Anda di halaman 1dari 19

POKOK BAHASAN 1

LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

Capaian Pembelajaran:
Setelah mengikuti kuliah ini, diharapkan mhs dapat:
1. Menjelaskan landasan kultural, historis, filosofis,
dan yuridis penyelenggaraan Pendidikan
Pancasila.
2. Menjelaskan tujuan Pendidikan Pancasila, Tujuan
Pendidikan Nasional, Tujuan Nasional, dan Cita-
cita Nasional Bangsa Indonesia.
LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
1. Landasan kultural : bahwa nilai-nilai Pancasila
merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa manusia
indonsia tentang kehidupan yang baik. Nilai Pancasila
merupakan hasil konseptual bangsa Indonesia yang
diangkat dari nlai-nilai kultural/budaya bangsa
Indonesia sendiri melalui reflekdi filosofis para pendiri
negara, seperti Soekarno, Moh Yamin, Soepomo, dan
tokoh-tokoh pendiri lainnya.
2. Landasan historis: bahwa nilai-nilai Pancasila itu
sebelum dirumuskan dan disahkan menjadi dasar
negara Indonesia, secara objektif historis telah dimiliki
bangsa indonesia sendiri. Jadi, asal muasal (causa
materialis) nilai-nilai Pancasila itu adalah dari bangsa
indonesia sendiri.
PAU-PPAI-UT 2
3. LANDASAN FILOSOFIS:
Bahwa secara filosofis, nilai-nilai yang terkandung
dalam sila-sila Pancasila merupakan pandangan
hidup (perenungan dan pemikiran filosofi
kehidupan) bangsa Indonesia yang telah ada jauh-
jauh hari sebelum mendirikan negara merdeka
Republik Indonesia.
Setelah bangsa Indonesia berhasil mendirikan negara
Republik Indonesia (17 Agustus 1945), nilai-nilai
pancasila itu tetap secara konsisten dijadikan
pandangan hidup (filosofi kehidupan) bangsa dan
dasar filsafat negara Republik Indonesia.

PAU-PPAI-UT 3
4. Landasan Yuridis:
Bahwa penyelenggaraan mk Pendidkan Pancasila di
PT berdasarkan berbagai peraturan perundangan:
1) UUD 1945, yang dalam Pembukaan UUD 1945
menyatakan Negara berdasar kepada: “PANCASILA”
2) UU No.20 Th 2003 ttg Sisdiknas, menyebutkan bahwa
menyebutkan Pendidikan Nasional berdasarkan
PANCASILA.
3) UU No.12 Th 2012 ttg Pendidikan Tinggi,
menyebutkan Pendidikan Tinggi berdasarkan
Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.

PAU-PPAI-UT 4
4) Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas Nomor
38/Dikti/ Kep/2002 vide Nomor 43/Dikti/
Kep/2006 tentang Pelaksanakan Kelompok
MKPK di PT, bahwa setiap program studi
wajib memberikan mk PA, PP, dan PKn.
4) Surat Dirjen Dikti No: 06/D/1/2010 tanggal
05 Januari 2010 tentang Penyelenggaraan
Perkuliahan PENDIDIKAN PANCASILA dI PT.

PAU-PPAI-UT 5
TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

1. Cita-cita Nasional Bangsa Indonesia:


membentuk negara indonesia yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur (berdasrakan
pancsila). Baca Pembukaan UUD 1945 Alinea 2.

2. Tujuan Nasional Bangsa/Negara Indonesia:


• melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh
tumpah darah indonesia,
• memajukan kesejahteraan umum
• mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
• ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial. (Pembukaan UUD 1945 Alinea 4).

PAU-PPAI-UT 6
3. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL:
Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada tuhan yme dan berbudi
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa
tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan
(UU No.20 Th 2003 ttg SPN).

PAU-PPAI-UT 7
4. TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
adalah megembangkan kecerdasan dan
membentuk sikap mental dan perilaku mahasiswa)
menjadi WNI yang bertanggung jawab,
dengan lima indikator:
1) beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME,
2) berperikemanusiaan yang adil dan beradab,
3) mendukung persatuan dan kesatuan bangsa,
4) mendukung sistem kerakyatan (demokrasi) yang
mengutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi atau golongan,
5) berusaha untuk mewujudkan keadilan dan
kesejahteraan sosial.

PAU-PPAI-UT 8
PEMBAHASAN/KAJIAN PANCASILA SECARA ILMIAH

PUDJO WIJATNO, SYARAT ILMIAH SUATU KAJIAN ILMU:


1. BEROBJEK,
2. BERMETODE,
3. BERSISTEM, DAN
4. BERSIFAT UNIVERSAL.

SAYA BERPENDAPAT, SYARAT KAJIAN ILMIAH, YAITU:


1. ONTOLOGIS,
2. EPISTEMOLOGIS,DAN
3. AKSIOLOGIS.
BERBAGAI KONSEPSI PANCASILA
SECARA ETIMOLOGI :
BHS SANGSEKERTA, PANCASILA MEMPUNYAI ARTI:
PANCA = LIMA. SYILA = DASAR, ALAS, BATU SENDI
SYILA = PERATURAN TINGKAH LAKU YANG BAIK, YANG
PENTING, ATAU YANG PATUT/SENONOH.

SECARA TERMINOLOGIS :
PANCASILA ADALAH DASAR NEGARA RI YANG DISAHKAN PPKI TANGGAL
18 AGUSTUS 1945 YANG TERMUAT DALAM PEMBUKAAN UUD 1945, YANG
BERBUNYI:
1.KETUHANAN YANG MAHA ESA,
2.KEMAUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB.
3.PERSATUAN INDONSIA
4.KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN
5.KEADILAN SOSAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
SECARA HISTORIS:

1. JAMAN KEPRABUAN MAJAPAHIT:


JAMAN KEEMASAN KEPRABUAN MAJAPAHIT
(RAJA HAYAM WURUK DAN MAHAPATIH GADJAH
MADA). PADA MASA ITU, SEORANG EMPU
PRAPANCA MENULIS KITAB NEGARAKERTAGAMA
(1365), TERDAPAT SYAIR, YANG
MENGUNGKAPKAN: “YATNAGEGWANI
PANCASYILA KERTASANGKARBHISEKAKA
KRAMA”
(KEWAJIBAN RAJA MENJALANKAN SECARA SETIA
LIMA PANTANGAN (PANCASILA) DALAM
UPACARA-UPACARA ADAT DAN PENOBATAN-
PENOBATAN)

PAU-PPAI-UT 11
SECARA HISTORIS:

2. Pasca runtuhnya majapahit, dalam masyarakat jawa


dikenal adanya lima larangan/pantangan moralitas.
Dikenal dengan nama “Mo Limo”, yaitu:
1) Aja mateni, jangan membunuh,
2) Aja maling, jangan mencuri,
3) Aja madon, jangan berzina,
4) Aja mabok, jangan minum minuman keras atau
menghisap candu
5) Aja main, jangan berjudi

PAU-PPAI-UT 12
SECARA HISTORIS:

3. MOH YAMIN, 29 MEI 1945:


LIMA ASAS DASAR NEGARA INDONESIA MERDEKA :
a. Peri Kebangsaaan
b. Peri Kemanusiaan
c. Peri Ketuhanan
d. Peri Kerakyatan
c. kesejahteraan Rakyat.

PAU-PPAI-UT 13
SECARA HISTORIS:

4. IR. SOEKARNO, 1 JUNI 1945:


LAHIR ISTILAH “PANCASILA”, YANG ISINYA:
a. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia
b. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
c. Mufakat atau Demokrasi
d. Kesejahteraan Sosial
c. Ketuhanan yang Berkebudayaan

PAU-PPAI-UT 14
SECARA HISTORIS:

MENURUT IR. SOEKARNO, PANCASILA TERSEBUT


DAPAT DIPERAS MENJADI “TRISILA”, YAITU:
1. Sosio Nasionalisme, yaitu Nasionalisme dan
Internasionalisme
2. Sosio Demokrasi, yaitu Demokrasi dan
Kesejahteraan Rakyat
3. Ketuhanan Yang Maha Esa

TRISILA tersebut dapat diperas lagi menjadi


EKASILA, yaitu:
-GOTONG ROYONG-
PAU-PPAI-UT 15
Secara Historis

5. RUMUSAN PANCASILA DALAM PIAGAM JAKARTA, 22 JUNI


1945.

1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam


bagi pemeluk-pemeluknya,
2. Kemanusaian yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyarawatan/perwakilan
5. Keadian Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

PAU-PPAI-UT 16
6. PANCASILA MENURUT UUD 1945, PPKI, 18-08-
1945

PANCASILA MENURUT UUD 1945, PPKI 18 AGUSTUS 1945.


1. KETUHANAN YANG MAHA ESA
2. KEMANUSIAAN YANG ADAIL DAN BERADAB
3. PERSATUAN INDONSIA
4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN
5. KEADILAN SOSIAL BAGAI SELURH RAKYAT INDONESIA.

PAU-PPAI-UT 17
7. PANCASILA versi PEMBUKAAN KONSTITUSI RIS 1945, dan
PEMBUKAAN UUD Sementara 1950

1. KETUHANAN YANG MAHA ESA


2. PERI KEMANUSIAAN
3. KEBANGSAAN
4. KERAKYATAN
5. KEADIALAN SOSIAL
MATUR NUWUN

SELAMAT BELAJAR
SEMOGA ANDA SUKSES DAN
BERMARTABAT
AMIEN
PAU-PPAI-UT 19

Anda mungkin juga menyukai