OLEH
MUHARDI (1810017211068)
KALOR
Kalor sensibel adalah kalor yang digunakan oleh suatu zat
untuk merubah temperatur zat tersebut.
Kalor Laten adalah kalor yang digunakan untuk merubah (Btu/hr.ft2.oF)
wujud atau fase suatu zat.
dimana, R = resistansi termal (hr.ft2.oF/Btu)
PERPINDAHAN KALOR. Perpindahan kalor (heat transfer)
x = ketebalan material (inci)
merupakan berpindahnya energi dari suatu daerah ke daerah
lainnya sebagai akibat beda temperatur (adanya gradien k = konduktivitas termal material (Btu.in/hr.ft2.oF)
temperatur) antara daerah-daerah tersebut. = Resistensi termal udara dalam (hr.ft2.oF/Btu)
Jenis perpindahan kalor ada 3, yaitu :
1. Perpindahan kalor konduksi ; Q = -k.A.dt/dx (Watt) = Resistensi termal udara luar2 opermukaan
vertikal/horizontal (hr.ft . F/Btu)
2. Perpindahan kalor konveksi ; Q = h . A . ΔT (Watt )
3. Perpindahan kalor radiasi; Q = e . σ . T4 (Watt)
• KENYAMANAN TERMAL
Kondisi kenyamanan seseorang dimana merasa nyaman dengan temperatur
udara yang berada di lingkungannya, dalam konteks sensasi digambarkan
sebagai kondisi dimana seseorang tidak merasakan kepanasan atau kedinginan
pada lingkungan tertentu
Batas-batas kenyamanan untuk daerah khatulistiwa adalah 19°C (batas
bawah) - 26°C (batas atas). Pada
Metoda CLF ini merupakan rangkaian dari metoda CLTD, dimana Keterangan :
metoda CLF digunakan untuk perhitungan beban internal berdasarkan • n = Jumlah kapasitas maksimum penghuni
kondisi pemakaian ruangan yang akan dikondisikan. Untuk perhitungan • Sensibel Heat Gain = (ASHRAE Cooling Load Calculation,
beban internal yang berasal dari manusia terdapat 2 beban, yaitu beban tabel 4.5, halaman 4.5)
pendinginan sensibel dan laten. Beban laten adalah beban yang berasal • Laten Heat Gain = (ASHRAE Cooling Load Calculation,
dari sumber panas yang menghasilkan cairan yang berubah menjadi uap, tabel 4.5, halaman 4.5)
• CLF = Cooling Load Factor (ASHRAE Cooling and Heating
yaitu manusia.
Load Calculation, halaman 4.5, , Simeon Hermawan dkk,
Beban sensibel penghuni (manusia) 2010)
Qs = n . Sensibel HG . CLF (Btu/hr) • W = Daya input lampu/peralatan elektronik (Btu/hr)
Beban laten penghuni (manusia) • BF = Ballast Factor untuk lampu dan perangkat elektronik
Qs = n . Laten HG . CLF (Btu/hr) (Edward G. Pita, chapter 6.8, hal. 137, Simeon Hermawan
Beban penerangan (lampu) dan perangkat elektronik dkk, 2010)
Qs = 3,41 . W . BF . CLF (Btu/hr)
• CFM = Kebutuhan udara ventilasi penghuni (ASHRAE,
Cooling and Heating Load Calculation, tabel 5.3, hal. 5.13)
Beban sensibel ventilasi • ΔT = Selisih temperatur rancangan udara luar dan dalam
Qs = 1,1 . CFM . ΔT (Btu/hr) ruangan (F)
Beban laten ventilasi • ΔW = Perbedaan rasio kelembaban temperatur rancangan
Qs = 0,68 . CFM . ΔW (Btu/hr) udara luar dan dalam ruangan (gr/lb) (diagram psikrometrik)
METODOLOGI PENELITIAN
Survei Literatur
Parameter-parameter Perhitungan Beban
seperti standar Pendinginan
kenyamanan dalam Analisa teoritis dimana dalam
ruangan, letak geografis menghitung beban pendingin
bangunan, koefisien dan kapasitas pendinginan
termal bangunan, nilai dilakukan perhitungan
CLTD, LM, SHGF, SC, menggunakan persamaan dari
PENGUMPU
MULAI dsb. buku referensi. SELESAI
LAN DATA
PERHITUNGAN
STUDI BEBAN
LITERATUR Pengumpulan Data PENDINGIN & Selesai
• Data temperatur ANALISIS DATA Kesimpulan dan
Referensi geografik bangunan
• Meninjau dan mengukur
saran
Mendapatkan data Hasil dan pembahasan
dimensi ruangan • Diagram grafik waktu beban
parameter melalui e- • Mengumpulkan data maksimum dan komposisi dari
book, jurnal, internet, lampu dan peralatan porsi beban pendinginan
dsb. elektronik (survei dan • Perhitungan kapasitas
metode pendekatan pendinginan yang dibutuhkan
pasar) dan jumlah unit AC yang
dibutuhkan
TEMPAT
PENELITIAN
Observasi data dilakukan pada Masjid Al-Hikmah, Jl.
