Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
3. Prinsip-prinsip perkembangan
a. Perkembangan adalah proses yang tiada henti
(never ending process)
b. Semua aspek perkembangan saling
mempengaruhi (kepribadian, moral-spiritual,
emosional, intelektual, sosial, kultural)
c. Mengikuti pola dan arah tertentu: setiap fase
perkembangan adalah hasil perkembangan
sebelumnya, dan prasyarat bagi
perkembangan selanjutnya.
Menurut Yelon dan Weinstein (1977): pola
.
3. Prinsip-prinsip perkembangan:
d. Perkembangan fisik dan psikis terjadi pada waktu yang
berlainan: a) otak berkembang ukurannya yang normal
pada umur 6-8 tahun; tangan, kaki, hidung pada usia
remaja; imajinasi kreatif memuncak pada usia remaja.
e. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas: sampai
usia 2 tahun, anak memusatkan pertumbuhannya pada
gerak fisik dan bicara; mulai usia 3-6 tahun terpusat
pada pergaulan dengan orang lain.
f. Setiap individu normal akan berkembang secara
bertahap: bayi > kanak-kanak > anak > remaja > dewasa
> masa tua
BEBERAPA PENDEKATAN
• Pendekatan Perkembangan Kognitif
Pendekatan ini didasarkan kepada asumsi atau keyakinan bahwa
kemampuan kognitif merupakan suatu yang fundamental dan
yang membimbing tingkah laku anak. Kunci untuk memahami
tingkah laku anak terletak pada pemahaman bagaimana
pengetahuan tersebut terstruktur dalam berbagai aspeknya
• Pendekatan Belajar atau Lingkungan
berakar dari asumsi bahwa tingkah laku anak diperoleh melalui
pengkondisian (conditioning) dan prinsip-prinsip belajar
• Pendekatan Etologi
Pendekatan ini merupakan studi perkembangan dari perspektif
evolusioner yang didasarkan pada prinsip-prinsip evolusi yang
diajukan pertama kalinya oleh Charles Darwin. Konsep ini
merujuk kepada asal-usul biologis atau evolusioner tentang
tingkah laku sosial.
BEBERAPA
TEORI PERKEMBANGAN
1. Perkembangan Fisik
Pertumbuhan fisik pada masa ini lambat dan
relatif seimbang. Peningkatan berat badan
anak lebih banyak dari pada panjang badan-
nya. Peningkatan berat badan anak terjadi
terutama karena bertambahnya ukuran sistem
rangka, otot dan ukuran beberapa organ tubuh
lainnya.
2. Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik pada usia ini menjadi lebih
halus dan lebih terkoordinasi dibandingkan dengan
masa bayi. Anak – anak terlihat lebih cepat dalam
berlari dan pandai meloncat serta mampu menjaga
keseimbangan badannya. Untuk memperhalus
ketrampilan – ketrampilan motorik, anak – anak
terus melakukan berbagai aktivitas fisik yang
terkadang bersifat informal dalam bentuk
permainan. Disamping itu, anak – anak juga
melibatkan diri dalam aktivitas permainan olahraga
yang bersifat formal, seperti senam, berenang, dll.
3. Perkembangan Kognitif
Dalam keadaan normal, pada periode ini
pikiran anak berkembang secara berangsur –
angsur. Jika pada periode sebelumnya, daya
pikir anak masih bersifat imajinatif dan
egosentris, maka pada periode ini daya pikir
anak sudah berkembang ke arah yang lebih
konkrit, rasional dan objektif. Daya ingatnya
menjadi sangat kuat, sehingga anak benar-
benar berada pada stadium belajar.
4. Perkembangan Psikosial
Pada tahap ini, anak dapat menghadapi dan menyelesaikan
tugas atau perbuatan yang dapat membuahkan hasil, sehingga
dunia psikosial anak menjadi semakin kompleks. Anak sudah
siap untuk meninggalkan rumah dan orang tuanya dalam waktu
terbatas, yaitu pada saat anak berada di sekolah. Melalui proses
pendidikan ini, anak belajar untuk bersaing (kompetitif),
kooperatif dengan orang lain, saling memberi dan menerima,
setia kawan dan belajar peraturan – peraturan yang berlaku.
Dalam hal ini proses sosialisasi banyak terpengaruh oleh guru
dan teman sebaya. Identifikasi bukan lagi terhadap orang tua,
melainkan terhadap guru. Selain itu, anak tidak lagi bersifat
egosentris, ia telah mempunyai jiwa kompetitif sehingga dapat
memilah apa yang baik bagi dirinya, mampu memecahkan
masalahnya sendiri dan mulai melakukan identifikasi terhadap
tokoh tertentu yang menarik perhatiannya.
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK
SEKOLAH DASAR
• Aminudin
– Tahap berpikir tak terorganisasi, berpikir kompleks, berpikir
konseptual.
• Piaget
– Sensorimotoris, terikat pada gerakan
– Praoperasional, dapat memikirikan objek tertentu
– Operasional Konkret, menyusun objek tertentu konkret
– Operasional Formal, berpikir nyata dan abstrak
• Vigotzky
– Setiap manusia mempunyai seperangkat fungsi kognitif
• Kemampuan mengamati, memperhatikan, dan mengingat
PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK