Anda di halaman 1dari 27

PERENCANAAN KAPASITAS MESIN PENGKONDISIAN UDARA

RUANGAN MASJID MENGGUNAKAN METODA CLTD

OLEH
MUHARDI (1810017211068)

PEMBIMBING 1 : IR. KAIDIR, M.ENG.,IPM


PEMBIMBING 2 : DR. BURMAWI, S.T., M.SI.

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA
2020
Kondisi iklim di Indonesia memiliki iklim tropis ,
01 sehingga memiliki kondisi udara yang cukup ekstrim

Keindahan rancangan arsitektur bangunan, termasuk


masjid belum menjamin kenyamanan termal udara
02 yang justru akan berpengaruh bagi aktivitas kegiatan,
termasuk kekhusyukan aktivitas dalam ibadah.
LATAR
BELAKANG Dalam merencanakan kapasitas AC yang dibutuhkan
03 untuk sebuah ruangan yang akan dikondisikan, maka
terlebih dahulu dilakukan perhitungan beban
pendinginan, tujuannya adalah :
• Agar kapasitas beban puncak dapat tercapai
• Temperatur tercapai,
• Jika unit yang dipasang terlalu kecil, kerja
kompressor menjadi berat
• Pada sistem AC sentral, untuk memilih sistem
pengaturan beban parsial
RUMUSAN MASALAH
Menganalisa dan menghitung beban
pendinginan apa saja yang dihasilkan pada
ruangan masjid yang akan dikondisikan
berdasarkan variabel pada saat kapasitas
puncak, temperatur rancangan udara luar dan
dalam ruangan, agar dapat diketahui
besarnya kapasitas pendinginan yang
dibutuhkan oleh unit mesin pengkondisian
udara (AC)
TINJAUAN PUSTAKA
 PENGKONDISIAN UDARA
Proses mengkondisikan dan mendinginkan suatu udara
hingga mencapai diatas nilai temperatur dan kelembaban
yang dipersyaratkan dan juga mengatur aliran udara dan
kebersihannya

 KALOR
 Kalor sensibel adalah kalor yang digunakan oleh suatu zat
untuk merubah temperatur zat tersebut.
 Kalor Laten adalah kalor yang digunakan untuk merubah  (Btu/hr.ft2.oF)
wujud atau fase suatu zat.
dimana, R = resistansi termal (hr.ft2.oF/Btu)
 PERPINDAHAN KALOR. Perpindahan kalor (heat transfer)
x = ketebalan material (inci)
merupakan berpindahnya energi dari suatu daerah ke daerah
lainnya sebagai akibat beda temperatur (adanya gradien k = konduktivitas termal material (Btu.in/hr.ft2.oF)
temperatur) antara daerah-daerah tersebut.  = Resistensi termal udara dalam (hr.ft2.oF/Btu)
Jenis perpindahan kalor ada 3, yaitu :
1. Perpindahan kalor konduksi ; Q = -k.A.dt/dx (Watt)  = Resistensi termal udara luar2 opermukaan
vertikal/horizontal (hr.ft . F/Btu)
2. Perpindahan kalor konveksi ; Q = h . A . ΔT (Watt )
3. Perpindahan kalor radiasi; Q = e . σ . T4 (Watt)
• KENYAMANAN TERMAL
 Kondisi kenyamanan seseorang dimana merasa nyaman dengan temperatur
udara yang berada di lingkungannya, dalam konteks sensasi digambarkan
sebagai kondisi dimana seseorang tidak merasakan kepanasan atau kedinginan
pada lingkungan tertentu
 Batas-batas kenyamanan untuk daerah khatulistiwa adalah 19°C (batas
bawah) - 26°C (batas atas). Pada

