Anda di halaman 1dari 10

CBR LAPANGAN

(FIELD CBR)
PENDAHULUAN

• STANDAR ACUAN
SNI 1738:2011: Cara Uji CBR (California Bearing Ratio) Lapangan

• TUJUAN
Tes ini dimaksudkan untuk memperoleh nilai CBR (California Bearing
Ratio) langsung di tempat/ di lokasi pemadatan yang digunakan untuk
perencanaan tebal perkerasan maupun lapis tambah perkerasan
(overlay).
PENDAHULUAN

• CBR (California Bearing Ratio) Test merupakan percobaan daya dukung


tanah yang dikembangkan oleh California State Highway Department Tahun
1928.
• CBR adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu lapisan tanah atau
perkerasan terhadap bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan
penetrasi yang sama.
• Nilai CBR adalah perbandingan (dalam persen) antara tekanan yang
diperlukan untuk menembus tanah dengan piston berpenampang bulat seluas
3 inch² dengan kecepatan 0,05 inch/menit terhadap tekanan yang
diperlukan untuk menembus bahan standard tertentu.
• Bila pengujian CBR lapangan tidak dapat dilakukan di lapangan maka nilai
CBR dapat diperoleh dengan pengujian CBR laboratorium.
KEGUNAAN

a. Mengevaluasi dan merencanakan tebal lapis pekerasan lentur (lapis fondasi


bawah), kekuatan struktural tanah dasar dan tebal lapis perkerasan jalan dengan
lapis permukaan tanpa pengikat. Jika CBR lapangan dilakukan secara langsung
untuk evaluasi atau desain tanpa mempertimbangkan variasi kadar air
lapisan/bahan tanah, maka seharusnya pengujian CBR lapangan dilakukan untuk
fondasi.
1) Derajat kejenuhan tanah tersebut (persentase rongga terisi air) 80% atau
lebih;
2) Pada material butiran kasar dan non plastis, yang tidak memiliki pengaruh
yang besar ketika terjadi perubahan kadar air.
3) Tanah tidak dimodifikasi akibat aktivitas konstruksi selama 2 tahun sebelum
pengujian.
b. Untuk menentukan kapasitas pembebanan rata-rata yang dapat dipikul oleh suatu
lapisan/bahan tanah.
PERALATAN
1. Pengunci
2. Ambang pemutar
3. Engkol penghantar
4. Proving ring
5. Magneitc dial
6. Dial pergeseran
7. Jembatan bantu
8. Piston
9. Beban alur
10. Beban bulat
11. Waterpass
12. Angker
PROSEDUR PERCOBAAN
• Pasang tiang pengahntar untuk • Letakkan plat distribusi beban diameter
menjangkarkan ambang penahan pada 10 inci di bawah piston penetrasi, bila
bagian atas atau pangkal tiang perlu gunakan bahan tambahan.
penghantar, kemudian pasang pengunci. • Turunkan piston dengan memutar
Atur sedemikian rupa hingga tiang engkol jack sampai proving ring
penghantar berdiri tegak dan kokoh. menunjukkan beban yang sama dengan
• Sambung piston penetrasi dengan pipa set berat beban yang dipasang.
supaya jarak piston dengan permukaan • Atur dial proving ring dan dial penetrasi
tanah sekitar 1-2 cm. agar menunjukkan angka nol.
• Letakkan jembatan bantu di sebelah pipa • Putar engkol jack dengan kecepatan
set. konstan agar kecepatan penetrasi
• Pasang magnetic dial holder pada piston mencapai 0,05”/menit (1,27
penetrasi, atur lengannya agar dial mm/menit).
menyentuh jembatan bantu.
PROSEDUR PERCOBAAN
• Baca dial proving ring pada penetrasi • Tentukan kadar air dan berat isi benda
uji setempat.
• Pemeriksaan ini harus dilaksanakan
paling sedikit 3 kali dengan jarak
minimum 30 cm.
• Harga CBR lapangan ditetapkan sama
dengan rata-rata dari hasil pemeriksaan
jika hasil pemeriksaan tersebut masih
dalam batas toleransi.
• Lakukan 3 kali pemeriksaan lagi jika hasil
pemeriksaan ini melebihi dari toleransi.
Nilai CBR ditetapkan sama dengan rata-
rata dari hasil 6 kali pemeriksaan.
PROSEDUR PERCOBAAN

• Batas-batas toleransi lapangan: • Bereskan semua peralatan yang


sudah dipakai.
• Hitung semua hasil pengujian, lalu
masukkan harga CBR lapangan bila
perlu harga kadar air dan berat
isinya.
PERHITUNGAN
UMUMNYA CBR DINYATAKAN PADA PENETRASI
0,1 INCHI

• Jika CBR pada penetrasi 0,2 inchi lebih besar pada CBR penetrasi 0,1
inchi maka pengujian harus dilakukan minimal 3 kali pada lokasi yang
berdekatan.
• Jika dari 3 hasil pengujian menunjukkan CBR pada penetrasi 0,2 inchi
lebih besar dari CBR pada penetrasi 0,1 inchi maka ditetapkan nilai
CBR adalah CBR pada penetrasi 0,2 inchi.

Anda mungkin juga menyukai