Anda di halaman 1dari 41

IMUNISASI DASAR

Dosen Pengampu : Flora Niu, S.ST, M.Keb


Anggota Kelompok 4 :

1. Andrea Lathifatul Fathimah (P07124218006)


2. Anjelin Claudia Elsa Du’a (P07124219012)
3. Ana Preskila Marian (P07124219001)
4. Elvira Nur Aini (P07124219011)
5. Dita Amaranjani (P07124219009)
6. Cindy Aulia Safitri (P07124219007)
7. Trifona Jeni M. A. I Kaisma (P07124219034)
Imunisasi Imunisasi Polio
01 HB0/Hepatitis B 04

Materi : 02 Imunisasi BCG

Imunisasi DPT- Imunisasi


03 HB-HiB 05 Campak
PENGERTIAN

Imunisasi dasar adalah


pemberian imunisasi awal
dengan sasaran pada bayi
baru lahir sampai usia 11
bulan untuk mencapai kadar
kekebalan di atas ambang
perlindungan.
Kelengkapan imunisasi dasar mencakup imunisasi hepatitis B
diberikan dalam 12 jam setelah lahir sebanyak 1 kali, BCG sebanyak
1 kali, DPT-HB-Hib sebanyak 3 kali, polio sebanyak 4 kali dan campak
sebanyak 1 kali sedangkan untuk imunisasi lanjutan dilakukan pada
usia 18 bulan dengan pemberian polio sebanyak 4 kali dan campak
sebanyak 1 kali.
IMUNISASI HB0/
HEPATITIS B
01
Imunisasi Hepatitis B ditujukan untuk memberi
tubuh kekebalan terhadap penyakit Hepatitis B
(Proverawati, 2010). Kandungan vaksin ini adalah HBsAg
dalam bentuk cair (Proverawati, 2010).
A. Cara Pemberian dan Dosis

 Dosis 0,5 ml atau 1  Pemberian  Dosis pertama


(buah) HB PID, secara sebanyak 3 dosis. usia 0–7 hari,
intramuskuler, dosis berikutnya
sebaiknya pada interval minimum
anterolateral paha. 4 minggu (1
bulan).
B. Kontra Indikasi

Penderita infeksi berat yang


disertai kejang.
C. Efek Samping

Reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan


dan pembengkakan di sekitar tempat
penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan
dan biasanya hilang setelah 2 hari.
D. Penanganan Efek Samping

 Orangtua dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak


(ASI).
 Jika demam, kenakan pakaian yang tipis.
 Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin.
 Jika demam berikan paracetamol 15 mg/kgBB setiap 3–4 jam
(maksimal 6 kali dalam 24 jam).
 Bayi boleh mandi atau cukup diseka dengan air hangat.
E. Jadwal Pemberian

 Imunisasi hepB-1 diberikan sedini mungkin (dalam waktu 12 jam)


setelah lahir, mengingat paling tidak 3,9% ibu hamil mengidap
Hepatitis B aktif dengan risiko penularan kepada bayinya sebesar
45%.

 Imunisasi hepB-2 diberikan setelah 1 bulan (4 minggu) dari


imunisasi hepB-1 yaitu saat bayi berumur 1 bulan. Untuk
mendapat respons imun optimal, interval imunisasi hepB-2
dengan hepB-3 minimal 2 bulan, terbaik 5 bulan. Maka imunisasi
hepB-3 diberikan pada umur 3-6 bulan.
Lanjutan...

 Jadwal dan dosis hepB-1 saat bayi lahir, dibuat berdasarkan status
HBsAg ibu saat melahirkan yaitu ibu dengan status HBsAg yang
tidak diketahui, ibu HBsAg positif atau ibu HBsAg negatif (Ranuh,
2008).
02 IMUNISASI BCG
Vaksin BCG atau Bacillus Calmette–
Guérin adalah vaksin yang diberikan
untuk melindungi diri terhadap penyakit
infeksi yang terutama menyerang paru-
paru.
Dengan indikasi untuk pemberian
kekebalan aktif terhadap tuberkulosis.
A. Cara Pemberian dan Dosis

 Dosis pemberian: 0,05 ml, sebanyak 1 kali.


