kristal es
– awan stratus jika berlapis, tumbuh dari awan
yang horizontal
– awan cumulus jika bergumpal
• Awan berdasarkan ketinggian :
– Awan rendah jika < 2 km
– Awan sedang jika 2 – 6 km
– Awan tinggi jika > 6 km
5. Angin
• Adalah gerak udara mendatar atau sejajar
dengan permukaan bumi karena adanya
perbedaan tekanan udara antara satu
tempat dengan tempat lainnya.
• Perbedaan tekanan terjadi karena adanya
perbedaan suhu.
• Angin bergerak dari daerah bertekanan
udara maksimum ke daerah bertekanan
udara minimum.
• Sifat angin :
1. Kekuatan angin.
Kekuatan angin berbanding lurus dengan
gradien barometriknya (Hukum Stevenson).
Gradien Barometrik adalah angka yang
menunjukkan perbedaan tekanan udara dari 2
isobar pada tiap jarak 15 meridian (111 km).
2. Arah angin.
Angin menunjukkan DARI MANA datangnya
angin dan bukan kemana angin itu bergerak.
Hukum Buys Ballot : Udara bergerak dari daerah
yang bertekanan maksimum ke daerah yang
bertekanan minimum di belahan bumi utara
berbelok ke kanan, sedangkan di belahan bumi
selatan berbelok ke kiri.

Arah angin dipengaruhi 3 faktor :


1. Gradien barometrik
2. Rotasi bumi
3. Kekuatan yang menahan (rintangan)
3. Kecepatan angin
• Atmosfer ikut berotasi dengan bumi.
• Molekul udara punya kecepatan gerak ke arah
timur, sesuai arah rotasi bumi  Kecepatan
Linier
• Kecepatan Linier semakin berkurang jika
makin dekat ke arah kutub.
• Alat pengukur kecepatan angin :
anemometer
• Skala Beaufort digunakan untuk memudahkan
informasi kecepatan angin (0 – 8)
SISTEM ANGIN
1. Angin Passat
2. Angin Anti Passat
3. Angin Barat
4. Angin Timur
5. Angin Muson Barat
6. Angin Muson Timur
7. Angin Lokal :
a. Angin darat dan angin laut
b. Angin gunung dan angin lembah
c. Angin jatuh (fohn)
Angin Passat
Angin Muson
Angin Laut dan Angin Darat
Angin Gunung dan Angin Lembah
Angin Fohn

Angin Wambraw di Biak. Angin Kumbang di Cirebon. Angin Gending di


Pasuruan. Angin Brubu di Makassar. Angin Misal di Pantai Selatan Perancis.
Angin Bora di pantai Samudera Alantik. Angin Sirocco di pantai Laut Adriatik
6. CURAH HUJAN
• Alat pengukur curah hujan  Ombrometer
• Isohyet  garis pada peta yang menghubungkan
tempat-tempat yang mempunyai curah hujan yang sama
• Jenis-jenis hujan :

Hujan Zenithal Hujan naik pegunungan


Pembentukan Awan
Hujan

Radiasi Matahari
Radiasi Atmosfer

Penguapan dan
Transfer energi
Radiasi Bumi

Laut
KLASIFIKASI IKLIM
1. IKLIM MATAHARI

Berdasarkan
banyak sedikitnya
sinar matahari yang
diterima permukaan
bumi.
KLASIFIKASI IKLIM
2. IKLIM KOPPEN
Berdasarkan indikator vegetasi.
1. Iklim A : iklim hujan tropis. Adanya tumbuhan yang
peka terhadap suhu tinggi seperti palma (kelapa,
nipah, dll).
2. Iklim B : iklim kering. Di daerah ini tidak ditemukan
sungai permanen.
3. Iklim C : iklim mesothermal, iklim lintang sedang
dipengaruhi lautan.
4. Iklim D : iklim mikrothermal, iklim lintang sedang
dipengaruhi daratan
5. Iklim E : iklim kutub
Sub region iklim Koppen :
1. Af = iklim hujan tropis
2. Am – iklim basah tropis dengan musim kering singkat
3. Aw = iklim savana tropis
4. BS = iklim stepa
5. BW = iklim gurun
6. Cf = iklim hujan sedang, panas tanpa musim kering
7. Cw = iklim hujan sedang, panas dengan musim dingin kering
8. Cs = iklim hujan sedang, dengan musim panas yang kering
9. Df = iklim hutan salju tanpa musim kering
10. Dw = iklim hutan salju dengan musim dingin yang kering
11. Et = iklim tundra
12. Ef = iklim salju
Diagram Koppen
Pembagian Iklim Koppen Dunia
KLASIFIKASI IKLIM
3. IKLIM SCHIMDT – FERGUSSON
Berdasarkan ratio bulan kering dan bulan basah.
Menurut Metode Mohr :
a. bulan kering (bk) jika curah hujan < 60 mm
b. bulan basah (bb) jika curah hujan > 100 mm
c. bulan lembab jika curah hujan 60 – 100 mm

Q = rata-rata bk x 100 %
rata-rata bb
Tipe Iklim Schmidt – Fergusson

Tipe Iklim Q Keterangan


A 0 % – 14,3 % Sangat basah
B 14,3 % - 33,3 % Basah
C 33,3 % – 60 % Agak basah
D 60 % – 100 % Sedang
E 100 % - 167 % Agak kering
F 167 % - 300 % Kering
G 300 % - 700 % Sangat kering
H > 700 % Luar biasa kering
Contoh :
1. Daftar rata-rata curah hujan daerah X.
Berdasarkan klasifikasi Schmidt – Fergusson,
daerah X tergolong tipe ....
Bulan Curah hujan (mm) Bulan Curah hujan (mm)
Januari 104 Juli 67
Februari 112 Agustus 66
Maret 144 September 56
April 151 Oktober 48
Mei 120 November 47
Juni 104 Desember 92
• Bulan keringnya ada ? 3
• Bulan basahnya ada ? 6
• Q = bk x 100% = 3 x 100% = 50 %
bb 6

50 %
Lihat Tabel
Iklim C (agak Basah) Iklim Schmidt
Fergusson
KLASIFIKASI IKLIM
4. IKLIM JUNGHUN
Mengklasifikasi iklim di Pulau Jawa secara vertikal
dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan.
Iklim Ketinggian Suhu Tanaman
Daerah 0 – 700 m dpl > 220C Padi, jagung,
panas/tropis tembakau, tebu,
karet, kelapa
Daerah sedang 700 – 1500 m 220 – 17,10C teh, kopi, coklat,
dpl kina, sayur-sayuran
Daerah sejuk 1.500 – 2.500 17,10 – 11,10C sayur-sayuran,
m dpl bunga-bungaan,
buah-buahan.
Daerah dingin > 2.500 m dpl 11,10 – 6,20C Tidak ada tanaman
budidaya, lumut
dan rumput
IKLIM OLDEMAN
• Untuk klasifikasi lahan pertanian tanaman pangan di
Indonesia
• Kriterianya : perhitungan bulan basah (BB), bulan
lembab (BL) dan bulan kering (BK) dengan
memperhatikan peluang hujan, hujan efektif dan
kebutuhan air tanaman.
No Tipe Utama Panjang Bulan Basah
1. A > 9 bulan
2. B 7 – 9 bulan
3. C 5 – 6 bulan
4. D 3 – 4 bulan
5. E < 3 bulan
POLA CURAH HUJAN DI INDONESIA
1. Pantai barat setiap pulau jumlah hujannya selalu lebih banyak.
2. Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara seperti satu kepulauan, shg
point 1 berlaku.
3. Hujan bertambah jumlahnya dari dataran rendah ke
pegunungan.
4. Di daerah pedalaman semua pulau, musim hujan jatuh pada
musim pancaroba. Sama dengan daerah rawa
5. Bulan maksimum hujan sesuai dengan letak DKAT (Daerah
Konvergensi Antar Tropik)
6. Saat mulai turun hujan, bergeser dari barat ke timur. November :
Sumatera s/d Bengkulu. Desember : Lampung, Bangka. Januari-
Februari : Jawa, Bali, Nusa Tenggara
7. Sul-Sel bagian timur, Sul-Tra, Malteng musim hujannya
berbeda : MEI – JUNI.
Jenis Vegetasi Menurut Iklim :
No Vegetasi Karakteristik Wilayah
1 Padang rumput CH 25 – 50 cm/th Tropis sampai Amerika
subtropis Utara, India
2 Gurun CH < 25 cm / th Amplitudo harian
ekstrim
3 Tundra Masa tumbuh Pohon rendah, Kutub utara
vegetasi pendek semak, lumut
4 Hutan basah Masa tumbuh Tinggi 20 – 40 m
vegetasi lama Berdaun lebar
Jenis pohon sulur
hingga kayu keras
5 Hutan gugur Ch 75 – 100 cm/th Pohon tidak Di daerah 4
Spesesnya sedikit terlalu rapat, musim
tinggi 10 – 20 m
6 Taiga Pinus berdaun
jarum
PERUBAHAN IKLIM GLOBAL
• Disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas
di atmosfer berupa karbondioksida (CO2),
metana (CH4) dan dinitrogen oksida (N2O).
• Radiasi matahari di permukaan bumi +
konsentrasi gas di atmosfer  efek selimut
rumah kaca
• Sehingga suhu bumi semakin naik dan menjadi
semakin panas
Dampak Perubahan Iklim Global

1. Mencairnya bongkahan es di kutub, sehingga


permukaan laut naik
2. Air laut naik  menenggelamkan pulau dan
menghalangi mengalirnya air sungai ke laut 
timbul banjir di dataran rendah.
3. Mengeringnya air permukaan, sehingga air
menjadi langka  pola pertanian berbasis air
kena dampaknya.
4. Meningkatnya resiko kebakaran hutan.
5. El Nino dan La Nina
EL NINO
• Peristiwa memanasnya suhu air permukaan laut
di pantai barat Peru – Ekuador (Amerika
Selatan).
• Angin muson dari Asia yang banyak membawa
uap air, berbelok ke pantai barat Peru (yang
bertekanan rendah), akibatnya angin muson
yang sampai ke Indonesia hanya sedikit
membawa uap air
• Mengakibatkan musim kemarau yang panjang di
Indonesia
www.themegallery.com

Thank You!
Your company slogan in here

L/O/G/O

Anda mungkin juga menyukai