Anda di halaman 1dari 9

KEPERAWATAN PALIATIF

“ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF PADA PASIEN KANKER SERVIKS

Kelompok 3
1. Nia Fahrunnisa (30901700056)
2. Nita Arfiana (30901700058)
3. Nur Ainil Fahmiyyah (30901700061)
4. Sandy Fabbiyant Putra (30901700081)
5. Siti Nur Awaliyah (30901700085)
6. Sri Utami (30901700091)
7. Yulita Gustika Putri (30901700102)
LATAR BELAKANG

Kanker Serviks yang biasanya dikenal sebagai kanker mulut rahim


merupakan keganasan yang paling banyak ditemukan dan merupakan
penyebab kematian utama pada perempuan. Penyakit ini merupakan jenis
kanker kedua terbanyak yang diderita wanita di seluruh dunia, biasanya
menyerang perempuaan berusia 35 – 55 tahun (Depkes 2015). Reaksi
kejiwaan yang bisa timbul pada pasien kanker adalah berupa rasa takut,
cemas, mengingkari, dan depresi, karena penyakit ini akan berakhir dengan
kematian yang akan segera menjelang. Perkembangan kondisi seperti ini
akan mempengaruhi kualitas hidup, yaitu kualitas jasmani, mental, status
fungsional, kebebasan, hubungan antar individu dan hubungan sosial.
Menurut Champbell, M.L. (2013), “ perawatan paliatif meningkatkan
kualitas hidup pasien dan keluarga dalam menghadapi penyakit yang
mengancam nyawa, dengan memberikan penghilang rasa sakit”.
TUJUAN

1.Tujuan Umum
 Mengetahui asuhan keperawatan paliatif pada pasien kanker serviks.
2. Tujuan Khusus
 Mengetahui pengertian, etiologi, patofisiologi dan penatalaksanaan
medis yang terjadi pada penyakit kanker serviks.
 Mengetahui pengkajian pada pasien kanker serviks, mengetahui cara
menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien kanker serviks dan
dapat mengetahui cara membuat rencana tindakan keperawatan yang
akan dilakukan pada pasien dengan kanker serviks.
 
KANKER SERVIKS

Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh dari sel-sel serviks, kanker serviks dapat
berasal dari sel-sel di leher rahim tetapi dapat pula tumbuh dari sel-sel mulut rahim
atau keduanya (Nurwijaya and Andrijono 2010).
Penyebabnya adalah jika terjadi jika sel - sel serviks menjadi abnormal dan
membelah secara tidak terkendali, jika sel - sel serviks terus membelah, maka akan
terbentuk suatu masa jaringan yang disebut tumor yang bisa bersifat jinak atau
ganas, jika tumor tersebut ganas maka keadaannya disebut kanker serviks. Gejala
dari kanker serviks stadium lanjut diantaranya anemia hipovolemik yang
menyebabkan kelemahan dan kelelahan.
Pada pengobatan kanker leher rahim sendiri akan mengalami beberapa efek
samping antara lain mual, muntah, sulit menelan, bagi saluran pencernaan terjadi
diare gastritis.Tidak sedikit pula pasien dengan diagnosa positif kanker leher rahim
ini merasa cemas akan penyakit yang dideritanya. Kecemasan tersebut bisa
dikarenakan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit, ancaman status
kesehatan dan mitos dimasyarakat bahwa kanker tidak dapat diobati dan selalu
dihubungkan dengan kematian.
Assesment Perawatan Paliatif Kanker Serviks

a. Penilaian Fisik / Manifestasi Klinis


 Menjelang akhir hayat, pasien seringkali menjadi lemah dan mengantuk,
akhirnya pasien menjadi tidak responsif. Karena kemampuan berbicara pasien
berkurang, sulit untuk menilai persepsinya tentang gejala.
b. Penilaian Psikososial
 Kaji pertimbangan budaya, nilai, dan keyakinan agama pasien dan keluarga
untuk pengaruhnya terhadap pengalaman kematian, pengendalian gejala, dan
kehilangan keluarga. (Kutipan Dari: Ignatavicius, Donna D. “Medical- Surgical
Nursing 7th Edition.” IBooks)
 Kaji pasien dan anggota keluarga untuk ekspektasi mereka tentang kematian
dan rasa takut serta kecemasan.
Sistem sensori a. Sensasi jika disentuh menurun
b. Penurunan persepsi nyeri dan sentuhan
c. Kesehatan menurun dan penyakit selalu muncul
d. Pengelihatan kabur
e. Pendengaran sudah berkurang
f. Mata sudah seperti menjorok kedalam dan mata berkaca-kaca
g. Kelopak mata sudah sulit dibuka jadi hanya setengah terbuka

Sistem kardiovaskular a. Detak jantung meningkat, kemudian melambat dan denyut


nadi melemah (sudah tidak beraturan)
b. Detak jantung irreguler
c. Tekanan darah menurun
d. Penyerapan obat melambat yang diberikan secara IM dan
Subkutan

Sistem respiratpori a. Peningkatan RR


b. Biasanya terdapat pernapasan cheyne-stokes
c. Tidak mampu batuk atau mengeluarkan secret dalam sistem
pernapasan sehingga terjadi grunting, gurgling
d. Nafas irregule, bertahap kadang melambat dan menurun
Sistem urinari a. Inkontenensia urin
b. Ketidakmampuan untuk buang air kecil
c. Penurunan pengeluaran urin
d. Sembelit
Sistem gastrointestinal (GI) a. Perlambatan atau penghentian fungsi gastrointestinal
b. Distensi dan kadang mual
c. Akumulasi gas dalam sistem pencernaan
d. Sphincter tidak lagi terkontrol jadi sering BAK tanpa disadari
e. Buang air besar sebelum kematian atau pada saat mati

Muskuloskeletal a. Kesulitan berbicara


b. Kesulitan untuk bergerak dengan bebas
c. Kesulitan mengontrol pustur tubuh dan meluruskannya
d. Kehilangan reflek GAG

Sistem integumen  Belang-belang pada kepala, kaki, tangan, dan anggota gerak
lainnya
 Kulit teraba dingin
 Terdapat tanda sianosis pada hidung, kuku dan lutut
 Kulit seperti lilin jika sudah mendekati kematian
Diagnosa
Tujuan Intervensi
Keperawatan

Perubahan Setelah dilakukan tindakan a. Kaji masukan makanan dan cairan yang
nutrisi: keperawatan 3x24 jam, disediakan
Kurang dari diharapkan : b. Anjurkan makan porsi kecil tapi sering
kebutuhan a.Nafsu makan meningkat c. Jelaskan pada pasien tentang kebutuhan
tubuh b. Porsi makan habis nuttrisi
berhubungan c. BB normal d. Timbang berat badan pasien setiap minggu
dengan efek dengan gunakan timbangan yang sama
samping dari e. Berikan antiemetik sebelum kemoterapi
kemoradiasi f. Instruksikan keluarga untuk membantu pasien
meningkatkan masukan makanan.

Ansietas Setelah dilakukan tindakan a. Kaji tanda dan gejala adanya ansietas
berhubungan keperawatan 2x24 jam, b. Gunakan satu sistem pendekatan yang tenang
dengan diharapkan pasien: dan meyakinkan
ketidakpastia a. Cemas berkurng c. Lakukan teknik mendengar aktif
n tentang b. pasien memiliki koping d. Instruksikan teknik relaksasi seperti latihan
hasil yang yang positif relaksasi, imajinasi, terapi musik
diharapkan   e. Bantu pasien menjelaskan keputusannya pada
anggota keluarga
terimakasihkasih

Anda mungkin juga menyukai