• PARAMETER-PARAMETER BEBAN PENDINGINAN


1. Orientasi, letak geografik (lokasi/latitude) dan dimensi (atap, dinding, partisi, kaca)
dari gambar denah
2. Bulan perancangan
3. Kapasitas maksimum manusia (penghuni)
4. Ukuran dan fungsi ruangan
5. Kondisi udara rancangan luar dan dan udara ruangan yang akan dikondisikan
(temperatur, kelembaban udara dan bulan rancangan)
6. Konstruksi dan material selubung ruangan bahan bangunan, seperti material atap,
ARMANI
material dinding, warna cat
PRESENTATION
PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN
EKSTERNAL METODA CLTD
Metoda CLTD digunakan untuk perhitungan langsung
beban pendinginan dari perolehan panas konduksi dinding,
atap, serta kaca yang langsung terkena sinar matahari,
sedangkan untuk yang tidak terkena sinar matahari, beban
konduksi yang muncul adalah beban konduksi partisi
interior.
 Beban konduksi dinding
Qs = U.A.CLTDC (Btu/hr)
 Beban konduksi atap
Qs = U.A.CLTDC (Btu/hr)
 Beban konduksi kaca
Qs = U.A.CLTDC (Btu/hr)
 Beban konduksi kaca
Qs = U.A.CLTDC (Btu/hr)
 Beban konduksi partisi interior
Qs = Q = U.A.TD (Btu/hr)

 CLTDC untuk atap = [(CLTD + LM) x K + (78-TR) + (TO – 85)] x f


 CLTDC untuk dinding = [(CLTD + LM) x K + (78-TR) + (TO – 85)]
 CLTDC untuk kaca = CLTD + (78 - TR) + (TO – 85)
 TO = DB Design outside – (½ x daily range)
KETERANGAN
• U = Koefisien perpindahan panas total permukaan atap, dinding, f = faktor koreksi untuk ventilasi atau saluran udara (ASHRAE
kaca, pintu (Btu/hr.ft2.oF) Cooling and Heating Load Calculation, Chapter 3.2, hal. 3.19,
• A = Luas permukaan dinding, atap, kaca, permukaan interior (ft 2) Novi Andriani dkk., 2018) ;
f = 0,75 ada kipas/ventilasi
• CLTDC = Cooling Load Temperature Difference Corrected f = 1,0 jika tidak ada kipas/ventilasi
• CLTD atap = (ASHRAE, Cooling and Heating Load Calculation,
tabel 3.8, hal. 3.19)
K = Faktor koreksi warna permukaan (ASHRAE Cooling and
• CLTD dinding = (ASHRAE Cooling Load and Heating Load Heating Load Calculation, Chapter 3.2, hal. 3.19, Novi Andriani
Calculation Manual, tabel 3.10, hal. 3.21, tabel 3.9, ASHRAE, dkk., 2018) ;
Cooling and Heating Load Calculation Manual, hal. 3.20) K = 1,0 for dark color or light in an industrial area
• TD = Beda temperatur partisi interior antara ruangan yang K = 0,83 if permanently medium colored (rural area)
dikondisikan dengan ruangan yang tidak dikondisikan (F). Jika K = 0,65 if permanently light colored (rural area)
suhu ruangan yang tidak didinginkan tidak diketahui, dapat
diasumsikan 5°F lebih rendah dari suhu udara luar (Sri Utami SHGF = Solar Heat Gain Factors (ASHRAE Cooling Load
Handayani, 2020) Calculation Tabel 3.25 hal. 3.35)
• TR = Temperatur dalam ruangan rancangan (F)
SC = Shading Coefficient (ASHRAE Cooling Load and Heating
• TO = Temperatur luar ruangan rancangan (F) Calculation, tabel 3.18. hal. 3.31)
• LM = Faktor koreksi lintang dan bulan rancangan (ASHRAE,
Cooling and Heating Load Calculation Manual, tabel 3.12, hal. CLF = Cooling Load Factor (ASHRAE Cooling Load Calculation
3.23) Tabel 3.27 hal. 3.38)
PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN INTERNAL METODA CLF

Metoda CLF ini merupakan rangkaian dari metoda CLTD, dimana Keterangan :
metoda CLF digunakan untuk perhitungan beban internal berdasarkan • n = Jumlah kapasitas maksimum penghuni
kondisi pemakaian ruangan yang akan dikondisikan. Untuk perhitungan • Sensibel Heat Gain = (ASHRAE Cooling Load Calculation,
beban internal yang berasal dari manusia terdapat 2 beban, yaitu beban tabel 4.5, halaman 4.5)
pendinginan sensibel dan laten. Beban laten adalah beban yang berasal • Laten Heat Gain = (ASHRAE Cooling Load Calculation,
dari sumber panas yang menghasilkan cairan yang berubah menjadi uap, tabel 4.5, halaman 4.5)
• CLF = Cooling Load Factor (ASHRAE Cooling and Heating
yaitu manusia.
Load Calculation, halaman 4.5, , Simeon Hermawan dkk,
 Beban sensibel penghuni (manusia) 2010)
Qs = n . Sensibel HG . CLF (Btu/hr) • W = Daya input lampu/peralatan elektronik (Btu/hr)
 Beban laten penghuni (manusia) • BF = Ballast Factor untuk lampu dan perangkat elektronik
Qs = n . Laten HG . CLF (Btu/hr) (Edward G. Pita, chapter 6.8, hal. 137, Simeon Hermawan
 Beban penerangan (lampu) dan perangkat elektronik dkk, 2010)
Qs = 3,41 . W . BF . CLF (Btu/hr)
• CFM = Kebutuhan udara ventilasi penghuni (ASHRAE,
Cooling and Heating Load Calculation, tabel 5.3, hal. 5.13)
 Beban sensibel ventilasi • ΔT = Selisih temperatur rancangan udara luar dan dalam
Qs = 1,1 . CFM . ΔT (Btu/hr) ruangan (F)
 Beban laten ventilasi • ΔW = Perbedaan rasio kelembaban temperatur rancangan
Qs = 0,68 . CFM . ΔW (Btu/hr) udara luar dan dalam ruangan (gr/lb) (diagram psikrometrik)
METODOLOGI PENELITIAN
Survei Literatur
Parameter-parameter Perhitungan Beban
seperti standar Pendinginan
kenyamanan dalam Analisa teoritis dimana dalam
ruangan, letak geografis menghitung beban pendingin
bangunan, koefisien dan kapasitas pendinginan
termal bangunan, nilai dilakukan perhitungan
CLTD, LM, SHGF, SC, menggunakan persamaan dari
PENGUMPU
MULAI dsb. buku referensi. SELESAI
LAN DATA

PERHITUNGAN
STUDI BEBAN
LITERATUR Pengumpulan Data PENDINGIN & Selesai
• Data temperatur ANALISIS DATA Kesimpulan dan
Referensi geografik bangunan
• Meninjau dan mengukur
saran
Mendapatkan data Hasil dan pembahasan
dimensi ruangan • Diagram grafik waktu beban
parameter melalui e- • Mengumpulkan data maksimum dan komposisi dari
book, jurnal, internet, lampu dan peralatan porsi beban pendinginan
dsb. elektronik (survei dan • Perhitungan kapasitas
metode pendekatan pendinginan yang dibutuhkan
pasar) dan jumlah unit AC yang
dibutuhkan
TEMPAT
PENELITIAN
Observasi data dilakukan pada Masjid Al-Hikmah, Jl.
Diponegoro Bundaran Simpang 3 Lubuk Basung, Kabupaten
Agam, Sumatera Barat, yang terletak pada koordinat 0,32°LS
dan 100,03°BT
ALAT DAN APLIKASI YANG DIGUNAKAN

ASHRAE CLIMATIC DESIGN CONDITIONS

FLYCARPET PSYCHOMETRIC
CHART

ROLL METERAN PRO PETA KOORDINAT


LUAS DIMENSI YANG BERHUBUNGAN LUAS DIMENSI YANG BERHUBUNGAN
DENGAN UDARA LUAR DAN TERKENA DENGAN UDARA LUAR YANG TIDAK
SINAR MATAHARI LANGSUNG TERKENA SINAR MATAHARI LANGSUNG
(METODA CLTD DAN CLF) (BEBAN KONDUKSI PARTISI)

Luas Atap = 8751,61 ft2 Ruangan Arah Dinding keramik


(ft2)
Ruangan Arah Dinding keramik Mihrab N 125,95
(ft2)
Sholat Utama W kanan 109,01
Mihrab W 287
N 196,58
Sholat Utama S 196,58

Ruangan Arah Dinding tanpa Ruangan Arah Dinding tanpa


keramik (ft2) keramik (ft2)
Sound system S 99 Sound system W 284,74
Sholat Utama S 397,97
Sholat Utama N 397,97
E 207,3

Ruangan Arah Kaca (ft2)


Ruangan Arah Kaca (ft2)

Sound System S 5,56 Mihrab N 5,98

Sholat Utama S 74,62 Sholat Utama W kanan 16,98

E 88,02 N 74,62
PARAMETER-PARAMETER

 Data koordinat (lampiran 1) : Garis Lintang : 0,32° LS, Garis Bujur


: 100,03 BT
 Sifat udara temperatur luar dalam dan dalam rancangan
 Koefisen total termal atap
 Temperatur rancangan udara luar : Temperatur bola kering (DB)
= 90°F (32,22°C), RH = 60,83%, rasio kelembaban (W) = 8,44
genteng (U) = 0,012 Btu/
g/lb, daily range = 12,9°F hr.ft2.oF
 Temperatur rancangan udara dalam : Temperatur bola kering
(DB) = 24°C (75,2°F), RH = 55%, rasio kelembaban (W) = 4,66
g/lb

 Koefisen total termal dinding dilapis keramik (U) = 0,47 Btu/


hr.ft2.oF, dan tidak dilapis keramik, (U) = 0,55 Btu/ hr.ft 2.oF
 Koefisen total termal kaca
blok, kaca single plat tanpa
tirai(U) kaca blok = 0,55
Btu/ hr.ft2.oF (U) kaca =
0,53 Btu/ hr.ft2.oF
 
DINDING, ATAP DAN KACA

 CLTD atap

 Nilai Faktor Koreksi Warna (K) dan Faktor Pukul 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00

ventilasi atau saluran udara CLTD 62 71 77 78 74


 Atap
 CLTD dinding
K = 0,83
f = 0,75 Pukul 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00

 Dinding CLTD (W) 9 10 11 14 18


K = 0,65 CLTD (N) 7 8 10 12 13

CLTD (E) 27 30 32 33 33
 Nilai Faktor Koreksi Lintang dan Bulan
CLTD (S) 9 12 16 20 24
untuk CLTD
Barat = -3
 CLTD kaca
Utara = 10
Selatan = -8 Pukul 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00
Timur = -3 CLTD 9 12 13 14 14
 
DINDING, ATAP DAN KACA

 CLTD atap

 Nilai Faktor Koreksi Warna (K) dan Faktor Pukul 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00

ventilasi atau saluran udara CLTD 62 71 77 78 74


 Atap
 CLTD dinding
K = 0,83
f = 0,75 Pukul 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00

 Dinding CLTD (W) 9 10 11 14 18


K = 0,65 CLTD (N) 7 8 10 12 13

CLTD (E) 27 30 32 33 33
 Nilai Faktor Koreksi Lintang dan Bulan
CLTD (S) 9 12 16 20 24
untuk CLTD
Barat = -3
 CLTD kaca
Utara = 10
Selatan = -8 Pukul 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00
Timur = -3 CLTD 9 12 13 14 14
 CLTDC atap  CLTDC kaca

Pukul 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 Pukul 12.0 13.0 14.0 15.0 16.0
0 0 0 0 0
(W) 37,74 43,34 47,08 47,7 45,21
(W) 10,3 13,3 14,3 15,3 15,3
(N) 45,83 51,43 55,17 55,8 53,3 5 5 5 5 5
 
DINDING, (E)
45,83
37,74
37,74
51,43
43,34
43,34
55,17
47,08
47,08
55,8
47,7
47,7
53,3
45,21
45,21

ATAP DAN (S) 34,63


34,63
40,23
40,23
43,96
43,96
44,59
44,59
42,1
42,1
 TD untuk beban konduksi partisi
90 – 5 = 85°F
KACA  CLTDC dinding
ΔT = 85 – 75,2 = 9,8°F

Pukul 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00

(W) 5,25 5,9 6,55 8,5 11,1

(N) 12,4 13,05 14,35 15,65 16,3


12,4 13,05 14,35 15,65 16,3
(E) 16,95 18,9 20,2 20,85 20,85
16,95 18,9 20,2 20,85 20,85
(S) 2 3,95 6,55 9,15 11,75
2 3,95 6,55 9,15 11,75

Add Your Footer Here


ARMANI
PRESENTATION
NILAI SHGF, CLF, DAN SC KACA
 Nilai Solar Heat Gain Factors (SHGF), berdasarkan lintang terdekat
dan bulan perancangan
Arah W N S E
SHGF 201 113 37 201

 Nilai Cooling Load Factor (CLF) berdasarkan jenis kaca

Pukul 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00


W 0,14 0,19 0,29 0,4 0,5
N 0,7 0,74 0,75 0,76 0,74
E 0,39 0,35 0,31 0,29 0,26
S 0,52 0,57 0,58 0,53 0,47

 Nilai Shading Coefficient (SC) berdasarkan jenis kaca single


tanpa tirai = 1,00
PENERANGAN LAMPU

 Ruang Sound System = Lampu neon (fluorescent), 40 watt, 1 unit


 Ruang Mihrab = Lampu neon (incandescent), 40 watt, 6 unit
B. PARAMETER BEBAN

 Ruang Sholat Utama = Lampu neon (fluorescent), 40 watt, 32unit ; Lampu


hias pijar (incandescent) 100 watt 4 unit

PERALATAN ELEKTRONIK
INTERNAL

 Ruang Sound System = Amplifier JK Coustic, 600 watt, 1 unit


 Ruang Sholat Utama = Speaker type column, 10 Watt, 6 unit

KAPASITAS MAKSIMUM MANUSIA

1. Ruang Sound System = 1 orang


2. Ruang Mihrab = 1 orang
3. Ruang Sholat Utama
 Lebar sajadah rata-rata = 50 cm (1,64 ft),
 Panjang sajadah sholat rata-rata = 110 cm (3,61 ft), Maka untuk
menentukan kisaran kapasitas manusia di dalam ruangan masjid adalah:
 Panjang ruang sholat utama = 1835 cm (60,2 ft) : 3,61 ft = 17 baris
 Lebar ruang sholat utama = 1835 cm (60,2 ft) : 1,64 ft = 37 baris
Maka kapasitas jamaah = 17 × 37 = 629 orang.
NILAI BF, CLF LAMPU DAN PERALATAN, NILAI SENSIBEL DAN LATEN HEAT
GAIN, SERTA NILAI LAJU UDARA VENTILASI YANG DIBUTUHKAN (CFM)

1. Ballast Factor (BF) lampu dan peralatan 2. Cooling Load Factor (CLF) lampu dan peralatan
 Lampu neon (fluorescent) = 1,25  Lampu tidak beroperasi selama 24 jam dan tidak
 Lampu pijar (incandescent) = 1,0 menentu = (fluorescent) = 1,0
 Peralatan elektronik = 1  Peralatan elektronik tidak beroperasi selama 24 dan
tidak menentu = 1,0

3. Cooling Load Factor (CLF) penghuni (jamaah)


Pelaksanaan ibadah atau sholat berjamaah pada masjid Al-Hikmah termasuk dalam densitas kepadatan
penduduk yang tinggi, yaitu lebih 600 orang, dan AC tidak bekerja selama 24 jam, dalam artian AC
hanya dihidupkan ketika pelaksanaan ibadah sedang berjalan, CLF = 1,0

4. Sensibel Heat Gain dan Latent Heat Gain 5. Laju udara ventilasi yang dibutuhkan
Nilai sensibel heat gain diambil dengan asumsi pendekatan (CFM)
kegiatan di dalam masjid di dalam masjid diasumsikan CFM untuk ventilasi, kegiatan di ruangan
seperti kegiatan pada fasilitas umum seperti kegiatan pada masjid beserta diasumsikan sama dengan di
department store dan bank, yang terdiri atas kegiatan ruangan teater auditorium tanpa merokok,
berdiri, berjalan kecil, dan pekerjaan ringan lainnya
maka didapatkan nilai CFM per jamaah yaitu
 Sensibel Heat Gain = 250 Btu/hr per orang
 Latent Heat Gain = 200 Btu/hr per orang
10 per orang
Beban Pendinginan Sensibel Eksternal Total
Waktu
External C.L.
12.00 13.00 14.00 15.00 16.00
Beban Konduksi Atap 16376,71 18729,15 20299,19 20561,73 19514,68

