Anda di halaman 1dari 24

TANTANGAN DALAM UPAYA

PENGENDALIAN VEKTOR DBD


DIMASA MENDATANG
SEMINAR NASIONAL KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA, 27 MARET 2021

Dr. Suwito, SKM, M.Kes


Ketua Umum Perkumpulan Entomologi Kesehatan Indonesia
(PEKI)
SITUASI DBD DI INDONESIA TAHUN 2020
108.500 749 477 NO 10 Provinsi Jumlah
Kasus DBD Kasus Kematian DBD Kab/Kota
dilaporkan dilaporkan Terjangkit DBD
Tertinggi Kasus Kasus
DBD
39,99/100.000 0,69 % 34 Provinsi
Pddk Case Fatality Rate (CFR) Melaporkan
Insidens Rate DBD DBD
1. JAWA BARAT 22.825
(IR) DBD
2. BALI 11.964
3. JATIM 8.567
Peta Sebaran Kasus DBD Di Indonesia Tahun 2020 4. LAMPUNG 6.372
5. NTT 5.968
6. JAWA TENGAH 5.683
7. DKI JAKARTA 4.745
8. NTB 4.720
9. D I YOGJAKARTA 3.618
10. SUMATERA UTARA 3.125
STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DBD

UPAYA
&
STRATEGI

PERAN SEKTOR KEBIJAKAN KESEHATAN


PEMBERDAYAAN
1. PENGUATAN KETERLIBATAN
LAINNYA MASYARAKAT
MASYARAKAT DAN LAYANAN
PRIMER
2. MENINGKATKAN PROMOSI DAN
PROGRAM PENCEGAHAN

PELAYANAN
KESEHATAN
TARGET DAN INDIKATOR
INIKATOR PENCEGAHAN
RENSTRA DAN2020-2024
PENGENDALIAN DBD
Persentase
kabupaten/kota yang
mempunyai Incidence
Rate DBD ≤ 49/100.000 2024
penduduk
2023

2022
90 %
2021 Kab/kota
85 %
2020 80 % Kab/kota
75 % Kab/kota
70 % Kab/kota
Kab/kota

Capaian Target
73,15 %
(376 kab/kota)
DASAR HUKUM PENGENDALIAN VEKTOR

• UU 6/ 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan


• PP 66/ 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
• Permenkes 50/ 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan untuk Vektor dan BP2
serta Pengendaliannya
• Dll
TUJUAN PENYELENGGARAAN KARANTINAAN
KESEHATAN (UU No 6 Tahun 2018)

a. melindungi masyarakat dari penyakit dan/atau Faktor


Risiko Kesehatan Masyarakat yang berpotensi
menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
b. mencegah dan menangkal penyakit dan/atau Faktor
Risiko Kesehatan Masyarakat yang berpotensi
menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat

Vektor/nyamuk salah satu faktor risiko kesmasy yang bisa


menimbulkan kedaruratan Kesmasy
PENULARAN VIRUS DENGUE
PENGENDALIAN VEKTOR
Tindakan pengendalian yang dilaksanakan untuk
menurunkan populasi vektor serendah mungkin, sehingga
mencegah penularan dan penyebaran penyakit tular vektor.
Ada 35 Spesies Aedes di Indonesia, Nyamuk Aedes
3 spesies sebagai Vektor DBD

1 Aedes aegypti (vektor) 18 Aedes iyengari


2 Aedes albopictus 19 Aedes ganapathi
(vektor)
3 Aedes butleri (vektor) 20 Aedes lineatopennis
4 Aedes amesii 21 Aedes longirostris
5 Aedes andamanensis 22 Aedes lophoventralis
Aedes aegypti
6 Aedes annandalei 23 Aedes niveodes
7 Aedes albolineatus 24 Aedes orbitae
8 Aedes caecus 25 Aedes ostentatio
9 Aedes cancricomes 26 Aedes poicilius
10 Aedes desmotes 27 Aedes prominens
11 Aedes dux 28 Aedes saxicola
12 Aedes eldridgei 29 Aedes scanloni Aedes albopictus
13 Aedes flavipennis 30 Aedes scutellaris
14 Aedes formosensis 31 Aedes vana
15 Aedes fumida 32 Aedes vexans
16 Aedes imprimens 33 Aedes vigilax
17 Aedes indonesiae 34 Aedes vittatus
35 Aedes (Col.) sp 2
Aedes butleri
TANTANTANGAN Pengendalian Vektor
(PP No 66/ 2014 dan Permenkes 50/2017)

1. Pengamatan dan penyelidikan bioekologi


2. Penentuan status kevektoran
3. Penentuan status resistensi Surveilans
4. Efikasi insektisida
5. Pemeriksaan specimen
6. Pengendalian vektor (metode fisik,
biologi, kimia dan pengelolaan
lingkungan) Intervensi
7. Pengendalian vektor terpadu
S TAN D AR B A KU M UT U V E K TO R D BD (PERMENKES 50/2017)

Nilai
No Vektor Parameter Satuan Ukur Baku
Mutu
1 Nyamuk Aedes aegypti Angka Istirahat Angka kepadatan nyamuk <0,025
dan/atau Aedes albopictus (Resting rate) istirahat (resting) per jam
2 Larva Aedes aegypti ABJ (Angka Bebas Persentase rumah/ bangunan ≥95
dan/atau Aedes albopictus Jentik) yang negatif larva

Upaya Pengamatan/ Penyelidikan


Kondisi Lingkungan Aman dari Nyamuk Aedes
Penyebab DBD

Pastikan ABJ > 95%


PEMERIKSAAN SPESIMEN

- Identifikasi,
pembedahan dan
pemeriksaan lab
- Untuk menentukan
nyamuk infektif
(mengandung virus)
MONITRING RESISTENSI
VEKTOR DBD

- Resistensi suatu keadaan yang


menunjukkan tingkat kemampuan
populasi vektor tetap bertahan hidup
terhadap paparan dosis insektisida
yang dalam keadaan normal dapat
membunuh.
- Dampak dari penggunaan insektisida
yang tidak rasional dan tidak
terkendali
EFIKASI Kemapuan insektisida untuk dapat
INSEKTISIDA mematikan serangga sasaran
- Kemapuan insektisida untuk dapat
EFIKASI mematikan serangga sasaran
INSEKTISIDA - Untuk mendapatkan bahan pengendali
yang efektif dan efisien
PENGENDALIAN VEKTOR
METODE FISIK

Pengendalian metode fisik,


dengan cara menggunakan
dan/atau menghilangkan
material fisik
PENGENDALIAN VEKTOR METODE
BIOLOGI

Pengendalian Biologi, menggunakan organisme biologi dengan


memanfaatkan toksinya atau sifat predatornya, serta sifat
repelennya
PENGENDALIAN VEKTOR METODE
KIMIA

Pengendalian
Kimia, dengan
menggunakan
bahan kimia
SUMBER DAYA MANUSIA (Permenkes 50/ 2017)

• Pengendalian Vektor dan BPP


dibutuhkan sumber daya manusia
berupa tenaga entomolog kesehatan
dan/atau tenaga kesehatan lain yang
memiliki keahlian dan kompetensi di
bidang entomologi kesehatan.

• Keahlian dan kompetensi tenaga


kesehatan lain diperoleh melalui
pendidikan dan/atau pelatihan.
INTEGRASI
• Nyamuk Aedes ada
dimana-mana
• Tidak mungkin jika
hanya dikendalikan oleh
Nakes saja
• Perlu melibatkan peran
serta masyarakat
• Perlu melibatkan LP-LS
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MENJADI KUNCI

LINGKUNGAN
GERAKAN 1 PENGAMATAN/ AMAN
RUMAH 1 PENGENDALIAN
JUMANTIK VEKTOR DI RUMAH/ - Terhindar gigitan vektor
KANTOR/ TTU - Terhindar penularan penyakit
DBD
Pendayagunaan Kader Kesehatan atau
Penghuni/ Anggota Keluarga
(Permenkes 50/2017)

• Pengendalian Vektor dan BPP dapat mendayagunakan


kader kesehatan terlatih atau penghuni/anggota keluarga
untuk lingkungan rumah tangga, meliputi :
• pengamatan Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit
• pengamatan habitat perkembangbiakan
• pengamatan lingkungan
• larvasidasi
• pengendalian dengan metode fisik
• pengendalian dengan metode biologi dan kimia secara terbatas
• sanitasi lingkungan.
• Kader kesehatan terlatih atau penghuni/anggota keluarga merupakan
anggota masyarakat yang mendapatkan pelatihan di bidang
Pengendalian Vektor dan BPP oleh dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota atau KKP.
SEHAT DIMULAI DARI SAYA
CIPTAKAN LINGKUNGAN BEBAS VEKTOR dan
BEBAS PENYAKIT DEMAM BERDARAH

TERIMA KASIH

24

Anda mungkin juga menyukai