Diponegoro Bundaran Simpang 3 Lubuk Basung, Kabupaten
Agam, Sumatera Barat, yang terletak pada koordinat 0,32°LS
dan 100,03°BT
ALAT DAN APLIKASI YANG DIGUNAKAN
FLYCARPET PSYCHOMETRIC
CHART
E 88,02 N 74,62
PARAMETER-PARAMETER
CLTD atap
Nilai Faktor Koreksi Warna (K) dan Faktor Pukul 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00
CLTD (E) 27 30 32 33 33
Nilai Faktor Koreksi Lintang dan Bulan
CLTD (S) 9 12 16 20 24
untuk CLTD
Barat = -3
CLTD kaca
Utara = 10
Selatan = -8 Pukul 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00
Timur = -3 CLTD 9 12 13 14 14
DINDING, ATAP DAN KACA
CLTD atap
Nilai Faktor Koreksi Warna (K) dan Faktor Pukul 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00
CLTD (E) 27 30 32 33 33
Nilai Faktor Koreksi Lintang dan Bulan
CLTD (S) 9 12 16 20 24
untuk CLTD
Barat = -3
CLTD kaca
Utara = 10
Selatan = -8 Pukul 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00
Timur = -3 CLTD 9 12 13 14 14
CLTDC atap CLTDC kaca
Pukul 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00 Pukul 12.0 13.0 14.0 15.0 16.0
0 0 0 0 0
(W) 37,74 43,34 47,08 47,7 45,21
(W) 10,3 13,3 14,3 15,3 15,3
(N) 45,83 51,43 55,17 55,8 53,3 5 5 5 5 5
DINDING, (E)
45,83
37,74
37,74
51,43
43,34
43,34
55,17
47,08
47,08
55,8
47,7
47,7
53,3
45,21
45,21
PERALATAN ELEKTRONIK
INTERNAL
1. Ballast Factor (BF) lampu dan peralatan 2. Cooling Load Factor (CLF) lampu dan peralatan
Lampu neon (fluorescent) = 1,25 Lampu tidak beroperasi selama 24 jam dan tidak
Lampu pijar (incandescent) = 1,0 menentu = (fluorescent) = 1,0
Peralatan elektronik = 1 Peralatan elektronik tidak beroperasi selama 24 dan
tidak menentu = 1,0
4. Sensibel Heat Gain dan Latent Heat Gain 5. Laju udara ventilasi yang dibutuhkan
Nilai sensibel heat gain diambil dengan asumsi pendekatan (CFM)
kegiatan di dalam masjid di dalam masjid diasumsikan CFM untuk ventilasi, kegiatan di ruangan
seperti kegiatan pada fasilitas umum seperti kegiatan pada masjid beserta diasumsikan sama dengan di
department store dan bank, yang terdiri atas kegiatan ruangan teater auditorium tanpa merokok,
berdiri, berjalan kecil, dan pekerjaan ringan lainnya
maka didapatkan nilai CFM per jamaah yaitu
Sensibel Heat Gain = 250 Btu/hr per orang
Latent Heat Gain = 200 Btu/hr per orang
10 per orang
Beban Pendinginan Sensibel Eksternal Total
Waktu
External C.L.