 Disuntikkan secara intrakutan di daerah lengan
kanan atas (insertio musculus deltoideus),
dengan menggunakan ADS 0,05 ml.
B. Efek Samping

2–6 minggu setelah imunisasi BCG daerah


bekas suntikan timbul bisul kecil (papula) yang
semakin membesar dan dapat terjadi ulserasi
dalam waktu 2–4 bulan, kemudian menyembuh
perlahan dengan menimbulkan jaringan parut
dengan diameter 2–10 mm.
C. Penanganan Efek Samping

 Apabila ulkus  Apabila cairan


mengeluarkan bertambah banyak
cairan perlu atau koreng semakin
dikompres membesar anjurkan
dengan cairan orangtua membawa
antiseptik. bayi ke tenaga
kesehatan.
03
IMUNISASI DPT-HB-HiB
Vaksin DPT merupakan jenis vaksin gabungan untuk
mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Difteri
merupakan kondisi serius yang dapat menyebabkan sesak
napas, paru-paru basah, gangguan jantung, bahkan
kematian.

Vaksin HB diberikan untuk mencegah infeksi hati serius,


yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Vaksin hepatitis B
diberikan dalam waktu 12 jam setelah bayi lahir, dengan
didahului suntik vitamin K, minimal 30 menit sebelumnya.
Lalu, vaksin kembali diberikan pada usia 2, 3, dan 4 bulan.
Lanjutan...

Vaksin Hib diberikan untuk mencegah infeksi


bakteri Haemophilus influenza tipe B. Infeksi bakteri
tersebut dapat memicu kondisi berbahaya, seperti
meningitis (radang selaput otak), pneumonia (paru-
paru basah), septic arthritis (radang sendi), serta
perikarditis (radang pada lapisan pelindung jantung).
A. Cara Pemberian dan Kontra Indikasi

Cara pemberian dan dosis :


 Vaksin harus disuntikkan secara intramuskular pada anterolateral
paha atas.
 Satu dosis anak adalah 0,5 ml.

Kontra indikasi :
Kejang atau gejala kelainan otak pada bayi baru lahir atau kelainan
saraf serius
B. Efek Samping

Reaksi lokal sementara, seperti bengkak, nyeri,


dan kemerahan pada lokasi suntikan, disertai demam
dapat timbul dalam sejumlah besar kasus. Kadang-
kadang reaksi berat, seperti demam tinggi, irritabilitas
(rewel), dan menangis dengan nada tinggi dapat
terjadi dalam 24 jam setelah pemberian.
C. Penanganan Efek Samping

 Orangtua  Jika demam,  Bekas suntikan


dianjurkan untuk kenakan yang nyeri dapat
memberikan pakaian yang dikompres air
minum lebih tipis. dingin.
banyak (ASI atau
sari buah).

 Bayi boleh mandi  Jika reaksi  Jika demam berikan


atau cukup memberat dan paracetamol 15
diseka dengan air menetap bawa mg/kgBB setiap 3–4
hangat. bayi ke dokter. jam (maksimal 6 kali
dalam 24 jam).
IMUNISASI POLIO

04
Merupakan imunisasi yang
bertujuan mencegah penyakit
poliomyelitis. Pemberian vaksin
polio dapat dikombinasikan
dengan vaksin DPT.
Macam-Macam Vaksis Polio :

Inactivated Polio
Vaccine (IPV = Vaksin
Salk)
Oral Polio Vaccine (OPV
= Vaksin Sabin)
Inactivated Polio Vaccine (IPV =
Vaksin Salk)

Mengandung virus polio yang telah dimatikan dan


diberikan melalui suntikan. Dengan Indikasi untuk
pencegahan poliomyelitis pada bayi dan anak
immunocompromised, kontak di lingkungan keluarga
dan pada individu di mana vaksin polio oral menjadi
kontra indikasi.
A. Cara Pemberian dan Dosis

 Disuntikkan secara intra muskular atau subkutan


dalam, dengan dosis pemberian 0,5 ml.
 Dari usia 2 bulan, 3 suntikan berturut-turut 0,5 ml
harus diberikan pada interval satu atau dua bulan.
 IPV dapat diberikan setelah usia bayi 6, 10, dan 14,
sesuai dengan rekomendasi dari WHO.
 Bagi orang dewasa yang belum diimunisasi
diberikan 2 suntikan berturut-turut dengan interval
satu atau dua bulan.
B. Kontra Indikasi C. Efek Samping
 Sedang menderita demam,
Reaksi lokal pada tempat
penyakit akut atau penyakit kronis
penyuntikan: nyeri, kemerahan,
progresif.
indurasi, dan bengkak bisa
 Hipersensitif pada saat pemberian
terjadi dalam waktu 48 jam
vaksin ini sebelumnya.
setelah penyuntikan dan bisa
 Penyakit demam akibat infeksi akut:
bertahan selama satu atau dua
tunggu sampai sembuh.
hari.
 Alergi terhadap Streptomycin.
D. Penanganan Efek Samping

