Pasal 26
• Perencanaan PPh Pasal 21/PPh Pasal 26
Sistem PPh Pasal 21 adalah Witholding system, dimana pemberi kerja akan melakukan hal-hal sebagai berikut:
25%
Diatas Rp 250 juta s.d. Rp 500 juta
• Contoh:
• Ir. Handoko MSc adalah Kary PT. Sumber Rezeki, menerima gaji per bulan Rp 20.000.000,
tunjangan transport Rp 1.000.000,- perbulan dan tunjangan perumahan Rp 2.500.000,-
perbulan. PT. Sumber Rezeki masuk program BPJS serta program dana pensiun yang sudah
disyahkan oleh Menkeu.I Ir. Handoko, sudah menikah dan mempunyai tanggungan 3 (tiga)
anak.
Ditanya:
• A. Hitung PPh Pasal 21 dengan alternatif sbb:
• a. Ditanggung pegawai.
• b. Diberi tunjangan PPh Pasal 21 sebesar Rp 600.000.
• C. Ditanggung oleh pemberi kerja dengan metode “GrossUp”
• B. Hitung Take Home Pay (THP) untuk ketiga alternatif tsb diatas.
• C. Dari ketiga alternatif tersebut mana yang lebih menguntungkan perusahaan dari segi
perencanaan Pajak.
• D. Buat ayat jurnal untuk 3 (tiga) alternatif tsb diatas.
• Catt
• Gunakan rumus GrossUp berikut ini untuk menghitung tunjangan PPh Pasal 21:
• Catatan:
• Untuk menghitung tunjangan PPh Pasal 21 dengan metode GrossUP
Rumusnya sebagai berikut:
catatan:
* Beban iuran pensiun yang dibayar oleh perusahaan
** Beban iuran THT/JHT yang dibayar oleh perusahaan
*** Hutang iuran pensiun total yang dibayar perusahaan dan kary
***** Hutang iuran JTH/THT total yang dibayar perusahaan dan kary
• Jurnal penyetoran Hutang PPh Pasal 21 dll:
• Hutang Premi JKKRp 100.000
• Hutang Premi JKM Rp 60.000
• Hutang Iuran Pensiun Rp 1.200.000***
• Hutang Iuran JHT Rp 1.140.000****
• Hutang PPh Pasal 21 Rp 1.872.333
• Kas Rp 4.372.333
catatan:
* Beban iuran pensiun yang dibayar oleh perusahaan
** Beban iuran THT/JHT yang dibayar oleh perusahaan
*** Hutang iuran pensiun total yang dibayar perusahaan dan kary
***** Hutang iuran JTH/THT total yang dibayar perusahaan dan kary