• Macam-macam penyakit kulit tentunya perlu diketahui dan diwaspadai oleh setiap orang. Kulit merupakan lapisan terluar yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari virus dan sinar matahari, membantu untuk merasakan sentuhan, serta menghasilkan vitamin D bagi tubuh. • Untuk itu, penting menjaga kesehatan kulit agar terhindar dari berbagai penyakit kulit. Selain membuat gatal dan nyeri, berbagai macam penyakit kulit juga membuat orang jadi kurang percaya diri. Karena kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh sehingga menjadikan kulit tidak enak dipandang. a. Klasifikasi penyakit dermatologi • Dermatologi adalah spesialisasi medis yang membahas masalah tentang kulit, rambut, kulit kepala, kuku, dan penyakit lain yang serupa. Sebagian besar dermatologi tidak terlepas dari masalah kulit dan perawatan. 1. Jerawat Jerawat adalah kondisi kronis yang ditandai dengan pertumbuhan jerawat atau bengkak dan sakit radang pada kulit yang tidak terkendali. Jerawat umumnya timbul di kulit wajah, meskipun juga dapat timbul di dada, punggung, lengan atas, dan bahu • Jerawat diketahui disebabkan oleh kecenderungan genetik serta ketidakseimbangan hormon. • Stres tidak dianggap sebagai penyebab, tetapi merupakan pemicu umum yang dapat memulai wabah atau memperburuk kondisi. • Peradangan ini ditandai dengan munculnya benjolan kecil (yang terkadang berisi nanah) di atas kulit. Gangguan kulit ini dapat terjadi di bagian tubuh dengan kelenjar minyak terbanyak, yaitu di wajah, leher, bagian atas dada, dan punggung. Beberapa gejala umum dari jerawat, antara lain: • Benjolan berwarna kemerahan atau kuning (karena mengandung nanah). • Benjolan kecil (papul) yang muncul di atas kulit. • Sensasi panas atau terbakar akibat adanya peradangan. • Timbul rasa gatal pada benjolan. Penyebab jerawat antara lain • Produksi sebum berlebih, yaitu zat yang diproduksi oleh kelenjar minyak untuk mencegah kulit kering. • Sumbatan pada folikel rambut oleh campuran sel kulit mati dan sebum. • Bakteri jenis Propionibacterium acnes yang berkembang, serta menyebabkan peradangan. • Faktor genetik atau keturunan, jika salah satu orangtua memiliki masalah jerawat, Penyebab jerawat antara lain • Hormon, yaitu saat aktivitas hormon androgen berlebih atau saat terjadi perubahan hormon saat masa menstruasi. • Penggunaan kosmetik yang tidak selalu dapat ditoleransi oleh kulit setiap orang. • Stres yang dapat memengaruhi gaya hidup seseorang, termasuk dalam pola makan yang dapat memicu jerawat. Faktor resiko antara lain • Konsumsi obat yang mengandung litium, kortikosteroid, atau obat antikejang. • Masa pubertas, akibat peningkatan aktivitas hormon testosteron, yang memicu kelenjar minyak menghasilkan sebum dalam jumlah lebih banyak. • Penggunaan kosmetik. • Perubahan hormon, misalnya menjelang menstruasi, tiga bulan pertama masa kehamilan, atau akibat PCOS. • Stres, yang dapat memperburuk kondisi jerawat yang sudah ada. • Pencegahan jerawat • Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah jerawat, antara lain: • Membersihkan rias wajah sebelum tidur. • Mencuci muka dua kali sehari dengan pembersih wajah bebas minyak. • Mengelola stres dengan baik. • Menghindari penggunaan pakaian yang terlalu ketat. • Menghindari produk kosmetik yang mengandung minyak. • Menjaga kebersihan tubuh dengan selalu mandi setelah beraktivitas. Pengobatan jerawat • Menghentikan pemakian segala faktor yang dapat memicu timbulnya jerawat • Ada berbagai pilihan pengobatan jerawat; untuk jerawat kronis, yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter kulit yang dapat memberikan perawatan rutin dan berkesinambungan. 2. Scabies • Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi tungau (Sarcoptes scabiei) dimana Tungau tersebut bereproduksi pada permukaan kulit, lalu masuk ke dalam kulit untuk bertelur, sehingga menyebabkan rasa gatal. Faktor resiko scabies • Orang yang berisiko tinggi terkena penyakit ini adalah mereka yang hidup berkelompok, contohnya anak pesantren, narapidana, atau keluarga. Faktor risiko lainnya adalah orang- orang dengan daya tahan tubuh lemah, mengonsumsi steroid, atau sedang menjalani kemoterapi. Gejala scabies • Gejala scabies yang muncul bisa bervariasi, tergantung apakah kamu sudah pernah terkena tungau sebelumnya atau tidak. Saat seseorang terkena tungau kudis pertama kali, diperlukan waktu sampai 2-6 minggu sampai gejala timbul. Jangka waktu tersebut akan lebih pendek pada serangan berikut nya karena sistem kekebalan tubuh lebih cepat bereaksi, yaitu 1-4 hari. Gejala scabies • Gejala scabies yang paling umum adalah rasa gatal yang dapat memburuk di malam hari, karena pada saat itulah, tungau kudis menaruh telurnya ke dalam kulit. Gatal sering dirasakan di sela-sela jari, ketiak, selangkangan, dan daerah lipatan lain. • Selain gatal, ruam dan jejak seperti galian yang tipis dan tidak teratur juga bisa muncul ketika tungau menggali ke dalam kulit. Ruam akibat kudis juga bisa menjadi luka bila pengidap menggaruk kulitnya. • Diagnosis Kudis • Diagnosis ditegakkan melalui wawancara dan pemeriksaan fisik untuk melihat adanya ruam dan galian di bawah kulit. Pada kasus tertentu, dokter dapat mengambil sampel kulit untuk dilihat di bawah mikroskop. • Pencegahan Kudis • Jaga kebersihan. • Hindari kontak dengan orang yang terinfeksi. • Mengobati kudis perlu menggunakan beberapa jenis obat. Beberapa krim dan losion bisa didapatkan melalui resep dokter. Obat kudis biasanya dioleskan di sekujur tubuh, dari leher ke bawah, lalu dibiarkan selama setidaknya 8 jam. • Dokter juga akan menganjurkan semua anggota keluarga dan orang terdekat pengidap untuk memakai obat, walaupun mereka tidak menunjukkan tanda-tanda tertular scabies. 3. Eksim • Penyakit eksim atau dermatitis atopik merupakan suatu kondisi yang membuat kulit menjadi kemerahan, gatal, kulit kering hingga terasa terbakar. Penyakit ini biasanya lebih sering terjadi pada anak-anak, namun dapat juga terjadi pada orang dewasa juga. Gejala • Gejala utama eksim atopik ialah kulit yang terasa gatal yang hilang timbul sepanjang hari, tetapi umumnya keluhan lebih berat pada malam hari. Penderita akan menggaruk sehingga timbul berbagai tanda pada kulit seperti goresan atau penebalan kulit. Penyebab
• Pada dasarnya, penyakit ini belum diketahui
secara pasti apa yang menjadi penyebabnya. Namun banyak ahli yang menduga bahwa penyakit ini terjadi akibat ketidakmampuan kulit untuk memperbaiki kerusakan sel kulit • Selain itu, penyakit ini biasanya menurun di keluarga • seseorang yang mengalami penurunan jumlah atau bentuk protein yang disebut filaggrin di kulit. Protein ini berfungsi untuk mempertahankan hidrasi kulit agar tetap normal • Memiliki alergi terhadap makanan, cuaca, atau benda-benda tertentu • Seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah • Memiliki kulit yang cenderung kering, mudah berkeringat, dan kebiasaan menggaruk • Menggunakan sabun atau pembersih kulit yang mengandung zat kimia penyebab iritasi kulit • Faktor cuaca yang terlalu kering atau terlalu dingin. • . Pengobatan • Biasanya dokter akan mengobati eksim kering dengan obat-obatan berikut: • Kortikosteroid. • Antihistamin, untuk meredakan gatal. • Antibiotik, jika terdapat infeksi kulit. Pengobatan • Obat-obatan tersebut ada yang diberikan dalam bentuk salep atau krim, tetapi dokter juga mungkin akan memberikan obat minum. Pilihan obat-obatan yang diresepkan doker akan disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala eksim kering yang muncul. Pengobatan • Obat-obatan tersebut ada yang diberikan dalam bentuk salep atau krim, tetapi dokter juga mungkin akan memberikan obat minum. Pilihan obat-obatan yang diresepkan doker akan disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala eksim kering yang muncul. • .