Anda di halaman 1dari 30

Patofisiologi gangaguan kesehatan

kesehatan pada kulit

By: Afriana. SST. M.K.M


• Macam-macam penyakit kulit tentunya perlu
diketahui dan diwaspadai oleh setiap orang.
Kulit merupakan lapisan terluar yang berfungsi
untuk melindungi tubuh dari virus dan sinar
matahari, membantu untuk merasakan
sentuhan, serta menghasilkan vitamin D bagi
tubuh.
• Untuk itu, penting menjaga kesehatan kulit
agar terhindar dari berbagai penyakit kulit.
Selain membuat gatal dan nyeri, berbagai
macam penyakit kulit juga membuat orang
jadi kurang percaya diri. Karena kulit
merupakan lapisan terluar dari tubuh
sehingga menjadikan kulit tidak enak
dipandang.
a. Klasifikasi penyakit dermatologi
• Dermatologi adalah spesialisasi medis yang
membahas masalah tentang kulit, rambut,
kulit kepala, kuku, dan penyakit lain yang
serupa. Sebagian besar dermatologi tidak
terlepas dari masalah kulit dan perawatan.
1. Jerawat
Jerawat adalah kondisi
kronis yang ditandai dengan
pertumbuhan jerawat atau
bengkak dan sakit radang
pada kulit yang tidak
terkendali.
Jerawat umumnya timbul di
kulit wajah, meskipun juga
dapat timbul di dada,
punggung, lengan atas, dan
bahu
• Jerawat diketahui disebabkan oleh
kecenderungan genetik serta
ketidakseimbangan hormon.
• Stres tidak dianggap sebagai penyebab, tetapi
merupakan pemicu umum yang dapat
memulai wabah atau memperburuk kondisi.
• Peradangan ini ditandai dengan munculnya
benjolan kecil (yang terkadang berisi nanah) di
atas kulit. Gangguan kulit ini dapat terjadi di
bagian tubuh dengan kelenjar minyak
terbanyak, yaitu di wajah, leher, bagian atas
dada, dan punggung.
Beberapa gejala umum dari jerawat, antara
lain:
• Benjolan berwarna kemerahan atau kuning
(karena mengandung nanah).
• Benjolan kecil (papul) yang muncul di atas
kulit.
• Sensasi panas atau terbakar akibat adanya
peradangan.
• Timbul rasa gatal pada benjolan.
Penyebab jerawat antara lain
• Produksi sebum berlebih, yaitu zat yang
diproduksi oleh kelenjar minyak untuk mencegah
kulit kering.
• Sumbatan pada folikel rambut oleh campuran sel
kulit mati dan sebum.
• Bakteri jenis Propionibacterium acnes yang
berkembang, serta menyebabkan peradangan.
• Faktor genetik atau keturunan, jika salah satu
orangtua memiliki masalah jerawat,
Penyebab jerawat antara lain
• Hormon, yaitu saat aktivitas hormon androgen
berlebih atau saat terjadi perubahan hormon
saat masa menstruasi.
• Penggunaan kosmetik yang tidak selalu dapat
ditoleransi oleh kulit setiap orang.
• Stres yang dapat memengaruhi gaya hidup
seseorang, termasuk dalam pola makan yang
dapat memicu jerawat.
Faktor resiko antara lain
• Konsumsi obat yang mengandung litium, kortikosteroid, atau
obat antikejang.
• Masa pubertas, akibat peningkatan aktivitas hormon
testosteron, yang memicu kelenjar minyak menghasilkan
sebum dalam jumlah lebih banyak.
• Penggunaan kosmetik.
• Perubahan hormon, misalnya menjelang menstruasi, tiga
bulan pertama masa kehamilan, atau akibat PCOS.
• Stres, yang dapat memperburuk kondisi jerawat yang sudah
ada.
•  
Pencegahan jerawat
• Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah
jerawat, antara lain:
• Membersihkan rias wajah sebelum tidur.
• Mencuci muka dua kali sehari dengan pembersih wajah
bebas minyak.
• Mengelola stres dengan baik.
• Menghindari penggunaan pakaian yang terlalu ketat.
• Menghindari produk kosmetik yang mengandung minyak.
• Menjaga kebersihan tubuh dengan selalu mandi setelah
beraktivitas.
Pengobatan jerawat
• Menghentikan pemakian segala faktor yang
dapat memicu timbulnya jerawat
• Ada berbagai pilihan pengobatan jerawat;
untuk jerawat kronis, yang terbaik adalah
berkonsultasi dengan dokter kulit yang dapat
memberikan perawatan rutin dan
berkesinambungan.
2. Scabies
• Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan
oleh infeksi tungau (Sarcoptes scabiei) dimana
Tungau tersebut bereproduksi pada
permukaan kulit, lalu masuk ke dalam kulit
untuk bertelur, sehingga menyebabkan rasa
gatal.
Faktor resiko scabies
• Orang yang berisiko tinggi terkena penyakit ini
adalah mereka yang hidup berkelompok,
contohnya anak pesantren, narapidana, atau
keluarga. Faktor risiko lainnya adalah orang-
orang dengan daya tahan tubuh lemah,
mengonsumsi steroid, atau sedang menjalani
kemoterapi.
Gejala scabies
• Gejala scabies yang muncul bisa bervariasi,
tergantung apakah kamu sudah pernah
terkena tungau sebelumnya atau tidak. Saat
seseorang terkena tungau kudis pertama kali,
diperlukan waktu sampai 2-6 minggu sampai
gejala timbul. Jangka waktu tersebut akan
lebih pendek pada serangan berikut nya
karena sistem kekebalan tubuh lebih cepat
bereaksi, yaitu 1-4 hari.
Gejala scabies
• Gejala scabies yang paling umum adalah rasa gatal
yang dapat memburuk di malam hari, karena pada
saat itulah, tungau kudis menaruh telurnya ke dalam
kulit. Gatal sering dirasakan di sela-sela jari, ketiak,
selangkangan, dan daerah lipatan lain.
• Selain gatal, ruam dan jejak seperti galian yang tipis
dan tidak teratur juga bisa muncul ketika tungau
menggali ke dalam kulit. Ruam akibat kudis juga bisa
menjadi luka bila pengidap menggaruk kulitnya.
• Diagnosis Kudis
• Diagnosis ditegakkan melalui wawancara dan
pemeriksaan fisik untuk melihat adanya ruam
dan galian di bawah kulit. Pada kasus tertentu,
dokter dapat mengambil sampel kulit untuk
dilihat di bawah mikroskop.
• Pencegahan Kudis
• Jaga kebersihan.
• Hindari kontak dengan orang yang terinfeksi.
• Mengobati kudis perlu menggunakan
beberapa jenis obat. Beberapa krim dan losion
bisa didapatkan melalui resep dokter. Obat
kudis biasanya dioleskan di sekujur tubuh, dari
leher ke bawah, lalu dibiarkan selama
setidaknya 8 jam.
• Dokter juga akan menganjurkan semua
anggota keluarga dan orang terdekat pengidap
untuk memakai obat, walaupun mereka tidak
menunjukkan tanda-tanda tertular scabies.
3. Eksim
• Penyakit eksim atau
dermatitis atopik
merupakan suatu kondisi
yang membuat kulit
menjadi kemerahan, gatal,
kulit kering hingga terasa
terbakar. Penyakit ini
biasanya lebih sering
terjadi pada anak-anak,
namun dapat juga terjadi
pada orang dewasa juga.
Gejala
• Gejala utama eksim atopik ialah kulit yang
terasa gatal yang hilang timbul sepanjang hari,
tetapi umumnya keluhan lebih berat pada
malam hari. Penderita akan menggaruk
sehingga timbul berbagai tanda pada kulit
seperti goresan atau penebalan kulit.
Penyebab

• Pada dasarnya, penyakit ini belum diketahui


secara pasti apa yang menjadi penyebabnya.
Namun banyak ahli yang menduga bahwa
penyakit ini terjadi akibat ketidakmampuan
kulit untuk memperbaiki kerusakan sel kulit
• Selain itu, penyakit ini biasanya menurun di
keluarga
• seseorang yang mengalami penurunan jumlah
atau bentuk protein yang disebut filaggrin di
kulit. Protein ini berfungsi untuk
mempertahankan hidrasi kulit agar tetap
normal
• Memiliki alergi terhadap makanan, cuaca, atau
benda-benda tertentu
• Seseorang yang memiliki sistem kekebalan
tubuh yang lemah
• Memiliki kulit yang cenderung kering, mudah
berkeringat, dan kebiasaan menggaruk
• Menggunakan sabun atau pembersih kulit
yang mengandung zat kimia penyebab iritasi
kulit
• Faktor cuaca yang terlalu kering atau terlalu
dingin.
• .
Pengobatan
• Biasanya dokter akan mengobati eksim kering
dengan obat-obatan berikut:
• Kortikosteroid.
• Antihistamin, untuk meredakan gatal.
• Antibiotik, jika terdapat infeksi kulit.
Pengobatan
• Obat-obatan tersebut ada yang diberikan
dalam bentuk salep atau krim, tetapi dokter
juga mungkin akan memberikan obat minum.
Pilihan obat-obatan yang diresepkan doker
akan disesuaikan dengan tingkat keparahan
gejala eksim kering yang muncul.
Pengobatan
• Obat-obatan tersebut ada yang diberikan
dalam bentuk salep atau krim, tetapi dokter
juga mungkin akan memberikan obat minum.
Pilihan obat-obatan yang diresepkan doker
akan disesuaikan dengan tingkat keparahan
gejala eksim kering yang muncul.
• .

Anda mungkin juga menyukai