 Orangtua dianjurkan untuk memberikan minum lebih


banyak (ASI).
 Jika demam, kenakan pakaian yang tipis.
 Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin.
 Jika demam berikan paracetamol 15 mg/kgBB setiap 3–4
jam (maksimal 6 kali dalam 24 jam).
 Bayi boleh mandi atau cukup diseka dengan air hangat.
Oral Polio Vaccine (OPV = Vaksin
Oral Polio Sabin), mengandung vaksin hidup yang
Vaccine (OPV = telah dilemahkan dan diberikan dalam
Vaksin Sabin) bentuk pil atau cairan. Dengan indikasi
Untuk pemberian kekebalan aktif
terhadap poliomielitis.
A. Cara Pemberian dan B. Kontra Indikasi
Dosis

Pada individu yang


Secara oral (melalui menderita immune
mulut), 1 dosis (dua tetes) deficiency tidak ada efek
sebanyak 4 kali (dosis) berbahaya yang timbul
pemberian, dengan akibat pemberian polio pada
interval setiap dosis anak yang sedang sakit.
minimal 4 minggu.
C. Efek Samping

Sangat jarang terjadi reaksi


sesudah imunisasi polio oral. Setelah
mendapat vaksin polio oral bayi
boleh makan minum seperti biasa.
Apabila muntah dalam 30 menit
segera diberi dosis ulang.
05 IMUNISASI CAMPAK
Vaksin campak adalah vaksin untuk
mencegah penyakit campak, yang mulai
diberikan pada anak usia 9 bulan. Pemberian
vaksin ini masuk ke dalam program imunisasi
rutin lengkap yang dianjurkan oleh pemerintah
Indonesia.
A. Cara Penanganan B. Efek Samping
dan Dosis

0,5 ml disuntikkan Hingga 15% pasien dapat


secara subkutan mengalami demam ringan
pada lengan kiri atas dan kemerahan selama 3 hari
atau anterolateral yang dapat terjadi 8–12 hari
paha, pada usia 9–11 setelah vaksinasi.
bulan.
C. Penanganan Efek Samping

 Orangtua dianjurkan untuk memberikan minum


lebih banyak (ASI atau sari buah).
 Jika demam kenakan pakaian yang tipis.
 Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air
dingin.
 Jika demam berikan paracetamol 15 mg/kgBB
setiap 3–4 jam (maksimal 6 kali dalam 24 jam).
 Bayi boleh mandi atau cukup diseka dengan air
hangat.
 Jika reaksi tersebut berat dan menetap bawa
bayi ke dokter.
KESIMPULAN

Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal dengan sasaran


pada bayi baru lahir sampai usia 11 bulan untuk mencapai kadar
kekebalan di atas ambang perlindungan. Untuk imunisasi dasar
lengkap, bayi berusia kurang dari 24 jam diberikan imunisasi Hepatitis
B (HB-0), usia 1 bulan diberikan (BCG dan Polio 1), usia 2 bulan
diberikan (DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2), usia 3 bulan diberikan (DPT-HB-
Hib 2 dan Polio 3), usia 4 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan
IPV atau Polio suntik), dan usia 9 bulan diberikan (Campak atau MR).
DAFTAR PUSTAKA

 Diakses pada tanggal 24 Februari 2021, 03Buku-Ajar-Imunisasi-06-10-2015-small.pdf


 Diakses pada tanggal 24 Februari 2021,
http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/118/jtptunimus-gdl-octaviawid-5867-2-babii.pdf
 Diakses pada tanggal 24 Februari 2021, http://eprints.ums.ac.id/16095/2/BAB_I.pdf

 Diakses pada tanggal 24 Februari 2021, http://eprints.undip.ac.id/61461/5/BAB_I.pdf


 Diakses pada tanggal 24 Februari 2021, https://www.alodokter.com/vaksin-
campak#:~:text=Vaksin%20campak%20adalah%20vaksin%20untuk,yang%20dianjurkan
%20oleh%20pemerintah%20Indonesia.
 Diakses pada tanggal 24 Februari 2021,
https://dinkes.pringsewukab.go.id/detailpost/berikan-anak-imunisasi-rutin-lengkap-ini-
rinciannya#:~:text=Untuk%20imunisasi%20dasar%20lengkap%2C%20bayi,dan%20IPV
%20atau%20Polio%20suntik)%2C
 Diakses pada tanggal 24 Februari 2021,
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-rokhaelisy-6023-2-babii.pdf
 Diakses pada tanggal 24 Februari 2021, https://www.alodokter.com/ini-yang-perlu-
anda-ketahui-tentang-imunisasi-polio
 Diakses pada tanggal 24 Februari 2021, https://www.alodokter.com/imunisasi
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai