Anda di halaman 1dari 28

PERTUMBUHAN DAN

REPRODUKSI BAKTERI
NAMA KELOMPOK :
AI ZUANISA
LITA PUSPITASARI

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA 3


TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
2021
PENGERTIAN PERTUMBUHAN BAKTERI
• Pertumbuhan adalah meningkatnya jumlah kuantitas massa sel dengan cara terbentuknya
sel-sel baru.
• Terjadinya proses pertumbuhan tergantung dari kemampuan sel dalam membentuk
protoplasma baru dari nutrient yang tersedia di lingkungan.
• Fase pertumbuhan bakteri merupakan fase pembelahan sel bakteri yang melalui beberapa
fase yaitu, Fase lag, Fase Logaritma/Exponensial, Fase Stasioner dan Fase Kematian.
FASE-FASE PERTUMBUHAN BAKTERI
FASE LAG (FASE PENYESUAIAN )
Fase Lag merupakan fase penyesuaian bakteri dengan lingkungan yang baru. Lama fase lag
pada bakteri sangat bervariasi, tergantung pada 9 komposisi media, pH, suhu, aerasi, jumlah
sel pada inokulum awal dan sifat fisiologis mikro organisme pada media sebelumnya.
FASE LOGARITMA / EKSPONENSIAL
Fase logaritma atau eksponensial ditandai dengan periode pertumbuhan yang terbilang cepat.
Setiap sel dalam populasi membelah menjadi dua. Derajat pertumbuhan bakteri pada fase ini
sangat dipengaruhi oleh sifat genetik yang diturunkan. Derajat pertumbuhan juga dipengaruhi
oleh kadar nutrisi dalam media, suhu inkubasi, kondisi pH, dan aerasi. Ketika populasi yang
dihasilkan oleh derajat pertumbuhan sudah maksimum, akan terjadi keseimbangan antara
jumlah sel mati dan jumlah sel hidup.
FASE STASIONER
Fase ini terjadi ketika laju pertumbuhan bakteri sama dengan laju kematiannya, sehingga
jumlah populasi organisme ini akan tetap. Keseimbangan ini terjadi karena adanya
pengurangan derajat pembelahan sel akibat kadar nutrisi yang tidak cukup dan akumulasi
produk yang beracun bagi sel sehingga mengganggu proses pembelahan. Fase stasioner
kemudian dilanjutkan dengan fase kematian yang ditandai oleh peningkatan laju kematian
yang melebihi laju pertumbuhan.
FASE KEMATIAN
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, fase kematian terjadi ketika laju kematian lebih
tinggi dari laju pertumbuhan. Beberapa faktor yang memengaruhinya adalah suhu,
kelembaban, cahaya, zat kimia, dan nutrisi.
FACTOR-FAKTOR PENTING YANG
MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN BAKTERI
1) Zat Makanan
• Sebagian besar bakteri yang hidup bebas dapat tumbuh baik pada ekstrak ragi, bakteri parasit
membutuhkan zat-zat khusus yang hanya terdapat dalam darah atau dalam ekstrak jaringan
hewan.
• Zat makanan yang digunakan untuk pertumbuhan bakteri harus mengandung sumber karbon,
sumber nitrogen, mineral dan faktor pertumbuhan yang meliputi asam amino, purin, pirimidin
dan vitamin.
2) Derajat Keasaman Lingkungan (pH)
• pH pembenihan juga mempengaruhi pertumbuhan kuman dalam membantu metabolisme
bakteri. Bakteri tumbuh subur pada kisaran pH 6,5 – 7,5 .
• Sedangkan sistem yang mencerminkan luas rentang pH ditunjukkan oleh berbagai bakteri,
diantaranya:
1) Asidofil memiliki nilai rentang pH 6,5 – 7,0.
2) Mesofil memiliki nilai rentang pH 7,5 – 8,0.
3) Alkalofil memiliki nilai rentang pH 8,4 – 9,0
3) Suhu
• Suhu merupakan faktor penting dalam pertumbuhan bakteri.
• Apabila suhu tidak sesuai dengan kebutuhan bakteri, maka akan menyebabkan kerusakan sel.
• Bakteri diklasifikasikan berdasarkan suhu pertumbuhannya menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°– 30°C, dengan suhu optimum
15°C.
2. Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° — 55°C, dengan suhu optimum 25°
— 40°C.
3. Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° — 75°C, dengan suhu
optimum 50–65°C
4) Kelembaban
• Ruangan dengan kelembaban diatas 75%, akan menyebabkan berkembangnya bakteri
• Sedangkan udara yang sangat kering dapat membunuh bakteri atau menyebabkan
pemberhentian kegiatan metabolisme bakteri.
• Jika kondisi kelembaban udara tinggi, diperlukan lampu UV dengan radiasi yang lebih tinggi
dari biasanya.
5) Tekanan Osmotik
• Tekanan osmotic akan sangat mempengaruhi bakteri jika tekanan osmotik lingkungan lebih besar
(hiportonis) sel akan mengalami 14 plasmosis.
• Sebaliknya jika tekanan osmotik lingkungan yang hipotonis akan menyebabkan sel membengkak
dan juga mengakibatkan rusaknya sel.
6) Oksigen
• Oksigen dibutuhkan untuk proses respirasi bakteri.
• Bakteri diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berdasarkan kebutuhan oksigennya, yaitu :
1) Aerob yaitu bakteri yang memerlukan oksigen untuk hidupnya.
2) Anaerob yaitu bakteri yang tidak dapat hidup apabila ada oksigen.
3) Anaerob Fakultatif yaitu bakteri yang mampu tumbuh dalam lingkungan dengan atau
tanpa oksigen.
7) Pencahayaan
• Cahaya dalam ruangan dapat menghambat pertumbuhan.
• Sinar yang nampak oleh manusia yaitu dengan panjang gelombang antara 390 nm – 760 nm,
akan tetapi sinar ini tidak berbahaya bagi bakteri.
• Paparan cahaya dengan intensitas sinar ultraviolet dengan panjang gelombang 240 nm – 300
nm yang dapat berakibat fatal bagi bakteri.
PEMERIKSAAN JUMLAH BAKTERI DI UDARA
• Sampel udara yang diambil untuk menentukan jumlah bakteri menggunakan peralatan
khusus.
• Peralatan tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
a) Pada Solid Impingement Device bakteri dikumpulkan pada permukaan media agar padat.
b) Pada Liquid Impingement Device, sampel udara dalam bentuk spray dialirkan langsung
dalam suatu media air atau melalui penyaringan terlebih dahulu sebelum dilarutkan kedalam
media cair. Campuran media tersebut selanjutnya disebarkan pada plate untuk dibiakkan
ANGKA LEMPENG TOTAL
• Angka Lempeng Total ALT (Angka lempeng total ) adalah metode untuk menentukan jumlah
kuman, tidak membedakan spesiesnya dan bersifat kuantitatif. Cara yang digunakan dengan dengan
metode tuang (pour plate) dan metode sebar (spread plate).
• Koloni yang tumbuh tidak selalu berasal dari satu sel mikroba, karena beberapa mikroba tertentu
cenderung berkelompok atau berantai. Bila ditumbuhkan pada media dan lingkungan yang sesuai,
kelompok bakteri ini akan menghasilkan satu koloni. Oleh karena itu, sering digunakan istilah
Colony Forming Unit (CFU) untuk menghitung jumlah mikroba hidup. Batas penundaan pada
pemeriksaan ALT adalah 1- 12 jam.
STERILISASI RUANGAN
• Sterilisasi adalah proses (kimia atau fisika) yang digunakan untuk membunuh semua bentuk kehidupan
mikroorganisme, untuk menghilangkan pencemaran oleh jasad renik baik hidup maupun mati. Ruangan steril
adalah kedaan ruangan yang bebas dari semua bentuk kehidupan bakteri yang patogen maupun yang
nonpatogen termasuk sporanya
• Bakteri dapat dikendalikan dengan beberapa cara diantaranya adalah:
a) Desinfeksi
b) Antiseptik
c) Pengendalian mikroba dengan filtrasi
d) Pengendalian mikroba dengan radiasi
REPRODUKSI BAKTERI
Pembelahan
biner

Pembentukan
Aseksual tunas atau
cabang

Pembentukan
filamen
Reproduksi
Bakteri
Transformasi

Seksual Transduksi

Konjugasi
REPRODUKSI ASEKSUAL

Pembelahan biner artinya pembelahan terjadi secara langsung, dari satu sel membelah
menjadi dua sel anakan. Masing-masing sel anakan akan membentuk dua sel anakan lagi,
demikian seterusnya.
Pembentukan tunas atau cabang yaitu bakteri  membentuk tunas yang akan melepaskan
diri dan membentuk bakteri baru. Reproduksi dengan pembentukan cabang didahului
dengan pembentukan tunas yang tumbuh menjadi cabang dan akhirnya melepaskan diri.
Dapat dijumpai pada bakteri family Streptomycetaceae.
Pembentukan Filamen → Pada pembentukan filament, sel mengeluarkan serabut panjang
sebagai filament yang tidak bercabang. Bahan kromosom kemudian masuk ke dalam
filament, kemudian filament terputus-putus menjadi beberapa bagian. Tiap bagian
membentuk bakteri baru. Dijumpai terutama dalam keadaan abnormal, misalnya bila
bakteri Haemophilus influenzadibiakan pada pembenihan yang basah.
REPRODUKSI SEKSUAL

Tranduksi adalah rekombinasi gen antara dua sel bakteri


dengan menggunakan virus fag. Virus fag yang telah
menginfeksi suatu bakteri pada daur litik maupun lisogenik
akan mengandung partikel DNA bakteri. Bila virus fag
tersebut menginfeksi bakteri lainnya, maka terjadilah
rekombinasi gen pada bakteri-bakteri yang terinfeksi fag. 
Tranformasi adalah rekombinasi gen yang terjadi melalui
pengambilan langsung sebagian materi gen dari bakteri
lain, yang dilakukan oleh suatu sel bakteri. Bakteri yang
mampu melakukan tranformasi secara alamiah , yaitu
bakteri-bakteri yang dapat memproduksi enzim khusus,
antara lain Rhizobium, Streptococus, dan Bacillus.
Konjugasi → Proses konjugasi diawali dari pembentukan berkas-berkas yang bergerak
saling berdekatan dari kedua individu. Sel yang berdekatan saling membentuk tonjolan.
Ujung dari kedua tonjolan yang bersentuhan akan saling melebur dan membentuk saluran
konjugasi. Lewat saluran itu terjadilah aliran protoplasma dari satu sel ke sel yang lain.
Kedua plasma melebur, disebut plasmogami. Pada bakteri selanjutnya terjadi transfer
plasmid dari satu bakteri kepada bakteri partner. Pada protozoa, seperti Paramecium, terjadi
transfer mikronukleus dua arah (saling bertukar).

Anda mungkin juga menyukai