12.00 13.00 14.00 15.00 16.00
Beban Konduksi Atap 16376,71 18729,15 20299,19 20561,73 19514,68
44000
42410.2
36000 36020.95
34000
32000
12.00 13.00 14.00 15.00 16.00
Pukul
Beban Pendinginan Sensibel Internal Total Diagram Komposisi
Media (Btu/hr)
Ruangan Jamaah Peralatan
Lampu Elektronik Ventilasi
(Manusia)
Ruang Sound System 250 170 2040 162,8
Ruang Mihrab 250 1020 - 162,8
Ruang Sholat Utama 157250 6800 272 102401,2
BEBAN SENSIBEL EKSTERNAL
Total 157750 7990 2312 102726,8 9%
BEBAN LATEN INTERNAL
31%
ARMANI
PRESENTATION
JUMLAH UNIT YANG DIBUTUHKAN
Untuk menentukan jumlah AC yang dibutuhkan, maka dipilih jenis tipe AC yang
mempunyai kapasitas pendinginan yang mendekati rasio dari RTGH setiap ruangan, agar
jumlah unit yang digunakan, konsumsi daya dan kapasitas pendinginan yang digunakan
dapat efisien (tidak kurang dari RTGH dan tidak terlalu berlebih dari RTGH).
Ruang Mihrab
Room Total Heat Gain (RTGH) = 0,45 TOR, maka dipilih AC split wall model tipe
FTNE20MV14/RNE20MV14 dengan daya 1 PK dan kapasitas pendinginan 0,58
TOR sebanyak 1 unit
Sholat Utama
Room Total Heat Gain (RTGH) = 38,89 TOR, maka dipilih AC split duct model tipe
FDR13NY1/RUR13NY1 dengan daya 13 PK dan kapasitas pendinginan 10 TOR
sebanyak 4 unit
RENCANA TATA LETAK UNIT
2.3 市场概述 Simpulan
Beban puncak terjadi pada pukul 15.00 dengan beban pendinginan total
keseluruhan (RTGH) adalah 478387,771 Btu/hr.
Beban pendinginan terbesar berasal dari beban pendinginan sensibel internal
dengan beban pendinginan 270778,8 Btu/hr.
Kapasitas mesin pendingin yang dibutuhkan dalam mengkondisikan seluruh
ruangan dalam Masjid adalah 39,865 TOR.
Sistem pengkondisian udara yang dipilih jenis tipe split sebanyak 6 unit,
dimana untuk ruang sound system menggunakan mesin AC jenis split wall
dengan konsumsi daya 1 PK dengan kapasitas pendinginan 0,58 TOR
berjumlah 1 unit, ruang mihrab menggunakan AC jenis split wall dengan
PENUTUP konsumsi daya 1 PK dengan kapasitas pendinginan berjumlah 1 unit, dan pada
ruang sholat utama menggunakan mesin AC jenis split duct dengan konsumsi
daya 13 PK dengan kapasitas pendinginan 10 TOR berjumlah 4 unit.
Saran
Disarankan agar melihat perbandingan dengan metoda perhitungan beban
pendinginan yang lain agar dapat membandingkan koefisien perancangan yang
lebih cocok.
Pada perhitungan beban pendingin selanjutnya disarankan supaya benar –
benar memperhitungkan faktor – faktor dari beban pendingin tersebut,
terutama pada perhitungan kalor – kalor yang ditimbulkan oleh peralatan
listrik, ventilasi dari mesin itu sendiri.
27
TERIMAKASIH MUHARDI
Email: muhardi.mesin@gmail.com
Contact (Hp): 081261937348