Beban Konduksi Dinding 9771,04 10794,22 11981,01 13269,04 14566,64

Beban Konduksi Kaca 1430,65 1698,09 1787,25 1876,4 1876,4

Beban Radiasi Kaca 8442,55 7883,21 7205,2 6703,03 5994,26

Total 36020,95 39104,67 41272,65 42410,2 41951,98

44000
42410.2

Beban Pendinginan Total (Btu/hr)


42000 41951.98
41272.65
40000
39104.67
38000

36000 36020.95

34000

32000
12.00 13.00 14.00 15.00 16.00
Pukul
Beban Pendinginan Sensibel Internal Total Diagram Komposisi
Media (Btu/hr)
Ruangan Jamaah Peralatan
Lampu Elektronik Ventilasi
(Manusia)
Ruang Sound System 250 170 2040 162,8
Ruang Mihrab 250 1020 - 162,8
Ruang Sholat Utama 157250 6800 272 102401,2
BEBAN SENSIBEL EKSTERNAL
Total 157750 7990 2312 102726,8 9%
BEBAN LATEN INTERNAL
31%

Beban Pendinginan Laten Internal Total


Beban Pendinginan (Btu/hr)
Ruangan
Jamaah (Manusia) Ventilasi BEBAN SENSIBEL INTERNAL
59%
Ruang Sound System 200 25,704
Ruang Mihrab 200 25,704
Ruang Sholat Utama 125800 16167
Total 126200 16218,408
KAPASITAS BEBAN PENDINGINAN MAKSIMUM SETIAP RUANGAN (PUKUL 15.00)

RUANG SOUND SYSTEM


Beban
  Pendinginan Total (Q total) = (3156,424 + 2848,5) Btu/hr
= 6004,93 Btu/hr RUANG SHOLAT UTAMA
Room Total Heat Gain (RTGH) = Q total + safety factor 5%
= 6004,93 Btu/hr + (6004,93 Btu/hr x 5%) Beban
  Pendinginan Total (Q total) = (35786,568 + 408690,2) Btu/hr
= 6305,1765 Btu/hr = 444476,768 Btu/hr
Kapasitas pendinginan mesin pengkondisian udara (AC) yang dibutuhkan : Room Total Heat Gain (RTGH) = Q total + safety factor 5% =
1 TOR = 12000 Btu/hr 444476,768 Btu/hr + (444476,768 Btu/hr x 5%) = 466700,606
RTGH = = 0,525 TOR Btu/hr
Kapasitas mesin pengkondisian udara (AC) yang dibutuhkan :
1 TOR = 12000 Btu/hr
RUANG MIHRAB RTGH = = 38,89 TOR
Beban
  Pendinginan Total (Q total) = (3467,199 + 1658,504) Btu/hr
= 5125,703 Btu/hr TOTAL KESELURUHAN
Room Total Heat Gain (RTGH) = Q total + safety factor 5%
= 5125,703 Btu/hr + (5125,703 Btu/hr x 5%) TOTAL (RTGH) seluruh ruangan
= 5381,988 Btu/hr RTGH = (6305,1765 + 5381,988 + 466700,606) Btu/hr
Kapasitas pendinginan mesin pengkondisian udara (AC) yang = 478387,771 Btu/hr atau 39,865 TOR
dibutuhkan :
1 TOR = 12000 Btu/hr
RTGH = = 0,45 TOR
PEMILIHAN JENIS SISTEM
Produsen mesin pengkondisian udara
PENGKONDISIAN UDARA yang dipilih adalah Daikin.
Pertimbangannya :
 Teknologi yang canggih, seperti
AC split ( sistem pengkondisian
penggunaan teknologi inventer yang
udara penuh / All air system ).
01 02 berfungsi mengatur kecepatan motor
Pertimbangan : kompresor sehingga dapat
 Ketiga ruangan yang akan mendorong aliran refrigerant
dikondisikan berhubungan variable dalam sistem pengkondisian
langsung dengan udara luar udara
 Tidak berisik  AC Produsen Daikin mempunyai
 Tidak memerlukan ruangan teknologi hemat energi dan
khusus untuk saluran ducting menggunakan refrigerant yang
 Cocok untuk digunakan pada sudah ramah lingkungan, dimana
ruangan/gedung yang berukuuran kerja Coefficient Of Performance
relatif kecill, namun berkapasitas (COP) dari AC Daikin sangat bagus
banyak, seperti hotel, ruangan dan dapat mengindikasikan kembali
sekolah, kantor, rumah ibadah, efisiensi unit pendingin dari
dll. konsumsi energi listrik. COP yang
tinggi sebanding dengan efisiensi
juga semakin besar sehingga biaya
listrik dapat ditekan serendah
mungkin.

ARMANI
PRESENTATION
JUMLAH UNIT YANG DIBUTUHKAN

Untuk menentukan jumlah AC yang dibutuhkan, maka dipilih jenis tipe AC yang
mempunyai kapasitas pendinginan yang mendekati rasio dari RTGH setiap ruangan, agar
jumlah unit yang digunakan, konsumsi daya dan kapasitas pendinginan yang digunakan
dapat efisien (tidak kurang dari RTGH dan tidak terlalu berlebih dari RTGH).

Ruang Sound System


Room Total Heat Gain (RTGH) = 0,525 TOR, maka dipilih AC split wall model tipe
FTNE20MV14/RNE20MV14 dengan daya 1 PK dan kapasitas pendinginan 0,58
TOR sebanyak 1 unit

Ruang Mihrab
Room Total Heat Gain (RTGH) = 0,45 TOR, maka dipilih AC split wall model tipe
FTNE20MV14/RNE20MV14 dengan daya 1 PK dan kapasitas pendinginan 0,58
TOR sebanyak 1 unit

Sholat Utama
Room Total Heat Gain (RTGH) = 38,89 TOR, maka dipilih AC split duct model tipe
FDR13NY1/RUR13NY1 dengan daya 13 PK dan kapasitas pendinginan 10 TOR
sebanyak 4 unit
RENCANA TATA LETAK UNIT
2.3 市场概述 Simpulan
 Beban puncak terjadi pada pukul 15.00 dengan beban pendinginan total
keseluruhan (RTGH) adalah 478387,771 Btu/hr.
 Beban pendinginan terbesar berasal dari beban pendinginan sensibel internal
dengan beban pendinginan 270778,8 Btu/hr.
 Kapasitas mesin pendingin yang dibutuhkan dalam mengkondisikan seluruh
ruangan dalam Masjid adalah 39,865 TOR.
 Sistem pengkondisian udara yang dipilih jenis tipe split sebanyak 6 unit,
dimana untuk ruang sound system menggunakan mesin AC jenis split wall
dengan konsumsi daya 1 PK dengan kapasitas pendinginan 0,58 TOR
berjumlah 1 unit, ruang mihrab menggunakan AC jenis split wall dengan

PENUTUP konsumsi daya 1 PK dengan kapasitas pendinginan berjumlah 1 unit, dan pada
ruang sholat utama menggunakan mesin AC jenis split duct dengan konsumsi
daya 13 PK dengan kapasitas pendinginan 10 TOR berjumlah 4 unit.

Saran
 Disarankan agar melihat perbandingan dengan metoda perhitungan beban
pendinginan yang lain agar dapat membandingkan koefisien perancangan yang
lebih cocok.
 Pada perhitungan beban pendingin selanjutnya disarankan supaya benar –
benar memperhitungkan faktor – faktor dari beban pendingin tersebut,
terutama pada perhitungan kalor – kalor yang ditimbulkan oleh peralatan
listrik, ventilasi dari mesin itu sendiri.
27

TERIMAKASIH MUHARDI
Email: muhardi.mesin@gmail.com
Contact (Hp): 081261937348

Anda mungkin juga menyukai