Anda di halaman 1dari 33

PNEUMOTHORAX

NAMA:Ahmad Syafiq
KONSULEN: Dr Irma Hassan,Sp Rad(K), M.KEs
Definisi
 ditandai dengan adanya udara di dalam rongga pleura

 Tampak sebagai bayangan radiolusent dan memisahkan


pleura parietal dengan pleura visceral

 Dalam keadaan normal rongga pleura tidak berisi udara,


supaya paru-paru leluasa mengembang terhadap rongga
dada.
Etiology
 Pneumothoraks Spontan Primer
- Tidak dapat dibuktikan adanya kelainan
paru secara klinis maupun radiologis
- Namun pada thoracotomy atau otopsi
dapat terlihat adanya beberapa bleb atau
bulla subpleura
-Tekanan udara dalam bleb subpleura ini
pada suatu saat meninggi dan bila
menimbulkan pecahnya bleb maka
terjadilah pneumothoraks spontan
Pneumothoraks Spontan Sekunder
 Ditemukan kelainan patologis yang nyata
pada paru-paru
 Biasanya kelainan menyebabkan nekrosis

jaringan paru di dekat pleura menembus ke


rongga pleura
 Kelainan pada paru tersebut dapat berupa :

TB Paru, Kista kongenital, abses paru karena


stafilokokus, penyakit paru obstruktif kronis,
karsinoma esofagus
Traumatik pneumothoraks
 Paling sering diakibatkan karena kecelakaan
lalu lintas
 Iatrogenik disebabkan oleh thorakosentesis

atau biopsi pleura


Pressure pneumothoraks ( Ventil
pneumothoraks
 Lubang antara paru-paru dan rongga pleura
terbuka pada saat inspirasi dan tertutup pada
saat ekspirasi
 Disebabkan karena dinding rongga pleura

yang lunak atau adanya lapisan fibrin yang


bekerja sebagai klep
 Menimbulkan peningkatan tekanan dalam

rongga pleura dapat mendorong organ-


organ thorax lainnya
Pneumo mediastinum
 Patogenesanya sama dengan spontaneous
pneumothoraks, namun bila bleb atau kista
pecah ke dalam jaringan interstitial sekitar
pembuluh darah dan bronkiolus diantara
paru-paru maka udara dapat masuk dan
sampai ke mediastinum
Artificial pneumothoraks
 Merupakan tindakan yang dengan sengaja
memasukkan udara ke dalam cavum pleura
 Dahulu dipakai untuk mengontrol kavitas

pada TBC pulmonalis


Pneumothoraks Rekuren
 Pada pasien yang pernah mengalami
pneumothoraks biasanya mempunyai
tendensi untuk terjadi kembali
Gambaran Radiologi
 diagnostik pasti dengan x-ray thoraks tegak :
PA, lateral, maupun lateral dekubitus

1. Posisi tegak pada waktu ekspirasi maksimal


 volume paru tampak berkurang tetapi
volume udara dalam rongga pleura tetap
garis tampak lebih jelas
2. Posisi Lateral dekubitus
Udara akan mengambil posisi yang paling
tinggi pada hemithorax dimana pada dinding
lateral dada akan tampak lebih jelas
 Ruang pleura sangat translusen dengan tak
tampaknya gambaran pembuluh darah
 Tampak garis putih tegas membatasi pleura

visceral yang membatasi paru yang kolap


 Pada posisi tegak, pneumothoraks dapat

lebih jelas terlihat di apeks, dengan


gambaran lebih luscent merata tanpa corakan
paru
 Pada ekspirasi, kumpulan udara dalam pleura

tampak besar
 Pada tension pneumothoraks, paru dapat
kolaps komplit, membentuk gambaran opak
perihilus.
 Pada pneumothoraks dengan ukuran yang

cukup besar dapat terjadi deviasi trakhea


dan pergeseran mediastinal
-Pneumotoraks-
Pneumothorax kanan dan colaps paru kanan
Bilateral
KISTA PARU
DEFINISI
 Kista paru merupakan suatu rongga yang
spheris, berdinding tipis non granulomatous,
berbatas tegas dengan ukuran diameter lebih
besar dari 1 cm. Kista dapat berisi udara,
cairan atau semifluid material. Terkadang
jumlahnya banyak (multiple cyst)
PATOFISIO
 Mekanisme terjadinya kista paru bervariasi
diantaranya terjadinya oklusi vaskuler atau
nekrosis ischemik, dilatasi dari bronchus,
kerusakan dari jaringan ikat paru, terjadinya
remodeling arsitektur paru dan terjadinya
reaksi fibrosis
GAMBARAN RADIOLOGIS
 Bayangan rongga spheris dalam semua
projeksi kecuali kerana letaknya tejepit
menjadi pipih,misalnya dekat diafragma
atau dinding torax
 Bila berisi air dan penuh-> radioopaque

spheris dan circumscript


 Bila ruptured ke broncus->air fluid level
 Bila infeksi->dinding jadi tebal,batas tegas

hilang dan bergabung dalam paru


KLASIFIKASI
SOLITER
◦Kista kongenital
Suatu kista yang berasal dari foregut primitif
bersifat soliter, berdinding tipis
Dapat juga berisi cairan yang dapat berhubungan dengan bronchus.

◦Kista Infeksi
proses inflamasi dan nekrosis residual yang didapat pada paru
Contoh kista hydatid-radiologisnya
Adanya densitas bulat radioopaque dengan batas yang halus pada paru tanpa adanya
reaksi paru disekitarnya.
- Adanya bayangan bulat radioopaque dengan densitas yang homogen.
- Adanya bayangan bulat dengan air-fluid level pada kista yang pecah pada bronkus

◦Kista neoplastik
berdinding tebal dan berbatas irreguler.
Congenital kista
Kista hydatid- Adanya bayangan bulat radioopaque dengan
densitas yang homogen.
 MUlTIPLE
◦ Letak apex
 Bleb
 Suatu daerah interstitial emfisema yang terletak antara
pleura parietalis dan jaringan paru dipenuhi udara
 Dapat menyebabkan pneumothorax jika pecah
 Etilogi unknown
 Bulla
 Suatu daerah emfisema vesikuler dalam jaringan paru
 menyebabkan penonjolan lokal pada paru
 berupa kantong radiolusen di perifer lapangan paru,
terutama di apeks
 Etilogi unknown
BLEB
BLEB
bulla
Bulla bilateral
◦ Letak di basal

 Kista bronchoectasi
 pelebaran bronkus yang abnormal dan menetap disebabkan kerusakan
komponen elastis dan muscular dinding bronkus
 Etilogy dari konginetal atau infeksi
 Berupa bulatan translusen atau nama yang lain honey comb
appearance(sarang tawon)

 Kista pneumotocele
 bentuk kista berdinding tipis berisi udara yang terbentuk dari
parenkim paru
 Biasanya terdapat multiple pada paru
 Etiology:pneumonia acute akibat infeksi dari Streptococcus
pneumoniae
Kista bronchoectasi di lower lobe kanan
Pneumonia with multiple pneumatoceles
Pneumonia with pneumatocele (lateral)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai